MENGALIR DAN BERSYUKUR JALANI
PROFERSIKU
Oleh : Dail Ma’ruf, M.Pd
Kerja di
Rental Komputer
Lulus
kuliah S1 bahasa Arab dari UNJ tahun 2002, aku putuskan untuk bersedia bekerja
apa saja yang penting halal dan dapat pengalaman, bukan gaji yang utama namun
pengalaman hidup sambil terus mencari yang lebih baik.
Kala
itu aku sudah tak lagi dapat suplai atau kiriman uang dari orang tua karena memang
sudah sarjana tak perlu dibantu, alhamdulillah ada senior HMI asal Makassar bernama
Andi Jakfar yang punya usaha rakit komputer dan jasa pengetikan di dekat kampus
Gunadarma Kelapa dua Depok mengajakku bantu di usahanya.
Aku
bersedia dan sempat bekerja di rental komputer dan jasa pengetikan ini selama 6
bulan, dengan gaji perhari Rp. 10.000, namun libur pun masuk saja kecuali aku
ijin, yang kuingat Bang Jakfar sangat ulet dan kreatif mengadakan pelatihan
merakit komputer hingga pelatihan olahdata SPSS dengan mendatangkan ahlinya
dari UI Bernama Pak Kamaluddin Latif.
Belakangan
beliau berjasa padaku memperkenalkan temannya mahasiswi UI bernama Ari Murwanti,SKM
yang kini menjadi istriku. Terima kasih Mas Dino. Demikian panggilan akrab Pak
Kamaludin Latif Ketua Umum HMI Komisariat FKM UI yang berhasil mengajak sekitar
30an temannya masuk HMI. Kini beliau jadi dosen UI, tenaga ahli bidang epidemologi termasuk Covid 19 yang
kini menjangkiti seluruh pelosok negeri.
Jadi Sales
Kursi Pijat di Mall
Setelah ada
tawaran dari teman yang kerja di Mall untuk kerja jadi marketing kursi pijat di
Mall, aku pamit dan mulai kerja di tempat baru. Pernah kerja di Mall Pasar Raya
Manggarai, Pasar Raya Blok M, dan Taman Anggrek Jakarta Barat. Dapat gaji Rp. 1,5 juta
perbulan dengan jam kerja 12 jam sangat melelahkan, harus masuk jam 8 dan baru
pulang jam 21.00 malam. Makan siang dan sore yang mahal, aku siasati dengan
bawa bekal dan kadang malam hanya Pop Mie ganjal perut sebelum makan di rumah
kontrakan, yang jauh di Bogor.
Karena
bukan passionku bekerja di Mall, aku tak bertahanlama , hanya kuat 2 bulan saja.
Selanjutnya akupun pamit dan mencari pekerjaan yang aku sukai. Aku hubungi
beberapa alumni yang aku kenal dan ada yang manawariku ikut di LP3ES kerja
survei pemilu.
Menjadi
Koordinator Peneliti Wilayah Quick Count
Adalah
Mbak Tatak Prapti Ujiyati, SH, M, Si alumni UGM yang juga alumni HMI yang mengajakku
gabung di tempat beliau bekerja di Lembaga Penelitian Pengembangan Politik,
ekonomi dan Sosial ( LP3ES ) di seberang Mall Slipi Jaya. Aku coba lamar dan
alhamdulillah diterima, kalau rejeki tak akan kemana. Tak tanggung-tanggung aku
langsung jadi peneliti Wilayah dan ini sebuah jabatan kren. Belum pernah jadi
peneliti sebelumnya dan aku diberikan Amanah ini. Dengan gaji lumayan besar Rp. 3,5 juta aku sangat bersemangat
dalam bekerja.
Bagiku
kerja di LP3ES adalah sebuah pekerjaan yang sangat mebahagiakan, kerjanya
mengkordinir peneliti di beberapa propinsi. Aku pegang Propinsi Jabar, Banten, Kalimantan,
NTB, dan Bali. Jaringanku ada yang HMI ada pula yang kampus untuk mitra
penelitian Pemilu, dan saat dihadirkan
para kordinator Propinsi ternyata mereka Sebagian adalah para dosen yang usianya
jauh di atasku. Aku masih 27 tahun sedangkan Sebagian mereka di atas 40 tahun.
Semua
rekan kerjaku di LP3ES membantuku yang masih nol pengalaman, ada Mas Dendi, Mas
Wisnu, ada Mas tauhid, Mas Agung, Pak Husen Bosku, dan Mas Nauval. Ada pula
belakangan Mas Bustom dan Taufik serta Mba Hera bagian IT. Mereka luar biasa
merupakan tim Tangguh dalam momen Quick Coun Pilpres 2004 Metro TV dan NDI yang
kerjasama dengan LP3ES. Aku ketemu dengan Pak SBY di stasiun TV-7 saat damping Mas
Agung bahas prediksi kemenangan calon Presiden. Fotonya hingga kini masih
kusimpan.
Peneliti
Pilkada di NDI
Setelah beres program di LP3ES, Aku
ditawari Mba Anastasia senior peneliti di National Democtaric Institute ( NDI )
kerja di sana bagian survei Pilkada, dan aku sedang gabung kerja bareng bule di
Kawasan Menteng. Kawasan elite dan bagiku ini adalah sebuah mimpi yang menjadi
nyata, luar biasa, alhamdulillah.
Beberapa
staf di sana ada yang bule, karena lembaga ini memang punya Amerika dan kantor
pusatnya di Washington. Aku senang bekerja di sini disamping kerjanya hanya mengumpulkan
hasil pilkada di daerah se-indonesia, juga karena gajinya tinggi mencapai 5
juta rupiah/bulan, plus sering jalan-jalan ke beberapa kota di Indonesia.
Temanku
di NDI juga sangat baik, ada Mba Anastasia yang sangat suka boneka sapi, ada
Mba Miranti cantik orang Menado, ada Mr. Jeroam, ada Mba Rahmi, dan pak
Muntajid Billah. Mereka kerja sangat professional dan disiplin. Dari mereka aku
belajar bagaimana bekerja all out dan
terencana dengan hasil yang maksimal.
Beberapa
kota yang aku kunjungi saat kerja di NDI antara lain Surabaya, Jogjakarta,
Kutai Kartanegara, Medan, Maluku Utara, Kebumen, dan Makassar serta Manado. Banyak
kenangan indah dan kebahagiaan yang tak dapat aku lukiskan, namun aku bersyukur
karena Allah berikan rizki dari puntu yang tak terduga sebelumnya. Tiap ke
daerah selalu menginap di hotel termahal, dan pesawat Garuda. Mantaplah intinya.
Peneliti Pilkada di ISPP
Dunia berputar dan aku harus siap
hadapi semuanya. Musim Pilkada pun usai, dan kontrak kerjaku habis, kontrak hanya 6 bulan. Namun sangat terkesan
selama di NDI, aku punya simpanan yang lumayan, bisa bikin rumah dan sumur di kampungku
di Serang. Selanjutnya aku bersama mantan peneliti LP3ES yaitu Mas Dendi dan
Mas Bustom mendirikan lembaga survei sendiri. Namanya ISPP singkatan dari Insitut Survei
Perilaku Politik dan kantornya di belakang Mall Slipi Jaya,
Tercatat
selama aku di ISPP, pernah ke Bandung selama 3 bulan penelitian Pilkada di
daerah Bojong Soang dekat STT Telkom yang sering terendam banjir, berkantor di
perumahan sederhana. Aku bertahan di
ISPP hanya 6 bulan dan memutuskan pulang kampung ke Serang
Pulang
Kampung dan Jadi Guru
Mungkin
karena kedua orang tuaku guru, dan aku diberi makan dari gaji guru maka darah
guru tetaplah mengalir dalam tubuhku. Apalagi memang kuliahpun di jurusan Pendidikan Bahasa Arab UNJ dan punya
akta IV, Allah punya rencana lain padaku hingga aku
berkeputusan pulang kampung ke Serang. Menikah
dengan Ari Murwanti, SKM pada 29 September 2004 saat masih kerja di LP3ES, kami
menikah di kampung halaman istriku di Dlanggu Klaten, pernah ngontrak di daerah
Cemplang Bogor Barat Ketika istriku kerja di RS Karya Bhakti Bogor, akhirnya
kami pulang kampung ke Serang pada tahun 2006 bulan Januari. Menempati rumah baru yang diberikan Ibuku
padaku agar aku mau pulang kampung, alhamdulillah tak perlu bayar bulanan dan
tinggal mengisi saja.
Rupanya
cari kerja di kampung sangat sulit. Dari Januari hingga Februari 2006 tak dapat
panggilan dari lamaran mengajar ke sekolah yang aku kirim, Maret 2006 aku
ditawari kerja di PT INCO Sorowako Sulawesi Selatan selama 3 bulan. Aku sanggupi
dan berangkat tinggalkan istri. Selama di Sorowako aku tinggal di Mes PT Inco di
kota Makassar di sebrang Pantai Losari 1
bulan dan di Pabrik timah selama 2 bulan. Saat di Mes yang di sebrang Pantai Losari
aku puas berwisata ke semua tempat di kota Makassar termasuk kulinernya. Ada pisang
epe, coto Makasar dan lainnya. Sedangkan di Sorowako yang terkenang adalah makan
duren sepuasnya.
Beres
kontrak dengan PT Inco, Aku kembali ke Serang pada Juni 2006, dan Juli bulan
berikutnya dapat tempat mengajar di SMP dan MTs Nur El Falah Kubang Petir Serang,
tempat aku sekolah semasa kecilku. Di sana aku ketemu dengan para guruku yang
dulu mengajariku, kini mereka sama denganku, bedanya mereka senior dan aku
pemula. Dapat gaji 600 ribu / bulan aku jalani hingga 1 tahun dan pamitan
karena diterima di SDIT Al Izzah pada tahun 2007. Mengajar di SDIT Al Izzah hanya
1,5 tahun saja, dan pamit karena ikut tes CPNS meskipun gagal. Keterima di SD
Islam Al Azhar 10 Serang pada Januari 2009 dan mengajar 12 Tahun hingga 2021.
Januari 2022 menjadi ketua yayasan semesta alam madani ( YASALAM ) Kota Serang.
Rencananya lembagaku ini akan
menyelenggarakan Pendidikan formal dan non formal, mulai dari TK hingga SMK,
sedangkan non formal yaitu penyelenggaraan ujian paket A, B, dan C serta Taman Bacan
Masyarakat ( TBM ) serta Tahfid – Tahsin Center. TAMAT.
PROFIL PENULIS
Bergabung di kelas Belajar Menulis
Bersama Om Jay mulai Juli hingga September dan Lulus dari gelombang 20. Buku Solo terbit judulnya ; Jurus Jitu
Menjadi Penulis Bermutu. Semasa ikut BM 20 diberi Amanah jadi ketua kelas,
Wakil Mis Phia dan Sekjen Bu Helwiah.
Buku Antologi sudah ada 16 dengan
judul : Writing is My Passion, Literasi Solusi di Tengah Pandemi, Belajar Daring
OK Bersama Guru Millenial, Hikmah di Balik Pandemi, Jejak Pena Pengembala
Aksara, Bangga Menjadi Bangsa Indonesia, Surat Cinta Untuk Guruku, Sinergi
Dampingi Murid Raih Prestasi, Maulid Nabi Muhammad SAW di Nusantara, Perjalanan
Haji dan Umrah ke Baitullah, Aku Bangga Menjadi Guru Indonesia, Inspirasi
Menulis dan Menerbitkan Buku, Untaian Kasih Bunda Sepanjang Masa, Ibuku Wanita
Terhebat, Surat Cinta Guru Untuk Pak Jokowi, Guru Hebat Bermartabat Jilid 1 dan
Jilid 2
Penulis dapat dihubungi di : Hp/WA : 087871926678, Email : dailmaruf@gmail.com
Blog : dailmaruf@blogspot.com
terima kasih sudah mampir dan komen
BalasHapusPengalman hidup yang berharga,master
BalasHapusSetiap insan memiliki kisah suka maupun duka.sebagai hamba Allah tetap mensyukuri apa yang Allah berikan.Jika engkau bersyukur akan ku tambah nikmati kepadamu, dan jika kamu ingkari nikmatku sesungguh azabku sangat pedih.(QS.Ibrahim ayat 7)
BalasHapusse7
BalasHapusWah biografi yang mantappp...
BalasHapus