Senin, 21 Februari 2022

Kisahku, Awal Mula Menjadi Guru : PERAWAT JADI GURU

 





Kisahku, Awal Mula Menjadi Guru

Oleh : Zakiyah Darajat

Guru...,

Dulu tak pernah terpikirkan jika aku akan menjadi guru, sosok yang digugu dan ditiru sedangkan Aku merasa bahwa tak pantas untuk ditiru, Karena kepribadianku yang kurang baik. Namun nyatanya, takdir berkata lain,  inilah kisahku.

Aku lulus dari SMK Kesehatan dengan jurusan keperawatan. Yang artinya itu akan bekerja di Rumah Sakit bukan? Dengan posisi sebagai Asisten Perawat, itulah yang aku fikirkan. Pada awalnya setelah lulus aku memang bekerja disalah satu Rumah Sakit, namun hal itu tidak berlangsung lama. Aku bertahan di rumah sakit itu hanya 2 tahun. Alasannya...... cukup standart seperti jenuh, tertekan, tak nyaman, dan aku merasa tidak bisa berada di posisi itu terus. Meskipun dengan gaji yang cukup besar menurutku namun tetap saja aku tak sanggup bila tetap terus bertahan diposisi seperti itu, sehingga aku memutuskan untuk resign. Setelah resign aku sempat menganggur sekitar 1 tahun. Aku sudah menyebar surat lamaran pekerjaan ke semua Klinik ataupun Rumah sakit di sekitar kota tempat tinggalku,  bahkan dari daerah Bogor hingga Jakarta. Dari semua lamaraan yang disebar hanya 1 panggilan yang aku terima, itu termasuk Rumah Sakit baru di daerah Jakarta. Setelah mendapat panggilan tersebut aku langsung izin pada ayah dan mamahku, tapi izin itu tidak berjalan mulus karena mereka tidak satu suara. Ayahku  mengizinkan, dan mamahku tidak karna ada beberapa pertimbangan sehingga mamahku tidak menyetujuinya. Akhirnya aku memutuskan untuk tidak hadir pada panggilan kerja tersebut, karena aku yakin pilihan orangtua pasti yang terbaik untuk anaknya jadi aku harus menunggu panggilan pekerjaan yang lain lebih sabar lagi.

Selama menganggur, keseharianku di rumah bantu mamahku  rapih – rapih rumah, mencuci baju atau piring, dan sesekali memasak. Setelah pekerjaan rumah selesai yang aku lakukan ialah bersantai saja seperti menonton atau main game, dan jika ada info lowongan kerja aku pergi ke  tempat tersebut untuk menaruh surat lamarannya. Di fase ini aku menaruh lamaran kemana saja yang sedang membuka lowongan kerja meskipun itu bukan di Rumah Sakit. Akhirnya ada panggilan lagi untuk ikut tes bekerja di salah satu Supermarket, aku menghadiri panggilan tes tersebut dan mengikuti tes yang ada. Namun aku masih belum beruntung, karna tinggi badanku tidak sesuai dengan yang mereka butuhkan. Sehingga aku tidak lolos pada tes tersebut, aku pulang dengan kegagalan. Sempat sedih, bingung, dan putus asa. Tapi aku tidak boleh menyerah pada keadaan.

Dengan lamanya tak bekerja, saat itu Aku bisa dikatakan sudah merasa di fase tawakal, sampai mamah mengajak aku untuk buka usaha saja atau mungkin menikah saja. Meskipun diminta begitu hati kecilku tetap ingin bekerja seperti yang lain, agar bisa bertemu orang baru dan bersosialisasi dengan orang orang di tempat kerja.

Ketika berada di fase tawakal, Allah mengirimkan salah satu dokter yang ku kenal saat bekerja dirumah sakit, awalnya beliau meminta bantuanku untuk menemani anaknya di rumah karena beliau harus menghadiri seminar yang harus berangkat dini hari dan pulang larut malam karena tidaak ada yang menjaganya. Saat itu pun kami sempat mengobrol dan beliau menawarkan dan menyarankan aku pada sebuah yayasan pendidikan yang sedang membuka lowongan. Bisa dibilang itu adalah sekolah alam, sangat menarik saat aku berkunjung ke sekolah tersebut. Aku melamar. Aku tak bisa berkata-kata lagi karena takjub dengan rencana yang Allah susun untukku

Akhirnya aku pergi ke Sekolah yang sudah disarankan oleh dokter tersebut. Padahal rencanaku hanya menaruh lamarannya saja. Setibanya di Sekolah itu, aku diajak ke dalam untuk ditanya-tanya (tapi bukan wawancara)  lalu  aku disuruh mengisi tes talent maping. Setelah aku mengisi akupun diberi penjelasan atas hasil talent maping tersebut. Kemudian aku diminta untuk hadir kembali pada hari Sabtu untuk diwawancara. Lalu ketika hari  sabtu itu tiba aku benar benar merasa bersyukur, terharu, dan takjub akan rencanya-NYA. Padahal awalnya aku hanya berencana menaruh lamaran, ternyata di luar dugaan, begitu mulus jalanku untuk menjadi seorang pengajar. Aku diterima untuk bekerja, Alhamdulillah, betapa indahnya rencana Allah....

And now, hari hari ku menjadi seorang pengajar akan dimulai.

Di Sekolah alam ini hanya ada tingkat nursery, kelompok bermain, TK A, dan TK B. Aku ditempatkan pada kelas nursery dengan usia anak yang beragam, Dari usia 1 tahun sampai 4 tahun. Tantangan baru untukku, tapi aku juga khawatir, karena sama sekali belum mempunyai ilmu mengenai dunia anak anak. Meskipun begitu aku diberi kepercayaan untuk belajar oleh pembina dan ketua yayasan.

Selama aku belajar mengajar, Aku fikir mengajar anak anak kecil itu hanya sekedar bernyanyi, menari, mewarnai, mengenal huruf, mengenal angka dan hal yang seperti itu saja. Ternyata setelah dijalani tidak semudah itu, karna di sekolah ini cara mengajarnya sangat unik bagiku, artinya itu berbeda dengan sekolah yang lain pada umumnya. Aku jadi makin tertarik, karena yang kita lakukan ialah menstimulasi anak sesuai dengan usianya dan kebutuhannya. Karena namanya Sekolah alam, kami mengajarnya pun dari berbagai benda benda alam dengan sistem bermain sambil belajar, dari bermain kita dapat mempelajari banyak hal.

Yang lebih unik lagi cara penyampaian pembelajaranya dilakukan dengan beberapa games yang dapat menstimulasi motorik kasar, motorik halus, kogntif, pembiasaan, dan banyak  kecerdasan lainnya. Jadi selain membuat suatu fun games harus disertai dengan beberapa item yang dibutuhkan anak anak sesuai dengan usianya. Di Sekolah ala mini, aku bertemu dengan anak-anak berkebutuhan khusus yang luar biasa. Akupun semakin tertarik untuk terus belajar menangani anak berkebutuhan khusus.

Selain kergiatan mengajar akupun diajak untuk mengikuti pelatihan mengenai parenting, dari cara menangani anak normal hingga anak berkebutuhan khusus. Selain bekerja sebagai pengajar, akupun mendapatkan segudang ilmu yang melimpah untuk aku pelajari kemudian mengaplikasikan ilmu tersebut untuk anak anakku. Aku senang dan sangat bersyukur telah diberi kesempatan untuk menjadi pengajar. Yang luar biasa,  menjadi pengajar itu adalah sebuah dakwah pula. Masyaallah.... terima kasih Ya Allah, Engkau berikan alur yang sangat indah ini.

Meskipun di luar sana, ada saja yang berfikiran seperti “emang tidak sayang dengan ilmu kesehatannya?”,  “kan gaji guru tak seberapa, tak sebanding dengan gaji saat kamu bekerja di Rumah Sakit” dan pertanyaan lainnya yang kurang setuju dengan caraku banting stir ini, dari dunia kesehatan menjadi dunia pendidikan. Mungkin bisa dikatakan  ketidak sengajaan aku jatuh ke air terjun. Tapi dari ketidak sengajaan itu aku benar-benar menikmati bahkan jatuh cinta dengan dunia pendidikan.

Alur menjadi pengajar itu dari belajar kemudian mengajar, lalu kembali lagi untuk belajar setelah itu mengajar lagi. Pernah sempat merasa takut, takut salah, dan takut tidak sesuai dengan cara mengajar pada anak anak. Tapi aku tetap berusaha dengan banyak belajar kembali serta menerima kritik dan saran dari rekan kerja agar bisa mengajar dengan lebih baik lagi.

Berbagai macam cara mengajar di masa pandemi telah aku coba. Dari metode mengajar satu kelas dengan berbagai macam usia, lalu mengajar kelas private dengan kunjungan ke  rumah, dan kelas on line. Semua  perlu adaptasi sampai aku merasa pede dan nyaman saat mengajar di beberapa unit tersebut. Kalau kata naura sih “aku bisa jadi apa saja” dan aku suka itu.

Selain dengan berbagai macam cara metode mengajar, aku pun belajar mengamati karakteristik anak karena semua anak memiliki karakter yang berbeda maka beda pula gaya belajarnya, dan ini salah satu tantangan bagiku. Bahkan setelah mempelajari tentang anak berkebutuhan khusus, aku pun jadi tau cara memahami karakteristiknya juga cara menanganinya,  alhamdulillah.

Betapa serunya ya menjadi pengajar. Ilmu yang bermanfaat akan bisa menuntun kita ke surganya Allah SWT, tetapi belum bisa dikatakan ilmu bermanfaat jika ilmu itu belum diamalkan. Jadi tetap semangat dalam hal mengamalkan ilmunya

Jangan lupa juga untuk selalu meminta pada Allah SWT agar senantiasa diberikan ilmu yang bermanfaat dan dijauhkan dari ilmu yang tidak bermanfaat, semoga ilmu yang didapat dan ilmu yang dibagikan menjadi ladang amal yang dapat menuntun kita ke surganya Allah SWT. Aamiin ya rabbal alamin.

 




                                                       Zakiyah Darajat


Lahir di kota Jakarta  tanggal 02 November 1996. Kelas 1 - 3 Sekolah di SDN Bojong Gede 1,  kelas 4  pindah ke Jakarta dan bersekolah di daerah Jembatan Besi SDN 01,  kelas 5 – 6 pindah kembali ke daerah Bojong Gede namun dengan sekolah yang berbeda yaitu SDIT Daarul Fataa. Lulus SD bersekolah di SMP Mahardika, Selanjutnya bersekolah di SMK Kesehatan Logos. Lulus SMK langsung bekerja di RSU Hermina Bogor selama 2 tahun. Setelah resign bekerja di Yayasan Atifa Cendikia dengan konsep sekolah alam. Dari sinilah Aku mulai bertemu dengan orang orang hebat yang mampu membuat dan mengembangkan diri saya dari target yang ingin aku capai. Salah satunya yang sudah  aku coba yaitu belajar mendongeng dan mulai membuat naskah antologi lewat informasi dari orang orang hebat yang bekerja di Yayasan Atifa Cendikia ini. Terimakasih orang orang hebat.

Gmail: zakiyahdarajat1996@gmail.com

WA: 083819368768

Fb: Zakiyah Darajat

IG: zakiyahdarajat96.


8 komentar:

  1. Sungguh suatu Ilham yang Allah berikan ya Pak Dail semakin banyak menimba ilmu semakin banyak pula pengalaman berharga yang menjadikan Bapak sukses aamiin teruslah belajar dan berkarya👍

    BalasHapus
  2. Iya ,saya dulu mengajar itu .ingat tetangga jadi guru pergi pagi dan jam 12 sudah pulang ,begitu makan dan sholat Dzuhur mereka pergi ke sawah atau ladang .Dan saya lihat mereka begitu hidup tentram dan adem ayem atau merasa ya nyaman .maka saya terlintas ingin jadi guru .masalah mengajar saya pun sambil belajar dan bakat alam mengajar karena juga sambil belajar materi yang akan di sampaikan esok hari . Alhamdulillah sekarang sudah nyaman untuk materi ,sesekal ok banyak dan menulis .

    BalasHapus

DI STASIUN PONDOK CHINA JODOHKU BERSATU

Popular posts