Tanggal Merah 10 Agustus 2021 ini tidak jadi libur.
Sepanjang hidupku baru sekarang ini ada
tanggal merah tapi tidak libur dan diundur. Katanya nanti perayaan 10 Muharam
pun diundur ke tanggal 11 Muharam, ada apa ya?.Ya jangan tanya saya!.
Satu keganjilan memang, apakah untuk
mengetest ummat Islam apakah akan ada protes ataukah happy saja?, dan tampaknya
hingga detik ini jawabannya tetap happy saja. Itulah kira kira cara rejim coba
coba yang sedang memerintah di negeri kita Indonesia.
Lemparkanlah isu tentang apa, dan tunggu
reaksi dari masyarakat, kalau gejolak
besar hingga nasional dan internasional maka tidak jadi, tapi kalau happy saja dieksekusi. Bukti yang dibatalkan karena terjadi gejolak
penolakan adalah peraturan atau surat keputusan bersama( SKB ) tiga mentri bahwa untuk siswi di Sekolah
negeri supaya jangan kerudung, ternyata SKB itu dibatalkan karena gejolak penolakan
yang masif di seluruh daerah hingga viral ke berita internasional.
Berbagai acara yang sudah dirancang untuk syukuran atau perayaan tahun baru hijriyah terpaksa ikut ditunda bahkan ada yang dibatalkan akibat diundurnya liburan tahun baru islam. Termasuk acara kami di Anyer dengan teman mahasiswa PPG kelas 10 kelompok A ditunda entah kapan bisa dilaksanakannya.
Saya teringat dengan sebuah hadits nabi tentang akhir jaman, dimana ummat Islam terkepung. Bahkan untuk urusan ibadah pun dikendalikan kaum kafir, dibuatlah aturan pemerintah yang pelan dan halus, sejengkal, setengah meter, semeter dan seterusnya.
Ummat islam dijauhkan dari ajarannya, dan dari alqurannya. Setelah dijauhkan dengan TV di era tahun 70-an hingga era 90-an, kini kita diserang dengan gadjet dengan berbagai fasilas game super krennya. Semoga ini salah, dan kita bisa diselamatkan.
Bicara selamat,
maka kita semua tentu ingin bahagia dan selamat, baik di kehidupan dunia ini, maupun
di kehidupan nanti di akhirat. Masalahnya
bagaimana kita bisa mewujudkan keinginan tersebut?. Usaha sudah, dan berdoa sudah tapi kok belum dikabulkan juga ?.
Mendengarkan kiriman video dari teman isinya tentang RAHASIA Ustadz Adi Hidayat, mengapa ruku itu harus lama?. Kini baru aku fahami, selama ini doa kita belum dikabulkan ternyata karena kita belum memintanya pada momen istimewa atau special.
Dan momen agar doa itu
dikabulkan oleh Allah SWT yang maha kaya dan maha segalanya ya pada saat kita RUKU. YUK, kita berdoa dalam ruku kita !.
Ruku kita selama ini terlalu singkat, bahkan tumakninah saja belum tentu dapat.Entah buru buru mau pergi kemana?.
Mayoritas kalau kita sholat rukunya hanya
sebentar padahal Rasul Muhammad Saw dan para sahabatnya melakukan ruku itu
durasinya hampir sama lamanya dengan durasi berdiri.
Sejak degar ceramah tersebut mulai siang ini, saat shalat duhur nanti, aku akan coba melakukan nasihat UAH bahwa mintalah pada Allah saat kita sedang ruku dalam sholat.
Semoga RAHASIA dari UAH ini menjadi solusi
dari masalah saya, dan juga masalah anda semua.
Pantas saja saat dulu, saat aku ikut LK1 HMI tahun 1996 kira kira 24 tahun yang lalu, para santri di PONPES Hidayatullah Cilodong Depok tempat kami ikut acara, lama ruku sholatnya sama dengan lamanya waktu berdiri.
Ternyata itu rahasianya, betapa nikmatnya hidup bersama Islam sesuai dengan apa yang dicontohkan oleh nabi Muhammad SAW dan para sahabat, serta para tabiin. Anda ingin simak video UAH, klik saja tautan di bawah ini :
https://drive.google.com/file/d/1IZWX9FbEphvvjXPEZkwZVC75Qd6jmlmC/view?usp=sharing
Atau langsung putar saja videonya ini :
semoga manfaat.
BalasHapuswaw
BalasHapusAamiin, terimaksih share ilmunya, inshaallah saya ikut nasihatnya untuk ruku lebih lama. bermanfaat ilmunya aamiin
BalasHapusBetull..betul.pak ketua..jadi ingat perjuangan th.88-89 sampai hijab di ijinkan di sekolah negeri 🙏
BalasHapusTrimksh ...Alhamdulillah mencerahkan
BalasHapusMashaa Allah. Terima kasih pa Dail, trs lah menulis untuk menebar ilmu
BalasHapusSyukron katsir atas ilmunya..
BalasHapus