Pengantar
Sebelum
geger di Wuhan China akhir 2019 semua
kehidupan berjalan normal. Tidak ada hal aneh apalagi yang begitu menghantui
penduduk bumi bernama manusia. Aktivitas manusia seakan lupa, bahwa kehidupan
ini sebentar, sementara dan semua akan kembali pada sang pencipta alam semesta
Allah SWT.
Sejak November 2019 hingga awal Maret 2020 Indonesia tampaknya belum bergeming, dan
seakan ingin menunjukan kepada dunia bahwa kami baik baik saja. Pernyataan Pak
Luhut sebagai representasi dari
pemerintah RI menyatakan bahwa virus corona tidak akan mampu menyebar di
Indonesia karena iklim kita tropis.
Namun
faktanya sejak Maret 2020 hingga bulan Agustus 2021 atau hampir 1,5 tahunbangka kita justru mengalami lonjakan
terpapar covid 19 tertinggi ke 17 di dunia dari 20 negara dengan korban
tertinggi.
Berikut
ini daftar 20 negara dengan kematian terbanyak di dunia karena Covid-19: Amerika,
Brasil, India , Meksiko , Inggris, Italia, Peru, Perancis, Spanyol , Iran, Kolombia , Rusia,
Afrika Selatan, Argentina, Chili, Ekuador,
17. Indonesia , 18. Belgia , 19. Jerman, 20. Kanada.
Sedangkan
di Asia negara kita Indonesia urutan pertama dari 11 negara : Indonesia, Filipina,
Myanmar, Malaysia. Thailand, Vietnam, Singapura, Brunei Darussalam, Timor Leste, Laos , Kamboja.
Ada
kata pepatah yang menyatakan bahwa mayoritas manusia lebih banyak melupakan
karunia Allah SWT daripada yang mensyukurinya. Dan dengan adanya pandemi covid
19 ini maka barulah kita tersadarkan bahwa selama ini telah melupakan begitu
banyak nikmat yang telah diterima , bahkan cenderung mengabaikan nikmat
tesebut.
Padahal
Allah SWT telah membuat ketentuan tentang nikmat yang diberikannya kepada manusia,
bahwa : “ Lain syakartum
laazidannakum, Walain kafartum inna adzaabii lasyadiid ”. Jika kamu bersyukur atas nikmatku niscaya akan Kami tambah, namun jika kamu kufur/ ingkar, sesungguhnya siksaKu
teramat pedih.
Apakah
Spiritual Intellegence itu ?
Spiritual
Intelligence adalah berkorelasi dengan IQ (Intelligence Quotient) dan EQ
(Emotional Quotient). Kecerdasan kecenderungannya terdiri dari persepsi,
intuisi, kognisi, yang berkaitan dengan spiritualitas dan/atau religiusitas,
khususnya modal spiritual.
Kecerdasan
Spiritual (Spiritual Quotient disingkat SQ) menurut Zohar adalah kecerdasan
untuk memecahkan tentang makna dan nilai, kecerdasan yang membuat perilaku dan
hidup memiliki konteks makna yang lebih luas, kecerdasan untuk menilai bahwa
tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna dibanding dengan yang lain.
Spiritual
intelligence dikonsepkan sebagai suatu evolusi teori kecerdasan terkini,
melengkapi IQ (Intelligence Quotient) dan EQ (Emotional Quotient) yang lebih
dahulu dikembangkan. Jika IQ adalah parameter kecerdasan logika klasik
matematika dan verbal (pemahaman terhadap dunia fisik/material capital), dan EQ
adalah parameter kemampuan inter-relasi (social capital); maka SQ didefinisikan
sebagai kemampuan seseorang untuk mentranspose dua aspek kecerdasan IQ dan EQ
menuju kebijaksanaan dan pemahaman yang lebih mendalam hingga dicapai kedamaian
dan keseimbangan lahiriah dan batiniah (spiritual capital). Secara singkat, IQ adalah
bekal untuk menjawab pertanyaan : "apa yg kupikirkan", EQ untuk "apa
yang kurasakan?", sedangkan SQ untuk menjawab "siapa aku?"
TOBE CONTINUE ....
mencoba tetap nulis setiap hari. mksh dah mampir dan tinggalkan jejak
BalasHapus