Di jaman on line sekarang ini, rasanya apapun inginnya
dilakukan serba on line termasuk belanja kebutuhan harian rumah tangga. Berbagai
aplikasi belanja on line bermunculan dan kita bisa download di HP kita melalui
playstore. Mulai dari Bukalapak, Gosend, Lazada, Shoopy, dan puluhan merek
lainnya.
Dengan adanya budaya baru masyarakat memilih berbelanja secara on line, maka dampak baik dan dampak buruknya tentu saja ada. Dari segi dampak baiknya, konsumen jadi dimudahkan, praktis, dan efesien. Sedangkan dari sisi negatifnya warung warung bahkan hingga ke supermarket terbesar di Indonesia pun semacam Giant tutup alias gulung tikar, dan beberapa lainnya mulai sekarat.
Era
digital 4.0 mensyaratkan kita untuk melek Informasi Teknlogi baca IT. Kita
dapat saksikan bahwa warung jajanan makanan yang hari ini masih eksis adalah
mereka yang para pedagangnya mampu beradaptasi dengan jaman now, mereka bermitra
dengan Gopay, Gosend, Maxim dan sejenisnya. Bahkan sedikit bercerita tentang
pedagang bubur ayam Mas Rido dekat rumah saya, dagangannya melonjak di atas 50
prosen setelah kerjaama Gosend. Biasanya sebelum masuk on line dikisaran
perhari hanya 100 mangkuk, setelah on line bisa 150 hingga 200 mangkuk.
Jika 1 mangkuk saja kita membayar
Bubur Ayam Mas Rido 10.000 untuk paket lengkap, maka diangka 150 mangkok saja, ia
punya omset 1,5 juta perhari. Jika modal bahan tenaga, dan lainnya sehari habis
500.000, maka laba bersihnya 1 juta perhari, artinya kalau Mas Rido Julan Full
tiap hari, dalam 1 bulan ia punya penghasilan bersih sebanyak 30 Juta. Kerja
jadi karyawan apa yang bisa punya penghasilan sebesar itu?.Memang ada, tapi
yang bisa menembus atau berkesempatan mendapatkan jadi karyawan dengan gaji
sebesar itu, hari ini rasanya tidaklah mudah.
Potensi
pasar warga komplek depag dan sekitarnya serta jamaah masjid Al Muhajirin untuk
minimalnya ada dikisaran angka 100 rumah tangga dan 300 jamaah jumat, artinya
kalau dalam sehari saja dari 400an pangsa pasar tersebut 10 prosen saja atau 40
orang belanja ke Koperasi Warga Masjid Al Muhajirin Pancasila (KOWAMA), dan
setiap orang belanja 10.000 saja, maka KOWAMA sudah bisa punya omset sebesar 400.000/hari
atau dalam sebulan 12 Juta, dan biasanya dengan margin laba 5-10 prosen maka KOWAMA
dapat laba dikisaran 600.000 hingga 1,2 juta. Keuntungan dengan nominal
tersebut cukup lumayan untuk ukuran koperasi yang baru berusia 1 tahun.
Legalisasi secara badan hukum KOWAMA
sudah dikantongi tidak tanggung tanggung hingga Kemenkum-HAM, dan saat ini pelanggan tetap KOWAMA adalah warga Komplek depag yang
berbelanja bahan kebutuhan pokok atau SEMBAKO secara On Line perhari sudah
diatas 10 orang dengan transaksi perorang minimal di angka 30.000, dan
alhamdulillah di era pandemi Covid 19 dan kini ditambah dengan penerapan
pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) pelanggan KOWAMA masih stabil.
Hal menarik yang menjadikan belanja di
KOWAMA ini tetap jadi pilihan utama warga Komplek Depag adalah karena caranya
yang simple, praktis dan cepat. Kita butuh apa, tinggal buka HP, cari grup
KOWAMA jika sudah jadi anggota, lalu chat dan tulis apa yang kita butuhkan, tak
lama akan ada balasan Siap bu, tunggu barang kami siapkan dan kirim. Maka kita
akan kedatangan tamu, dan ternyata adalah petugas KOWAMA yang mengantarkan
pesanan kita, tentu uang pas sebaiknya kita siapkan supaya cepat. Namun
kalaupun ada kembalian, tinggal dipesankan saja, nanti sisanya catat ya…, kalau
saya belanja lagi pakai uang kembalian tadi. Saya sendiri sudah merasakan
manfaat dan kemudahan belanja di KOWAMA, semoga andapun jadi tertarik dan mencobanya.
Sejak 1 bulan yang lalu, KOWAMA melakukan pembenahan dan pengembangan usaha, jika tadinya stok barang disimpan di rumah ketua KOWAMA alias numpang gratis, maka sesuai dengan amanah dari Pak RT dan Pak Ketua DKM Al Muhajirin Pancasila untuk punya kantor/ Toko di komplek Masjid, maka pengurus KOWAMA bismillah, seraya membangun gedung KOWAMA dengan modal dari uang Kas, donasi dari para anggota dan infak hamba Allah, Insya Allah saat ini tinggal 40 prosen ke tahap penyelesaian.
Diperkirakan total dana untuk bisa selesai membutuhkan
anggaran 150 Juta, dan untuk penyelesaian sisanya hingga bisa digunakan masih
butuh 50 Juta. Mari yang berniat Shodaqoh jariyah, sisihkan infaq terbaik untuk
fasilitas Masjid Al Muhajiri Pancasila Komplek Depag yang kita cintai dan
banggakan.
Pahala insya Allah akan terus mengalir meski raga kita sudah tidak bernyawa karena kita telah bershodaqoh jariyah untuk gedung KOWAMA, yang hakikatnya adalah bagian dari bangunan Masjid juga. Beberapa terobosan dan menjadi program unggulan KOWAMA dan insya Allah akan dilounching jelang hari ulang tahun kemerdekaan Indonesia adalah :
1. Peresmian Gedung KOWAMART
2. Tabungan Qurban Idul Adha 1423 Hijriyah
3. Bank Smpah Digital
4. Tabungan Haji dan Umroh , dan lainnya.
Kami tidak meminta pada Bapak dan Ibu apa-apa, cukup doa dan dukungan saja, dengan menjadi anggota KOWAMA maka sudah turut membangun dan membesarkan KOWAMA apalagi kalau rajin berbelanja setiap harinya. Atau minimal bisa share info ini ke teman atau saudara, siapa tahu membutuhkan warung digital semacam warung KOWAMA ini. Untuk jadi anggota simple saja, silahkan hubungi call center KOWAMA di no : 0857-1158-7920 (Wa saja).
terima kasih sudah membaca, mohon komentarnya. Terima kasih
BalasHapusMasya Allah, patut ditiru ... kerren semoga berkah
BalasHapus