Ahad,
28 Februari 2022 aku ada 3 agenda,
pertama ketemu Pak Jaelani dan Agis di rumah Pak Jaelani yang lokasinya di
Singadaru depan MAN 1 Kota Serang, kedua hadiri undangan pernikahan Ilmi
putranya Bu Ifat, dan ketiga eksekusi lahan YASALAM di Cikulur. Jam 09.00 WIB
aku sudah tiba di rumah pak Jaelani , alhamdulillah beliau sudah tiba dari
Depok bersama istrinya. Agis datang pukul 10-an sepulang kondangan dari Pak
Yayat Suhartono dewan PKS di DPRD Provinsi Banten yang menikahkan anaknya.
Obrolan
santai makin terasa hangat di tengah guyuran hujan dengan hidangan kopi choklat
dari kafe Ayam-ayaman milik Kang Ihya tetanggaku di komplek Depag. Cerita masa
kuliah di UGM sambil mondok di Ponpes Al Maksum menjadi seru bagaikan gayung
bersambut. Cerita bahwa meka beberapa kali melihat Politisi Partai Demokrat Anas
Urbaningrum semasa masih sederhana menyambangi rumah Pak Kiyai dan hebatnya
berhasil mendapatkannya.
Cerita
tentang mahalnya biaya Pendidikan dan ada satu kisah yang bikin aku terkaget
karena Pak Jaelani punya pengalaman yang menyesakan dengan daftar sekolah ke SD
swasta ternama di Kota Serang, dan harus lunas uang pangkal paling lambat
Maret, lalu dibayarlah karena anaknya ingin sekolah di sekolah tersebut. Pada bulan Juni istrinya keterima S3 beasiswa di
UI sehingga harus pindah rumah ke Depok, dan akan mencabut berkas serta
mengambil uang pangkal yang jumlahnya lumayan di atas 10 juta. Namun tak bisa,
dan sama sekali taka da kebijakan. Nol rupiah taka da pengembalian dari pihak
Sekolah, hanya bisa menghela nafas dan terpaksa melupakan dan mengikhlaskan.
Hari
ini, aku dan Pak Jaelani akan melunasi permintaan Pak Sanbas ( Hasan Basri )
yang meminta tebusan 28 Juta, sebagai syarat agar beliau mau menyerahkan kembali lahan garapannya
kepada pemiliknya Pak Jaelani. Anehkan?. Yang punya lahan awalnya meminjamkan
lahannya untuk digarap gratis kepada Pak Sanbas , pas pemilik lahan mau
mengambil kembali, malah harus memberikan uang sebesar itu. Hanya ada di Serang
Banten, dan aku sebagai mediator agar cepat selesai berusaha agar semua
berjalan lancar.
Karena
info pertemuan baru akan terjadi bada duhur jam 13-an, aku kondangan dulu ke
Puri Kayana dekat MAN-2 , alhamdulilllah banyak ketemu teman – teman baik teman
guru Alser maupun yang kenalan lainnya. Senang rasanya bisa bercengkrama bicara
keluarga atau seputar masalah harian lainnya. Ketemu dengan Pak Ferdi, Pak
Wahyu, Pak Ojos, Bu Devi, Bu Dewi dan banyak lagi. Sempat papasan dengan Pak H.
Hilmi tapi beliau tak ngenalin mungkin karena aku pakai masker, dan aku juga
tak bisa nyalamin karena tangan kanan kiri pegang piring dan gelas. Semoga
beliau sehat selalu.
Beres
kondangan aku ke rumah Pak Jaelani, namun kosong ternyata pertemuan lokasinya
di lahan tanah wakaf untuk YASALAM atau Yayasan Semesta Alam Madani di Muntil
Cikulur. Aku segera ke TKP dan ternyata mereka menungguku sejak 30 menit yang
lalu. Obrolan resmi dipandu Pak Jaelani , yang mengutarakan maksudnya mengambil
Kembali lahannya dan akan diwakafkan kepada YASALAM supaya dikelola menjadi
lembaga Pendidikan yang bermanfaat bagi ummat dan bangsa. Alhamdulillah proses
penyerahan berjalan lancer dan Pak Sanbas menerima keputusan Pak Jaelani,
setelah permintaannya sebesar 28 Juta dipenuhi, serta minta tempo 1 pekan untuk
pindahan barang-barang miliknya.
Selasa, 1 Maret 2022 terjadi bencana banjir besar di kota Serang, selama 50 tahun tak pernah terjadi banjir seperti hari ini, ratusan rumah dan bangunan sekolah serta rumah ibadah bahkan kawasan ziarah Banten lama pun terendam 1 hingga 1,5 meter. Belasan rumah hanyut tak bersisa dan 5 orang meninggal terbawa arus banjir. Aku pun larut dalam aktivitas jadi relawan gabung dengan warga lain mencarikan donatur untuk dapur umum, pengobatan bagi korban banjir, pembagian pakaian baru dan pakaian dalam baru serta buku tulis.
Barulah pada hari Kamis 4 Maret 2022 aku berkantor ke lahan YASALAM sepekan setelah batas waktu tempo yang diberikan aku datang ke Sanbas, menurut info dari Pak Dendi, Pak Sanbas dan istrinya sudah pindah pada Sabtu kemarin. Plong rasanya melihat rumah sudah dikosongkan dan kuncinya diberikan padaku. Sejak hari itu aku berkantor di YASALAM dengan fasilitas seadanya. Aku tetap bersyukur bahwa Allah berikan jalan bagi kami pengurus YASALAM untuk memulai langkah merintis Sekolah Islam bertaraf Internasional yang unggul dalam tahfdz dan IT.
Lahan milik keluarga pak Jaelani, SH.M.Kn diwakafkan kepada YASALAM sebagai investasi akhirat untukmendapatkan ridla Allah SWT. Insya Allah akan allah balas dengan istana di taman surga. Amal akan mengalir terus hingga akhir Zaman kepada keluraganya karena telah merelakan 8.000 M2 lahan miliknya guna kepentingan ummat dan bangsa. Barokallah untuk muwaqif lahan YASALAM dan keluarga. Sikapmu sungguh menjadi teladan bagi kami para pengurus YASALAM dan semua guru dan karyawan.
mksh sdh mampir dan komentar
BalasHapus