Minggu, 27 Februari 2022

LAHAN PERTANIAN SUBUR AKAN DIBUAT PONPES & SEKOLAH ALAM DIGITAL


 

Ahad, 28 Februari 2022 aku  ada 3 agenda, pertama ketemu Pak Jaelani dan Agis di rumah Pak Jaelani yang lokasinya di Singadaru depan MAN 1 Kota Serang, kedua hadiri undangan pernikahan Ilmi putranya Bu Ifat, dan ketiga eksekusi lahan YASALAM di Cikulur. Jam 09.00 WIB aku sudah tiba di rumah pak Jaelani , alhamdulillah beliau sudah tiba dari Depok bersama istrinya. Agis datang pukul 10-an sepulang kondangan dari Pak Yayat Suhartono dewan PKS di DPRD Provinsi Banten yang menikahkan anaknya.

Obrolan santai makin terasa hangat di tengah guyuran hujan dengan hidangan kopi choklat dari kafe Ayam-ayaman milik Kang Ihya tetanggaku di komplek Depag. Cerita masa kuliah di UGM sambil mondok di Ponpes Al Maksum menjadi seru bagaikan gayung bersambut. Cerita bahwa meka beberapa kali melihat Politisi Partai Demokrat Anas Urbaningrum semasa masih sederhana menyambangi rumah Pak Kiyai dan hebatnya berhasil mendapatkannya.

Cerita tentang mahalnya biaya Pendidikan dan ada satu kisah yang bikin aku terkaget karena Pak Jaelani punya pengalaman yang menyesakan dengan daftar sekolah ke SD swasta ternama di Kota Serang, dan harus lunas uang pangkal paling lambat Maret, lalu dibayarlah karena anaknya ingin sekolah di sekolah tersebut. Pada  bulan Juni istrinya keterima S3 beasiswa di UI sehingga harus pindah rumah ke Depok, dan akan mencabut berkas serta mengambil uang pangkal yang jumlahnya lumayan di atas 10 juta. Namun tak bisa, dan sama sekali taka da kebijakan. Nol rupiah taka da pengembalian dari pihak Sekolah, hanya bisa menghela nafas dan terpaksa melupakan dan mengikhlaskan.

Hari ini, aku dan Pak Jaelani akan melunasi permintaan Pak Sanbas ( Hasan Basri ) yang meminta tebusan 28 Juta, sebagai  syarat  agar beliau  mau menyerahkan kembali lahan garapannya kepada pemiliknya Pak Jaelani. Anehkan?. Yang punya lahan awalnya meminjamkan lahannya untuk digarap gratis kepada Pak Sanbas , pas pemilik lahan mau mengambil kembali, malah harus memberikan uang sebesar itu. Hanya ada di Serang Banten, dan aku sebagai mediator agar cepat selesai berusaha agar semua berjalan lancar. 

Karena info pertemuan baru akan terjadi bada duhur jam 13-an, aku kondangan dulu ke Puri Kayana dekat MAN-2 , alhamdulilllah banyak ketemu teman – teman baik teman guru Alser maupun yang kenalan lainnya. Senang rasanya bisa bercengkrama bicara keluarga atau seputar masalah harian lainnya. Ketemu dengan Pak Ferdi, Pak Wahyu, Pak Ojos, Bu Devi, Bu Dewi dan banyak lagi. Sempat papasan dengan Pak H. Hilmi tapi beliau tak ngenalin mungkin karena aku pakai masker, dan aku juga tak bisa nyalamin karena tangan kanan kiri pegang piring dan gelas. Semoga beliau sehat selalu.

Beres kondangan aku ke rumah Pak Jaelani, namun kosong ternyata pertemuan lokasinya di lahan tanah wakaf untuk YASALAM atau Yayasan Semesta Alam Madani di Muntil Cikulur. Aku segera ke TKP dan ternyata mereka menungguku sejak 30 menit yang lalu. Obrolan resmi dipandu Pak Jaelani , yang mengutarakan maksudnya mengambil Kembali lahannya dan akan diwakafkan kepada YASALAM supaya dikelola menjadi lembaga Pendidikan yang bermanfaat bagi ummat dan bangsa. Alhamdulillah proses penyerahan berjalan lancer dan Pak Sanbas menerima keputusan Pak Jaelani, setelah permintaannya sebesar 28 Juta dipenuhi, serta minta tempo 1 pekan untuk pindahan barang-barang miliknya.

Selasa,  1 Maret 2022 terjadi bencana banjir besar di kota Serang, selama 50 tahun tak pernah terjadi banjir seperti hari ini, ratusan rumah dan bangunan sekolah serta rumah ibadah bahkan kawasan ziarah Banten lama pun terendam 1 hingga 1,5 meter.  Belasan rumah hanyut tak bersisa dan 5 orang meninggal terbawa arus banjir. Aku pun larut dalam aktivitas jadi relawan gabung dengan warga lain mencarikan donatur untuk dapur umum, pengobatan bagi korban banjir, pembagian pakaian baru dan pakaian dalam baru serta buku tulis.            

Barulah pada hari Kamis 4 Maret 2022 aku berkantor ke lahan YASALAM sepekan setelah batas waktu tempo yang diberikan aku datang ke Sanbas, menurut info dari Pak Dendi, Pak Sanbas dan istrinya sudah pindah pada Sabtu kemarin.  Plong rasanya melihat rumah sudah dikosongkan dan kuncinya diberikan padaku. Sejak hari itu aku berkantor di YASALAM dengan fasilitas seadanya. Aku tetap bersyukur bahwa Allah berikan jalan bagi kami pengurus YASALAM untuk memulai langkah merintis Sekolah Islam bertaraf Internasional yang unggul dalam tahfdz dan IT. 

Lahan milik keluarga pak Jaelani, SH.M.Kn diwakafkan kepada YASALAM sebagai investasi akhirat untukmendapatkan ridla Allah SWT. Insya Allah akan allah balas dengan istana di taman surga. Amal akan mengalir terus hingga akhir Zaman kepada keluraganya karena telah merelakan 8.000 M2 lahan miliknya guna kepentingan ummat dan bangsa. Barokallah untuk muwaqif lahan YASALAM dan keluarga. Sikapmu sungguh menjadi teladan bagi kami para pengurus YASALAM dan semua guru dan karyawan. 


Jumat, 25 Februari 2022

BIODATAKU EDISI FEBRUARI 2022

 


BIODATA PEMBICARA


Nama Lengkap                  : Dail Ma’ruf, M.Pd

Tempat Tanggal Lahir     : Serang 13 Mei 1977

Pendidikan                        :  1. MI dan MTs Nurul Falah di Serang lulus 1993

                                                2. MAN 2 Serang lulus 1996

                                                3.  S-1 Pendidikan Bahasa Arab UNJ lulus 2003

                                                4.  S-2 MIPA UNINDRA Jakarta lulus 2014

                                                5.  S-1 PGSD STKIP Pelita Pratama Serang lulus 2018

Pekerjaan                           :  Guru KPM  Serang dan Ketua YASALAM - Serang

Alamat                                :  Komplek Depag Blok E, No. 28 Rt.001/007, Cipocok Jaya Kota Serang

Email                                   :  dailmaruf@gmail.com

HP/Wa                                : 087871926678

Hobi                                   : Berorganisasi dan Traveling.

Moto Hidup                       : Lahir – Berjuang – Syahid

Cita – cita                           : Menjadi manusia yang bermanfaat bagi sesama.

 

Pengalaman Organisasi : 1. Pengurus MPK MAN-2 Serang 1995

                                                2. Pengurus HMJ Bahasa Arab IKIP Jakarta 1997

                                                3. Pengurus LKM / Fodim UNJ 1998

                                                4. Anggota MPM UNJ 1999

                                                5. Sekretaris BPM UNJ 2000

                                                6. Sekretaris ASGJ tahun 2000, Ketua ASGJ tahun 2001

                                                7. Ketua PHBI Jakarta Timur tahun 2001

                                                8. Sekum HMI Koorkom UNJ 1999, Ketum Koorkom UNJ 2000

                                                9. Kabid Kader HMI Cabang Jakarta dan Ketua KPC Jakarta 2001

                                                10. Sekum Badko HMI Inbagbar 2002

                                                11. Kabid PTK PB HMI tahun 2003

 

Pengalaman Pelatihan :  1. LK1 Korkom IKIP tahun 1996

  2. LK-2 Koorkom PTIQ tahun 1998

  3.  Kursus Pengader / SC tahun 1999

  4.  LK-3 HMI Cabang Jogjakart  2000

 5.  LDK HMJ Bahasa Arab, LDK FIP IKIP Jakarta, LKMM UNJ 1996-1999

 6.   Pelatihan Kader Bangsa Kemendiknas 2000.

Pengalaman Kerja           :

1.           Operator Rental Komputer Asyifa Depok 2002

2.           Marketing ALKES di Pasar Raya Blok M &Taman Anggrek 2003

3.           Peneliti Wilayah Quick Count LP3ES – Metro TV tahun 2004

4.           Peneliti National Democratic Institute /NDI tahun 2005

5.           Guru SMP dan MTs Nur El Falah Petir Serang tahun 2006

6.           Guru SDIT Al Izzah Kota Serang tahun 2007-2008

7.           Guru SD Islam Al Azhar 10 serang tahun 2009-2021

8.           Guru KPM Serang tahun 2012 – Sekarang

9.           Ketua Yayasan Semesta Alam Madani Serang  2022 - Sekarang.

Buku Yang Pernah di Tulis :

1.           Jalan Panjang Perkaderan HMI

2.           Writing is My Passion,

3.           Literasi Solusi di Tengah Pandemi

4.           Belajar Daring OK Bersama Guru Millenial,

5.           Hikmah di Balik Pandemi,

6.           Jejak Pena Pengembala Aksara,

7.           Bangga Menjadi Bangsa Indonesia,

8.           Surat Cinta Untuk Guruku,

9.           Sinergi Dampingi Murid Raih Prestasi,

10.        Maulid Nabi Muhammad SAW di Nusantara,

11.        Perjalanan Haji dan Umrah ke Baitullah,

12.        Aku Bangga Menjadi Guru Indonesia,

13.        Untaian Kasih Bunda Sepanjang Masa,

14.        Ibuku Wanita Terhebat,

15.        Sosok Guru Idolaku

16.        Me and My Child

17.        Aku dan Buku

18.        Aku dan Pasangan Hidupku

19.        How to Be Writers

20.        Catatan Anggun Panduan Menulis ( Editor )

21.        Inspirasi Menulis dan Menerbitkan Buku, ( Kurator )

22.        Surat Cinta Guru Untuk Presiden Jokowi ( Kurator )

23.        Gerakan Motivator Literasi Digital Jilid 1 dan 3 ( Editor )

24.        Guru Hebat Bermartabat Jilid 1, 2 dan 3  ( Kurator )

25.        Aku dan Taman Bacaan Masyarakat YASALAM

26.        Gelora Literasi Peserta Belajar Menulis Gelombang 23-24

Galeri Buku :






Senin, 21 Februari 2022

Kisahku, Awal Mula Menjadi Guru : PERAWAT JADI GURU

 





Kisahku, Awal Mula Menjadi Guru

Oleh : Zakiyah Darajat

Guru...,

Dulu tak pernah terpikirkan jika aku akan menjadi guru, sosok yang digugu dan ditiru sedangkan Aku merasa bahwa tak pantas untuk ditiru, Karena kepribadianku yang kurang baik. Namun nyatanya, takdir berkata lain,  inilah kisahku.

Aku lulus dari SMK Kesehatan dengan jurusan keperawatan. Yang artinya itu akan bekerja di Rumah Sakit bukan? Dengan posisi sebagai Asisten Perawat, itulah yang aku fikirkan. Pada awalnya setelah lulus aku memang bekerja disalah satu Rumah Sakit, namun hal itu tidak berlangsung lama. Aku bertahan di rumah sakit itu hanya 2 tahun. Alasannya...... cukup standart seperti jenuh, tertekan, tak nyaman, dan aku merasa tidak bisa berada di posisi itu terus. Meskipun dengan gaji yang cukup besar menurutku namun tetap saja aku tak sanggup bila tetap terus bertahan diposisi seperti itu, sehingga aku memutuskan untuk resign. Setelah resign aku sempat menganggur sekitar 1 tahun. Aku sudah menyebar surat lamaran pekerjaan ke semua Klinik ataupun Rumah sakit di sekitar kota tempat tinggalku,  bahkan dari daerah Bogor hingga Jakarta. Dari semua lamaraan yang disebar hanya 1 panggilan yang aku terima, itu termasuk Rumah Sakit baru di daerah Jakarta. Setelah mendapat panggilan tersebut aku langsung izin pada ayah dan mamahku, tapi izin itu tidak berjalan mulus karena mereka tidak satu suara. Ayahku  mengizinkan, dan mamahku tidak karna ada beberapa pertimbangan sehingga mamahku tidak menyetujuinya. Akhirnya aku memutuskan untuk tidak hadir pada panggilan kerja tersebut, karena aku yakin pilihan orangtua pasti yang terbaik untuk anaknya jadi aku harus menunggu panggilan pekerjaan yang lain lebih sabar lagi.

Selama menganggur, keseharianku di rumah bantu mamahku  rapih – rapih rumah, mencuci baju atau piring, dan sesekali memasak. Setelah pekerjaan rumah selesai yang aku lakukan ialah bersantai saja seperti menonton atau main game, dan jika ada info lowongan kerja aku pergi ke  tempat tersebut untuk menaruh surat lamarannya. Di fase ini aku menaruh lamaran kemana saja yang sedang membuka lowongan kerja meskipun itu bukan di Rumah Sakit. Akhirnya ada panggilan lagi untuk ikut tes bekerja di salah satu Supermarket, aku menghadiri panggilan tes tersebut dan mengikuti tes yang ada. Namun aku masih belum beruntung, karna tinggi badanku tidak sesuai dengan yang mereka butuhkan. Sehingga aku tidak lolos pada tes tersebut, aku pulang dengan kegagalan. Sempat sedih, bingung, dan putus asa. Tapi aku tidak boleh menyerah pada keadaan.

Dengan lamanya tak bekerja, saat itu Aku bisa dikatakan sudah merasa di fase tawakal, sampai mamah mengajak aku untuk buka usaha saja atau mungkin menikah saja. Meskipun diminta begitu hati kecilku tetap ingin bekerja seperti yang lain, agar bisa bertemu orang baru dan bersosialisasi dengan orang orang di tempat kerja.

Ketika berada di fase tawakal, Allah mengirimkan salah satu dokter yang ku kenal saat bekerja dirumah sakit, awalnya beliau meminta bantuanku untuk menemani anaknya di rumah karena beliau harus menghadiri seminar yang harus berangkat dini hari dan pulang larut malam karena tidaak ada yang menjaganya. Saat itu pun kami sempat mengobrol dan beliau menawarkan dan menyarankan aku pada sebuah yayasan pendidikan yang sedang membuka lowongan. Bisa dibilang itu adalah sekolah alam, sangat menarik saat aku berkunjung ke sekolah tersebut. Aku melamar. Aku tak bisa berkata-kata lagi karena takjub dengan rencana yang Allah susun untukku

Akhirnya aku pergi ke Sekolah yang sudah disarankan oleh dokter tersebut. Padahal rencanaku hanya menaruh lamarannya saja. Setibanya di Sekolah itu, aku diajak ke dalam untuk ditanya-tanya (tapi bukan wawancara)  lalu  aku disuruh mengisi tes talent maping. Setelah aku mengisi akupun diberi penjelasan atas hasil talent maping tersebut. Kemudian aku diminta untuk hadir kembali pada hari Sabtu untuk diwawancara. Lalu ketika hari  sabtu itu tiba aku benar benar merasa bersyukur, terharu, dan takjub akan rencanya-NYA. Padahal awalnya aku hanya berencana menaruh lamaran, ternyata di luar dugaan, begitu mulus jalanku untuk menjadi seorang pengajar. Aku diterima untuk bekerja, Alhamdulillah, betapa indahnya rencana Allah....

And now, hari hari ku menjadi seorang pengajar akan dimulai.

Di Sekolah alam ini hanya ada tingkat nursery, kelompok bermain, TK A, dan TK B. Aku ditempatkan pada kelas nursery dengan usia anak yang beragam, Dari usia 1 tahun sampai 4 tahun. Tantangan baru untukku, tapi aku juga khawatir, karena sama sekali belum mempunyai ilmu mengenai dunia anak anak. Meskipun begitu aku diberi kepercayaan untuk belajar oleh pembina dan ketua yayasan.

Selama aku belajar mengajar, Aku fikir mengajar anak anak kecil itu hanya sekedar bernyanyi, menari, mewarnai, mengenal huruf, mengenal angka dan hal yang seperti itu saja. Ternyata setelah dijalani tidak semudah itu, karna di sekolah ini cara mengajarnya sangat unik bagiku, artinya itu berbeda dengan sekolah yang lain pada umumnya. Aku jadi makin tertarik, karena yang kita lakukan ialah menstimulasi anak sesuai dengan usianya dan kebutuhannya. Karena namanya Sekolah alam, kami mengajarnya pun dari berbagai benda benda alam dengan sistem bermain sambil belajar, dari bermain kita dapat mempelajari banyak hal.

Yang lebih unik lagi cara penyampaian pembelajaranya dilakukan dengan beberapa games yang dapat menstimulasi motorik kasar, motorik halus, kogntif, pembiasaan, dan banyak  kecerdasan lainnya. Jadi selain membuat suatu fun games harus disertai dengan beberapa item yang dibutuhkan anak anak sesuai dengan usianya. Di Sekolah ala mini, aku bertemu dengan anak-anak berkebutuhan khusus yang luar biasa. Akupun semakin tertarik untuk terus belajar menangani anak berkebutuhan khusus.

Selain kergiatan mengajar akupun diajak untuk mengikuti pelatihan mengenai parenting, dari cara menangani anak normal hingga anak berkebutuhan khusus. Selain bekerja sebagai pengajar, akupun mendapatkan segudang ilmu yang melimpah untuk aku pelajari kemudian mengaplikasikan ilmu tersebut untuk anak anakku. Aku senang dan sangat bersyukur telah diberi kesempatan untuk menjadi pengajar. Yang luar biasa,  menjadi pengajar itu adalah sebuah dakwah pula. Masyaallah.... terima kasih Ya Allah, Engkau berikan alur yang sangat indah ini.

Meskipun di luar sana, ada saja yang berfikiran seperti “emang tidak sayang dengan ilmu kesehatannya?”,  “kan gaji guru tak seberapa, tak sebanding dengan gaji saat kamu bekerja di Rumah Sakit” dan pertanyaan lainnya yang kurang setuju dengan caraku banting stir ini, dari dunia kesehatan menjadi dunia pendidikan. Mungkin bisa dikatakan  ketidak sengajaan aku jatuh ke air terjun. Tapi dari ketidak sengajaan itu aku benar-benar menikmati bahkan jatuh cinta dengan dunia pendidikan.

Alur menjadi pengajar itu dari belajar kemudian mengajar, lalu kembali lagi untuk belajar setelah itu mengajar lagi. Pernah sempat merasa takut, takut salah, dan takut tidak sesuai dengan cara mengajar pada anak anak. Tapi aku tetap berusaha dengan banyak belajar kembali serta menerima kritik dan saran dari rekan kerja agar bisa mengajar dengan lebih baik lagi.

Berbagai macam cara mengajar di masa pandemi telah aku coba. Dari metode mengajar satu kelas dengan berbagai macam usia, lalu mengajar kelas private dengan kunjungan ke  rumah, dan kelas on line. Semua  perlu adaptasi sampai aku merasa pede dan nyaman saat mengajar di beberapa unit tersebut. Kalau kata naura sih “aku bisa jadi apa saja” dan aku suka itu.

Selain dengan berbagai macam cara metode mengajar, aku pun belajar mengamati karakteristik anak karena semua anak memiliki karakter yang berbeda maka beda pula gaya belajarnya, dan ini salah satu tantangan bagiku. Bahkan setelah mempelajari tentang anak berkebutuhan khusus, aku pun jadi tau cara memahami karakteristiknya juga cara menanganinya,  alhamdulillah.

Betapa serunya ya menjadi pengajar. Ilmu yang bermanfaat akan bisa menuntun kita ke surganya Allah SWT, tetapi belum bisa dikatakan ilmu bermanfaat jika ilmu itu belum diamalkan. Jadi tetap semangat dalam hal mengamalkan ilmunya

Jangan lupa juga untuk selalu meminta pada Allah SWT agar senantiasa diberikan ilmu yang bermanfaat dan dijauhkan dari ilmu yang tidak bermanfaat, semoga ilmu yang didapat dan ilmu yang dibagikan menjadi ladang amal yang dapat menuntun kita ke surganya Allah SWT. Aamiin ya rabbal alamin.

 




                                                       Zakiyah Darajat


Lahir di kota Jakarta  tanggal 02 November 1996. Kelas 1 - 3 Sekolah di SDN Bojong Gede 1,  kelas 4  pindah ke Jakarta dan bersekolah di daerah Jembatan Besi SDN 01,  kelas 5 – 6 pindah kembali ke daerah Bojong Gede namun dengan sekolah yang berbeda yaitu SDIT Daarul Fataa. Lulus SD bersekolah di SMP Mahardika, Selanjutnya bersekolah di SMK Kesehatan Logos. Lulus SMK langsung bekerja di RSU Hermina Bogor selama 2 tahun. Setelah resign bekerja di Yayasan Atifa Cendikia dengan konsep sekolah alam. Dari sinilah Aku mulai bertemu dengan orang orang hebat yang mampu membuat dan mengembangkan diri saya dari target yang ingin aku capai. Salah satunya yang sudah  aku coba yaitu belajar mendongeng dan mulai membuat naskah antologi lewat informasi dari orang orang hebat yang bekerja di Yayasan Atifa Cendikia ini. Terimakasih orang orang hebat.

Gmail: zakiyahdarajat1996@gmail.com

WA: 083819368768

Fb: Zakiyah Darajat

IG: zakiyahdarajat96.


Minggu, 20 Februari 2022

TAKDIRKU MENJADI PENULIS




  

 

TAKDIRKU MENJADI PENULIS 

 

Awal Mula Belajar Menulis

                Pertama kali aku ikut latihan kelas menulis saat masih kuliah semester dua di IKIP Jakarta yang sekarang nama kampusku berubah menjadi Universitas Negeri Jakarta. Masih teringat dalam benakku yang mengisi materi saat itu ada Pak Nusa Putra almarhum, Pak Ivan Iskandar, dan Pak Supriyanto. Peserta yang mengikuti bimbingan menulis ada 20 mahasiswa termasuk aku. Ketertatrikannku berikutnmya pada menulis saat bergabung di perkaderan LK-2 HMI . Selama 5 hari ikut LK-2 maka semua peserta diwajibkan membuat resume materi yang disampaikan narasumber. Dari 2 pengalaman inilah bakat awal menulisku mulai tumbuh, diaktualisasikan dalam jurnalistik mahasiswa di organisasi mahasiswa Lembaga Peneliitian Mahasiswa (LPM UNJ) aku menjadi salah satu redaktur di koran kampusku tersebut.

               Selain aktif di LPM UNJ aku juga aktif di Badan Perwakilan Mahasiswa baca BPM semacam DPR-nya kampus yang mengawasi dan memberikan masukan kepada Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), alhamdulillah hasil pelatihan di awal semester 2 serta di LK-2 HMI sangat membantuku dalam menyelesaikan tugas sebagai Sekretaris BPM UNJ. Setelah lulus kuliah aku bergabung dengan Lembaga Penelitian Pengembangan Pendidikan, Ekonomi dan Sosial baca LP3ES  di Slipi Jakarta Barat. Kembali skill menulisku menunjang pekerjaanku di Lembaga ini. Apalagi saat ada program Quick Count Pilpres secara langsung, aku merasakan betapa  bermanfaatnya kemampuan menulis yang kudapatkan dari pelatihan semasa kuliah.

Terputus Lama Tak Menulis

               Setelah menikah dengan istri tercintaku Ari Murwanti,S.KM rupanya kesibukan mengurus keluarga sambil mencari nafkah, begitu menyita waktuku hingga tak pernah menulis hinga sekian lama.        Saat aku nikah di usia 27 tahun pada tahun 2005 hingga tahun 2019 terjadi pandemi covid-19 , aku nyaris tak penah menulis kecuali membuat RPP, Silabus, Program Tahunan, Program Semester, dan laporan perkembangan murid secara berkala, itupun kulakukan karena kewajiban. Hikmah dari adanya pandemi Covid-19 ini, khusus bagiku adalah dapat tergabung dalam kelas Belajar Menulis (BM) Angkatan ke-20 asuhan Om Jay.  Jika dihitung, ternyata cukup lama juga aku tak menulis,  dari lulus kuliah tahun 2003 hingga  tahun 2021. Sekitar 18 tahun aku vakum dari menulis.

 

Terdampar di Kelas Menulis Asuhan Om Jay

               Tergabung di kelas Belajar Menulis (BM) gelombang 20 asuhan Om Jay, menjadi hal istimewa dalam hidupku. Karena berawal dari kesadaran betapa pentingnya menulis, mulai aku sadari dan aku pun mulai melaksanakan aktivitas menulis. Di latih oleh para narasumber dan moderator hebat selama 30 kali pertemuan dengan materi yang sangat menunjang untuk menjadi seorang penulis, kami ditempa 3 kali dalam sepekan pada  hari Senin, Rabu dan Jum’at malam pukul 19.00 hingga pukul 21.00 WIB.

               Materi disampaikan via WA grup dengan dibuat satu arah, dan peserta berkewajiban membuat resume materi yang diposting di blog, lalu tautannya dikumpulkan ke panitia dan ke WA grup kelas Belajar Menulis. Menjadi ketua kelas di kelas Belajar Menulis gelombang 20 asuhan Om Jay, menjadikanku lebih semangat karena bagaimana pun ketua  kelas mesti menunjukan semangat lebih dari anggota lainnya. Maka sesibuk dan selelah apapun, aku tetap berusaha untuk ikut kelas dam membuat resume lengkap 30 pertemuan. Untuk bisa lulus kelas , setiap peserta diwajibkannya membuat minimal 20 resume. Dan harus menerbitkan buku solo. Alhamdulillah di hari dan tanggal bersejarah tepatnya tanggal 29 September 2021, buku solo pertamaku terbit dengan judul : Jurus  Jitu Menjadi Penulis Bermutu. Sebelum buku solo ini terbit, aku sudah menerbitkan buku antologi dengan Kurator Bu Aam Nurhasanal dengan judul : Writing is My Passion, dan Literasi Solusi Saat Pandemi dengan kurator Bu Dwi guru Bahasa Inggrisnya Mis Phia  di SMAN Sukabumi.

Cita- cita dan Harapanku

               Menjadi orang tua bagiku sudah impian sejak usia 25 tahun. Alhamdulillah jodohku dengan istri tercinta Ari Murwanti, S.KM bersatu pada 29 September 2004. Kami menikah dengan sederhana namun begitu berkesan. Setidaknya kedua orang tuaku dan bapak-ibu mertua tak punya hutang yang bikin pusing setelah pesta pernikahan kami. Kini kami sudah menjadi orang tua dari kedua buah hati kami, putriku Rida Naila saat ini kelas XI IPA1 di MAN-2 Kota Serang,  sedangkan putraku Farhan Ali saat ini murid kelas VI Tahfidz di SD Islam Al Azhar 10  Serang.

               Sebagai  orang tua tentu cita-citaku adalah menjadi ayah yang baik bagi kedua anakku, jadi suami yang baik bagi istriku dan bisa membahagiakan mereka sesuai kemampuanku.  Tak banyak yang kumimpikan dan kucita-citakan selain menyempurnakan rukun Islam untuk berhaji ke Baitullah, punya kontrakan dan mobil serta tetap punya kebermanfaat bagi sesama itulah impianku sepanjang hidupku.  Semoga Allah mengabulkan doa dan harapanku ini.

Buku – Buku Karyaku

Buku soloku hingga Januari 2022 ini baru satu : “ Jurus jitu menjadi penulis bermutu”. Sedangkan buku antologi lumayan banyak diantaranya : Writing is My Passion, Literasi Solusi di Tengah Pandemi, Belajar Daring OK Bersama Guru Millenial, Hikmah di Balik Pandemi, Jejak Pena Pengembala Aksara, Bangga Menjadi Bangsa Indonesia, Surat Cinta Untuk Guruku, Sinergi Dampingi Murid Raih Prestasi, Maulid Nabi Muhammad SAW di Nusantara, Perjalanan Haji dan Umrah ke Baitullah, Aku Bangga Menjadi Guru Indonesia, Inspirasi Menulis dan Menerbitkan Buku, Untaian Kasih Bunda Sepanjang Masa, Ibuku Wanita Terhebat, Gerakan Motivator Literasi Digital, Surat Cinta Guru Untuk Presiden Jokowi dan Guru Hebat Bermartabat jilid 1, 2 dan 3 serta beberapa buku lain yang masih dalam proses penerbitan. 

DI STASIUN PONDOK CHINA JODOHKU BERSATU

Popular posts