Jumat, 30 Juli 2021

MENGATASI WRITERS BLOCK


 

Resume Materi      : 9

Materi                   : MENGATASI WRITERS BLOCK

Pemateri               : Ditya Widya Utami, S.Pd, Gr

Moderator             : Maesaroh, M.Pd

Hari/Tanggal        :  Jumat / 30 Juli 2021

 

Waktu belalu begitu cepat, rasanya baru kemarin membuat resume 1, kini tak terasa sudah memasuki materi 9 yang harus pula aku buat resumenya. Flayer materi 9 yang saya dapatkan jelang pukul 19.00 WIB dari Ibu Maesaroh yang akrab disapa Bu May, menunjukan bahwa narasumber materi "Mengatasi Writers Block" malam ini adalah sosok ibu muda, wanita cerdas, gesit dan cantik dengan sederet prestasi.

Narasuber kita adalah seorang guru IPA di SMPN 1 Cipeundeuy,Subang, Jawa Barat.  Nama lenggapnya Ditta Widya Utami biasa disapa Bu Ditta, merupakan sosok penulis produktif dan kaya prestasi. Telah menulis banyak buku baik buku solo maupun buku bersama, serta meraih berbagai presatasi yang membanggakan.

Bu Ditta lahir di Subang tanggal  23 Mei 1990, suaminya bernama Muhammad Kholil, kini pasangan Dita dan Kholil telah dikaruniai seorang anak laki-laki diberi nama Muhammad Fatih Musyfiq.  

Bu Dita merupakan anak kedua dari pasangan Dastewi, S.Pd. dan Tia Makmur Setiana, S.Pd, kedua orang tuanya aktivis literasi. Pendidikan dasar dan menengah ia tempuh di Cipeundey di SDN Cipeundeuy Subang  dari tahun 1996 hingga 2002, SMPN 1 Cipeundeuy Subang  dari tahun 2002 hingga 2005, SMA di Subang tepatnya di SMAN 1 Purwakarta  dari tahun 2005 hingga 2008.

Pendidikan Sarjana ia tempuh di Jurusan Pendidikan Kimia UPI Bandung  dari tahun 2008 hingga 2012. Sudah lulus PPG Dalam jabatan  Angkatan ke-3 di UNM  tahun 2020 dan sudah mengantongi sertifikat guru profesional.


Hingga saat ini Bu Ditta sudah punya 6 buku solo dengan judul :

  1. Precious (2017-2019), Sebuah Nove dengan 12 Bab.
  2. Mengapa Tak Kau Tanyakan Saja (2019), Cerpen dengan 10 Bab.
  3. Djogja Backpacker (2019), Cerpen dengan 5 Bab.
  4. Buku "Lelaki di Ladang Tebu" (2020), kumpulan cerpen pendidikan.
  5. Buku "Membongkar Rahasia Menulis" (2021), kumpulan tulisan selama mengikuti lomba blog PGRI bulan Februari tahun ini.
  6. Buku "Sepenggal Kisah Corona : Memoar Perjalanan Hidup Selama Satu Tahun Pandemi" (2021)


Sedangkan buku karya bersama ada 12 yaitu :

1. Jejak Langkah Guru Subang (2019) - kumpulan best practice, MGMP IPA Subang

2. Guru di Ladang Ilmu (2019) - kumpulan cerpen karya guru, Komunitas Pengajar Penulis Jawa Barat (KPPJB)

3. Sepenggal Kisah di Ruang Cipta Pentigraf (2020) - Komunitas Pengajar Penulis Jawa Barat (KPPJB)

4. Dari Mata Air Hingga Muara (2020) - Literasi Subang Bihari dan Berwibawa (Lisangbihwa)

5. Pelangi Jiwa (2020) - kumpulan kisah inspiratif, Komunitas Pengajar Penulis Jawa Barat (KPPJB)

6. Pena Digital Guru Milenial (2020) - kisah para guru blogger, PGRI 

7. Menyongsong Era Baru Pendidikan (2020) - bersama Prof. Eko Indrajit 

8.   Pola Pembelajaran yang Efektif dari Rumah (2020) - Hasil Lomba Blog Hardiknas (PGRI) 

9.   Sumbu Saihu Lisangbihwa (Jan 2021) - antologi puisi Saihu, Saihula, Saihudan bersama Lisangbihwa 

10.                Dendang Asa Dalam Untaian Kata (Jan 2021) - antologi pentigraf bersama KPPJB Regional Subang 

11.                Meniti Asa : Kumpulan Kisah Awal Menjadi Guru (Feb 2021) - Komunitas Pengajar Penulis Jawa Barat (KPPJB) 

12.                Antologi Pengalaman Mengajar Siswa-siswi dengan Beragam Latar Belakang (proses cetak).

 

Prestasi dan Penghargaan yang pernah diraih bu Dita ada 6  yaitu :

 1. Peraih Parasamya Susastra Nugraha (100 Guru Penulis Jawa Barat) - 2020 

     2. Peraih Parasamya Suratma Nugraha (Penggerak literasi) - 2020

     3. Penghargaan dari Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Disarpus) Kab. Subang sebagai donatur buku - 2020 

    4. Penghargaan Bupati Subang (2020) diusulkan Disdikbud Kab. Subang, diberikan saat HUT PGRI dan Korpri 

    5.Penghargaan Bupati Subang (2021) diusulkan Disarpus Kab. Subang, disampaikan saat HUT Subang ke-73 

    6. Penghargaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Subang (2021) untuk guru berprestasi disampaikan saat Hardiknas.

    

        Mari Kita simak paparan Ibu Ditta : 

Writer's Block  ( Kebuntuan Menulis ) adalah keadaan  ketika penulis merasakana  kehilangan kemampuan menulis atau tidak menemukan gagasan baru  untuk tulisannya.  Kehilangan kemampuan menulis dan  membuat karya tulis baru tidaklah disebabkan oleh  masalah komitmen atau kecakapan menulis.   ( Wikipedia ).

Semua orang bisa menulis. Apapun bisa ditulis. Dimanapun bisa menulis. Kapanpun Bisa menulis. Apa yang ditulis bisa menjadi tulisan.  Bagaimana cara menulis, semua orang pun  tahu. Namun yang menjadi permasalahan dalam kegiatan menulis adalah bagaimana ketika mengalami kebuntuan  dalam proses menulis. Buntu , tak tahu apa  lagi yang seharusnya  ditulis. 


Penyebab Writer's Block menurut nara sumber adalah

1. Mencoba  metode/topik baru dalam menulis

    Misal ketika  tantangan menulis tentang wayang di awal penjabaran materi. Bagi penikmat wayang dan sejarahnya akan dengan mudah membuat tulisan. ide mengalir cepat. berbeda denganku yang tak tertarik dengan wayang. Mencoba mencari referensi tentang wayang dengan browsing google.               Masih  faham, bagian mana yang mau ditulis. Solusi dari Kebuntuan Menulis :Mempelajari teknik menulis dan banyak Berlatih Menulis

2. Stress.

    Stress terjadi ketika terjadi ketidak seimbangan antara harapan dan kenyataan. berharap yang terbaik      namun kenyataan  merasa belum sempurna. Konflik fikir pun terjadi sehingga stress yang muncul.

3. Lelah Fisik/mental

     Otak dan tubuh kita bukan mesin , ketika  lelah perlu istirahat. refresh  hati dan fikiran untuk mendapat  inspirasi baru.

4. Terlalu  Perfeksionis

     Manusia tiada yang sempurna, sekecil apapun pasti ada kurangnya.  ada pepatah yang mengatakan ". 

     "  Perfectionism kills Creativity".  perfeksionis mematikan kreatifitas. Setiap detail tulisannya harus terlihat sempurna.



Sangat menarik paparan ibu Ditta karena disampaikan dengan lagu dan materi jadi terasa lebih indah untuk dinikmati malam ini. Sesuatu yang berat menjadi ringan bila dijalani dengan hati yang happy. 

    Mental seorang penulis harus kuat, buat bahagia dalam keadaan apapun karena dengan bersenang senang maka kita akan kuat. Dan kelak setelah karya kita jadi buku maka kita akan mengenang serunya proses pembuatan buku tersebut.

          Penulis hebat harus punya 5 mental baja yaitu konsisten, siap dikritik, siap belajar, siap ditolak, siap menjadi bonek. Setiap penulis harus memahami bahwa menulis adalah suatu proses perjalanan panjang. Yang lebih tahu tentang kita adalah diri kita sendiri.

          Mental baja dan punya budaya bahagia harus dimiliki penulis. Dalam menjalani proses tulisan tulisannya penulis harus dijalani dengan sikap konsisten. Konsistensi wajib bagi seorang penulis, tetaplah menulis sesibuk apapun.

          Kritik bagi seorang penulis anggaplah vitamin yang menyehatkan, karena dengan adanya kritik yang pedas, maka kita akan memperbaiki tulisan pada tahap berikutnya. Abaikan saja jika ada kritik yang membuat rusak mental, dan tetaplah bahagia.

            Selalu belajar, bahkan jika perlu lakukan riset atau penelitian tentang apa yang akan kita tuliskan merupakan cara kita untuk tetap bisa memiliki gagasan tentang apa yang akan kita tulis, dan bahkan kita harus siap ditolak. Andreas Harefa penulis Laskar Pelangi yang mendunia, awalnya mengalami penolakan ketika naskahnya diajukan ke penerbit, namun dari sanalah justru kesuksesan dapat diraihnya.

          Bermental bondo nekat artinya kita harus bermental kuat dan nekat untuk membuat suatu tulisan, dan inilah yang akan jadi kenangan indah di masa yang akan datang. Abaikan semua rintangan dan halangan fokus pada tujuan dan anggaplah itu sebagai bagian seni kehidupan.

    

Hal menarik lain dari Bu Ditta, ia eksploratif memberi tantangan, misalnya menyuguhkan sebuah gambar wayang dan kami peserta KMBG-20 diminta untuk membuat tulisan sesuai imajinasi masing-masing. Dan keluarlah ide original dengan berbagai gaya khas tulisan masing masing. Terus asah dan kembangkan tuturnya menutup paparannya.

    Salah satu peserta bernama Lukman yang berlatar belakang sarjana alquran dan kaya wawasan keislamannya ia memaparkan imajinasinya tentang wayang sebagai berikut : 

Wayang merupakan cerita yang berasal dan bersumber dari kitab yang disebut Ramayana dam mahabarata. Kita pernah menonton dan melihat kisah wayang tersebut di TV. Dikembangkan dalam tradisi pertunjukan wayang. Benda wayang ini merupakan boneka tiruan manusia yang terbuat dari pahatan kulit dan kayu yang bisa dimanfaatkan untuk memerankan tokoh dalam pertunjukkannya.

       Cerita wayang yang terkenal di Indonesia yaitu Mahabrata dan ramayana. Ramayana dan Mahabrata berasal dari India. Telah diterima dalam pergelaran wayang indonesia sejak zaman hindu sampai sekarang.

          Awalnya wayang berasal dari bahasa Jawa yang artinya bayangan. Termasuk seni pertunjukkan tradisional asli indonesia. Lahir dan berkembang pesat di pulau jawa dan Bali. Sebagai media dakwah yang dilakukan oleh beberapa wali songo untuk mengembangkan islam.

BAGAIMANA DENGAN IMAJINASI ANDA, SILAHKAN TUANGKAN DALAM TULISAN DI BLOG YANG KAMU PUNYA DAN POSTING.  




HILANG PENCIUMAN ? JANGAN WAS-WAS KORONA, ITU BAGUS.


 

    Anosmia adalah kondisi dimana hidung tidak bisa merasakan bau atau kehilangan indera penciuman. Anosmia kerap dijumpai pada pasien yang terkena Covid-19. Namun bukan berarti anosmia hanya dialami oleh pasien Covid-19. Selain infeksi virus Covid-19, anosmia juga bisa disebabkan oleh hal-hal lain.

Kini, anosmia menjadi gejala Covid-19 atau infeksi virus corona yang utama. Anosmia merupakan istilah medis untuk menunjukkan kondisi ketika hidung tidak bisa mencium bau. Hidung sebagai indra penciuman bertugas mengidentifikasi bau atau aroma. Indra penciuman sangat terkait dengan indra perasa.

Tak hanya mengurangi kepekaan mengenali aroma, saat hidung bermasalah, kepekaan indra perasa ikut berkurang. Virus corona SARS-CoV-2 bisa jadi penyebab anosmia karena kuman ini sangat merusak indra penciuman. Virus ini dengan mudah bisa menembus dan menghancurkan sel tubuh yang bertugas mendeteksi bau. 

Dalam kondisi normal indra penciuman bekerja lewat proses yang dimulai dari munculnya rangsangan molekul yang dilepaskan zat mengandung bau tertentu.  Zat beraroma tersebut lalu merangsang sel saraf indra penciuman di bagian atas hidung.

Sel saraf lalu mengirimkan informasi ke otak untuk mengidentifikasi bau. Apabila proses tersebut terganggu, kepekaan hidung untuk mencium bau bisa berkurang atau hilang sama sekali. Anosmia dapat terjadi sementara dan permanen.

Dalam jurnal yang dilansir WHO, kehilangan indra penciuman atau terjadi anosmia saat kamu terpapar virus covid 19 bukanlah hal buruk, justeru merupakan hal positf, sebagai tanda bahwa antibodi di tubuhmu bekerja dengn baik sehingga mampu memblok masuknya virus tersebut masuk lebih jauh ke paru-paru sehingga berakibat berkurang atau hilangnya penciuman. Fakta medis menunjukan bahwa psien yang positif covid 19 dengan tanda hilang penciuman tingkat kesembuhannya lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak anosmia.

Simak video di bawah ini :


Dengan penjelasan di atas, maka bila kamu besok atau lusa tiba tiba merasa indra penciumamu tidak peka alias anosmia, TENANG SAJA. Karena kecemasan merupakan separuh dari penyakit, dan ketenangan merupakan separuh dari kesembuhan. Makan enak, istirahat teratur, berjemur dan berolahraga, serta tetap berpikiran positif, itulah kunci kita agar tetap punya daya tangkal kuat terhadap virus korona. 



 

MAKAN SIANG NIKMAT, BADAN KITA SEHAT


 

Makan siangku hari ini terasa nikmat dan lezat. Bukan karena menunya namun karena yang menyajikannya adalah Guru Bloger Indonesia terkenal yaitu Om Jay. Meski menu makan siang tampak sederhana hanya nasi putih, tempe goreng, sayur capcay, sambal oncom, dan ikan mujair goreng, namun rasanya maknyus…luar biasa.

Bakda Jumat, Saya makan siang menu buatan Om Jay , tentu saja dengan rasa lapar yang luar biasa sehingga terasa nikmat dan harus tambah nasi serta lauk lainnya, hingga habis sudah semua menu hidangan yang disajikan.

Setelah makan siang, perut pun terasa kenyang, seperti biasa mataku mulai mengantuk. Namun karena pukul 13.00 WIB ini ada zoom dari BPJS Ketenagakerjaan, meskipun mengantuk aku tak berani rebahan kawatir terlelap dan ketinggalan.

Makanan yang disajikan bang Jay alhamdulillah mampu menghilangkan lapar, menimbulkan tenaga, dan membuat segar cerah ceria. Insya allah karena sebelum makan, saya baca basmallah dan doa : “ Allahumma Baariklanaa Fiima Rozaqtanaa Waqinaa Adzaabannaar”. Ya Allah berkahilah rizki karuniamu, dan selamatkanlah kami dari siksa api neraka. Aamiin.

Terimaksih banyak Om Jay atas kiriman makan siang hari ini, insya Allah kiriman makanan berikutnya saya tunggu. Moga Om Jay dan semua Penulis Buku dan para penulis baru sehat selalu dan terus produktif menulis dan menerbitkan buku baru. Dengan itu maka kita tetap akan ada meskipun jasad sudah tertimbun tanah.  

Kamis, 29 Juli 2021

PAK GURU KALAU SUDAH TATAP MUKA, ULANGANNYA TETAP GOOGLE FORM SAJA YA !



A.    GEGER DI WUHAN MENCEKAM DI SEKOLAHAN

Berita korona sudah kudengar sejak akhir 2019,  ada beberapa kiriman video pendek yang isinya menggambarkan betapa menyeramkannya virus covid-19 ini bila sudah menghinggapi seseorang. Dan lebih menyeramkan lagi, konon bisa menyebar dari media benda padat, cair, dan gas. Apa saja yang dipegang atau disentuh orang yang terpapar korona, maka barang tersebut bila disentuh orang lain, maka orang yang menyentunya akan langsung terpapar pula.

Terus terang saja, aku pun merasa was was,cemas, dan khawatir dengan adanya berita korona yang baru tersebar terbatas dari satu grup WA ke grup WA lainnya, isi video pendek korona tersebut cukup kuat pengruhnya di otak dan pikiran siapa saja orang yang menontonnya menyampaikan pesan betapa ganasnya virus korona, ia bisa membunuh siapa saja dengan cepat dan tanpa memilih siapa yang akan dimangsanya.

Semester 2 tahun pembelajaran 2019-2020 ada field trip ke Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Jakarta Timur, ketika itu aku mengampu pelajaran IPA di kelas IV SD Islam Al Azhar 10 Serang, dan ditugaskan menjadi ketua pelaksana, dengan adanya isu korona kami khawatir kalau kami tidak bisa berkujung, namun karena waktu itu berita korona masih belum begitu besar dan menyebar, maka jadwal kunjungan kami ke TMII pun di awal januari 2020 bisa dilaksanakan.

Ada rasa heran dalam hatiku, mengapa ada beberapa anak muridku  pakai masker, Cindy, Falisha, Bagas, dan Barra memakainya, bahkan aku pun diberi oleh mereka dan diminta untuk memakainya. Pak pakai ya, untuk jaga kesehatan !, dalam hatiku kesehatan apa dengan masker?,  yang ada juga menjadi susah bernafas dan malah tidak sehat. Masker pun aku pakai untuk menghargai mereka, namun kutarik kebawah dagu menutupi jenggotku. Ada murid yang melihatku dan komentar, pak masker untuk nutup hidung dan mulut bukan jenggot. Aku timpali, iya tadi sudah dan ini jenggot Pak guru juga mau maskeran. Hehehe. 



            Selama di TMII, aku melihat beberapa kelompok murid dari berbagai sekolah yang ketemu di lokasi PP-IPTEK sebagian dari mereka ada yang pakai masker juga, namun waktu itu belum begitu banyak. Kami menghabiskan waktu belajar hari ini di TMII, selain PP-IPTEK, kami mengunjungi wahana teater Keong Mas, Musium Al Quran di Masjid At-Thiin, dan musium air tawar, serta area sewa sepeda. Kami pulang setelah ashar, dan tiba di kota Serang jelang adzan Isya. Di perjalan pulang aku duduk di bangku belakang bus Armada Jaya Perksa yang kami sewa, kebetulan rombongn anak laki-laki yang duduk bersamaku, mereka asyik bercanda dan bernyanyi sepanjang jalan perjalanan pulang.

            Februari 2020 yang masuk sekolah tatap muka mulai berkurang, beberapa orang tua mulai khawatir jika anaknya masuk sekolah tatap muka dan ngejapri aku untuk ijin anaknya tidak masuk ke sekolah dan minta supaya diinfokan tugasnya saja. Mau belajar mandiri dari rumah, ada Fio dan Keyko, putri Kapolres kabupaten Serang dan Korlantas Polda Banten, mereka berdua sebulan Februari tidak masuk sekolah dan hanya sesekali datang untuk mengumpulkan buku paket menyerahkan tugas atau PR padaku dan guru pelajaran lainnya. 

    Barulah pada Maret 2020  gelombang berita tentang wabah korona di China tepatnya di kota Wuhan meledak dan membanjiri semua media baik Televisi, sosial media maupun media cetak lainnya. Kabar korona ditayangkan 24 jam  di semua media bahkan berita lainnya nyaris tak diberitakan, dalam berita korona tersebut terselip pesan betapa mengerikannya virus covid-19 ini karena hanya dalam waktu singkat, dalam sepekan saja sudah menewakan ratusan bahkan hampir ribuan nyawa manusia.

                                                https://youtu.be/-fFYSRWrN7w

Jagat raya dibuatnya panik, dan ketakutan. Manusia banyak yang menjadi paranoid seakan-akan kalau keluar rumah akan kena korona. Demikian pula denganku yang mau tidak mau terpengaruh pemberitaan yang aku tonton, dan aku baca. Hingga saat mau buka pintu masjid pun, aku membukanya dengan siku, jika pakai telapak tangan dan aku lupa mengusap wajahku dengannya, bisa jadi telapak tanganku yang penyentuh pegangan pintu itu kemudian menebarkan korona tersebut melalui mata, hidung, atau mulutku, demikian keyakinanku waktu itu.


Dari berita di media Televisi dan media sosial lainnya, jelas sekali pesannya bahwa kita jangan sampai mengucek wajah dengan tangan setelah tangan tersebut menyentuh benda apasaja, kawatir benda tersebut bekas disentuh orang yang terpapar korona, dan bila kita menyentuhnya maka kita akan ketularan virus korona juga. Sungguh benar benar membuat rasa takut luar biasa berita korona saat itu, dan kuat tertanam keyakinan di masyarakat bahwa cara untuk mencegah korona tidak masuk ke tubuh  yaitu dengan selalu memakai masker dimanapun kita berada. 

Dengan adanya kebijakan pemerintah yang membuat Satgas Covid 19 secara nasional, dan dilanjutkan di tiap Propinsi, dan Kabupaten /Kota, maka semua berita lokal dan Nasional bahkan internasional semuanya dipenuhi berita korona mulai dari angka terpapar, yang dapat disembuhkan dan yang wafat  akibat korona. Rasa takut yang berawal  korona di Wuhan China pada akhir 2019 dan meledak Maret 2020,  kini membuat dunia terguncang, Sekolahan pun menjadi mencekam.


 TOBE CONTINUE....


 B. BAGAIMANA KITA MENGAJAR MURID ?, Kita di Sekolah dan Murid di Rumah ?


Guncangan berita kematian akibat terpapar virus korona menjadikan manusia sealam raya dicekam ketakutan luar biasa, kalau mau jujur jamaah sholat subuh di Masjid Muhajirin Pancasila Komplek Depag tempat aku tinggal pun, jamaahnya tinggal tersisa beberapa orang saja. Alasan mereka karena ada himbauan/larangan untuk tidak sholat berjamaah di masjid, dan supaya sholatnya di rumah saja.

Kadang ada perasaan ingin mengatakan dalam forum pengajian warga yang biasa kami lakukan tiap malam Jumat, bahwa kita semua jamaah sholat subuh yang masih tersisa, apabila ada salah satu dari jamaah subuh meninggal, meskipun gejalanya seperti gejala sakit korona, maka jangan dipublish dan tetaplah dilakukan pemulasaraan janazah seperti biasa, toh dari berbagai sumber yang kompeten di bidang pervirusan, menyatakan bahwa bila virus yang bersarang dalam tubuh seseorang, dan orang yang dihinggapinya telah mati, maka virus itu ikut mati dan tidak akan menyebar. Ini salah satu video tersebut di Mata Najwa :

                    https://youtu.be/bJZYzCHXDFw

Ambulan atau mobil jenazah dengan suara  mengumnya yang khas bergema setiap hari, baik pagi, siang maupun malam. Berseliweran di jalan raya dan perumahan warga, disusul dengan pengumuman dari pengeras suara masjid atau mushalla yang diawali dengan kata “Inna lillahi wa inna ilahi roojiuun” diulang 2 kali biasanya, lalu ditambahkan dengan informasi lanjutan : telah berpulang ke rahmatullah bapak …. bin … dan seterusnya. 

Hiruk pikuk suara tersebut makin membuat orang tua murid panik dan ketakutan bila anaknya tetap masuk sekolah tatap muka lalu kena korona. Atas masukan dari berbagai pihak dan aturan pemerintah yang mengatur bahwa semua sekolah pembelajarannya harus tatap maya atau daring, maka Sekolahku pun memutuskan merubah pembelajaran tatap muka menjadi pembelajaran tatap maya atau daring.

Aku  dan semua Guru di SD Islam Al Azhar menjadi galau dan bertanya kepada pimpinan waktu itu Pak H. Sudibyo, M.Pd :  “Bagimana kita dapat mengajar dari Sekolah sedangkan anaknya ada di rumah atau di kamarnya masing-masing?”.

Alhamdulillah di Sekolahku ada 2 guru yang hobinya ngoprek IT Pak Anwar dan Pak Jupri. Mereka berdua mengusulkan agar kita menggunakan zoom meeting saja. Apaan tuh Zoom meeting , pikirku karena aku termasuk guru yang belum sadar IT, masih gaptek dan kudet.

Adalah Pak Cherul Anwar dan Pak Jupri dua orang guru melek IT yang waktu itu menggulirkan ide supaya kita mendownload aplikasi Zoom Meeting saja di laptop atau Hp masing masing. Meskipun masih menggunakan Zoom gratis,  alhmdulillah akhirnya Pembelajaran Jarak Jauh atau PJJ di sekolahku dapat berjalan baik.


https://drive.google.com/file/d/1Cx9Qoak-3K8j9Gye6b4qoA7AmcEFwyJJ/view?usp=sharing

Catatan  atau kekurangannya adalah bahwa tiap 40 menit zoom akan terputus dan guru bisa klik start kembali,  murid pun akan msuk kembali hingga pembelajaran selesai. Inilah zoom gratis yang sangat bermanfaat untuk menanggulangi kebingungan kami para guru, yang bertanya tanya : “Bagaimana kami mengajar murid di tengah pandemi korona?”. Jawabannya : gunakan aplikasi zoom dan sejenisnya, dan setelah dicoba alhamdulillah berjalan baik. 

Rabu, 28 Juli 2021

NULISLAH BUKU AGAR KITA MILIKI MAHKOTA KEHIDUPAN

 


Resume Materi      : 8

Materi                   : BUKU MAHKOTA PENULIS, BUKU MUARA TULISAN

Pemateri               : Thamrin Dahlan, S.KM, M.Si

Moderator             : Mr. Bams

Hari/Tanggal        :  Rabu/ 28 Juli 2021


    Malam ini terasa berbeda karena Narasumber pada materi ke 8 ini, sosoknya belum Kami kenal, selama ini dari pemateri pertama hingga pemateri ke-7 mereka sudah Kami kenal karena sudah aktif di grup Wa Kelompok Belajar Menulis Gelombang 20 baca KBMG-20, sedangkan pemateri malam ini namanya baru diketahui malam ini. Nama lengkapnya pemateri ke-8 Bapak Thamrin Dahlan, berlatar belakang Sarjana Kesehatan, dan alhamdulillah sudah menyelesaikan S2 pula di FKM UI, dan akan menyampaikan materi luar biasa dengan judul : Buku Mahkota Penulis, Buku Muara Tulisan.

          Menjadi narasumber dalam KBMG-20, beliau sangatlah tepat karena ternyata buah karyanya berupa tulisan sudah ada 40, dan menariknya beliau punya penerbit buku sendiri dengan nama Penerbit Yayasan Thamrin Dahlan. Dalam hati saya apa pak Thamrin Dahlan ini ada kaitan family dengan Dahlan Iskan?, namun setelah tahu tanah kelahirannya di Jambi, sedangkan pak Dahlan Iskan di Jawa Timur, sadarlah saya, bahwa itu hanya ada kesamaan nama ada “Dahlan” nya saja.




    Malam ini terasa berbeda karena Narasumber pada materi ke 8 ini, sosoknya belum Kami kenal, selama ini dari pemateri pertama hingga pemateri ke-7 mereka sudah Kami kenal karena sudah aktif di grup Wa Kelompok Belajar Menulis Gelombang 20 baca KBMG-20, sedangkan pemateri malam ini namanya baru diketahui malam ini. Nama lengkapnya pemateri ke-8 Bapak Thamrin Dahlan, berlatar belakang Sarjana Kesehatan, dan alhamdulillah sudah menyelesaikan S2 pula di FKM UI, dan akan menyampaikan materi luar biasa dengan judul : Buku Mahkota Penulis, Buku Muara Tulisan.

          Menjadi narasumber dalam KBMG-20, beliau sangatlah tepat karena ternyata buah karyanya berupa tulisan sudah ada 40, dan menariknya beliau punya penerbit buku sendiri dengan nama Penerbit Yayasan Thamrin Dahlan. Dalam hati saya apa pak Thamrin Dahlan ini ada kaitan family dengan Dahlan Iskan?, namun setelah tahu tanah kelahirannya di Jambi, sedangkan pak Dahlan Iskan di Jawa Timur, sadarlah saya, bahwa itu hanya ada kesamaan nama ada “Dahlan” nya saja.

          Bagi pak Thamrin, dalam kegiatan literasi, maka muara dari menulis adalah buku, buku bersifat abadi dan menjadi alibi tak terbantahkan atas kehadiran anak manusia di muka bumi. Ibarat kata pepatah “Harimau mati meninggalkan belang, Gajah mati meninggalkan gading, maka manusia mati meninggalkan Buku”.  Maka supaya kita setelah mati ada yang ditinggalkan buatlah buku, sehingga kelak namamu akan tetap ada dan dikenal orang meskipun kamu telah tiada.

          Peradaban yang akan selalu dikenang sepanjang jaman hanya ada 2 yaitu :

1.   Penulis atau Jurnalis

2.   Pendidik atau Guru

Guru bagi Pak Thamrin merupakan arsitek peradaban, di tangan piawai sang gurulah maka akan lahir generasi unggul nan cemerlang yang akan meneruskan peradaban manusia. Dalam hal ini dibutuhkan guru penggerak yang mengajar bukan hanya hadir di depan kelas untuk mentransfer ilmu pengetahuan, namun jauh dari itu untuk memberikan keteladanan bagaimana berkehidupan yang baik, guru yang mengajar bukan hanya dengan raganya namun juga hatinya.

Guru yang dibutuhkan peradaban ke depan adalah guru hebat yaitu sosok guru yang mampu mengembangkan potensi semua anak didiknya hingga mereka kelak mampu untuk menjalani hidupnya, bahkan mewarnai peradaban di jamannya.

Tulisan ibarat tetesan air yang tersebar di atas permukaan bumi mengalir terus menuju muaranya, kumpulan dari semua air yng menglir muaranya adalah lautan. Maka seseorang yang telah menulis buku ibarat ia sebuah sebuah lautan, menjadi peanampung dari semua ide dan gagasan dalam bentuk tulisan berwujud Buku.

Buku yang ada nama kita, biasanya ada dan di baca di acara doa untuk orang meninggal, seperti di buku Yasin yang dibuat ahli waris almarhum saat doa  hari ke-7 atau ke-40 harinya, dari seseorang yang telah wafat. Bukankah lebih hebat jika nama Kita berada dalam cover sebuah buku dengan sekian tulisan membahas berbagai persoalan dan bermanfaat bagi para pembaca?. Buku yang ber-ISBN  merupakan buku yang bisa menjadikan seseorang namanya bisa abadi, karena bisa ditelusuri oleh manusia pewaris peradaban.


Dalam mewujudkan sebuah buku, dibutuhkan kemampuan menulis dan itulah pentingnya LITERASI, karena literasi merupakan segala hal yang terkait dengan : MENULIS, MEMBACA, BERBICARA, MENGHITUNG, DAN PROBLEM SOLVING. Sehingga orang yang punya bahasa lisan dan tulisan yang baik maka dapatlah kita asumsikan bahwa ia punya literasi yang baik pula.

Semua orang hakikatnya bisa menulis, BOHONG bila ada yang bilang “saya tidak bisa nulis”, karena menulis hakikatnya hanyalah memindahkan bahasa lisan dalam bentuk tulisan. Jadi bagi anda yang hari ini masih meragukan kemampuan anda bahwa anda bisa menulis, maka bergembiralah karena anda ternyata bisa menulis, tulis saja apa yang dipikirkan, terus tulis setiap hari, dan anda akan membuktikan apakah yang akan terjadi kemudian.

          Tulisan ada 3 macam yaitu artikel deskriptif, artikel eksplanatif, dan fiksi. Ciri artikel deskriptif adalah tulisan yang memaparkan peristiwa dengan menggunakan rumus 5W plus 1H. Artikel Eksplanatid adalah yang mengupas peristiwa secara mendalam berdasarkan teori, penelitian, fakta. Seperti skripsi, tesis, dan disertasi. Sedangkan fiksi adalah tulisan dari hayalan penulis semata seperti roman, novel, cerpen dan lain sebagainya.

          Dari sekian halaman slide yang dibuat pak Thamrin saya berminat untuk menampilkan slide ke-13 yang cetar banget, sarat makna dan sungguh luar biasa. Dengan membacanya maka akan terbakar semangat, dan terpatri tekad untuk konsisten dalam jalur literasi. Justeri bukan menulis di waktu luang, namun luangkan waktu 1 jam sehari untuk menulis, maka kita sudah menjadi pekerja dari peradaban manusia.


Slide yang menjadi resep mujarab bagi kita para penulis baru dengan menjalankan resepa atau jurus tersebut maka dalam waktu singkat kepiawaian kita dalam menulis akan segera terlihat dan terasah. Perhatikan tampilan Slide yang menakjubkan tersebut !



    Penulis pemula akan bertanya apa yang harus saya tulis saya bingung. Dan pak Thamrinpun memberikan ramuan mujarab pula. Ini ramuan yang bisa kamu coba lakukan agar kamu menulis dari sekarang tentang apasaja. Namun menulislah yang praktis dan  lakukan apa yang ada dalam slide berikut :



Bagi para penulis baik pemula maupun yang sudah lama, biasanya bertanya dari mana kita bisa dapat ide atau inspirasi tulisan, maka Pak Thamrin pun punya solusinya. Perhatikan tawaran solusi ala pak Thamrin :


          Mayoritas kita akan bertanya pula; kapan watu yang pas untuk menulis maka pak Thamrin berbagi pengalamannya, bahwa waktu yang terbaik adalah yang kita pas luang, dan luangkan waktu untuk menulis. Apa yang bisa saya tulis. Inijawaban dari Pak Thamrin :


 

Tulisan yang kita buat, untuk menyimpannya kita bisa simpan di laptop, note book, face book, blog, email , drive dan lain sebagainya.  Dan syarat bisa menyimpan di semua tersebut selain di komputer atau laptop dibutuhkan alamat email sebagai alamat akun.




Lantas kemana saja kita dapat mempublikasikan tulisan yang  sudah dibuat, ada daftar tempat publikasi yang direkomendasikan Pak Thamrin dan bisa kita coba agar terbukti bahwa tulisan kita juga layak dibaca oleh manusia berperadaban.



Ada seratus sembilan ribu enam ratus dua atau 109.602 pengunjung tulisan Pak Thamrin di websitenya Yayasan Pusaka Thamrin dahlan, ini bukti bahwa konsistensi dalam membuat tulisan menjadikan website beliau selalu dikunjungi para pembaca.

Ada hal menarik dari 40 buku yang dibuat Pak Thamrin yaitu buku Catatan Literasi Thamrin Dahlan dan Prabowo Presidenku, ini menarik karena orang yang penasaran dengan beliau karena cukup produktif dalam menulis buku hingga 40 buku, bisa mendapatkan jawaban dari buku catatan literasi Thamrin Dahlan, dan Buku Prabowo Presidenku saya amati karena melihat peluang dan pangsa pasar, saat Pilpres 2019 maka begitu banyaknya pendukung Capres baik Jokowi maupun Prabowo, dan dari pemilih, maka segmen Prabowo memiliki kesadaran literasi lebih baik sehingga pilihan membuat Prabowo Presidenku berdasarkan pertimbangan cerdas bahwa akan banyak dibeli para pendukungnya.

Sebagai pemateri yang merasakan langsung bagaimana manfaat dari kegiatan menulis dan membuat buku, Pak Thamrin berkisah bahwa ia merasakan adanya 3 keajaiban yang temukan dalam menulis. Inilah 3 keajaiban tersebut !



Dan sebagai penutup dari Slide beliau maka inilah sebagian penampkan buku karya beliau yang ditampilkan di galeri.



Dan kumpulan ke-40 buku karya Pak Thamrin dapat kita lihat di 3 tumpukan buku berikut ini :


Mana pilihan anda, apakah anda akan menjadi percikan air yang nulis saja, ataukah anda menjadi muara alias lautan?, kalau mau jadi lautan maka tulislah buku. Dan tidak ada yang sulit dalam menulis buku, karena tulisan yang pernah anda buat, jika dikumpulkan bisa dijadikan sebuah buku. Semangat terus untuk menulis dan buktikan bahwa anda punya buku.



SATU FENOMENA SADIS DI MASYARAKAT SAAT INI : KETUA MUI DIBACOK

 



Rasa marah yang tak terkendali menjadi penyebab pembacokan terhadap Ketua MUI di Labuhan Batu Utara (Labura) Sumut, korban bernama Aminurrasyid Aruan sedangkan pelakunya berinisial A diduga sakit hati terhadap korban yang menegur dan memarahinya karena jarang datang acara kenduri. Pelaku tidak terima ditegur karena jarang kenduri.

Jenazah korban ditemukan di Drainase, pelaku kini sudah ditangkap pada hari yang sama Selasa 27 Juli 2021. Saat ini polisi masih mendalami keterangan sejumlah saksi dan terduga pelaku untuk mengungkap motif pembunuhan.

Peristiwa tersebut terjadi di Gunting Saga pada Selasa27 Juli 2021 sore, sekitar pukul 18.00 WIB. Ustaz Aminnur Rasyid diserang saat sedang mengendarai sepeda motornya. Akibat serangan tersebut, tubuhnya sampai terperosok ke dalam parit dalam posisi bersujud. Selain itu, pergelangan tangan korban putus.

Dalam rekaman video, saksi mata di lokasi kejadian menyebut pelaku pembacokan telah melarikan diri. Informasi dari saksi menyebutkan bahwa pembacokan ini bermula dari teguran Ustaz Aminnur Rasyid kepada A. Dan A dicurigai oleh korbn telah mencuri buah sawit dari kebun miliknya. Teguran ini diduga membuat A tidak terima hingga akhirnya nekat untuk menghabisi korban dengan menyerang Ustaz Aminnur Rasyid saat sedang berkendara pulang dari kebun sawitnya.

Bagaimana gambaran kejadiannya, silahkan saksikan video dari link berita peristiwa tersebut :

https://video.tribunnews.com/view/247822/detik-detik-ketua-mui-labura-dibacok-hingga-tewas-dan-tangannya-putus-warga-teriak-histeris

Tentu saja hal ini mengusik hati dan pikiran kita yang msih waras, apakah karena ditegur "Kamu kenapa jarang di acara kenduri saya ?", atau ditanyakan "Apakah benar kamu mencuri sawit di kebun saya, karena saya dapat informasi demikian ?". Bagi kita yang "maaf tidak emosional" tinggal jawab saja, kalau memang tidak melakukan.  Sejauh saya pengetahuan tentang ilmu psikologi atau kejiwaan yang saya baca, biasanya orang yang marah atau kalap dengan omongan yang sesungguhnya biasa, dan tidak terima hingga nekat menghabisi orang yang bicara padanya. Orang tersebut memang melakukan apa yang dipersangkakan padanya. Karena kalau yang tidak melkukan, paling banter akan marah, maaf ya Pak saya tidak terima dituduh demikian. Kemudian biasanya bersumpah bahwa "Demi Tuhan, saya tidak melakukan apa yang dituduhkan Bapak". Selanjutnya paling tidak bertegur sapa hingga waktu sekian lama.


    Pelajaran dari peristiwa tragis dan sungguh merobek sisi kemnusiaan apalagi jika Si Pelaku dan Si Korban ternyata sudah saling mengenal, ada hubungan majikan dan bos di kebun sawit, mestinya waktu Korban menegur pada Pelaku  mengedepankan sikap santun sehingga tidak menimbulkan ketersinggungan, dan Pelaku semestinya jikapun melakukan lebih baik mengakui dan minta maaf, kalau perlu bertanggungjawab untuk membayar/mengembalikan apa yang dicurinya. 

Nasi sudah menjadi bubur, semoga ada permaafan dari pihak korban, dan penyesalan dari Pelaku, karena menuntut agar pelaku dihukum mati pun tidak akan bisa mengembalikan Korban hidup kembali, bahkan hanya akan menambah derita keluarga yang kembali kehilangan tulang punggung pencari nafkah mereka. Memafkan merupakan tindakan berat namun mulia dihadapan manusia dan Allah SWT. Semoga kita selalu terjaga hati dan akal sehatnya hingga terhindar dari berbuat dari angkara murka. Aamiin.


DI STASIUN PONDOK CHINA JODOHKU BERSATU

Popular posts