Menyimak paparan pembicara materi “bagaimana membuat pembelajaran on line menyenangkan” yang dibawakan Prof. Eko Indrajit waktu hampir 2,5 jam tidak terasa, saking enjoy apa yang disampaikan beliau. Serasa baru 30 menit padahal jam menunjukan pukul 20: 50 PM, dan acara malam ini sudah dimulai dari pulul 19.30 WIB. Salah satu yang saya rasakan selama menyimak paparan Prof. Eko adalah begitu hangat sapaan dari beliau, menyapa dengan suara yang renyah, dan dengan volume yang lumayan tinggi, seperti agak teriak.
Model anak sekarang secara umum adalah anak yang kreatif, kritis, tidak suka
baca, asyik main game. Maka kita harus masuk kedunia mereka. Maka janganlah kita mengekang mereka, namun
berikan pancingan supaya berpikir kritis.
Apa pelajaran yang paling anak-anak tidak disukai mereka? Pasti jawabannya
matematika. Bagaimana membuat matematika itu menyenangkan bagi anak-anak ?
caranya adalah dengan tidak membatasi jawaban anak. Sehingga bisa menghasilkan
banyak variasi jawaban.
Dengan permainan angka : 1,2,3
dan dioperasikan dengan penjumlahan, pengurangan, dan pembagian, dan perkalian,
Prof. Eko menyusun beberapa pertanyaan seperti : coba susun bagaimana supaya
menghasilkan angka 7 tapi tidak boleh ada angka berulang.
Spontan para peserta menjawab : 2x3+1, maka prof bilang hebat, pinter,
kren. Ada juga yang menjawab 3x2+1, dan beragam jawaban lainnya.
Ada juga permainan hitungan dengan ilustrasi makanan dan nilainya
seperti pada gambar . Dari gambar di atas, berapakah jawaban yang tepat untuk
pertanyaan tersebut ?
Para peserta ramai menjawab ada yang bilang 100, ada bilang 60, dan beragam angka lainnya, menariknya beliau tidak bilang salah, hanya bilang coba diteliti lagi, apakah itu sudah tepat?
. Coba ingat apa dulu yang kita hitung bila ada soal demikian?. Dan tiba -tiba ada yang jawab 15, sontak Prof
Eko bilang YESS. Itu juaranya. Coba jelaskan
mengapa hasilnya 15? Peserta yang
menjawabpun menjelaskan bahwa yang kita hitung perkalian dahulu yaitu susu 10xkentang1+5.
Prof. Eko pun menimpali ok hebat, pintar dan kren.
Untuk kuis dari pertanyaan
ini dapatkah anda menjawabnya? Semua peserta berebut mengajukan jawaban, namun sudah
10 peserta mengajukan jawaban belum ada yang benar, dan barulah setelah ada
jawaban dari Ibu Siti Menjawab 70 maka Prof Eko teriak Yess, Ibu juaranya.
Prof Ekopun meminta bu
Siti menjelaskan, dan ternyata penjelasannya benar, Kita Belajar melihat pola :
bilangan pertama x bilangan kedua + bilangan pertama. Maka hasilnya benar 70.
Ada juga PR untuk
peserta untuk melengkapi tanda operasionalnya seperti pada gambar di bawah ini:
Ternyata supaya anak
senang, maka berikan PR yang mudah namun tetap HOT alias hight oder thinking,
namun jika murid teliti , dan terus mencoba, maka akan ketemu jawabannya,
ternyata lambang yang tepat untuk mengisi kotak tersebut adalah kurang kurang
tambah.
Prof Eko pun
memberikan simulasi bagaimana mengajarkan bahasa Indonesia yang menyenangkan.
Misanya berikan kepada saya 1 nama hewan, lalu ada yang jawab kucing. Lalu prof
Eko meminta peserta lain untuk memberi 1 nama benda yang ada di dapur, dijawab panci,
lalu meminta peserta lain membeikan 1 nama benda langit dan dijawab bintang. Terakhir prof Eko meminta 1 peserta menyebutkan 1
warna kesukaannya, dijawab biru.
Dari 4 kata tersebut Prof Eko menuliskannya di papan tulis, dan meminta
peserta lomba untuk menyusun kalimat , dan sontak setiap peserta menyusun kalimat.
Mulai dari kata yang di depannya Kucing hingga kata yang di depannya panci. Maka
munculah beragam kalimat seperti :
- Kucing bermata biru menabrak panci di terik matahari
- Kucing menabrak panci biru yang kepanasan sinar matahari
- Kucing kepanasan disinari matahari lari menabrak panci biru
- Dan seterusnya.
Saat Panci diminta Prof
Eko supaya disimpan di depan, maka akan
timbul kreativitas murid untuk merangkai kata-kata sehingga mereka kreatif
seperti :
- Panci di bawah terik matahari ini ditendang kucing bermata biru.
- Panci biru ditabrak kucing yang kepanasan disengat terik matahari.
- . Dan lain sebagainya.
Dalam kesimpulannya, Prof
Eko pun membuat kesimpulan dari apa yang dibuat oleh para peserta, karena bagi Prof
Eko belajar yang menarik adalah yang student center alias yang muridnya menjadi
subjek atau berperan banyak dalam proses kegiatan belajar. Dan keberadaan guru
hanya sebagai pemicu saja untuk mengaktifkan semua murid. Tugas guru adalah membuat
anak-anak ketagihan belajar. Maka jika guru sudah berhasil membuat ketagihan
belajar, maka guru tersebut sudah mencapai keberhasilan.
mohon mampir dan komen Ya, terima kasih
BalasHapusLuar biasa bang Dail
BalasHapushttps://wijayalabs.com/2021/07/13/membuat-dan-merencanakan-pembelajaran-online-yang-menyenangkan/,
Bapak ibu Yth, bagus sekali materi Prof Eko Indrajit malam ini. Semua peserta merasa puas dan mendapatkan pencerahan dari pengurus Smart Learning and Character Center PB PGRI ini.
Pembelajaran seharusnya berpusat pada murid dan bukan guru.
Salam Guru pembelajar
BalasHapusTerimakasih untuk informasinya Pak.
BalasHapus