Resume materi : Ke - 26
Judul : MENULIS ITU MUDAH
Narasumber : Dr. Ngainun Naim
Moderator : Ibu Maesaroh
Hari/Tanggal : Rabu, 8 September 2021
Quote : Sejauh ini saya sudah menulis sekitar 40 buku mandiri, 90 antologi, 30 kata pengantar, 50 artikel jurnal, dan ribuan esai. ( Dr. Ngainun Naim ).
Nama narasumber malam ini sudah aku kenal 3 tahun yang lalu, karena sempat disertasi doktornya menggoncang jagat pemikiran Islam. Keberanian Pak Ngainun untuk membuat antitesis dari tesis yang ada cukup membuat jengah kaum konservatif tradisional karena dianggap bukan hanya keluar dari tradisi pemikiran Islam yang umum namun sudah menyimpang. Aku tak percaya bagiku sebelum aku mendalaminya aku husnudzon saja.
Makin dekat dengan nama Pak Ngainun karena dalam beberapa buku Catatan Corona Bu Kanjeng ada pengantar dari beliau dan baru saja kemarin malam aku membacanya, dan bagiku pemikiran beliau tidak ada yang menyimpang. Malam ini alhamdulillah, aku berkesempatan menjadi santri atau murid beliau dalam materi ke 26 di KBM gelombang 19 dan 20 dimoderatori Bu Maesaoh yang luar biasa semangatnya.
Agar
bisa lebih kenal dengan Pak Ngainun,
yang karya ilmiah dan bukunya banyak serta laris di pasaran, maka mari kita
simak CV beliau dibawah ini, monggo diklik saja !.
https://drive.google.com/file/d/1FE6VVG-06LQ7gnx6Otkq4qlz0B6_c5eo/view?usp=sharing
Bagi yang ingin mengunjungi Blog Pak Ngainun, dapat di akses pada link berikut :
https://www.spirit-literasi.id/2021/09/pangeran-diponegoro-proses-kreatif.html
Pria kelahiran tahun 1975 ini sudah jadi doctor sejak tahun 2011 pada usia 36 tahun dan saat ini telah menulis buku solo lebih dari 25 judul buku. Hal paling menarik adalah bahwa bagiku beliau sangat cocok menjadi pemateri MENULIS ITU MUDAH, karena ada salah satu bukunya berjudul Menulis itu mudah. Ini penampakan buku tersebut !
Bagaimana Menjadikan menulis ini mudah ? ... Mari simak cerita pak Ngainun dari tulisannya di Blog beliau !
Beberapa orang teman yang memiliki minat di dunia
menulis sering berdiskusi dengan saya mengenai naik turunnya semangat menulis.
Pada saat tertentu, semangat menulis begitu menggebu-nggebu. Pada saat semacam
ini, satu hari mampu menulis banyak halaman. Tetapi jika kondisi sedang
menurun, jangankan satu halaman, satu alinea pun tidak mampu keluar. Rasanya
ide mampat. Dipaksa sekalipun tidak ada yang bisa ditulis.
Mengapa kondisi semacam itu bisa terjadi? Tidak mudah menjawabnya. Semua penulis pasti pernah mengalaminya. Saya juga sering dilanda kondisi semacam itu.
Ada banyak faktor yang menjadi penyebabnya. Kondisi
fisik yang capek, misalnya, menjadikan menulis memang tidak mudah. Ide-ide bisa
tidak keluar. Jika capek lebih baik tidur dulu. Jangan dipaksa untuk menulis.
Hasilnya tidak akan bagus. Menulis saat bangun tidur, berdasarkan pengalaman
saya, jauh lebih segar dan mudah untuk menghasilkan karya. Kondisi fisik yang
bugar, khususnya di pagi hari, menjadikan ide-ide begitu mudah mengalir.
Macetnya ide bisa juga karena kita belum terlatih
untuk menulis. Menulis masih dilakukan pada saat-saat tertentu saja. Mereka
yang menulis hanya berdasarkan mood akan mengalami kondisi
yang semacam ini. Cara mengatasinya sederhana, yaitu dengan menulis setiap
hari. Setiap hari? Ya, menulis setiap hari.
Menulis setiap hari untuk kemudian ditampilkan di
jejaring sosial—facebook, twitter, blog—jelas bukan pekerjaan ringan. Saya sendiri
merasakan betul beratnya melakukan setiap hari. Tetapi saya yakin itu bukan hal
yang mustahil untuk dilakukan.
Sudah cukup lama saya bertekad menulis sehari satu
artikel. Untuk itu saya benar-benar harus berjuang mewujudkannya. Godaannya
jelas ada. Kadang rasa malas, kadang kondisi fisik yang capek, kadang waktu
yang tidak bisa kompromi, dan berbagai alasan lainnya.
Tetapi jika mengingat berbagai tulisan yang saya
buat agar tidak mudah mengeluh, harus bersyukur, harus berjuang, dan berbagai
energi positif lainnya, saya pun berusaha untuk menepis berbagai godaan yang
ada. Mengeluh jelas tidak banyak memberikan manfaat. Daripada mengeluh, lebih
baik saya berjuang dengan menulis. Mengeluh tidak memberikan manfaat apa pun
kepada saya. Menulis bagi saya merupakan manifestasi dari rasa syukur.
Karunia Allah yang diberikan kepada saya
sangat-sangat banyak dan tidak terhitung. Bahkan jika pun saya harus
menghitungnya, jelas saya tidak mampu menghitungnya. Karena itu, bersyukur
harus terus-menerus saya lakukan sebagai manifestasi kehambaan saya kepada
Allah. Salah satu wujud karunia Allah yang harus saya syukuri adalah karunia
menulis.
Menulis memang tidak mudah. Setidaknya itu
pengalaman saya pribadi dan juga pendapat beberapa orang yang pernah saya
temui. Pada kerangka inilah, saya meenyebut bahwa ”Penulis Itu Makhluk
Langka”. Disebut langka karena yang mampu melakukannya hanya sedikit
orang.
Sekarang coba amati sekeliling Anda. Jika Anda
seorang guru, coba Anda hitung berapa orang teman guru yang bisa menulis. Jika
total ada 50 guru, adakah 5 orang yang mampu menulis dalam makna yang
sesungguhnya? Jika hanya beberapa orang saja, maka Anda termasuk ”makhluk
langka”.
Saya sendiri mengamati hal yang sama di kampus saya
bekerja. Semua dosen memang menulis untuk kepentingan kepangkatan. Tetapi hanya
beberapa orang saja yang serius menekuni dunia menulis. Saya kira hal yang sama
juga berlaku di perguruan tinggi lain, di instansi lain, dan di berbagai bidang
kehidupan yang lainnya.
Justru karena realitas yang semacam itulah saya
harus mensyukuri anugerah Allah karena bisa menulis. Dan wujud syukur saya
adalah dengan menulis dan membagikannya kepada masyarakat luas. Jadi, menulis
merupakan manifestasi rasa syukur saya.
Menulis itu, menurut saya, juga merupakan bentuk
perjuangan. Banyak yang berpendapat bahwa menulis itu membutuhkan waktu yang
tenang, khusus, dan sedang tidak sibuk. Jika rumus ini dipakai, barangkali saya
akan sangat jarang menghasilkan tulisan. Lima hari dalam seminggu saya harus
pergi ke kantor. Berangkat dari rumah jam sekitar jam 6 pagi dan sampai di
rumah setelah magrib. Hari sabtu dan minggu biasanya saya pakai untuk kegiatan
keluarga, sehingga nyaris tidak ada waktu khusus untuk menulis.
Tetapi karena menulis itu merupakan hobi, saya
selalu berusaha menyempatkan menghasilkan tulisan, walaupun mungkin hanya satu
paragraf. Tulisan ini, misalnya, saya buat beberapa kali. Pertama saya buat
setelah shalat subuh. Menulis harus saya hentikan karena saya harus berangkat
ke kantor. Di kantor, kebetulan ada waktu senggang beberapa menit. Kesempatan
ini segera saya manfaatkan untuk menulis. Begitulah, sebuah tulisan lahir
melalui beberapa momentum dan tidak dalam satu kesempatan.
Aspek penting yang saya ingin bagikan adalah energi
positif. Tulisan-tulisan yang saya buat saya niatkan sebagai sarana untuk
memberikan manfaat kepada diri saya dan juga kepada sesama. Semoga melalui cara
semacam ini hidup saya bermanfaat dan barakah.
Itu baru satu artikel beliau, ada 476 artikel yang
bisa kita nikmati karya Pak Ngainun di link Blog beliau di bawah ini !
https://ngainun-naim.blogspot.com/2021/07/adab.html
JURUS
JITU MENJADIKAN MENULIS ITU MUDAH :
1.
Mindset
diubah : Katakan Menulis itu mudah.
Apa yang kita pikirkan maka itulah yang
akan terjadi pada diri kita. Bila mindset kita tentang menulis adalah mudah
maka yakinlah akan mudah.
2.
Tekad
yang kuat
Tanamkan komitmen pada diri sendiri bahwa
saya harus bisa menulis setiap hari, apapun kesibukannya dan apapun masalahnya.
3.
Tulislah
apa yang kita ketahui
Tulislah apa yang kita ketahui, jangan
menulis apa yang di luar pengetahuan kita, beberapa orang ingin terkesan hebat
maka menulis apa yang bukan wilayah yang dikuasainya.
4.
Banyaklah
membaca.
Bagi penulis membaca ini adalah nutrisi, bagaikan
pupuk dan air. Tanpa membaca maka tulisan akan kering dan tidak baguus, semakib
banyak membaca maka akan semakin baik tulisan kita.
5.
Perbanyak
jam terbang.
Alah bisa karena biasa, tidak ada manusia
yang langsung berlari. Ada proses dan tahapannya, maka dengan maikin
perbanyak jam terbang akan semakin bagus
dan terasa mudah dalam menulis.
REKOMENDASI.
Saya bersaksi bahwa apa yang disampaikan Pak
Ngainun adalah nyata dan fakta. Saya sudah membuktikannya, belum 3 bulan sejak
saya gabung di KBM gelombang 20 ini , tulisan saya di dailalser@blogspot.com sudah hamper 100
tulisan.
MENULISLAH SETIAP HARI, JANGAN HIRAUKAN APAPUN. MAKA KAMU AKAN LIHAT APA YANG TERJADI !!
TERIMA KASIH SUDAH MAMPIR DAN TINGGALKAN JEJAK
BalasHapusTulisan luar biasa Pak. Tetap semangat menorehkan pena. Insyaallah berkah.
BalasHapusCakep pak, lanjutkan untuk berbagi lewat tulisan ๐
BalasHapusMenarik dan keren Pak ๐๐
BalasHapusKeren bagus selalu lengkap
BalasHapusTidak ada kata lain..luar biasa pak Dail....
BalasHapusWah.....kreatif dan tulisan yang bagus ...lengkap๐
BalasHapusLengkap, tampa batasan hingga creative writing.
BalasHapusmantap dan keren pak ketua
BalasHapusLengkap dan menginspirasi.
BalasHapus"Menulis Itu Mudah"
BalasHapusSepertinya ini juga cocok buat Pak Dail๐ช
kerren bingit pak ketua kreatif.
BalasHapusSemoga apa yang sering kita pikirkan dan kita ucapkan itulah yang jadi kenyataan. maka pikirkan semua mudah atas ijin Allah. Terima kasih bapak ibu semuanya LUAR BIASA
BalasHapus