Senin, 09 Mei 2022

“ MAH INI DAMAR, YANG DIAJAK NIKAH MA NENG GAK MAU…!!!

 




“ MAH INI DAMAR, YANG DIAJAK NIKAH MA NENG GAK MAU!!!

Oleh : Dail Ma’ruf  Yasalam.

 

Dengan santainya Evi menghampiri Damar yang pindah duduk dari ruang tamu ke teras rumah dan langsung duduk di kursi samping sambil meletakan 2 cangkir  teh hangat. Setelah berdehem Evi mempersilahkan Damar untuk meminum the buatannya. “ Silahkan diminum Bang Damar, maaf  jika kurang pas, maklum saja Neng kan …anak Mami belum bisa masak, biasanya juga dibuatin Bibi “.  Dengan sigap Damar pun menyeruput secangkir teh yang ada di hadapannya, sambil menjawab, mantap nih pas manis dan panasnya tidak terlalu. Evi pun menimpali, “ bila kurang manis, Bang Damar minumnya sambil lihat Neng saja “.

“ Wadaw ”,  dalam hati Damar  bergumam “ ini anak Betawi wanten amat ya..?”. Semilir angin sore jelang kembalinya sang Mentari ke peraduan tak terasa waktu 1 jam telah berlalu, dan jam dinding yang ada di ruang garasi tampak menujukan pukul 17.30 WIB.  Sambil merapihkan tas peralatan perangnya (tas kuliah), Damar berdiri dan berpamitan. Ya sudah Neng, Bang Damar pamit ya… , tuh Bibi juga sudah pulang dari warung, dah gak takut kan?. Evi pun menjawab : “ Ya sudahlah… kalau Bang Damar gak betah di sini mah, terserah saja. Kirain mau nunggu Mamih pulang dari kondangan. Damar pun pamit dan memanggil abang  Bajaj yang mangkal di pertigaan komplek tak  jauh dari rumah Evi.  Setelah Damar masuk dan mengucap salam dan dijawab wa alaikum salam oleh Evi, Bajaj pun melaju menuji asrama mahasiswa Sunan Gunung Jatai ( ASG) di jalan Bunga nomor 21 Mataraman.

Hari berganti pekan, berganti bulan dan tibalah momen bulan Ramadhan tahun 2000. Damar yang menjadi ketua HMI UNJ berencana mengadakan buka bersama dengan semua anggota sekitar 50 mahasiswa dari berbagai Fakultas, masalah tempat dan waktu sudah selesai dan yang untuk tajil pun dengan semangat swadaya sudah ada. Yang belum siap masalah makan besar. Dengan maksud menanyakan apakah di kampusnya Evi  di UIJ, ada bukber ataukah tidak pada tanggal 13  Mei 2000, Damar  bertujuan mengundang namun Evi bilang bang kalau Neng yang nyumbang makannya boleh gak?” . Waduh jawab apa ya?. Damar spontan jawab boleh saja. Tapi Neng ikut bukber ya di UNJ sekalian mau ketemu ratu dan Yiying. Sesama anggota HMI putri meski beda kampus mereka punya kedekatan tersendiri. Damar menjawab : “Ya sudah, silahkan datang saja “.  

Pada hari Bukber, Evi datang bertiga ke UNJ dengan 2 pengawalnya anak HMI dari UIJ dan lumayan bisa mencairkan suasana, mereka rupanya kalau berkelompok makin berani. Jadi ingat kisah geng Bu Widya Arema Malang yang selalu kompak bahkan hingga untuk tentukan jadian dengan cowo mana, yang tentukan harus semua anggota crew Cewe macan. Itulah dinamika semasa perkuliahan, dan memang masa indah tersebut menjadi suatu kenangan dan tersimapn baik dalam  ingatan tiap insan yang melakoninya. Beberapa orang berbisik, eh enak ya… bukbernya lengakap ada makan beratnya. Bang Damar lobi alumni mana nih?.  Damar menjawab dengan santainya bukan dari alumni tapi dari Neng Evi.

Beres acara setelah sholat magrib dan do’a bersama serta sesi Foto, semua berpamitan dan salam-salaman idul fitri, seperti biasa kami dengan yang lawan jenis tak jabatan tangan. Eh malah dua orang teman Evi bilang ; “ Bang Damar, tuh Evi mau salaman cium tangan tuh”  sambil ketawa cekikikan. Iya nanti di rumah saja ke Mami  balas Damar. Sontak Evi pun memerah pipinya Manahan malu dikerjain pengawalnya, dan berkata : “ Bo-ong  Bang Damar, mereka mah usil saja tuh “. Iya percaya gak apa-apa biar awet mud akita perlu bahagia dan ketawa seperlunya. Asal jangan ketawa sendiri kata Damar. Yang lain nimpali “ iyalah Bang, kalau ketawa sendiri mah namanya orang gelo”.

            Dua peristiwa lain yang tak dapat dilupakan Damar dengan kebaikan Evi adalah saat Damar ditawari umroh olehnya. Damar bingung umroh pakai apa, untuk ongkos dari asrama ke UNJ saja kadang harus pinjam teman. Dengan polos Evi bilang gak bayar Bang, asal mau jadi muhrim saya. Waduh apaan tuh muhrim?. Evi kesal, rupanya sudahlah Bang Damar mah pura-pura gak tahu saja..!, Setelah kejadian itu 3 bulan Damar tak komunikasi dengan Evi karena kesibukan jadi Sekjen Badan Perwakilan Mahasiswa (BMP UNJ). Karena kelelahan dan kurang asupan gizi seimbang, Damarpun sakit hingga 3 hari. Ada teman Evi yang mengetahui dan mengabarkan padanya, hari keempat datanglah Evi ke asrama dan langsung minta Damar ikut dengannya berobat. Dibawa ke RS Mitra Keluarga Jatinegara dan setelah hasil observasi keluar ternyata kena sakit kuning/ liver. Lalu dirawat 3 hari.

Damar bingung bayarnya bagaimana, saat pulang Evi jemput dan bilang Ayo Bang Damar sudah boleh pulang dan ini obatnya diminum ya, sambil menyerahkan pada Damar. Damar menerima bungkusan obat tersebut lalu pulang lagi ke Asrama diantar Evi. Evi langsung pamit sambil pesan habiskan ya minum obatnya. Jangan kecapean lagi…!!. Iya terima kasih Ya Neng.  Evi menjawab “ Kembali kasih “.  Dari momen itu lama tak ketemu dan hanya  salaing sapa via SMS dan sesekali telepon saling tanya kabar. Evi selalu pesan jangan lupa jaga Kesehatan, jangan telat makan dan jangan kecapean… !!.

Setahun berganti Evi telepon dan bertanya, Bang Damar boleh gak Evi main ke rumah abang ke Serang. Damar jawab nanti saya tanyakan dulu ke babeh ya?. Bailk kata Evi di ujung telepon. Saat Damar pulang kampung, cerita  kalau ada temannya Evi mau main ke rumah bawa mobil sendiri.  Babeh  Damar yang hanya seorang Guru atau Kepala MTs Swasta di pelosok Kabupaten Serang, merasa tak sekufu jika Damar berjodoh dengan Evi. Maka dinasehati agar menyampaikan baik-baik, dan tetap berteman saja. Saat Evi menanyakan “ bagaimana jawaban Babehnya Bang Damar ? “. Damar ceritakan bahwa malu katanya, dan seterusnya. Setelah tuntas mendengarkan …di ujung telepon seperti hening taka da suara. Dikira Damar ditutup. Ya sudah kal ditutup mah, terima kasih Ya Neng, maafkan bang Damar !!”.  Tiba tiba ada jawaban seperti yang kaget…” Iya bang gak apa-apa” . Wa laaikum salam.

            Enam bulan setelah kejadian itu, ada SMS dari Evi : “ Bang Damar datang ya nanti ke syukuran Neng”.  Damar menjawab “Iya insya Allah, syukuran apa nih S2 apa berangkat haji lagi?”. Datang saja nanti juga tahu, sambil memberi tahu hari dan tanggalnya. Damar yang terima telepon langsung bulatin  tuh tanggal di kalender yang ada di dinding kamarnya di ASGJ. Saatnya tiba tanggal yang ditentukan Damar pun datang ke ru,mah Evi, ia bingung semua ditutup tenda. Termasuk jalan depan rumah dialihkan karena jadi panggung dan pelaminan. Setelah sadar rupaya Evi menikah, ya sudah lanjutkan saja pikirnya. Damar pun naik ke pelaminan dan memberikan ucapan selamat sambil salaman khas merapatkan kedua telapak tangan di depan dadanya. Pas tiba di depan Maminya Evi, sambil senyum Evi  bilang ke Maminya : “ Mih ini  Bang Damar yang gak mau sama Evi nih Mih…, “. Damar merasa gak enak dengan suami Evi, malah Mami menimpali. “ Iya Neng Bang Damar tega ya, sambil mereka kompak tertawa. Damar pun celingukan, dan berkata pada suaminya Evi,  “maaf ya Mas, Evi mah suka canda terus”.  Beliau ke  saya akrab memang. Suami Evi menjawab : “ Iya Bang Damar santai saja…, Evi sudah cerita semua ke saya.

Mohon doakan ya Bang,  supaya kami Sakinah Mawaddah Warahmah. Damar spontan jawab : Aamiin.  The End….


Jodohku tah ketemu karena ortu yang merasa tak sekufu. Namun kami telah saling mengikhlaskan...



ini Part -1  : 

https://dailalser.blogspot.com/2022/05/ttm-dan-teruslah-ttm.html

7 komentar:

  1. 6 huruf saja smg cukup mewakili komen saya ya Bang Damar. T O P B G T

    BalasHapus
  2. Mantap ,damar untuk selanjutnya di tunggu dan bisa berseri nih .damar

    BalasHapus
  3. Menegangkan n dikemas jd penasaran

    BalasHapus
  4. Waaah,...abang ini trga sama eneng. Emang eneng kurang apa bang?

    BalasHapus

DI STASIUN PONDOK CHINA JODOHKU BERSATU

Popular posts