Rabu, 19 Januari 2022

AKU DAN BUKU

 




TAKDIRKU MENJADI PENULIS  SETELAH LANJUT USIA

Oleh : Dail Ma’ruf, M.Pd

 

Awal Mula Belajar Menulis

                Pertama kali aku ikut latihan kelas menulis saat masih kuliah semester 2 dan  3 di IKIP Jakarta yang sekarang nama kampusku menjadi Universitas Negeri Jakarta. Masih teringat yang mengisi saat itu ada Pak Nusaputra, Pak Ivan Iskandar, Pak Supriyanto. Ada sekitas 15-20 peserta yang ikutan bimbingan menulis.

               Berikutnya aku tertatrik menulis saat gabung dengan HMI di perkaderan LK-2 yang setiap pesertanya wajib setor makalah wajib dan makalah pilihan. Selama 5 hari ikut LK-2 maka diwajibkan membuat resume materi yang disampaikan narasumber. Dari 2 pengalaman inilah bakatku mulai tumbuh, dan diaktualisasikan dalam jurnalistik mahasiswa di organisasi mahasiswa Lembaga Peneliitian Mahasiswa (LPM UNJ), aku diposisi wakil ketua. 

               Selain aktif di LPM UNJ aku juga aktif di Badan Perwakilan Mahasiswa UNJ semacam DPR-nya kampus yang mengawasi dan memberikan masukan kepada Badan Eksekutif Mahasiswa (BPM), alhamdulillah hasil dari pelatihan di awal semester 2 dan 3 serta di LK-2 HMI sangat membantuku dalam tugas sebagai Sekretaris BPM UNJ.

               Setelah lulus kuliah aku bergabung dengan Lembaga Penelitian Pengembangan Pendidikan, Ekonomi dan Sosial ( LP3ES ) Slipi Jakarta Barat. Kembali skill menulis menunjang pekerjaanku di Lembaga ini. Apalagi saat ada program Quick Count Pilpres Pertama langsung. Aku merasakan betapa  bermanfaatnya kemampuan menulis yang kudapat dari pelatihan semasa kuliah.

Terputus Lama Tak Menulis

               Setelah menikah dengan istri tercintaku,  Ari Murwanti, S.KM rupanya kesibukan mengurus keluarga sambil mencari nafkah, begitu menyita waktuku hingga tak pernah menulis hinga sekian lama.

               Saat aku nikah di usia 27 tahun pada tahun 2005 hingga tahun 2019 terjadi pandemi Korona-19 , aku nyaris tak penah menulis kecuali membuat RPP, Silabus, program Tahunan, program Semester, dan laporan perkembangan murid secara berkala, itupun kulakukan karena taat pimpinan dan kewajiban.

               Hikmah dari adanya pandemi Covid 19 ini, khusus bagiku adalah tergabung dalam kelas Belajar Menulis (BM) 20 asuhan Om Jay. Jika dihitung, ternyata cukup lama juga aku tak menulis,  dari lulus kuliah tahun 2003 hingga  tahun 2021. Sekitar 18 tahun vakum dari menulis. Sesuatu yang memalukan, namun telah terjadi. Semoga aku dapat menebus kekeliruanku yang banyak sia-siakan waktu.

Terdampar di Kelas Menulis Asuhan Om Jay

               Tergabung di kelas Belajar Menulis (BM) gelombang 20 asuhan Om Jay, merjadi hal istimewa dalam hidupku. Karena berawal dari kesadaran betapa pentingnya kita menulis, mulai aku sadari dan aku pun mulai melaksanakan aktivitas menulis lagi.

               Di latih oleh para narasumber kelas Belajar Menulis dan moderator hebat selama 30 kali pertemuan dengan materi yang sangat menunjang untuk menjadi seorang penulis, kami ditempa 3 kali dalam sepekan pada  hari Senin, Rabu dan Jum’at malam pukul 19.00 hingga pukul 21.00 WIB.

               Materi di sampaikan via grup WA dengan dibuat satu arah, dan peserta berkewajiban membuat resume materi yang diposting di blog, lalu tautannya dikumpulkan ke panitia dan ke grup WA kelas Belajar Menulis.

               Menjadi ketua kelas di kelas BM-20 asuhan Om Jay, menjadikaku lebih focus dan semangat karena bagaimana pun ketua  kelas mesti menunjukan semangat lebih dari anggota lainnya. Maka sesibuk dan selelah apapun, aku tetap berusaha untuk ikut kelas dam membuat resume lengkap 30 pertemuan, meskipun untuk lulus diwajibkannya hanya 20 resume.

               Untuk dapat lulus, bukan hanya        membuat 20 resume materi, peserta harus menerbitkan buku solo. Alhamdulillah di hari dan tanggal bersejarah tepatnya tanggal 29 September 2021, buku solo pertamaku terbit dengan judul : Jurus  Jitu Menjadi Penulis Bermutu. Sebelum buku solo ini terbit aku sudah menerbitkan buku antologi dengan Kurator Bu Aam Nurhasanal dengan judul : Writing is My Passion, dan Literasi Solusi Saat Pandemi dengan kurator Bu Dwi guru Bahasa Inggrisnya Mis Phia orang Sukabumi.

Buku – Buku Karyaku

               Buku soloku hingga Januari 2022 ini baru satu : “ Jurus jitu menjadi penulis bermutu”. Sedangkan buku antologi lumayan banyak diantaranya : Writing is My Passion, Literasi Solusi di Tengah Pandemi, Belajar Daring OK Bersama Guru Millenial, Hikmah di Balik Pandemi, Jejak Pena Pengembala Aksara, Bangga Menjadi Bangsa Indonesia, Surat Cinta Untuk Guruku, Sinergi Dampingi Murid Raih Prestasi, Maulid Nabi Muhammad SAW di Nusantara, Perjalanan Haji dan Umrah ke Baitullah, Aku Bangga Menjadi Guru Indonesia, Inspirasi Menulis dan Menerbitkan Buku, Untaian Kasih Bunda Sepanjang Masa, Ibuku Wanita Terhebat, Surat Cinta Guru Untuk Pak Jokowi dan Guru Hebat Bermartabat.

 

Cita- citaku di Masa Tua

               Menjadi orang tua bagiku sudah impian sejak usia 25 tahun. Alhamdulillah jodohku dengan istri tercinta Ari Murwanti, S.KM bersatu pada 29 September 2004. Kami menikah dengan sederhana namun begitu berkesan. Setidaknya kedua orang tuaku dan bapak-ibu mertua tak punya hutang yang bikin pusing setelah pesta pernikahan kami.

               Kini kami sudah menjadi orang tua dari kedua buah hati titipan ilahi, putriku Rida Naila saat ini kelas XI IPA1 di MAN-2 Kota Serang,  sedangkan putra bungsuku Farhan Ali saat ini murid kelas VI Tahfidz di SD Islam Al Azhar 10  Serang.

               Sebagai  orang tua tentu cita-citaku adalah menjadi ayah yang baik bagi kedua anakku, jadi suami yang baik bagi istriku dan bisa membahagiakan mereka sesuai kemampuanku.  Tak banyak yang kuimpikan dan kucita-citakan selain menyempurnakan rukun Islam untuk berhaji ke Baitullah.

               Sisanya menua bersama keluarga tercinta bersama istri, anak dan cucu. Kebersamaan hidup dengan keluarga tercinta dengan sederhana namun bahagia adalah cita-citaku. Punya kebermanfaat bagi sesame itulah mimpiku.

   PROFIL PENULIS



Nama lengkap Dail Ma’ruf, M.Pd, lahir di Serang 13 Mei1 977 dari pasangan Muhamad Nur dan Juhariyah. MI dan MTs di Kabupaten Serang, melanjutkan  di MAN 2 di Kota Serang lulus tahun 1996. Kuliah S1 di IKIP Jakarta atau UNJ lulus tahun 2003, Selesaikan S2 di UNINDRA Jakarta tahun 2014 dan menempuh S1 PGSD di STKIP Pelita Pratama Serang lulus 2019. Ikut PPG tahun 2021 angkatan 1 di UNTIRTA dan lulus UP sekali ujian.

Bergabung di kelas Belajar Menulis Bersama Om Jay mulai Juli hingga September dan Lulus dari gelombang 20.  Buku Solo terbit judulnya ; Jurus Jitu Menjadi Penulis Bermutu. Semasa ikut BM 20 diberi Amanah jadi ketua kelas, Wakil Mis Phia dan Sekjen Bu Helwiah.

Buku Antologi sudah ada 15 dengan judul :


1.     Writing is My Passion,

2.     Literasi Solusi di Tengah Pandemi,

3.     Belajar Daring OK Bersama Guru Millenial,

4.     Hikmah di Balik Pandemi,

5.     Jejak Pena Pengembala Aksara,

6.     Bangga Menjadi Bangsa Indonesia,

7.     Surat Cinta Untuk Guruku,

8.     Sinergi Dampingi Murid Raih prestasi.

9.     Maulid Nabi Muhammad SAW di Nusantara,

 

10.  Perjalanan Haji dan Umrah ke Baitullah,

11.  Aku Bangga Menjadi Guru Indonesia,

12.  Inspirasi Menulis dan Menerbitkan Buku,

13.  Untaian Kasih Bunda Sepanjang Masa,

14.  Ibuku Wanita Terhebat,

15.  Surat Cinta Guru Untuk Pak Jokowi.

16.  Guru Hebat Bermartabat.  


Penulis dapat dihubungi di :  Hp/WA : 087871926678,  Email : dailmaruf@gmail.com

Blog : dailmaruf@blogspot.com

 

3 komentar:

DI STASIUN PONDOK CHINA JODOHKU BERSATU

Popular posts