TAKDIRKU
MENJADI PENULIS SETELAH LANJUT USIA
Oleh :
Dail Ma’ruf, M.Pd
Awal Mula Belajar Menulis
Pertama kali aku ikut latihan kelas menulis
saat masih kuliah semester 2 dan 3 di
IKIP Jakarta yang sekarang nama kampusku menjadi Universitas Negeri Jakarta.
Masih teringat yang mengisi saat itu ada Pak Nusaputra, Pak Ivan Iskandar, Pak
Supriyanto. Ada sekitas 15-20 peserta yang ikutan bimbingan menulis.
Berikutnya aku tertatrik menulis
saat gabung dengan HMI di perkaderan LK-2 yang setiap pesertanya wajib setor
makalah wajib dan makalah pilihan. Selama 5 hari ikut LK-2 maka diwajibkan
membuat resume materi yang disampaikan narasumber. Dari 2 pengalaman inilah
bakatku mulai tumbuh, dan diaktualisasikan dalam jurnalistik mahasiswa di
organisasi mahasiswa Lembaga Peneliitian Mahasiswa (LPM UNJ), aku diposisi
wakil ketua.
Selain aktif di LPM UNJ aku juga
aktif di Badan Perwakilan Mahasiswa UNJ semacam DPR-nya kampus yang mengawasi
dan memberikan masukan kepada Badan Eksekutif Mahasiswa (BPM), alhamdulillah
hasil dari pelatihan di awal semester 2 dan 3 serta di LK-2 HMI sangat
membantuku dalam tugas sebagai Sekretaris BPM UNJ.
Setelah lulus kuliah aku
bergabung dengan Lembaga Penelitian Pengembangan Pendidikan, Ekonomi dan Sosial
( LP3ES ) Slipi Jakarta Barat. Kembali skill menulis menunjang pekerjaanku di
Lembaga ini. Apalagi saat ada program Quick Count Pilpres Pertama langsung. Aku
merasakan betapa bermanfaatnya kemampuan
menulis yang kudapat dari pelatihan semasa kuliah.
Terputus
Lama Tak Menulis
Setelah
menikah dengan istri tercintaku, Ari
Murwanti, S.KM rupanya kesibukan mengurus keluarga sambil mencari nafkah,
begitu menyita waktuku hingga tak pernah menulis hinga sekian lama.
Saat aku nikah di usia 27 tahun
pada tahun 2005 hingga tahun 2019 terjadi pandemi Korona-19 , aku nyaris tak
penah menulis kecuali membuat RPP, Silabus, program Tahunan, program Semester,
dan laporan perkembangan murid secara berkala, itupun kulakukan karena taat
pimpinan dan kewajiban.
Hikmah dari adanya pandemi Covid
19 ini, khusus bagiku adalah tergabung dalam kelas Belajar Menulis (BM) 20
asuhan Om Jay. Jika dihitung, ternyata cukup lama juga aku tak menulis, dari lulus kuliah tahun 2003 hingga tahun 2021. Sekitar 18 tahun vakum dari menulis.
Sesuatu yang memalukan, namun telah terjadi. Semoga aku dapat menebus
kekeliruanku yang banyak sia-siakan waktu.
Terdampar
di Kelas Menulis Asuhan Om Jay
Tergabung
di kelas Belajar Menulis (BM) gelombang 20 asuhan Om Jay, merjadi hal istimewa
dalam hidupku. Karena berawal dari kesadaran betapa pentingnya kita menulis,
mulai aku sadari dan aku pun mulai melaksanakan aktivitas menulis lagi.
Di latih oleh para narasumber
kelas Belajar Menulis dan moderator hebat selama 30 kali pertemuan dengan
materi yang sangat menunjang untuk menjadi seorang penulis, kami ditempa 3 kali
dalam sepekan pada hari Senin, Rabu dan
Jum’at malam pukul 19.00 hingga pukul 21.00 WIB.
Materi di sampaikan via grup WA
dengan dibuat satu arah, dan peserta berkewajiban membuat resume materi yang
diposting di blog, lalu tautannya dikumpulkan ke panitia dan ke grup WA kelas
Belajar Menulis.
Menjadi ketua kelas di kelas
BM-20 asuhan Om Jay, menjadikaku lebih focus dan semangat karena bagaimana pun
ketua kelas mesti menunjukan semangat
lebih dari anggota lainnya. Maka sesibuk dan selelah apapun, aku tetap berusaha
untuk ikut kelas dam membuat resume lengkap 30 pertemuan, meskipun untuk lulus
diwajibkannya hanya 20 resume.
Untuk dapat lulus, bukan hanya membuat 20 resume materi, peserta harus
menerbitkan buku solo. Alhamdulillah di hari dan tanggal bersejarah tepatnya
tanggal 29 September 2021, buku solo pertamaku terbit dengan judul : Jurus Jitu Menjadi Penulis Bermutu. Sebelum buku
solo ini terbit aku sudah menerbitkan buku antologi dengan Kurator Bu Aam
Nurhasanal dengan judul : Writing is My Passion, dan Literasi Solusi Saat
Pandemi dengan kurator Bu Dwi guru Bahasa Inggrisnya Mis Phia orang Sukabumi.
Buku –
Buku Karyaku
Buku
soloku hingga Januari 2022 ini baru satu : “ Jurus jitu menjadi penulis bermutu”.
Sedangkan buku antologi lumayan banyak diantaranya : Writing is My Passion, Literasi Solusi
di Tengah Pandemi, Belajar Daring OK Bersama Guru Millenial, Hikmah di Balik
Pandemi, Jejak Pena Pengembala Aksara, Bangga Menjadi Bangsa Indonesia, Surat
Cinta Untuk Guruku, Sinergi Dampingi Murid Raih Prestasi, Maulid Nabi Muhammad
SAW di Nusantara, Perjalanan Haji dan Umrah ke Baitullah, Aku Bangga Menjadi
Guru Indonesia, Inspirasi Menulis dan Menerbitkan Buku, Untaian Kasih Bunda
Sepanjang Masa, Ibuku Wanita Terhebat, Surat Cinta Guru Untuk Pak Jokowi dan
Guru Hebat Bermartabat.
Cita- citaku di Masa Tua
Menjadi
orang tua bagiku sudah impian sejak usia 25 tahun. Alhamdulillah jodohku dengan
istri tercinta Ari Murwanti, S.KM bersatu pada 29 September 2004. Kami menikah dengan
sederhana namun begitu berkesan. Setidaknya kedua orang tuaku dan bapak-ibu
mertua tak punya hutang yang bikin pusing setelah pesta pernikahan kami.
Kini kami sudah menjadi orang tua
dari kedua buah hati titipan ilahi, putriku Rida Naila saat ini kelas XI IPA1
di MAN-2 Kota Serang, sedangkan putra
bungsuku Farhan Ali saat ini murid kelas VI Tahfidz di SD Islam Al Azhar 10 Serang.
Sebagai orang tua tentu cita-citaku adalah menjadi
ayah yang baik bagi kedua anakku, jadi suami yang baik bagi istriku dan bisa
membahagiakan mereka sesuai kemampuanku.
Tak banyak yang kuimpikan dan kucita-citakan selain menyempurnakan rukun
Islam untuk berhaji ke Baitullah.
Sisanya menua bersama keluarga
tercinta bersama istri, anak dan cucu. Kebersamaan hidup dengan keluarga
tercinta dengan sederhana namun bahagia adalah cita-citaku. Punya kebermanfaat
bagi sesame itulah mimpiku.
PROFIL PENULIS
Nama lengkap Dail Ma’ruf, M.Pd, lahir
di Serang 13 Mei1 977 dari pasangan Muhamad Nur dan Juhariyah. MI dan MTs di
Kabupaten Serang, melanjutkan di MAN 2
di Kota Serang lulus tahun 1996. Kuliah S1 di IKIP Jakarta atau UNJ lulus tahun
2003, Selesaikan S2 di UNINDRA Jakarta tahun 2014 dan menempuh S1 PGSD di STKIP
Pelita Pratama Serang lulus 2019. Ikut PPG tahun 2021 angkatan 1 di UNTIRTA dan
lulus UP sekali ujian.
Bergabung di kelas Belajar Menulis
Bersama Om Jay mulai Juli hingga September dan Lulus dari gelombang 20. Buku Solo terbit judulnya ; Jurus Jitu
Menjadi Penulis Bermutu. Semasa ikut BM 20 diberi Amanah jadi ketua kelas,
Wakil Mis Phia dan Sekjen Bu Helwiah.
Buku Antologi sudah ada 15 dengan judul
:
1.
Writing is
My Passion,
2.
Literasi
Solusi di Tengah Pandemi,
3.
Belajar
Daring OK Bersama Guru Millenial,
4.
Hikmah di
Balik Pandemi,
5.
Jejak Pena
Pengembala Aksara,
6.
Bangga
Menjadi Bangsa Indonesia,
7.
Surat Cinta
Untuk Guruku,
8.
Sinergi
Dampingi Murid Raih prestasi.
9.
Maulid Nabi
Muhammad SAW di Nusantara,
10. Perjalanan Haji dan Umrah ke Baitullah,
11. Aku Bangga Menjadi Guru Indonesia,
12. Inspirasi Menulis dan Menerbitkan Buku,
13. Untaian Kasih Bunda Sepanjang Masa,
14. Ibuku Wanita Terhebat,
15. Surat Cinta Guru Untuk Pak Jokowi.
16. Guru Hebat Bermartabat.
Penulis
dapat dihubungi di : Hp/WA :
087871926678, Email : dailmaruf@gmail.com
Blog : dailmaruf@blogspot.com
Mantap... tulisannya sangat menginspirasi pak.
BalasHapusKeren sekali. karier menulis dan ternama
BalasHapusalhamdulillah, semoga manfaat bagi pembaca dan penulis
BalasHapus