HGN 2021
Tanggal 25 November
diperingati sebagai Hari Guru Nasional baca HGN. Tiap tahun bangsa ini memperingatinya
terutama para guru mulai dari guru TK, SD, SMA, SMK. Para guru merayakan HGN baik guru di sekolah umum di bawah kemendikbud dikti
maupun sekolah di bawah kementrian agama. Bagiku hari guru tahun ini punya
makna tersendiri dan istimewa, pertama karena perubahan statusku dari guru belum
bersertifikat kini sudah lulus ujian sertifikasi pada PPG dalam jabatan angkatan
pertama tahun 2021, kedua karena statusku dari guru biasa menjadi guru penulis
buku dan guru bloger, dan ketiga karena tahun ini aku menjadi pengurus Ikatan
Guru Indonesia wilayah Banten untuk periode 2021-2026.
Peletak Pendidikan di
Indonesia, tentu saja para ulama, kiyai dan guru ngaji di teras teras rumah dan
surau. Sebelum Indonesia merdeka Lembaga pesantren sudah eksis melakukan
edukasi kepada anak bangsa sehingga saat ia dewasa memiliki bekal yang cukup
untuk ter jun kemasyarat dan berkeluarga. KH Hasyim As’ari pendiri Nahdatuul
Ulama dan KH. Ahmad Dahlan pendiri Muhamadiyah, adalah dua tokoh sentral pemdidikan
di Indonesia setelah Ki Hajar Dewantara yang dinobatkan sebagai Bapak Pendidikan
nasional dengan moto terkenalnya :” ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun
karso, tutwuri handayani”.
PGRI sebagai organisasi
yang mewadahi para guru menuangkan ide dan gagasannya serta menjadi alat untuk memperjuangkan
nasib anggotanya seharusnya mampu mengartikulasi tujuan pendidikan nasional.
Kebesaran nama PGRI hingga hari ini belum dapat dirasakan secara menyeluruh
oleh para anggotanya termasuk diriku. Yang kutahu tiap hari HGN aku dapat kaos
PGRI dan diwajibkan ikut pawai HUT PGRI. Tahun ini aku tidak ikut pawai karena
kaosku entah kemana tak ketemu saat akan berangkat pawai PGRI hari Sabtu pekan
lalu.
Hari Kamis 25 November
2021 aku mengajar IPA di kelas Al Khabir dan Al Halim, aku lebih banyak cerita hari
guru dan membuat para siswaku bergembira bernyanyi bersama lagu terima kasih
guru. Sore pukul 17.00- magrib jadi
moderator di zoom HGN mendampingi Bu Kanjeng dan malamnya ikut rapat perdana
silaturahmi IGI Banten.
Ada beberapa ucapan dari
murid, teman, dan yang istimewa ada Farras yang bikin kalimat Bahasa Inggris
bahwa aku katanya guru pavoritnya. Sungguh mengajar dengan hati mengena di hati.
Terima kasih wahai para muridku, semoga kalian sukses dan bahagia selalu.
Di akhir tahun ini aku punya rencana menerbitkan BUKU ANTOLOGI "Surat Cinta Guru Untuk pak Jokowi" gagasan para guru majukan pendidikan di Indonesia.
Bagi para guru yang ingin ikut kirim naskah untuk buku tersebut silahkan klik tautan di bawah ini.
TERIMA KSIH SUDAH MAMPIR DAN KOMENTAR
BalasHapusMantab
BalasHapus