PERTOLONGAN ITU DATANG IN JURI TIME
Oleh
: Dail Ma’ruf Yasalam
Ahad
kemarin Pak Damar kedatangan tamu dari Tangerang. Tamu tersebut saudara istrinya.
Namanya Mas Puji bersama istri dan anaknya. Datang mengendarai motor Supra X
merah Sebelum tiba di rumah Pak Damar, mas Puji telepon bahwa ia minta di
jemput di Pom Bensin Cipocok sekitar 500 meter dari rumah Pak Damar. Rupanya Mas Puji pangling dengan pembangunan
di jalur utama Jalan Raya Petir yang banyak ruko dan perkantoran serta adanya
gapura. Memang terakhir bertamu sekitar 3 tahun yang silam sebelum virus corona
menggemparkan jagat raya.
Setibanya
di rumah, pak Damar mempersilahkan duduk dan mencicipi hidangan kue-kue yang ada di
meja ruang tamu, selang 5 menit minuman teh
manis hangat disuguhkan Rina anaknya Pak damar Damar, sambil memperslahkan : “Silahkan
diminum the hangatnya Om Puji”. Dibalas : “terima kasih mba Rina”. Setelah menghela nafas dan duduk dengan
nyaman obrolan pun mengalir begitu saja, tanpa tema dan seketemunya. Mulai dari
bercerita mudik lebaran ke Jateng, cerita anak-anaknya yang sudah kuliah di Jurusan
Hukum, yang di jurusan Farmasi, dan yang bungsu Adit masih kelas 7. Jarak Adit dengan kedua Kakaknya memang jauh,
malah dikira mau punya 2 saja anaknya. Rupanya KB bocor dan dapat amanah
tambahan.
Istrinya
Mas Puji bercerita bahwa Adit waktu di SDIT lumayan prestasinya juara 1 lomba
Sains sekecamatannya, namun karena pembinaan yang masih minim hanya tampil
sebagai Finalis di kabupaten Tangerang dan belum dapat juara. Di Tangerang kecamatannya
ada lebih dari 30 dan masing-masing kecamatan menguutus 3 juaranya. Rupanya
juara hanya di ambil 3 orang untuk maju ke Provinsi Banten, dan adit belum
beruntung pada momen tersebut. Adit juga rupanya termasuk 3 murid di SDIT yang
berhasil menghafal 3 Juz Al Quran dari 30 murid yang ada di kelas 6. Saat wisuda, Adit maju 2 kali, pertama maju
karena mendapat penghargaan prestasi sains dan dan kedua karena tahfidz 3 juz. Bangga kata umi Adit, karena prestasi lomba sains,
Adit dibebaskan bayar SPP bulanan sebesar 250.000/ bulan. Terima kasih kepada
pihak Yayasan dan kepala sekolah.
Karena
Pak Damar tahu, dan teringat bahwa Mas Puji pernah dipanggil Polda Banten dan Pengadilan
Tinggi Banten untuk kasus praktek jual beli obat tanpa ijin, maka bertanyalah
pada Mas Puji : “oia Mas Puji, bagaimana dengan kasus yang tahun 2019 itu”. Dengan senyum bahagia, Mas puji menjawab : “Saya hampir putus asa dengan kasus tersebut
dan sudah pasrah jika harus ditahan 3 bulan”. Ya bagaimana lagi kalau saya tak
mau di tahan saya harus bayar denda kasus pidananya sebesar 70 juta. Jika tak
mau bayar maka dipenjara 3 bulan dan baru akan bebas setelah selesai menjalani
masa kurungan.
Dunia
sudah gelap rasanya, usaha untuk cari pinjaman kepada pihak keluarga tak
menghasilkan, usaha ke Bank untuk jaminkan sertifikat rumah pun tak berhasil, dari
4 Bank yang diajukan 3 sudah menolak tanpa alasan. Karena yakin akan masuk sel,
Mas Puji pamitan kepada pimpinan kantor tempat ia bekerja di instalasi Farmasi
RS. Ciputra. Minta berhenti supaya pihak kantor dan teman-teman tak terbawa
kasusnya. Kasus mas Puji sederhana, karena
terdesak kebutuhan dan punya koneksi dengan salah satu RS Banten, ia beberapa
kali dapat tender pengadaan barang. Namun karena CV yang dipakai bukan khusus
Farmasi rupaya setelah sekian lama, dipermasalahkan.
Setelah
diceritakan dengan sebenarnya teman sekantor Mas Puji dan pimpinan menyatakan
turut prihatin, mendoakan dan ingin membantu penyelesain. Semoga ada
pertolongan Allah kata Pak Amir bosnya Mas Puji. Diamini oleh semua teman mas
Puji. Pada momen pamitan itu semua yang hadir meneteskan air mata, terbayang
kehilangan pekerjaan, masuk penjara, dan keluarga malu di masyarakat. Istri
malu pada tetangga dan anak-anak Mas Puji malu kepada teman sekolahnya. Setelah pamitan pimpinan Mas Puji bilang kamu
harus kuat, doa dan pasrahkan pada Allah yang maha kuasa. Iya pak , jawab Mas
puji. Bagaimana kisah selanjutnya?. Apakah masuk penjara ?. Kita lanjutkan pada episode kedua. Mohon
bersabar ya !!.
Masya Allah pak ditunggu episod berikutnya
BalasHapusKasihan ya
BalasHapusMasya Allah mantap pak tulisan nya
BalasHapusPenasaran 😁
BalasHapus