MENGULAS
KOMITE SEKOLAH ATAU JAMIYATUL WALIDAIN
Oleh
: Dail Ma’ruf, M.Pd.
Tahun
2007 Damar pindah mengajar dari MTs dan SMP Nur El Falah Kubang Petir Serang ke
SDIT Al Izzah Kota Serang. Tes menjadi
guru di SDIT tersebut ada 2 tahap. Ada tes tulis dan ada tes lisan / wawancara.
Damar alhamdulillah diterima bersama 7 orang teman lainnya, kami diterima 8
guru dari 80 calon guru yang melamar. Karena cukup banyak, Angkatan guru baru di
era tersebut, maka Damar ditunjuk menjadi ketua angkatan. Meski guru baru, bagi
Damar dunia sekolah bukan hal asing atau sulit. Karena sejak mahasiswa pun
sudah biasa jadi instruktur atau pengisi materi dalam perkaderan HMI. Dan jam terbang
Damar untuk menghadapi berbagai karakter murid memang sudah biasa.
Ditempatkan
di kelas 5 sebagai wali kelas 5 Sayid qutub, baginya tak merasa khawatir. Karena
sudah ada gambaran bagaimana menghadapi persoalan anak dan orang tuanya. Kegiatan
di SDIT memang luar biasa padatnya, seakan tiada henti. Kadang sabtu dan minggu
pun masuk untuk liqo atau pengajian. Semua Damar ikuti tanpa banyak protes, hingga
tahu 2009. Rupanya abahnya Damar masih galau jika anaknya belum PNS, maka
dimintalah Damar ikut yang terakhir pas usia 35 tahun. Demi membalas jasa baik
abahnya, maka Damar pun mengiyakan dengan pengorbanan harus mengundurkan diri
dari guru SDIT Al Izzah. Karena secara aturan tertulis ada pasal yang mengatur bahwa
guru tak boleh ikut tes CPNS. Jika akan ikut harus mengundurkan diri atau diberhentikan secara tidak hormat.
Pernah
ada 1 momen indah bersama para guru dan komite sekolah. Saat itu ada mama Caca
yang suaminya adalah kepala pajak kota Serang. Sehingga acara sekolah banyak
dibantu beliau, termasuk yang aku jadi panitianya. Panitia halal bihalal dan
khitanan masal. Sukses banget acaranya. Peserta membludak lebih dari 100
peserta. Acara ini sukses besar... setelah momen tersebut, hingga kini belum ada khitatan masal yang pesertanya sampai 100 orang. Apapun kebutuhan sekolah, komite kompak dan bahu membahu membantu
hingga terealisasi. Ternyata keinginan
manusia belum tentu dikabulkan oleh Alah SWT. Damar tak lolos tes CPNS. Namun
sudah keluar dari Al Izzah sementara blm dapat pekerejaan baru. Apakah Damar jadi pengangguran??
Bagaimana
kisahya?? ( Tobe continue….)
Keren artikelnya pak, ditunggu kelanjutannya.
BalasHapusKeren bikin penasaran pembacanya pak.
BalasHapushttps://www.kompasiana.com/elmiyasari6205/6283cf833623ae64b80dd652/paradigma-baru-kurikulum-merdeka-belajar-dalam-membangun-budaya-positif-anak
Kunjungi saya juga ya pak.
mksh pak sigid dan penggerak kebaikan
BalasHapus