Mengikuti pertemuan atau kegiatan melalui zoom meeting bukan hal baru bagi kita. Terutama sejak pandemi Covid 19 ini menyebar ke seluruh penjuru dunia termasuk ke Indonesia. Semua kegiatan beralih dari semula tatap muka (luring) menjadi tatap maya (daring). Dalam tatap maya ada banyak teknologi informatika yang dapat digunakan diantaranya zoom meeting, google meeting, dan sejenisnya.
Dalam dunia Pendidikan pun pembelajaran dilakukan secara daring melalui zoom meeting. Guru yang melek IT tak terlalu gagap melakukan pembelajaran via zoom meeting ini, namun bagi guru yang gaptek tentu membutuhkan adaptasi dan kerja keras untuk dapat mengajar dengan perangkat IT ini. Namun demikian salah satu hikmah yang dapat kita dapatkan dari Pandemi ini adalah hampir semua guru dan murid menjadi melek IT. Karena dibiasakan setiap hari, selama lebih dari 2 tahun, maka apa yang awalnya sulit, kini menjadi mudah karena sudah biasa melakukan setiap hari. Terbuktilah kebenaran pepatah orang tua bahwa “ala bisa karena biasa”.
Hari
ini tanggal 14 Mei 2022, Damar dapat postingan dari salah satu grup WA bahwa
malam Sabtu ini ada pelatihan guru inovasi bersama pak Ajun. Dipandu para ahli
dengan pembahahas dari beberapa guru berprestasi. Ada bu Leni Priska, ada bu Sri
Yamini, Bu Mudafiatun Isriyah, ada Om Jay, Pak Rusmana, dan puluhan peserta
lainnya. Damar malam ini telat pulang
karena ada urusan nutup apotek. Pas jam
21.00 tautan yang ada di Wa grup kelas bicara di klik alhamdulillah, terhubung
dan sedang berlangsung sesi tanya jawab dari narasumber kepada peserta. Setelah
menyaksikan video tiktok tentang suasana kelas dimana guru mengajarkan dengan Bahasa
Mandarin/ Jepang tentang suatu mata pelajaran, dan murid ditugaskan untuk
menuliskan apa yang dipahaminya tentang materi tersebut.
Dalam
adegan di video tersebut tampak ada 1 murid yang menggambar seekor naga dan
setelah dikumpulkan tugasnya kepada sang guru, diperiksa dan diserahkan kembali
kepada masing-masing murid, rupanya anak tersebut dikeluarkan dari kelas. Lalu
pak Ajun bertanya : “apakah bapak/ibu setuju dengan tindakan guru tersebut?”. Pertanyaan kedua : “ jika setuju, apa alasannya?”.
Pertanyaan ketiga : “ jika tak setuju, berikan alasannya!”. Dan keempat : “adakah
ide bagaimana menjadikan peristiwa tersebut sebuah inovasi dalam pembelajaran?”.
Dengan pancingan pertanyaan dari Pak Ajun, beberapa peserta memberikan jawaban dan taggapan, termasuk Damar. Setelah tak ada lagi yang menanggapi, Pak Ajun bertanya : “ apa tindak lanjut dari kejadian itu sebagai lesson learn?.
Di
moment itulah pak Ajun menyampaikan berbagai kejanggalan model pembelajaran yang
ada dan diterapkan di sekolah yang pada umumnya terlalu kaku, sudah ditetapkan
standar bakunya sedemikian sehinga tahapan dan langkah semua guru dalam
mengajar pun sama. Cara mengajar yang baku dan monoton ini tak menarik minat
siswa. Kadang jika ada guru yang berani mengajar dengan caranya sendiri dan
malah berhasil baik. Muridnya dapat nilai akademik mecapai sempurna, atau menjadi juara bidang MIPA, Bahasa, Seni, Olahraga dan lainnya, malah kadang guru tersebut di bully rekannya. Inilah ironi dunia Pendidikan kita.
Jika Bully terhadap guru yang kreatif dan inovatif ini dibiarkan, maka akan membahayakan para
guru yang punya kesungguhan dalam mengajarnya. Sudah all out memberikan
yang terbaik, malah dibully oleh mereka yang berprilaku sangat santai. Pak
Ajun Kembali bertanya apa gagasan bapak/ibu untuk perbaiakan bagi pembelajaran
di kelas yang tadi ditayagkan?.
Dalam zoom ini keberanian narasumber patut diacungi 2 jempol, karena berani mengatan bahwa selama ini guru itu hanya fokus pada materi yang disampaikan namun kurang cermat menerapkan sikap (attitude) agar mereka menjadi anak yang shaleh/ shaleha. Pak Ajun sampaikan bahwa mestiya dalam mengajar, seorang guru itu bagaikan seorang artis atau pesulap yang professional sehingga saat menyampaikan pesan pada murid maka semuanya dapat fokus menyimak materi, sehingga materi dari guru kepada murid pun dapat diserap dengan baik.
Semangat
terus para guru pegiat litereasi, semoga sehat dan bahagia selalu. Barokallahu
lakum. Aamiin. Pesan penutup Damar yang ingin disamapaikan sebagai testimoni dari mengikuti zoom meeting hebat di kelas inovasi tersebut adalah " bagi teman pembaca yang luang di Jumat malam, maka bergabunglah dengan kelas guru inovasi ini. Bagus banget para pematerinya. LUAR BIASA.
Semangat💪
BalasHapusInspiratif
BalasHapusSependapat dgn Pak Samar. Sy menyarankan Pak Ajun diberi gelar Guru Inovasi.
BalasHapus