Jumat, 01 Juli 2022

KEBANGKITAN UMMAT BERAWAL DARI AQIDAH KUAT




BANGKIT DAN MENGAWALI KEBANGKITAN

Oleh : Dail Ma’ruf,M.Pd

 

Apa yang datang dari Rosul (utusan) Allah SWT maka ambilah dan apa yang dilarangnya maka jauhi. Hidup dalam kejayaan sangat membahagiakan dan hidup dalam keterpurukan menjadi sesuatu yang menyengsarakan. Demikian pandangan manusia secara umum. Kaya raya dengan harta melimpah dengan segenap fasilitas materi yang dimiliki menjadi impian. Dan hidup dengan berbagai keterbatasan menjadi sesuatu yang dihindari. Visi hidup seseorang adalah suatu tujuan akhir yang akan dituju oleh seseorang selama hidupnya. Bagi seorang muslim maka visi hidupnya adalah meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat. Robbanaa aatina fii dunia hasanah wafil akhiroti hasanah, waqinaa adzaabannaar. Visi dan akidah/keyakinan merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan. Bagaikan 2 sisi mata uang yang tak bisa dipisahkan. 




            Banyak umat Islam yang belum mengetahui mengapa ia beragama Islam?.  Ada yang menjawab karena kedua orang tua, ada pula yang menjawab karena semua keluarga saya semuanya Islam. Jawaban di atas, menunjukan bahwa keberislaman orang macam itu baru sebatas islam keturunan dan ikut-ikutan. Bisa juga disebut Islam KTP, dan jumlah penganut agama Islam macam itu di Indonesia faktanya mayoritas, dan tugas para guru, dosen dan para juru dakwah untuk meningkatkan keyakinan / aqidah Islam bagi mayoritas muslim Inonesia untuk memiliki aqidah yang kuat dan benar. Segala ketertinggalan yang terjadi pada umat Islam berawal dari lemahnya aqidah Islam. Aqidah Islam yang bagaimana yang diajarkan Rosulullah SAW dan para sahabatnya?. Mengapa pada zaman Rasulullah SAW, dan sahabatnya Islam begitu disegani dan meraih kejayaan. Namun saat ini hanya menjadi penonton, bagaikan  buih di lautan. Hilang dihempas ombak di lautan. Lantas bagaimana agar ummat Islam bisa bangkit Kembali?

            Dalam QS Ali Imron ayat 110 dijelaskan : كُنْتُمْ خَيْرَ اُمَّةٍ اُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ ۗ وَلَوْ اٰمَنَ اَهْلُ الْكِتٰبِ لَكَانَ خَيْرًا لَّهُمْ ۗ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُوْنَ وَاَكْثَرُهُمُ الْفٰسِقُوْنَ

Terjemahan : Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman, namun kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik.

            Namun karena manusia tak mengindahkan perintah Allah untuk melakukan 3 wasiat amar makruf, nahyi munkar, dan beriman kepada Allah SWT. Dengan pengabaikan perintah Allah maka akibatnya mereka menjadi hina dan tersesat. Sebagaimana Firman Allah SWT dalam QS Al Araf : 179.

وَلَـقَدۡ ذَرَاۡنَا لِجَـهَنَّمَ كَثِيۡرًا مِّنَ الۡجِنِّ وَالۡاِنۡسِ‌ ‌ۖ لَهُمۡ قُلُوۡبٌ لَّا يَفۡقَهُوۡنَ بِهَا وَلَهُمۡ اَعۡيُنٌ لَّا يُبۡصِرُوۡنَ بِهَا وَلَهُمۡ اٰذَانٌ لَّا يَسۡمَعُوۡنَ بِهَا ؕ اُولٰۤٮِٕكَ كَالۡاَنۡعَامِ بَلۡ هُمۡ اَضَلُّ‌ ؕ اُولٰۤٮِٕكَ هُمُ الۡغٰفِلُوۡنَ

 

Dan sungguh, akan Kami isi neraka Jahanam banyak dari kalangan jin dan manusia. Mereka memiliki hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka memiliki mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lengah.        




    Neraka menjadi penuh sesak oleh Jin dan Manusia yang mereka punya akal namun tak bisa memahami, punya mata namun tak melihat dan punya telinga namun tak mendengar. Mereka yang demikian itu bagaikan binatang ternak bahkan lebih hina. Dan mereka termasuk orang yang lalai.

Orang yang tidak punya aqidah kuat, akan rentan disesatkan oleh orang lain, karena aqidahnya rapuh tak punya landasan kuat. Ada angin barat ia ikut ke barat  dan ada angin timur ia ikut ke timur. Keinginannya akan mengalahkan akal sehatnya, dan ia akan mengabaikan aturan apapun yang penting mendapatkan apa yang diinginkannya.

            Manusia ada 2 golongan : pertama manusia sejati dan kedua manusia jadi-jadian. Manusia sejati adalah manusia yang bisa menggunakan akal, mata dan telinganya untuk kebaikan bukan sekedar memenuhi nafsunya.  Sedangkan manusis jadi-jadian adalah yang fokus pada pemenuhan nafsunya tak memperdulikan aturan Allah , aturan negara dan aturan masyarakat. Nafsu yang mengendalikan sehingga manusia macam kedua ini bahkan lebih hina dari binatang.

            Binatang untuk memenuhi nafsunya hanya makan rumput sepuasnya, sedangkan manusia akan membakar hutan dan mengambil apa saja yang ada di dalam hutan. Serakah dan membuat banyak kerusakan bagi lingkungan dan masyarakat atau dikenal dengan istilah sesat dan menyesatkan.       

            Sedangkan manusia sejati dalah yang tahu visi atau tujuan hidupnya sehingga ia tak mudah tergoda oleh kemegahan dunia dan segala kemewahan yang ada di dalamnya. 

                                                                          *****                 


----  Ketahuilah Sahabatku :  bahwa Siapa yang mengenali dirinya maka ia akan mengenal Tuhannya ----









 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

DI STASIUN PONDOK CHINA JODOHKU BERSATU

Popular posts