Rabu, 04 Agustus 2021

BLOG MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS SISWA

JUARA 1 KARYA TULIS ILMIAH


          Selesai melaksanakan tugas membersamai murid kelas 6 al adzim untuk kegiatan pagi yang terdiri dari tadarus, ikrar, tahfIdz dan doa, aku buka wa grup kursus belajar menulis baca KBM gelombang 20, aku lihat ada posting dari om Jay, beliau bertanya : “Apakah Blog Dapat Meningkatkan Kemampuan Menulis Siswa?”

          Ada anggota grup lain menjawab iya bisa. Aku pun ingin menjawab demikian. Aku pikir biar jawabanku dibarengi penjelasan maka aku buka saja word untuk menuliskan alasanku mengapa jawab bisa.  Semoga tanya jawab antara om Jay dengan aku ini bermanfaat bagi pembaca tulisan ini.



   MENGAPA BLOG BISA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS SIWA?

          Bercermin dari kisahku 3 bulan yang lalu ketika aku tersesat di jalan yang benar. Juni 2021 pekan kedua aku gabung di Wa grup KBM-20 dibawah asuhan om Jay dan sederet penulis kren lainnya.

          Aku mulanya hanya membuat tulisan pertama di blogku yang baru kubuat dadakan. Hari itu aku menulis berjudul bersyukur. Niatku hanya untuk test saja. Apakah benar bisa diposting dan kalau ada yang komentar aku bisa melihatnya?. Tulisanku hanya sekitar 2 atau 3 paragraf saja.


          Tulisan keduaku berjudul Blog. Itu ungkapan kekesalanku yang melihat blogku tidak bisa dibuka dan dibaca setelah aku posting. Belakangan aku tahu, gara gara aku aktifkan beberapa di pengaturan. Setelah oleh om Jay aku diminta tidak mengaktifkan apa apa, lalu aku ikuti. Tulisanku bisa dibaca tanpa minta umur atau verifikasi lainnya.

          Dari sanalah aku menyukai menulis di blog, apalagi setelah mendapatkan materi dari bu Kanjeng. Materi yang sungguh menyulut semangat kami para peserta KBM-20. Beliau sungguh hebat, bisa mencuci otak kami atau dalam bahasa krennya “membrain washing” pikiran dan keyakinan kami bahwa menulis itu susah.

           Hasilnya luar biasa, dari 250 peserta yang ada di Wa grup KBM-20 ada sekitar 20 peserta yang terkena virus literasi. Mereka jadi ketagihan menulis, setelah dapat pencerahan dari bu Kanjeng bahwa menulis itu mudah semudah kita berbicara atau bercerita.

          Bedanya hanya pada aspek media saja, kalau bicara medianya lisan atau mulut kita, sedangkan menulis medianya adalah pulpen-kertas, atau laptop kita. Kalau mau pake Hp juga bisa, kalau kita biasa buat chat di Wa atau berkirim email, atau fecebookan maka menulis pun sama mudahnya dengan kegiatan bermedsos. Semudah itu kata bu Kanjeng.

          Rendahya kemampuan literasi bangsa kita menjadi ironi, sudah kemampuan membaca bangsa kita rendah, kemampuan menulis pun jauh lebih rendah. Lantas bagaimana upaya kita meningkatkannya?

          Meskipun sebagian guru, akan mengatakan ini tugas guru bahasa Indonesia, namun sebagai guru penggerak dan orang tua, tentu kita harus turun tangan dan terlibat mendorong agar kemampuan menulis siswa Indonesia dapat meningkat.

          Dari paparan pengalaman saya di atas, dapat diambil benang merah bahwa menulis itu mudah dan siapapun dapat menulis. Hanya butuh niat dan komitmen saja.Setiap hari niat menulis pun, kalau berhenti di niat, dan tidak ditulis yang ada di pikiran, tidak akan jadi tulisan tersebut sampai kapan pun.

          Alasan Blog dapat meningkatkan kemampuan menulis siswa :

1.   Membuat Blog mudah.

Sama dengan cara membuat Wa, Face book, Instagram, dan medsos lainnya. Membuat Blog pun mudah tinggal klik logo Blog atau Bloger… lalu buat Blog anda, beri nama, masukin alamat email, jadi deh.

2.   Menulis di Blog lebih asik.

Sepengalaman saya menulis di blog lebih asik, karena bisa melampirkan gambar, video, suara, PPT, dan sebagainya dalam tulisan kita.

3.   Bisa saling memberi tanggapan.

Tulisan yang kita posting akan ada yang menggapi. Dan kita pun dapat memberi tanggapan pada tulisan sahabat kita. Dengan tanggapan tersebut kita bisa tambah semangat jika dapat tanggapan positif, dan dapat memperbaiki tulisan jika dapat kritikan atau masukan.

4.   Terus termotivasi untuk menulis

Menulis di blog akan memotivasi kita, untuk menulis dan terus menulis. Bila kita tulis apa saja yang mau kita tulis dan posting. Maka anda akan heran, terkadang tulisan yang menurut kita sepele atau biasa saja, eh..di mata salah satu pembaca malah dipandang bagus, bermanfaat, dan menginspirasi. Maka menulislah dri sekarang.

Kesimpulannya, Blog itu manfaatnya banyak, dan salah satunya dapat meningkatkan kemampuan menulis siswa. Mari kita budyakan BLOG, kita mintakan ke siswa yang kita ajar untuk menjawab soal yang diberikan di Blog dan kita menilai di Blog sekalian beri tanggapan.

           Jika semua guru di sekolah kompak, sehari ada 2 atau 3 pelajaran, dan anak diminta menjawab di blog mereka, nanti setelah selesai kirim link tulisan tersebut ke Ibu atau Bapak guru. Seminggu sudah 12 kali mereka menulis di Blog, maka sebulan saja, kemampuan menulis mereka sudah baik dan terasah.

          SEMANGAT TERUS UNTUK MENULIS, SEMOGA SEHAT DAN BAHAGIA.


 

MENGUAK DAPUR PENERBIT MAYOR



Resume Materi    : 11

Materi                 :  MENGUAK DAPUR PENERBIT MAYOR

Pemateri             :  EDI S. MULYANTA

Moderator           : Sri Sugiastuti / Bu Kanjeng

Hari/Tanggal      :  Rabu / 04 Agustus 2021

 

          Setelah menyelesaikan tulisan ringan berjudul Syukuran Pranikah Entong Ponakanku, aku chat Wa dengan sekjen Kursus Belajar Menulis baca KBM-20 mbak Ewi, saking asiknya sampai lupa hari ini Rabu jadwal menyimak materi ke 11, sudah lewat pukul 19.00 WIB, Bismillahirrahmanirrahim.

           https://dailalser.blogspot.com/2021/08/entong-nikah-sabtu-rabu-4-agustus-2021.html

             Saat aku membuka Wa grup KBM-20 benar saja ternyata grup sudah dikunci dan baru akan terbuka lagi kisaran pukul 21.20 WIB. 

Aku lihat sudah ada Flayer materi untuk malam ini  https://youtu.be/BOHJw6EYYlY.  Judul yang membuatku suka  pakai banget. https://youtu.be/BOHJw6EYYlY materinya yaitu “Menguak Dapur Penerbit Mayor”.

          Kata kerja pertama saja aktif,  “menguak”. Kata tersebut sama dengan membongkar atau membedah.  Ya beda beda tipislah artinya, namun ada kesamaan yaitu mempreteli alias menguliti. Ngeri sekali rasanya, seperti Film dokumenter  G.30 S/PKI saja.

          Pas aku lihat Narasumbernya aku belum begitu familiar, namun pas lihat nama moderatornya aku terperanjat. Wow Bu kanjeng, istimewa pikirku dalam hati. Penulis buku kawakan sekelas beliau mau maunya jadi moderator. Itulah hebatnya ikut pelatihan di KBM-20 yang diadakan PB PGRI, dibawah asuhan om Jay, sang Guru Bloger Indonesia yang nomor wahid yang telah menginspirasi ribuan guru untuk jadi penulis dan punya Buku sendiri.

 Tak kenal maka tak sayang, berikut biodata Pak Edi. Nama lengkapnya Edi S.Mulyanta dengan gelar dibelakang nama S.Si, M.T. Bekerja di Penerbit Andi sebagai  Publishing Consultant Andi Publisher.

Pak Edi lahir di  Jogjakarta tanggal 24 Mei 1969 beda 8 tahun saja denganku, sudah menikah dengan Ibu Retna dan dikaruniai 3 anak bernama Nindita Saheka Ramadhani, Raditya Rizky Duanda (alm), dan Naditya Tertia Alfarizky. Pak Edi hobinya membaca, menulis, olahraga, dan musik.

Dapat dihubungi di https://www.facebook.com/edis.mulyanta  ini Face book beliau, dan bagi yang inhin via blog bisa di  : www.sobatambyar.com

Pendidikan sarjana S1 dan S2 diselesaikan di UGM, S1 pada jurusan Geografi lulus1994 dan S2 pada jurusan Teknologi Informasi Fak. Elektro lulus tahun 2006. Pekerjaannya adalah dosen dan penulis dengan riwayat pekerjaan sebagai berikut :

1.       Staff LitBang Komputer PT. Wahana Semarang 1994-2000

2.       Staff EDP PT. Sanggar Film Semarang 1995-2001

3.       Lab. Komputer STMIK Proactive Yogyakarta 2001-2002

4.       Dosen Tamu Akademi Teknologi Kulit Yogyakarta 2002

5.       Staff Net Business PT. Bayu Indra Grafika Yogyakarta 2002

6.       Staff Litbang Penerbitan ANDI Jogjakarta 2003-2004

7.       Product Development Penerbitan ANDI Jogjakarta 2004-2006

8.       Biro Penerbitan Buku Umum (PBU) Andi Jogjakarta 2006-2007

9.       Manager Operasional PBU ANDI Jogjakarta 2008 – 2019

10.     Publishing Consultant Andi Publisher 2020- Sekarang

Karya tulis berupa buku  dapat kita lihat di https://scholar.google.co.id/citations?user=tYwUNqsAAAAJ&hl=en&oi=ao

1.       Lebih Mahir Word 2019, Untuk Penulisan Ilmiah, 2019

2.       Lebih Kreatif dengan Adobe Photoshop CS4 2008

3.       Corel Draw X4 2008

4.       Teknik Modern Fotografi Digital 2007

5.       Pengolahan Digital Image dengan Photoshop CS3 2007

6.       Menyusun Karya Tulis Ilmiah Menggunakan MS Office Word, 2006

7.       Special Workshop: Teknik Airbrush Menggunakan Photoshop CS2 2005

8.       Menjadi Desainer Layout Andal dengan Adobe InDesign CS 2005

9.       Pengenalan Protokol Jaringan Wireless Komputer 2005

10.     Trik & Teknik Profesional CorelDraw 12 2004

11.     Kupas Tuntas Ponsel Anda 2000



     Perlindungan terhadap Penulis dan Penerbit diatur dalam undang-undang no 3 Tahun 2017 juga dalam Peraturan Pemerintah nomor 02 tahun 2018, dan PP No 75 tahun 2019. UU nomor 3 tahun 2017 menjelaskan bagaimana proses industri penerbitan dan unsur-unsur yang ada di dalamnya.

Kemudin disempurnakan PP nomor 75 yang tentang proses membuat naskah hingga menyebarluaskannya. Pada PP No 75 tahun 2019 ada aturan-aturan bagaimana sisi penulis mengajukan naskah hingga sisi penerbit dalam mengelola naskah menjadi buku.

Bagaimana penerbit mayor dalam mengelola naskah disebarluaskan di outlet-outlet dan menjadi sumber pendapatannya.

Pembagian penerbit mayor dan minor sebenarnya tidak ada dalam Undang-undang perbukuan no 3 tersebut. Oleh Perpustakaan nasional, kemudian digolongkan kedalam penerbit yang berproduksi ribuan dan ratusan yang terlihat dalam pembagian ISBN yang dikeluarkannya.

     Dikotomi penerbit mayor dan minor, kemudian terjadi juga di sisi pemasaran bukunya, dimana ada penerbit yang mampu menjangkau secara nasional dan ada yang regional saja. Hal ini diperuncing lagi dengan pembagian yang dilakukan oleh lembaga pendidikan tinggi di Indonesia atau Kemendikbud DIKTI, yang menjyaratkan terbitan buku harus berskala nasional penyebarannya.

     Penerbit yang sudah beroplah besar tentu tidak ada masalah dengan hal ini, karena memang skala produksi dan skala mesin produksinya memang sudah terlanjur besar, sehingga untuk memenuhi pasar nasional tidak terlalu sulit.

Outlet toko buku, merupakan sarana pemasaran yang cukup efektif. Kemarin mungkin sudah dijelaskan dengan gamblang oleh pak Agus Subardana.

Era pandemi ini ternyata mengubah pola distribusi buku dengan cukup signifikan, dimana saluran outlet yang dahulunya menjadi jalur utama, saat ini justru menjadi korban dari keganasan virus Covid 19, karena ditutupnya jaringan-jaringan toko buku atau dibatasinya aktivitas pusat perbelanjaan.

     Di sisi penerbit, sebagai dapur pengolahan naskah dari penulis, sebenarnya tidak ada masalah yang cukup berarti dari sisi penerimaan naskah baru. Di era pandemi ini, naskah masih saja mengalir dengan cukup baik. Mungkin karena banyak calon penulis yang melakukan WFH sehingga banyak waktu untuk melakukan penulisan naskah buku.

Tuntutan untuk tetap produktif kepada para pengajar baik guru maupun dosen, menjadikan laju naskah baru masih tetap terjaga dengan baik. Yang menjadi kendala adalah justru dipengolahan naskah, mulai dari editorial, setting perwajahan dan kover hingga produksi buku cetak.

Dengan berlakunya PSBB di beberapa daerah, dengan otomatis Toko buku andalan penerbit yaitu Gramedia memarkirkan bisnisnya di sisi pit stop dan terhenti sama sekali.

Dari omzet normal dan terhenti di pit stop menjadikan omzet terjun bebas hanya berkisar 80-90% penurunannya. Outlet yang tertutup menjadikan beberapa penerbit ikut terimbas, sehingga mereposisi bisnisnya kembali. Hal ini berdampak secara langsung ke produksi buku hingga ke sisi penulis buku yang telah memasukkan naskah ke penerbit menanti bersemi di Toko Buku.

Sebelum hari raya 2021, perkembangan penjualan buku cukup baik, membuat banyak penerbit menaruh harapan yang cukup tinggi pada saat itu. Setelah hari raya, ternyata gelombang Covid mengembalikan penjualan buku ke titik terendah sejak 2020, sehingga kami sebagai penerbit akhirnya harus mencoba outlet-outlet baru.

Pengalaman kami, identifikasi tema buku menjadi sangat penting saat keadaan chaos seperti ini. Kami beruntung tema-tema yang upto date mengenai virus corona, telah kami tebar ke penulis-penulis kami sebelumnya, sehingga dengan cepat kami mendapatkan bahan-bahan buku-buku yang berkaitan dengan virus dengan cepat.

Kesiapan penulis, dalam menuliskan materi sebuah buku menjadikan tantangan tersendiri, mengingat bahan-bahan sumber rujukan masih belum tersedia dengan mudah. Kami mempunyai database penulis yang cukup baik, sehingga dengan cepat kita mengidentifikasi siapa penulis yang berkompeten di bidang ini, Dan dengan cepat kita meramu materi, kemudian kita launch, dan beruntung mendapatkan sambutan yang baik.

     Kesimpulannya adalah kesiapan penulis dalam updating materi tulisannya adalah menjadi mutlak diperlukan untuk dapat ditawarkan hasil tulisannya tersebut ke penerbit. Saat ini penerbit Andi mereposisi produksi buku fisik untuk tidak dilakukan pencetakan secara massal, akan tetapi menyesuaikan dengan kondisi pasar yang fluktuatif.

Penjelasan ini memberikan kesempatan yang lebih luas kepada bapak-ibu calon penulis untuk mencoba meamasukan era baru ini, dimana produksi buku akan mengikuti keinginan pasar secara lebih spesifik.

 Produksi penerbit Andi saat ini dapat memenuhi permintaan cetak dari 10 eksemplar hingga 300 eksemplar. Range produksi disesuaikan dengan keadaan daya serap pasar yang cenderung mengikuti komunitas dari penulis bukunya sendiri.

Penjualan online cukup membantu untuk tetap menjaga cash flow dan yang paling penting, selalu mencoba untuk memproduksi buku dalam bentuk digital atau e-book supaya kesemptan untuk terbit menjadi lebih luas.

Sebagai penutup dari resume 11 ini ada puisi tentang penerit ANDI :

               ANDI kukira itu nama orang.

    Aku lihat buku dengan penerbit Andi tahun 2000

        Waktu itu aku bekerja di rental milik pak Andi

    21 kemudian aku malah ketemu pak Edi dari penerbit Andi.

         Barulah ku yakin bahwa Andi itu nama penerbit Buku.


POINT PENTING DARI SESI TANYA JAWAB :

1.   Syarat utama dalam sebuah tulisan adalh tulisan harus Baik dan Unik, baik dalam arti pemilihan tema yang menarik dan yang paling penting adalah unik, karena mempunyai hal yang berbeda dengan yang lain dan mempunai nilai kebaruan. Kekurangan penrebit mayor adalah banyaknya naskah yang masuk, sehingga waktu seleksi dan produksi terbebani dengan antrian yang sangat banyak.

2.   Buku sebaiknya sudah diputuskan formatnya oleh penulis, dalam arti penulis sudah mempunyai bayangan ukuran buku, ketebalan, dan siapa pembacanya. Struktur buku yang baik, juga sangat menarik editorial untuk memutuskan diterbitkan atau tidak sebuah buku. Dengan struktur buku yang baik, tentu akan memudahkan naskah untuk diolah secara optimal.

3.   Trik yang bisa dilakukan adalah tulisan memang mempunyai tema yang up to date atau mempunyai nilai kebaruan yang baik. Ataupun kalau sebagai follower dari tema buku yang sudah ada harus mempuyai keunikan tersendiri. Hal inilah pentingnya untuk mengamati buku pesaing yang telah terbit, kita bisa mencari kelemahan buku tersebut degan menuliskan dari sisi lain. Banyak penulis pemula yang lolos kok, terkadang memang memanfaatkan captive market tadi atau menguasai massa sehingga penerbit dapat dengan percaya diri menerbitkan dan memasarkan buku tersebut karena berbagi data dengan penulis.

4.   Penerbit mayor terkadang banyak naskah yang menjadi pilihan sehingga diafragma pemilihan naskah menjadi semakin kecil untuk memilah dan memilih buku yang akan diterbitkan. Sebagai penulis pemula sebaiknya menggandeng penulis yang lebih senior untuk dijadikan mitra penulisan, untuk mengangkat nama penulis pemula. Bisa menggunakan trik meminta Kata Pengantar atau meminta Comment yang dapat ditampilkan di cover buku atau back cover buku.

5.   Proses penerbitan standar dengan rerata antrian: Penilaian 3 minggu, Editorial 3 Minggu, Setting Perwajahan dalam buku paralel dengan Cover buku 3 minggu, Proses cetak 3 minggu, dan terakhir distribusi 1- 2 bulan. Penerbit Andi memiliki editor khusus untuk bahasa Inggris, walaupun editorial yang dilakukan adalah hanya dari segi kebahasaan dan struktur buku.

6.   Penerbit Andi tetap melakukan seleksi, karena target kami adalah tetap memproduksi buku secara massal, tidak hanya Print On Demmand seperti penerbit Indie. Karena sisi permintaan penulis saja kami akan menerima pesanan buku skala kecil. Kami tidak menambah tingkat seleksi buku, karena setelah kami amati trend buku tidak terpengaruh oleh lesunya pasar buku karena pandemi. Kami malah memperlebar outlet ke buku digital, supaya semua buku bagus bisa terbit, walaupun tidak melalui proses cetak fisik.

7.   Trik utama, gandeng penulis lain untuk memroduksi buku. Skala kecil dahulu tidak ada masalah, yang penting captive market bisa dijadikan tumpuan awal. Tulis berbarengan, sehingga pembiayaan buku menjadi lebih ringan, kemudian usulkan proposal naskah ke penerbit, dengan menawarkan captive market tersebut.

8.   Penulis dengan latar belakang organisasi memang mempunyai gaya tersendiri dalam penulisannya. Terkadang mengandung banyak sekali pesan, kritik, saran, dan cenderung satire. Dan mereka kuat di segi pendanaan karena lihay dalam mencari peluang pendanaan baik dari lembaga non pemerintah, atau lembaga penelitian dari luar.

9.   Penulis-penulis di tempat kami biasanya menulis dalam jangka waktu yang lama. Terkadang sejak kuliah S1 mereka sudah aktif menulis, dan penulis sudah menjadi keluarga besar kami. Karena saking lamanya bekerjasama dengan kami, sehingga setelah mereka Guru Besar mereka masih setia menulis dengan tema yang sama saat mereka masih S1.

    10.Penerbit Indie, sangat tergantung dari kemampuan penulis dalam mendanainya, sehingga apabila terhenti biasanya adalah masalah pendanaan dan distribusi. Cara memandang naskah memang berlainan antara penerbit indie dan penerbit mayor seperti kami. Biasanya kami berpikir, jika saya danai ... bisa jalan tidak buku ini artinya memandang naskah dengan skala produksi yang masif.

    11.Novel saat ini yang masih menarik dan stabil penjualannya adalah roman percintaan, happy ending, dan horror. Tema-tema kolosal, tema intrik dan konflik, pada dasarnya kurang diminati, kecuali konflik kolosal imajinatif masih diminati walaupun nulisnya cukup susah bagi penulis. 

    12.Tema-tema covid ini terlihat wait and see bagi penerbit karena jangan-jangan peristiwa ini hanya sesaat. Memang cukup membingungkan hal ini, pada awal covid, buku-buku kami bertema covid, makanan sehat, imun, dan kajian ilmiah covid cukup baik di pasaran. Tapi hanya sesaat, kemudian melandai. Saat terjadi gelombang Covid Varian Delta, tampaknya masyarakat sudah lelah dengan covid, sehingga buku covid justru malah menurun penjualannya.

    13.Jumlah halaman sebaiknya antara 75-150; ukuran A4; spasi 1,5; huruf times new roman 12. Ketebalan buku menentukan ukuran punggung buku, sehingga dapat diberikan penanda judul buku di punggunb buku. Jika terlalu tipis, punggung buku tidak bisa diberikan penanda judul buku. Toko buku biasanya tidak menghendaki buku terlalu tipis, karena susah men display di rak buku.

    Jayalah terus penerbit Andi sebagai pelopor buku bermutu !

ENTONG NIKAH SABTU, RABU 4 AGUSTUS 2021 UNDANGAN MEMBLUDAK

 


            AGUSTIAN ROSYID dipanggil ENTONG adalah ponakanku. Ia anak dari adik kaka iparku mang Nasrudin. Rumahnya di depan rumahku agak ke kanan. Jaraknya dari rumah Entong ke rumahu sekitar 7 meter saja. Sejak aku pindahan dari Bogor ke Kota Serang tahun 2006 kami tinggal satu Gang di komplek Depag Ciwaru  RT.001/007. Nomor rumahku dan nomor rumah Entong hanya beda 2 angka, rumahku nomor 28 dan rumah Entong nomor 30. Saat kami pindahan Entong sekitar usia 5 tahunan masih sekolah TK dengan Hasan di TK komplek Permata.

            Aku dan istri menempati rumahku terhitung dari tanggal 1 Januari 2006 saat usia anakku yang pertama RIDA masih 1 tahun. Selang 4 tahun berikutnya lahirlah anak kedua kami diberi nama Farhan Ali Rido. Meski namanya Farhan Ali Rido keseharian dipanggil BAGAS. 

Ada kisah mengapa bisa jadi Bagas?, singkatnya sampai usia 2 tahun anakku yang kedua sering sakit dan terakhir dirawat di RS Budi Asih selama 5 hari habis 5 juta.

Mbah Kakungnya dari Klaten khawatir apabila cucunya sakit lagi, maka sepulang dari rumah sakit, saat kami makan malam, Mbah Kakung bilang, nanti cucuku panggil saja namanya "Bagas". Biar nanti selalu waras, sehat dan tidak sakit sakitan. Aku timpali “aamiin”. Sejak itulah Farhan menjadi Bagas

            Tak terasa waktu berlalu begitu cepat, hari ini  Rabu 4 Agustus 2021 ia melaksanakan Syukuran atas rencana pernikahannya yang akan dilangsungkan pada Sabtu 7 Agustus 2021 di rumah mempelai wanita di TRONDOL Kota Serang.  

    Budaya kami di Serang, biasa mengadakan selamatan sebelum acara nikahan yang resmi yang nanti akan disaksikan petugas KUA dan kedua orang tua dari mempelai pria dan wanita. Semacam konsolidasi keluarga dan tetangga untuk persiapan hari Ha. 

            Hal tak biasa yang aku lihat di syukuran Entong adalah, biasanya syukuran dilakukan sehari sebelum akad nikah, namun ini 3 hari sebelum acara. Mungkin karena Entong dan Bapaknya kerja di Pabrik , dan kebetulan pengajuan cutinya dapat ijin dari kantor hari rabu. Atau supaya tidak kecapean urus acara maraton syukuran, setelah acara syukuran di rumah orang tua nyambung di rumah mertua.


            Apapun alasannya menurutku baik baik saja. Alhamdulillah meski hanya syukuran saja namun undangan yang hadir luar biasa. Lebih dari 800 orang hadir sejak pukul 10 pagi hingga pukul 21.00 WIB. Sebelum acara syukuran ada pengajian dan doa bersama serta marhaban. Besek 100 bungkus yang disiapkan, alhamdulillah terdistribusikan semuanya.

            Mbuku, adikku, dan kakaku juga hadir di acara syukuran. Sempat mampir ke rumahku untuk lihat cucunya RIDA dan Bagas. Meskipun kepada orang lain Bagas tidak pernah mau salaman apalagi kasih cium pipi, alhamdulillah kepada Mbuku mau salim dan kasih pipinya. Eit nanti dulu, rupanya Mbuku memberinya hadiah uang 100 ribu. Makasih Mbu, moga sehat selalu ya.

            Aku doakan untuk Entong dan Calon istrinya yang bernama Ranty Maysari, semoga engkau berdua jadi pasangan SAMARA. Sakinah Mawaddah wa Rahmah. Dapat keturunan anak anak yang shaleh dan shaleha. Aamiin.

// Cipocok jaya, 4 Agustus 2021.


Senin, 02 Agustus 2021

MENULIS BIKIN KITA BAHAGIA

 


Apakah Menulis itu ?

Menulis adalah penyampaian pesan dari komunikan yang tertuang dalam tulisan kepada reseptor. Kegiatan menulis melibatkan unsur penulis sebagai penyampai pesan, pesan atau isi tulisan, saluran atau media tulisan, dan pembaca sebagai penerima pesan.

Sebagai suatu keterampilan berbahasa, menulis merupakan kegiatan yang kompleks karena penulis dituntut untuk dapat menyusun dan mengorganisasikan isi tulisanya serta menuangkannya dalam ragam bahasa tulis.

Kegiatan menulis melibatkan aspek pengolahan gagasan, penataan kalimat, pengembangan paragraf, serta pengembangan model karangan (Maryamah, 2005:24). Akhadiah, dkk (1988:8) manambahkan bahwa sebenarnya kegiatan menulis ialah suatu proses, yaitu proses penulisan.

Untuk menulis suatu topik seseorang harus berpikir untuk menuangkan ide-idenya, menghubung-hubungkan barbagai fakta, membandingkan dan sebagainya. Sedangkan Enre (1988:7-8) menjelaskan salah satu tugas penting penulis adalah menguasai unsur-unsur pokok menulis dan berpikir yang akan banyak membantu dalam usaha pencapaian suatu tujuan. Unsur-unsur tersebut adalah penemuan, penataan, dan gaya.

Apa Manfaat Menulis ?

Pertama, menulis akan memberi keuntungan yang sangat bermanfaat, yaitu menulis akan mengikat ilmu yang sudah kita pelajari.  Banyak orang yang telah mempelajari atau membaca sesuatu yang sangat bermanfaat, tapi setelah itu tulisan itu menghilang dari benak kita karena kita tidak pernah menulis apa yang kita baca. Imam Syafi’i mengatakan: “Ikatlah ilmu dengan menulis karena ilmu yang ditulis akan tetap tersimpan di atas keterbatasan daya ingat manusia”.

Kedua, menulis adalah suatu dorongan yang kuat untuk memaksa kita untuk membaca sebanyak mungkin, karena suksesnya tulisan kita adalah menggambarkan berapa banyak literatur yang kita baca. Semakin banyak yang membaca maka semakin memudahkan kita dalam menulis dan tulisan itu semakin menarik buat pembacanya.

Selama saya menulis ini, hampir setiap hari saya terus membeli buku karena rasanya literatur yang saya miliki belum cukup. Mendapatkan buku literatur yang pas buat tulisan kita,  adalah merupakan suatu kebahagiaan yang tidak ternilai.

Ketiga, dengan menulis maka akan meningkatkan kemampuan saya dalam menyampaikan pendapat. Menurut Joel Falconer, editor terkenal, mengatakan bahwa menulis meningkatkan skill komunikasi seseorang, menurutnya apabila seseorang mempunyai masalah atau kesulitan dalam komunikasi, maka menulis secara reguler akan memudahkan kita untuk menyusun kata kata dengan cepat, sehingga tujuan kita terhadap sesuatu dapat disampaikan dengan bijak. Hal inilah yang sekarang bisa menjawab pertanyaan saya selama ini

“Mengapa ayah saya dapat menyampaikan pendapatnya kepada siapa pun secara bijaksana sehingga semua orang dapat merespon dengan baik dan tidak itu saja, mengapa ayah saya juga dapat memberikan ceramahnya lebih dari 1 jam, tanpa teks dan semua pendengarnya tetap setia fokus mendengar”.

Keempat, menulis memaksa kita untuk mengerti apa yang kita tulis. Ternyata proses menulis melalui 2 tahap : kita harus menulis untuk diri kita dahulu, setelah kita mengerti apa yang kita tulis, barulah kita bisa menulis untuk orang lain.

Kelima, semakin lama menulis, semakin banyak yang ingin kita  tulis, hal ini mendorong saya lebih banyak mencari sumber tulisan,  sehingga saya disibukkan dengan hal yang berharga, tidak ada waktu untuk melakukan yang tidak ada gunanya. 

Melihat kondisi generasi kita sekarang yang lebih memilih gadget dibandingkan membaca buku, saya pikir ide “dipaksa menulis “ adalah cara ampuh untuk merubah habit pada generasi muda kita sekarang yang sudah tidak tertarik untuk membaca, apalagi menulis.

Program menulis harus di masukkan dalam kurikulum sekolah, mulai dari SD sampai perguruan tinggi. Hal ini bisa dilakukan dengan cara sekolah mengharuskan muridnya membaca minimal 1 buku dalam 1 bulan dan menulisnya dengan bahasa mereka sendiri.

Mengapa Harus Menulis ?

1.   Karena menulis merupakan kemampuan dasar manusia

Membaca, menulis, dan berhitung adalah 3 kemampuan dasar manusia kita menyebutnya Calistung. Orang yang tidak mampu membaca, menulis, dan berhitung akan kesulitan dalam berinteraksi dengan orang lain. Bahkan dan prakteknya bisa dimanfaatkan atau ditipu oleh penjahat.

2.   Menjadi bukti sejarah

Jaman sejarah dimulai sejak ditemukannya tulisan, dan jaman sebelum ada tulisan disebut prasejarah. Bila anda tak mau menulis maka termasuk manusia prasejarah. Agar anda tercatat dalam sejarah manusia, maka anda harus menulis dan buat buku.

3.   Memberi manfaat pada orang lain

Tulisan yang anda buat, bisa saja tak manfaat menurut anda sebagi penulis, namun malah bermanfaat bagi orang lain yang membaca. Misal tulisan ayah anda di balik lemari bajunya ada tulisan : Nikah 29 September 2004, suatu hari anak anda menjadi tahu bahwa ayah ibunya nikah pada tanggal tersebut.

4.   Sarana komunikasi

Untuk menyampaikan pesan atau berkomunikasi pada lawan bicara maka disamping dengan bahasa lisan atau berbicara, maka menulis merupakan sarana komunikasi kedua yang efektif dan efesien.

5.   Bukti keahlian

Tidak semua orang yang pandai berbicara, pandai pula menulis. Terkadang malah ada orang yang jarang bicara tapi tulisannya luar biasa. Dan hingga saat ini kemampuan menulis termasuk salah satu keahlian atau profesi. Wartawan yang biasa menuliskan berita, disebut pejuang tinta atau orang yang ahli dalam menulis.

6.   Sarana untuk mengembangkan diri

Konsep apapun yang ada di kepala dan pikiran kita, bisa kita tuangkan dalam tulisan. Dengan dibuat tulisan konsep itu bisa dibaca dan diketahui orang lain, sehingga meskipun ide anda belum tentu bisa anda realisasikan, bisa jadi yang membaca tulisan ada malah sukses menerapkannya.

7.   Menjadi terkenal

Ibu kita kartini menjadi bukti, betapa surat-surat yang di tulisnya kepada sahabatnya di Belanda, suatu hari menjadikannya sebagai tokoh emansipasi manusia Indonesia yang sangat terkenal hingga manca negara.

8.   Menghasilkan uang

Bila tulisan yang anda buar sudah banyak, bisa disatukan dibuat sebuah buku. Dan buku tersebut jika isinya bagus dan banyak dicari orang, maka pembaca akan membelinya dan anda akan dapat uang.

9.   Menyalurkan hobi

Bernyanyi, menari, membaca dan menulis termasuk suatu hobi. Maka menulislah  agar hobimu terasah dan tersalurkan.

10.                Meningkatkan Konsentrasi

Dalam menulis kerap kita kehilangan ide, itu disebutWB atau writers block alias buntu. Solusinya agar sebaiknya istirahat dan refreshing dahulu.  

Bagimana Kita Bisa Menulis ?

Semua kita yang pernah sekolah minimal lulus SD insya allah bisa menulis. Stigma menulis itu sulit, itulah yang menjadikan kita merasa bahwa kita tidak bisa menulis. Padahal menulis sama mudahnya dengan berbicara, bedanya dalam menulis, kita menuangkannya dalam bentuk tulisan berupa huruf dan angka.

          Tulislah apa yang mau kamu tulis. Apa yang ada dalam pikiran anda maka tulis saja jangan mikir apa apa. Tuangkan apa yang sedang anda rasakan, perasaan apa, mengapa bisa merasa demikian, dan seterusnya.

Kapan Kita Menulis ?

          Menulislah saat ini, bukan esok atau lusa. Menulislah rutin setiap hari tentang apa saja. Lalu buktikanlah apa yang terjadi, anda akan bahagia dengan apa yang telah anda tulis. Kebahagiaan itu bersifat privacy, hanya dirasakan sendiri, bahkan mungkin kadar bahagianya lebih dari saat seseorang mendapatkan uang atau materi.

Saya sudah mencoba dan membuktikannya, dan saya bahagia. Impian yang dulu seakan sulit sekali diwujudkan, bahwa tulisan kita bisa dimuat di koran dan dibaca orang lain, bahwa seakan mustahil bisa bikin buku, hari ini semua itu menjadi kenyataan, bukan lagi sebuah impian dan keingina.

          Mari buktikan, semoga apa yang saya rasakan, andapun dapat merasakan hal yang serupa sengan saya. Bisa besok atau bulan depan atau bahkan tahun depan.

Kaujon , 03 Agustus 2021/ pukul 12.04 WIB


KIAT MENJADIKAN BUKU ANDA BEST SELLER

 


Resume Materi    : 10

Materi                 : PEMASARAN BUKU

Pemateri             :  Agus Subardana, MM

Moderator           : Aam Nurhasanah

Hari/Tanggal      :  Senin / 02 Agustus 2021

 

Pemateri malam ini adalah Pak Agus Subardana, MM dari Penerbit Andi Publiser Jogjakarta, Salah satu penerbit Mayor sejajar dengan Erlangga dan Gramedia. 

Materi yang akan disampaikannya tentang Pemasaran Buku.  Sedangkan moderatornya adalah bu Aam Nurhasanah yang sudah sangat dikenal oleh kami peserta Kegiatan Belajar Menulis Gelombang 19 dan 20. Keakraban kami dengan bu Aam karena beliau paling sering jadi Narasumber dan kadang jadi Moderator.

Bagi yang membutuhkan konsultasi seputar penerbitan buku dan pemasarannya supaya bukunya jadi laku keras atau Best Seller, lebih lanjut dapat menghubungi beliau di : Hp. : 08112 936 680, Email : agustinussaputra52@gmail.com, Blog : Literasikangagus.blogspot.com. Beli Buku  www.andipublisher.com, Channel Youtube  : Literasi By Agus.

Dalam paparannya Pak Agus mengupas tentang buku terlebih dahulu. Ia menyatakan bahwa  Buku merupakan salah satu sumber ilmu pengetahuan dan sarana utama bagi proses pembelajaran, dan sarana  penyampaian informasi.

Sejak dini, anak anak kita telah diperkenalkan pada buku dan diajarkan untuk membaca beraneka macam buku. Pemerintah mendorong kegiatan membaca sebagai wujud dukungan dan tindakan nyata dalam membangun budaya membaca sejak dini.

Dukungan pemerintah terhadap budaya membaca buku dan meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap buku, menciptakan peluang usaha bagi pengusaha yang bergerak di bidang penerbitan buku.

Diakuinya bahwa Pandemi Covid-19 ini sangat memukul industri perbukuan saat ini, dari 1.328 penerbit yang terdaftar di IKAPI saat ini banyak yang tumbang. Untuk bisa tetap survival maka dibutuhkan strategi pemasaran jitu dan tepat. Karena dengan dipasarkannya buku maka proses pencerdasan kehidupan bangsa tetap berjalan. Gambaran industri penerbitan buku dapat dilihat di bawah ini :


Dampak penjualan buku karena pandemi korona begitu terasa toko buku dan penerbit buku banyak tutup. Pengunjung buku yang datang ke Mall sangat menurun, karena khawatir. Penerbitan buku dan pengiriman buku turun hingga 60 prosen. Alhamdulillah Penerbit Andy masih bisa bertahan, padahal penerbit buku lain sudah banyak yang gulung tikar. Grafiknya dapat dilihat di bawah ini :


Januari dan Februari awal Pandemi penjulan buku masih baik, namun sejak Maret hingga Mei 2020 menurun drastis, Juni tahun 2021 ada kenaikan sedikit dan dengan pemberlakuan PPKM  dari Juli hingga hari ini merosot lagi. Sehingga butuh strategi pemasaran buku secara digital atau lewat on line, tidak melalui Toko Buku, karena tokonnya tutup.

Era Low Touch Ekonomi ditandai dengan adanya interaksi yang minim interaksi fisik dan lebih mengutamakan interaksi digital. Tempat bekerja sekarang dengan work from home atau bekerja di rumah, belajar pun demikian dilakukan secara daring dari rumah masing masing. Kita harus lakukan transformasi dalam pemasaran buku.

Strategi yang dapat dimainkan dalam pemasaran buku di era LTE dengan melakukan strategi seperti pemasaran lewat market place, dan media social lainnya. Lakukan penawaran khusus, diskon, adakan webinar, menjadi penjual buku on line yang cepat tanggap, serta pintar membaca apa dimau oleh pembeli.


Contohnya kami penerbit Andi, Pilihan strategi pemasaran penjualan buku sangat dipengaruhi oleh banyak aspek dan unik .

Kenapa demikian , hal ini dapat dilihat dari jenis – jenis buku yang di terbitkan. Jenis – jenis buku yang di terbitkan tersebut dikelompokan menjadi katagori buku.

Salah satu contoh Penerbit ANDI Offset menerbitkan buku cukup banyak katagori produk yaitu ada 32 katagori produk buku ( Katagori buku Anak, buku Bisnis, Buku Pertanian, Buku Fiksi - Novel, Buku Pengembangan Diri, Buku Teks , dll ).

Dari jenis – jenis katagori buku tersebut disinilah kita akan melakukan pemetaan berdasarkan segmentasi jenis katagori buku yang diterbitkan . Pada umumnya kegiatan pemasaran buku berkaitan dengan berkoordinasi beberapa kegiatan bisnis .  Sehingga strategi pemasaran pada umumnya di pengaruhi oleh faktor yang meliputi :

1.       Faktor Mikro , yaitu perantara, pemasok, pesaing dan masyarakat.

2.       Faktor Makro yaitu demografi-ekonimi, politik-hukum, teknologi-fisik dan sosial-budaya.

Saat ini kami dalam menjalankan bisnis Penerbitan Buku yang sedang kami terus jalankan masuk dalam faktor keduanya yaitu Faktor Mikro dan Makro. Hal ini dikarenakan Penerbit ANDI Offset sudah termasuk Industri Penerbitan buku, dengan usianya sudah mencapai 40 tahun dan telah menerbitkan buku lebih dari 10.000 judul buku yang telah di kelompokkan menjadi 32 katagori.

Strategi Pemasaran buku yang telah kami petakan menjadi dua strategi pemasaran yaitu Strategi Pemasaran Buku serangan Udara dan strategi pemasaran buku serangan Darat, dengan berlandaskan pada faktor mikro dan faktor makro tersebut di atas. Dua strategi tersebut dapat kita jelaskan secara singkat sebagai berikut :

1.   Pemasaran on line atau lewat udara

2.   Pemasaran langsung lewat darat tetap di tempuh mealaui toko buku modern, semi modern, dan tradisional.

Sistem yang ditatapkan di took buku modern bisa system konsinyasi, sedangkan di toko buku tradisional dengan cara tunai. Adakan promosi dan kegiatan di took buku bila nanti normal, kalua di masa pandemic biasanya diadakan potogan harga, atau promo di event kegiatan kampus dan sekolah.

Dan hal menarik adalah ternyata di masa Pandemi ini buku buku tentang kesehatan mengalami peningkatan penjualan, seperti tampak pada daftar buku terlaris alias BEST SELLER di bawah ini :



    Sebagai kata penutup, pandemi pastinya berdampak besar bagi industri perbukuan. Banyak penerbit gulung tikar dan toko buku tutup karena tidak ada pengunjung. Namun demikian bagi penerbit yang mampu melakukan transformasi pemasaran seperti kami Penerbit Andy , terbukti kami bertahan dengan strategi darat dan udara alias on line dan off line. 

Kualitas buku dipertahankan dan terus tingkatkan pelayanan prima, serta pandai melihat peluang pasar menjadi kunci utama tetap bertahan dan eksis di era pandemi dalam bisnis buku. TERUSLAH SEMANGAT MENULIS, KARENA KAMU ADA DENGAN BUKUMU.


 




DI STASIUN PONDOK CHINA JODOHKU BERSATU

Popular posts