Resume Materi : 9
Materi
: MENGATASI WRITERS BLOCK
Pemateri
: Ditya Widya Utami, S.Pd, Gr
Moderator
: Maesaroh, M.Pd
Hari/Tanggal : Jumat
/ 30 Juli 2021
Waktu belalu begitu cepat, rasanya baru kemarin membuat resume 1, kini tak terasa sudah memasuki materi 9 yang harus pula aku buat resumenya. Flayer materi 9 yang saya dapatkan jelang pukul 19.00 WIB dari Ibu Maesaroh yang akrab disapa Bu May, menunjukan bahwa narasumber materi "Mengatasi Writers Block" malam ini adalah sosok ibu muda, wanita cerdas, gesit dan cantik dengan sederet prestasi.
Narasuber kita adalah seorang guru IPA di SMPN 1 Cipeundeuy,Subang, Jawa Barat. Nama lenggapnya Ditta Widya Utami biasa disapa Bu Ditta, merupakan sosok penulis produktif dan kaya prestasi. Telah menulis banyak buku baik buku solo maupun buku bersama, serta meraih berbagai presatasi yang membanggakan.
Bu Ditta lahir di Subang tanggal 23 Mei 1990, suaminya bernama Muhammad Kholil, kini pasangan Dita dan Kholil telah dikaruniai seorang anak laki-laki diberi nama Muhammad Fatih Musyfiq.
Bu Dita merupakan anak kedua dari pasangan Dastewi, S.Pd. dan Tia Makmur Setiana, S.Pd, kedua orang tuanya aktivis literasi. Pendidikan dasar dan menengah ia tempuh di Cipeundey di SDN Cipeundeuy Subang dari tahun 1996 hingga 2002, SMPN 1 Cipeundeuy Subang dari tahun 2002 hingga 2005, SMA di Subang tepatnya di SMAN 1 Purwakarta dari tahun 2005 hingga 2008.
Pendidikan Sarjana ia tempuh di Jurusan Pendidikan Kimia UPI Bandung dari tahun 2008 hingga 2012. Sudah lulus PPG Dalam jabatan Angkatan ke-3 di UNM tahun 2020 dan sudah mengantongi sertifikat guru profesional.
Hingga saat ini Bu Ditta sudah punya 6 buku solo
dengan judul :
- Precious (2017-2019), Sebuah Nove dengan 12 Bab.
- Mengapa Tak Kau Tanyakan Saja (2019), Cerpen
dengan 10 Bab.
- Djogja Backpacker (2019), Cerpen
dengan 5 Bab.
- Buku "Lelaki di Ladang Tebu" (2020),
kumpulan cerpen pendidikan.
- Buku "Membongkar Rahasia Menulis"
(2021), kumpulan tulisan selama mengikuti lomba blog PGRI bulan Februari
tahun ini.
- Buku "Sepenggal Kisah Corona : Memoar
Perjalanan Hidup Selama Satu Tahun Pandemi" (2021)
Sedangkan buku karya bersama ada 12 yaitu :
1. Jejak Langkah Guru Subang (2019) - kumpulan best practice, MGMP IPA Subang
2. Guru di Ladang Ilmu (2019) - kumpulan cerpen karya guru, Komunitas Pengajar Penulis Jawa Barat (KPPJB)
3. Sepenggal Kisah di Ruang Cipta Pentigraf (2020) - Komunitas Pengajar Penulis Jawa Barat (KPPJB)
4. Dari Mata Air Hingga Muara (2020) - Literasi Subang Bihari dan Berwibawa (Lisangbihwa)
5. Pelangi Jiwa (2020) - kumpulan kisah inspiratif, Komunitas Pengajar Penulis Jawa Barat (KPPJB)
6. Pena Digital Guru Milenial (2020) - kisah para guru blogger, PGRI
7. Menyongsong Era Baru Pendidikan (2020) - bersama Prof. Eko Indrajit
8. Pola Pembelajaran yang Efektif dari Rumah (2020) - Hasil Lomba Blog Hardiknas (PGRI)
9. Sumbu Saihu Lisangbihwa (Jan 2021) - antologi puisi Saihu, Saihula, Saihudan bersama Lisangbihwa
10. Dendang Asa Dalam Untaian Kata (Jan 2021) - antologi pentigraf bersama KPPJB Regional Subang
11. Meniti Asa : Kumpulan Kisah Awal Menjadi Guru (Feb 2021) - Komunitas Pengajar Penulis Jawa Barat (KPPJB)
12. Antologi Pengalaman Mengajar Siswa-siswi dengan Beragam Latar Belakang (proses cetak).
Prestasi dan Penghargaan
yang pernah diraih bu Dita ada 6 yaitu :
1. Peraih Parasamya Susastra Nugraha (100 Guru Penulis Jawa Barat) - 2020
2. Peraih Parasamya Suratma Nugraha (Penggerak literasi) - 2020
3. Penghargaan dari Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Disarpus) Kab. Subang sebagai donatur buku - 2020
4. Penghargaan Bupati Subang (2020) diusulkan Disdikbud Kab. Subang, diberikan saat HUT PGRI dan Korpri
5.Penghargaan Bupati Subang (2021) diusulkan Disarpus Kab. Subang, disampaikan saat HUT Subang ke-73
6. Penghargaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Subang (2021) untuk guru berprestasi disampaikan saat Hardiknas.
Mari Kita simak paparan Ibu Ditta :
Writer's Block
( Kebuntuan Menulis ) adalah keadaan
ketika penulis merasakana
kehilangan kemampuan menulis atau tidak menemukan gagasan baru untuk tulisannya. Kehilangan kemampuan menulis dan membuat karya tulis baru tidaklah disebabkan
oleh masalah komitmen atau kecakapan
menulis. ( Wikipedia ).
Semua orang bisa menulis. Apapun bisa ditulis.
Dimanapun bisa menulis. Kapanpun Bisa menulis. Apa yang ditulis bisa menjadi
tulisan. Bagaimana cara menulis, semua
orang pun tahu. Namun yang menjadi
permasalahan dalam kegiatan menulis adalah bagaimana ketika mengalami
kebuntuan dalam proses menulis. Buntu ,
tak tahu apa lagi yang seharusnya ditulis.
Penyebab
Writer's Block menurut nara sumber adalah
1.
Mencoba metode/topik baru dalam menulis
Misal ketika tantangan menulis tentang wayang di awal
penjabaran materi. Bagi penikmat wayang dan sejarahnya akan dengan mudah
membuat tulisan. ide mengalir cepat. berbeda denganku yang tak tertarik dengan
wayang. Mencoba mencari referensi tentang wayang dengan browsing google. Masih faham, bagian mana yang mau ditulis. Solusi
dari Kebuntuan Menulis :Mempelajari teknik menulis dan banyak Berlatih Menulis
2.
Stress.
Stress terjadi ketika terjadi ketidak
seimbangan antara harapan dan kenyataan. berharap yang terbaik namun kenyataan merasa belum sempurna. Konflik fikir pun
terjadi sehingga stress yang muncul.
3.
Lelah Fisik/mental
Otak dan tubuh kita bukan mesin ,
ketika lelah perlu istirahat.
refresh hati dan fikiran untuk mendapat inspirasi baru.
4.
Terlalu Perfeksionis
Manusia tiada yang sempurna, sekecil
apapun pasti ada kurangnya. ada pepatah
yang mengatakan ".
"
Perfectionism kills Creativity".
perfeksionis mematikan kreatifitas. Setiap detail tulisannya harus terlihat
sempurna.
Penulis hebat harus punya 5 mental
baja yaitu konsisten, siap dikritik, siap belajar, siap ditolak, siap menjadi
bonek. Setiap penulis harus memahami bahwa menulis adalah suatu proses
perjalanan panjang. Yang lebih tahu tentang kita adalah diri kita sendiri.
Mental baja dan punya budaya bahagia
harus dimiliki penulis. Dalam menjalani proses tulisan tulisannya penulis harus
dijalani dengan sikap konsisten. Konsistensi wajib bagi seorang penulis,
tetaplah menulis sesibuk apapun.
Kritik bagi seorang penulis anggaplah
vitamin yang menyehatkan, karena dengan adanya kritik yang pedas, maka kita
akan memperbaiki tulisan pada tahap berikutnya. Abaikan saja jika ada kritik
yang membuat rusak mental, dan tetaplah bahagia.
Selalu
belajar, bahkan jika perlu lakukan riset atau penelitian tentang apa yang akan
kita tuliskan merupakan cara kita untuk tetap bisa memiliki gagasan tentang apa
yang akan kita tulis, dan bahkan kita harus siap ditolak. Andreas Harefa
penulis Laskar Pelangi yang mendunia, awalnya mengalami penolakan ketika
naskahnya diajukan ke penerbit, namun dari sanalah justru kesuksesan dapat
diraihnya.
Bermental bondo nekat artinya kita
harus bermental kuat dan nekat untuk membuat suatu tulisan, dan inilah yang
akan jadi kenangan indah di masa yang akan datang. Abaikan semua rintangan dan
halangan fokus pada tujuan dan anggaplah itu sebagai bagian seni kehidupan.
Hal menarik lain dari Bu Ditta, ia eksploratif memberi tantangan, misalnya menyuguhkan sebuah gambar wayang dan kami peserta KMBG-20 diminta untuk membuat tulisan sesuai imajinasi masing-masing. Dan keluarlah ide original dengan berbagai gaya khas tulisan masing masing. Terus asah dan kembangkan tuturnya menutup paparannya.
Salah satu peserta bernama Lukman yang berlatar belakang sarjana alquran dan kaya wawasan keislamannya ia memaparkan imajinasinya tentang wayang sebagai berikut :
Wayang merupakan cerita yang berasal dan bersumber dari kitab yang disebut
Ramayana dam mahabarata. Kita pernah menonton dan melihat kisah wayang tersebut di TV. Dikembangkan dalam tradisi pertunjukan wayang. Benda wayang ini merupakan boneka
tiruan manusia yang terbuat dari pahatan kulit dan kayu yang bisa dimanfaatkan
untuk memerankan tokoh dalam pertunjukkannya.
Cerita wayang yang terkenal di Indonesia
yaitu Mahabrata dan ramayana. Ramayana dan Mahabrata berasal
dari India. Telah diterima dalam pergelaran wayang indonesia sejak zaman hindu
sampai sekarang.
Awalnya wayang berasal dari bahasa Jawa yang artinya
bayangan. Termasuk seni pertunjukkan tradisional asli indonesia. Lahir dan berkembang pesat di pulau jawa dan Bali. Sebagai media dakwah yang dilakukan oleh beberapa wali songo untuk mengembangkan
islam.
BAGAIMANA DENGAN IMAJINASI ANDA, SILAHKAN TUANGKAN DALAM TULISAN DI BLOG YANG KAMU PUNYA DAN POSTING.