Sabtu, 25 Juni 2022

ABAHKU INSPIRASIKU ( part 2-habis)

Abah Nur di apit Rudi (kiri) dan Upi (kanan)



 ABAHKU IDOLAKU ( Part – 2  Selesai )

Oleh : Damar Yasalam

 

Abahnya Damar yang bernama Pak Muhamad Nur atau biasa disapa Abah Nur, setelah menikahi anak Pak Kiyai bernama Juhariyah yang akrab disapa Bu Inyung, memilih tinggal di Kampung Caringin. Masuk ke Desa Tunjung Teja Kabupaten Serang. Dulunya Propinssinya masuk  Jawa Barat, kini sudah menjadi Propinsi Banten, hasil pemekaran dari jabar dimekarkan bareng Gorontalo, Babel dan Kepri pada tahun 2000. Alhamdulillah setelah jadi Propinsi, pembangunan Banten lebih merata dan tak termasuk daerah tertinggal berkah dari reformasi dan otonomi daerah.

          Abah Nur memiliki 3 orang anak hasil dari pernikahnnya dengan Ibu Iyung. Ketiganya laki-laki. Anak pertama Encep Khotibul Umam (almarhum) wafat usia 37 tahun karena penyakit tumor di otak. Kedua Dail ma’rud ( Damat ) dan ketiga Muhibudin ( Ending ). Dari ketiga putranya dikaruniai 3 cucu. Pertama Atuy ( Pathurahman ) anaknya almarhum Encep, kedua Rida, ketiga bagas atau Farhan anak dari Damar. Atuy dan Rida seuisia mereka tahun 2022 ini naik ke kelas XII SMA.  Sedangkan bagas naik kelas VII diterima di MTsN 1 Kota Serang.

          Seperti pada part 1 kisah Abah Nur, bahwa sebelum menikah dengan Ibu Inyung, keduanya telah pernah berkeluarga dan masing-masing punya 2 anak. Sehingga total anak mereka setelah punya 3 putra dari pernikahan keduanya ada 7 orang.  Anak bawaan Ibu Inyung bernama Dudi Setiawan (almarhum) wafat karena kecelakaan di Jalan Tol pecah ban tahun 2005 pas Tsunami Aceh. Kedua bernama Awang Setiawan.  Anak almarhum Dudi ada 3 bernama : Zulfa, Noval, dan Rifda.  Anak dari Awang  ada 4 bernama Pipit, Opan, Ipan dan Endah.

          Sedangkan anak bawaan abah Nur ada 2 bernama Ahmad Satibi dan siti Sodikoh. Masing-masing punya 2 anak. Anaknya Satibi berama Faisal dan Arul, sedangkan anak dari Sodikoh bernama Ninik dan Arif atau Enceng.  Sehingga total cucu abah Nur pada tahun 2022 ini ada 14 orang cucu. Sedangkan dari ketujuh anaknya yang masih ada tinggal 5 orang. Kami jarang ketemu terutama dengan anaknya almrhum Dudi karena tinggalnya di Balaraja Kab. Tangerang.  Kadang lebaran 1 tahun sekali mereka pulang ke Caringin untuk silaturahim ke kakek-neneknya.

          Kini Abah Nur di usianya yang ke-77 tahun kondisinya sudah sangat lemah bahkan berdiri pun tak mampu. Apalagi berjalan, setiap hari hanya di rumah. Untuk makan dan ke kamar mandi pun harus dibantu. Yang salut dari Abah Nur, meski didera penyakit dan berat untuk bergerak pun seperti lumpuh, namun semangatnya untuk tetap sholat 5 waktu dan tadarus qur’an tetap tinggi.  Ya Allah sembuhkan abahku, dan berikan kekuatan untuk terus beribadah kepadamu. Aamiin.

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

DI STASIUN PONDOK CHINA JODOHKU BERSATU

Popular posts