Selama
di rumah orangtuaku, aku banyak mendengar kisah mereka dan curhat biasa seputar
yang dirasa sakit ini dan itu .
Alhamdulillah ada kang Saudi santri atau murid ayahku di Tangerang yang
mengirimkan obat jamu tradisional hingga nafsu makan abah membaik dan tenaganya
lumayan pulih, bahkan abah tampak agak gemukan. Terima kasih kang Saudi,
barokallah.
Aku
bawa tetes mata madu yang kalau anda mau mencobanya boleh juga, tapi yang
kurasakan perihnya luar biasa, namun hasitnya sebanding dengan perih saat di teteskan,
mata langsung terang dan rasa pening di kepala sirna.
Waktu
berjalan tak terasa, saat aku beres sholat ashar ternyata sudah pukul 17.15 aku segera pamit
dan melesat ke rumahku Kembali, bawa oleh oleh singkong dan enye-enye buatan
kaka iparku uwa Uun istri ka Tibi. Makasih ya Uwa Uun. Enak kata Rida dan Bagas anakku saat makan
oleh oleh tersebut. Mbu tak lupa titipin
uang jajan untuk Rida n Bagas cucu kesayangannya. Makasih Mbu.
Abahku yang terkenal jago nasehatin orang, tadi saat aku dan adikku makan siang plus sore, bilang supaya rutin pulng seminggu sekali, selagi masih ada ibu dan abah. Mintaa doa supaya Allah ridlo. Karena ridallah fii ridhal walidain, wa sukhtullah fii sukhtil walidain. Rido Allah atas rido orang tua, demikian murka Allah atas murka orang tua. Semoga ibu dan abahku tetap Rido padaku yang jarang pulang ini... Yuk simak ulasan ustad adhi hidayat terkait omongn abahku.
PULANG KAMPUNG KETEMU MBU ABAH DAN KAK TIBU TE UUN SERTA ADKKU ENDING... ALHAMDULILLAH
BalasHapus