Part
– 2 ( habis )
Setelah
Mas Muji pamitan kepada pimpinan dan seluruh temannya, ia diminta untuk sabar dan tunggu kabar 2 hari ke depan. Dan tak perlu
mengundurkan diri karena kesaalahan tersebut awalnya memang tidak dianggap
kesalahan. Regulasi lama CV. Perdagangan umum pun bisa jual beli barang
Farmasi, dan aturan baru membatasi hanya CV atau PT. Farmasi saja yang boleh.
Pamitan
hari jum’at dan pada Minggu malam ada WA masuk dari atasan Mas Muji bahwa Senin
siang ditunggu di kantor ada yang akan disampaikan perusahaan kepadanya. Dengan
hati berdebar dan cemas, ia berangkat dan tidak lupa pamitan kepada istri dan
anak-anak. Berpesan jika diterima pengunduran dirinya atau berhenti kerja,
mohon semua keluarga siap dan bersabar. Istri
dan anak-anak Mas Muji dengan kompak menjawab : “ Iya pak, insya Allah kami
siap dan akan kuat dengan cobaan ini”.
Tiba
di kantor, atasan Mas Muji tidak ada di meja kerjanya, dan ia pun menunggu di
ruang tamu sambil baca koran yang tersedia di rak di pojokan ruaangan. Setengah jam menunggu terdengar pintu didorong
dan ada yang masuk sambil mengucap salam. Mas Muji menjawab salam dan melihat
atasannya masuk, segera ia berdiri dan menyalami atasannya. Pak Amir
mempersilahkan kepada Mas Muji untuk duduk dan menyodorkan sebotol air mineral
kepadanya : “ silahkan diminum Pak Muji, maaf tadi lama menunggu, saya ada
keperluan luar kantor”. Dijawab : “iya pak, gak apa-apa, saya juga baru
sebentaran saja kok”.
Setelah
tanya kabar dan keluarga, Pak Amir menceritakan bahwa sepulang Mas Muji waktu
Jum’at pekan lalu, dirinya mengadakan musyawarah dengan teman-teman dan kami
sangat merasakan apa yang dirasakan Mas Muji dan keluarga. Kami berpikir jika
masalah itu menimpa saya atau salah satu dari kami. Makanya kami menyepakati
bahwa setiap kami harus menolong, dan ini terkumpul 120 juta dari teman-teman.
Memang ini pinjaman, semoga bermanfaat untuk selesaikan masalah Mas Muji, kapan Mas Muji ada rejeki bisa membayarnya dengan
mencicilnya. Mendengar apa yang disampaikan Pak Amir, tak terasa air mata Mas
Muji menetes membasahi pipinya. Ya Allah alangkah baiknya engkau, aku punya
teman sekantor sebaiuk dan sekompak ini. pak Amir menyampaikan kabar baik kedua bahwa Pak Amir tak perlu mengundurkan diri kata bos kita. Lansung Mas Muji sujud syukur dan selang beberapa menit bangkit kembali.
Terima
kasih pak Amir dan teman-teman, insya Allah saya akan segera membayarnya
setelah masalah saya untuk bayar denda 70 juta selesai, karena saya tak rela anak dan istri
saya menderita di bully tetangga dan teman di sekolahnya, bahwa suami / ayahnya
masuk penjara. Segera mas puji membawa
uang tersebut sebesar yang dibutuhkan dan mengembalikan sisanya 50 juta. Dan Setelah ia membayar denda di pengadilan
dan menerima buktinya, ia pun segera pulang menemui keluarganya. Sontak istri
dan anaknya teriak “ Alhamdulillah, Ya Allah terima kasih atas pertolonganMU”.
Sepekan
setelah kejadian, ada WA masuk dari Bank
BTN bahwa pengajuan pinjaman 100 juta dikabulkan dan diminta menghadap pimpinan
BTN Tangerang sambil bawa buku tabungannya. Setelah uang itu masuk ke buku tabungan, hari
itu juga Mas Muji menarik 70 juta dan segera ia ke kantor menemui Pak Amir
untuk membayar pinjaman dari teman- temannya.
Pak Amir dan teman-teman kantor pun ikut bahagia atas beresnya masalah
Mas Muji.
Mereka
bergiliran menyampaikan selamat dan menyampaikan, bahwa dengan kekompakan dan
kebersamaan kita bisa. Demikian kisah ini semoga kita tetap bermanfaat bagi sesame.
Karena sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lian.
ini part 1 :
https://dailalser.blogspot.com/2022/05/pertolongan-itu-in-juri-time.html
Keren PakšKisah yang bikin dag dig dug bacanyaš, Terkadang pertolongan memang datang dari arah yang tidak disangka-sangka.
BalasHapusSempat ikut sedih bc ceritax, tp Alhamdulillah diakhir bahagia bacax masya Allah pertolongan Allah selalu ada untuk hambanya
BalasHapusTerimakasih sudah berbagi pak, sangat inspiratif dan bermanfaat.
BalasHapusCerita inspiratif, banyak pelajaran yg bisa di petik dr kisah tsb
BalasHapus