Bu Danik,
Bu Ena, Bu Eka, Bu Monik, Bu Dewi, dan Bu Anung…. Mereka gembira ria.
Syukuran
atas nikmat yang diterima merupakan kewajiban kita, karena jika kita bersyukur maka
nikmat itu akan ditambah, namun jika kufur sesungguhnya siksa Allah itu amat
pedih.
Kami
Kelompok A PPG PGSD UNTIRTA Gelombang pertama tahun 2021 terdiri dari 12
mahasiswa dari abjad A hingga E (
Ahlani, Anung, Dail, Danik, Dian, Diana, Darmawan, Dedem, Dewi, De-monik, Eka, dan Ena. Selama kuliah PPG didampingi Pak
Ikman dan Bu Hj. Icih. Setelah sekian
lama, sekitar 6 bulan akhirnya masa yang dinantikan pun tiba.
Lulus PPG
semuanya, alhamdulillah. Ini penantian panjang bagi kami, ada yang sudah 5
hingga 25 tahun mengajar, dan pada Desember 2021 ini kami berbahagia akhirnya
lulus PPG. Ujian awal hanya lulus 3 dan
setelah ujian ulang atau retaker semuanya lulus dan ini tentu sebuah karunia
yang kami syukuri.
Bertempat
di SAUNG DOLET jl Raya Palima, arah Pabuaran
ada rumah makan eksotik asri dan hijau.
Kami tiba pukul 10an dan langsung pesan kudapan untuk ganjal perut, nunggu tiba
hidangan makan siang yang biasanya tersaji setelah 1 jam dari memesannya. Ada
yang bawa kripik, ada yang bawa jeruk, ada dukuh, dan lainya.
Moment
ini menjadi sesuatu yang istimewa karena sebelumnya kami telah rencanakan beberapa
kali dan gagal. Baru pada hari Kamis, 30 Desember 2021 inilah moment syukuran
dan perpisahan mahasiswa kelompok A kelas 10 PGSD Untirta Gelombang 1 bisa
terlaksana. Semua atas takdir Allah, karena bisa mudah dan kompak.
Dari 12
yang berhalangan hadir 3 orang yaitu Bu Diana, Bu Dian, dan Bu Dede. Semoga
tetap Bahagia adan hatinya bersama kami yang sedang syukuran dan perpisahan PPG.
Kami yakin momemt ini belum tentu bisa terjadi Kembali. Maka kami manfaatkan
betul untuk seru-seruan. Baik untuk mengobrol santai sambil ketawa, makan, foto bersama maupun tukaran kado istimewa.
Serunya
moment tukaran kado tak bisa diceritakan namun bisa dilihat dari fotonya saja.
Bagaimana tidak seru... aku bisa dapat daster, dan teman lain juga bisa dapat barang yang amazing.
Seperti Pak Darmawan dapat stop kontak karya muridku, ada nama murid serta
namaku. Lumayan untuk setrikaan kata Nyonya
Darmawan yang ikut ke acara dan bantu kami mengabadikan moment istimewa di
saung Dollet dan kampus Untirta pusat.
Acara di tutup dengan penyerahan kenangan-kenangan dan Kadeudeuh dari kami kepada Bu haji Icih.
Acara
selanjutnya kami lanjut ke gerbang kampus UNTIRTA Pusat untuk fose bareng. Ada
miskomunikasi diantara kami, hingga Pak Ahlani sudah ke Kebon jahe duluan. Maaf
deh, jadi gak ada foto pak guru muda yang ganteng dan soleh. Untung ada
mahasiswa regular lewat dan mau Fotoin kami di pintu utama gerbang kampus
UNTIRTA Pabuaran.
Acara
terakhir dari rangkaian syukuran dan perpisahan adalah wisata ke Banten lama,
namun aku tak bisa lanjutkan kebersamaan karena ada janji ngajar les IPA
Olimpiade dengan 3 murid di KMS Jawara Serang.
Yang ke
Banten lama 8 orang, dan dari foto-fotonya tampak mereka begitu santai, menikmati
dan gembira. Ini sesuatu yang langka dan
istimewa. Terima kasih ya Allah atas semua karunia dan nikmatmu. Punya teman
yang bukan hanya pintar, baik, dan ramah. Namun kami dipertemukan karena ada chemistry sehingga
obrolan pun tak ada kendala.
Ada kisah
seru rumah tangga awal Pak Ahlani namun karam dihempas badai dan alhamdulillah
kini sudah Bahagia dengan istri barunya yayang Mbeb yang soleha.
Kisah
seru pak Darmawan pun tak kalah serunya… dan semoga esok atau lusa kami semua
bisa ketemuan lagi untuk reunian alumni PPG kelas A kelas 10.