Minggu, 27 Februari 2022

LAHAN PERTANIAN SUBUR AKAN DIBUAT PONPES & SEKOLAH ALAM DIGITAL


 

Ahad, 28 Februari 2022 aku  ada 3 agenda, pertama ketemu Pak Jaelani dan Agis di rumah Pak Jaelani yang lokasinya di Singadaru depan MAN 1 Kota Serang, kedua hadiri undangan pernikahan Ilmi putranya Bu Ifat, dan ketiga eksekusi lahan YASALAM di Cikulur. Jam 09.00 WIB aku sudah tiba di rumah pak Jaelani , alhamdulillah beliau sudah tiba dari Depok bersama istrinya. Agis datang pukul 10-an sepulang kondangan dari Pak Yayat Suhartono dewan PKS di DPRD Provinsi Banten yang menikahkan anaknya.

Obrolan santai makin terasa hangat di tengah guyuran hujan dengan hidangan kopi choklat dari kafe Ayam-ayaman milik Kang Ihya tetanggaku di komplek Depag. Cerita masa kuliah di UGM sambil mondok di Ponpes Al Maksum menjadi seru bagaikan gayung bersambut. Cerita bahwa meka beberapa kali melihat Politisi Partai Demokrat Anas Urbaningrum semasa masih sederhana menyambangi rumah Pak Kiyai dan hebatnya berhasil mendapatkannya.

Cerita tentang mahalnya biaya Pendidikan dan ada satu kisah yang bikin aku terkaget karena Pak Jaelani punya pengalaman yang menyesakan dengan daftar sekolah ke SD swasta ternama di Kota Serang, dan harus lunas uang pangkal paling lambat Maret, lalu dibayarlah karena anaknya ingin sekolah di sekolah tersebut. Pada  bulan Juni istrinya keterima S3 beasiswa di UI sehingga harus pindah rumah ke Depok, dan akan mencabut berkas serta mengambil uang pangkal yang jumlahnya lumayan di atas 10 juta. Namun tak bisa, dan sama sekali taka da kebijakan. Nol rupiah taka da pengembalian dari pihak Sekolah, hanya bisa menghela nafas dan terpaksa melupakan dan mengikhlaskan.

Hari ini, aku dan Pak Jaelani akan melunasi permintaan Pak Sanbas ( Hasan Basri ) yang meminta tebusan 28 Juta, sebagai  syarat  agar beliau  mau menyerahkan kembali lahan garapannya kepada pemiliknya Pak Jaelani. Anehkan?. Yang punya lahan awalnya meminjamkan lahannya untuk digarap gratis kepada Pak Sanbas , pas pemilik lahan mau mengambil kembali, malah harus memberikan uang sebesar itu. Hanya ada di Serang Banten, dan aku sebagai mediator agar cepat selesai berusaha agar semua berjalan lancar. 

Karena info pertemuan baru akan terjadi bada duhur jam 13-an, aku kondangan dulu ke Puri Kayana dekat MAN-2 , alhamdulilllah banyak ketemu teman – teman baik teman guru Alser maupun yang kenalan lainnya. Senang rasanya bisa bercengkrama bicara keluarga atau seputar masalah harian lainnya. Ketemu dengan Pak Ferdi, Pak Wahyu, Pak Ojos, Bu Devi, Bu Dewi dan banyak lagi. Sempat papasan dengan Pak H. Hilmi tapi beliau tak ngenalin mungkin karena aku pakai masker, dan aku juga tak bisa nyalamin karena tangan kanan kiri pegang piring dan gelas. Semoga beliau sehat selalu.

Beres kondangan aku ke rumah Pak Jaelani, namun kosong ternyata pertemuan lokasinya di lahan tanah wakaf untuk YASALAM atau Yayasan Semesta Alam Madani di Muntil Cikulur. Aku segera ke TKP dan ternyata mereka menungguku sejak 30 menit yang lalu. Obrolan resmi dipandu Pak Jaelani , yang mengutarakan maksudnya mengambil Kembali lahannya dan akan diwakafkan kepada YASALAM supaya dikelola menjadi lembaga Pendidikan yang bermanfaat bagi ummat dan bangsa. Alhamdulillah proses penyerahan berjalan lancer dan Pak Sanbas menerima keputusan Pak Jaelani, setelah permintaannya sebesar 28 Juta dipenuhi, serta minta tempo 1 pekan untuk pindahan barang-barang miliknya.

Selasa,  1 Maret 2022 terjadi bencana banjir besar di kota Serang, selama 50 tahun tak pernah terjadi banjir seperti hari ini, ratusan rumah dan bangunan sekolah serta rumah ibadah bahkan kawasan ziarah Banten lama pun terendam 1 hingga 1,5 meter.  Belasan rumah hanyut tak bersisa dan 5 orang meninggal terbawa arus banjir. Aku pun larut dalam aktivitas jadi relawan gabung dengan warga lain mencarikan donatur untuk dapur umum, pengobatan bagi korban banjir, pembagian pakaian baru dan pakaian dalam baru serta buku tulis.            

Barulah pada hari Kamis 4 Maret 2022 aku berkantor ke lahan YASALAM sepekan setelah batas waktu tempo yang diberikan aku datang ke Sanbas, menurut info dari Pak Dendi, Pak Sanbas dan istrinya sudah pindah pada Sabtu kemarin.  Plong rasanya melihat rumah sudah dikosongkan dan kuncinya diberikan padaku. Sejak hari itu aku berkantor di YASALAM dengan fasilitas seadanya. Aku tetap bersyukur bahwa Allah berikan jalan bagi kami pengurus YASALAM untuk memulai langkah merintis Sekolah Islam bertaraf Internasional yang unggul dalam tahfdz dan IT. 

Lahan milik keluarga pak Jaelani, SH.M.Kn diwakafkan kepada YASALAM sebagai investasi akhirat untukmendapatkan ridla Allah SWT. Insya Allah akan allah balas dengan istana di taman surga. Amal akan mengalir terus hingga akhir Zaman kepada keluraganya karena telah merelakan 8.000 M2 lahan miliknya guna kepentingan ummat dan bangsa. Barokallah untuk muwaqif lahan YASALAM dan keluarga. Sikapmu sungguh menjadi teladan bagi kami para pengurus YASALAM dan semua guru dan karyawan. 


1 komentar:

DI STASIUN PONDOK CHINA JODOHKU BERSATU

Popular posts