Perpanjangan PPKM singkatan dari peraturan pembatasan
kegiatan masyarakat menuai sejumlah protes dari masyarakat. Protes yang
dilakukan karena masyarakat sudah lelah, cape, dan susah hidup. Ada yang
mengekpresikan dengan demo di jalan, ada yang rekam ungkapan kekesalan lalu
diposting, ada yang menulis, ada yang bikin video parodi, bahkan ada yang
datangi gedung DPR.
Di tengah sulitnya makan dan bertahan hidup,
pemerintah malah dan DPR malah membuat tindakan yang sama sekali tidak
mencerminkan keprihatinan alis no have sense of krisis. Ada pihak pemerintah
yang malah maksakan supaya semua divaksin, kalau tidak ikut maka pelayanan dan
fasilitas sebagai hak warga negaranya tidak dilayani.
Misalnya LBP menteri segala urusan bilang di PPKM 4
ini bagi yang mau ke Mall maka harus menunjukan telah divaksin tahap 1 dan 2.
Ini jelas aneh, kemarin kemarin masih mending diminta menunjukan hasil tes anti
gen bahwa negatif, lha ini apa kaitannya ke Mall nunjukin sdh tuntas vaksin 1
dan 2?
Munculah balasan dari warga nett yang membully
pemerintah dengan buat tulisan bahwa ke toliet harus menunjukan sudh vaksin 1
dan 2. Bagi yang belum vaksin dilarang masuk, lha kalau lagi mulas dan kebelet,
terus kudu vaksin dulu baru buang air besar?. Keburu acak acakan tinja dimana
mana.
Ada pula yang kreatif, jika masyarakat untuk masuk Mall kudu menunjukan sudah vaksin 1 dan 2,
cetak saja barkot sertrifikat vaksin di kaos oblong supaya scurity Mall tahu
bahwa pemakai kaos tersebut sudah vaksin, nama dan nomor sertifikat sudah
vaksin ada di kaos tersebut.
Kesedihan dan kemarahan masyarakat ditambah pula
dengan prilaku ketum parpol besar Golkar dan Ketua DPRD Puan Maharani dari PDIP
yang bukannya membantu rakyat kecil yang kesusahan terdampak pandemi dan PPKM.
Bukannya berbuat untuk bantu rakyat, eh… malah buang
buang uang untuk pasang balogo dan spsnduk dimana mana. Mulai dari balogo
besar, bilboard jalan raya dan jalan tol, hingga ke lampu merah yang dipenuhi wajah
pak ERLANGGGA untuk 2024, juga wajah PUAN Maharani untuk 2024.
Wajar saja jika majalah tempo menjadikan keduanya
sebagai cover boy dan cover women bulan ini, sebagaimana penampakan di bawah
ini.
Aturan dan atura, aturan yang tidak membahagiakan
masyarakat bahkan menyusahkan. Meskipun alasannya untuk kebaikan, namun jika
faktanya justeru malah bisa mematikan rakyat, sebaiknya dikaji atau dibatalkan.
Bukan PPKM yang diperpanjang, namun bagaimana supaya bangsa ini bisa hidup
kembali dengan era baru yaitu NEW NORMAL.
Video dibawah ini contoh aturan yang menyulitkan
masyarakat untuk ke Mall, ada 3 aturan, pertama prokes, kedua kudu dibatasi
hanya 20 prosen, dan kertiga menunjukan sertifikat vaksin. Inikah negeri
Indonesia yang sudah semakin lucu, sehingga saking lucunya para komedian pun
sudah tidak laku. Mereka kalah lucu oleh prilaku pemerintah dan DPR yang super
lucu.
Kita rakyat yang sudah tak berdaya dengan aturan LOCK DOWN, PSBB, dan
PPKM ini tak minta apa apa, hanya satu saja kalau memang PPKM ini diperpanjang
sampai kapan??. Jangan seperti parodi video berikut ini !!
Belum juga hilang sesak nafas kita, karena perpanjangan
PPKM yang entah hingga kapan perpanjangannya…, hari ini muncul lagi Opung LBP
dengan aturan sholat dan msjid mushalla.
Lihat bagaimana ia bicara !!
PPKM, sakarepmu sajalah pak Jokowi...
BalasHapusIya jd lucu ya Pa...🤭😂👍🏻
BalasHapusAlangkah lucunya negeri ini. Mari kita menuliskannya
BalasHapus