PEPAYA DAN KORONA

 

   

Oleh : Dail Maruf

Pernahkah teman teman memkan buah pepaya ?  Bagi sebagian besar kita tentu pepaya bukanlah buah yang asing, buah ini mudah kita dapati setiap hari baik di warung sayur maupun di pasar. Seperti pada gambar di atas, buah pepaya dikenal sebagai obat mujarab untuk sembelit alias susah buang air besar.

Namun tahukah teman teman bahwa pepaya ini ternyata disamping memiliki rasa manis dan menyegarkan, mengandung vitamin C tinggi , tenyata  bisa juga  untuk mencegah korona. Kandungan gizi apasajakah yang terkandung dalam buah pepaya?

Menurut hasil penelitian menunjukan bahwa kandungan gizi dalam 100 gram pepaya adalah sebagai berikut : Energi 163 kj/ 39 kkal, Lemak 0,14g, Lemak Jenuh 0,043g, Lemak tak Jenuh Ganda 0,031g, Lemak tak Jenuh Tunggal 0,038g, Kolesterol 0mg, Protein 0,61g, Karbohidrat 9,81g. Serat 1,8g, Gula 5,9g, Sodium 3mg, dan Kalium 257mg.

Pepaya mengandung vitamin C sebanyak 60-120 mg/100 gram daging buah. Vitamin C pada buah-buahan biasanya asam askorbat yang bersifat mudah larut dalam air dan cepat rusak jika dipanaskan. Vitamin C tidak stabil dalam larutan alkali, tetapi cukup stabil dalam larutan asam. Dengan kandungan vitamin C dan kandungan gizi yang terdapat pada pepaya maka apabila kita rutin mengkonsumsinya, insya allah akan menambah stamina dan imunitas tubuh kita. Dan dengan stamina dan imun yang bagus maka tubuh kita punya kekebalan/imunitas terhadap korona.

Setiap hari kita disuguhi berbagai berita baik dari media elektonik, cetak, maupun media sosial. Dari sekian banyak berita yang kita dapatkan,  saya yakin bahwa berita tentang korona adalah yang paling sering kita dengar, baca, dan tonton. Berita korona tersebut biasanya dilengkapi dengan tulisan, gambar, bahkan video sebagai penguat berita tersebut. Dan yang timbul dari semua berita tentang korona tersebut sudah dapat dipastikan adalah  perasaan cemas dan takut.

Padahal dalam tulisan Ibnu  Rusyd  atau di Barat dikenal Averos bahwa kecemasan merupakan separuh dari penyakit, dan  keoptimisan atau rasa tenang separuh dari kesembuhan. Dengan demikian maka pilihan ada pada diri masing masing, sikap apa yang kita mau ambil  terkait dengan berita korona yang bak air bah terus mendatangi kita hampir 24 jam non stop.

Korona yang merupakan pandemi global dan saat ini sedang mengalami lonjakan tahap kedua, tentu menimbulkan rasa cemas dan takut luar biasa bagi siapa pun. Tidak seorang pun yang tidak takut akan wabah yang disebabkan virus covid 19 yang katanya sudah bermutasi  lebih ganas menjadi corona delta.

Angka kematian karena korona di Indonesia cukup tinggi sejak wabah ini masuk Indonesia pada awal tahun 2020, setelah  idul fitri kita dapat saksikan bahwa aktivitas masyarakat yang jenuh dengan korona lupa dengan prokes, pada ke kolam renang, tempat wisata, Mall penuh dan seakan sudah normal. Dengan kekurang pedulian masyarakat pada prokes, maka pada akhir Juni hingga awal Juli 2021 kita kembali menyaksikan bahwa anggka kematian karena melonjak ekstrim, bahkan hampir semua ruang rawat inap pasien khusus covid 19 di beberapa RSUD di Jawa dan Bali sudah full, begitupun dengan RS swastanya.

Saya pun di komplek Depag Ciwaru kota Serang , dalam 1 bulan terakhir ini ada 6 tetangga yang wafat, 2 orang wafat karena usia senja, 2 orang karena serangan jantung dan 2 orang karena positif covid 19.  Di tetangga komplek  pun hampir setiap hari ada pengumuman melalui pengeras suara Masjid setempat pengumuman “Inna Lillahi Wa Inna ilahi roojiuun”, dan sebagian besar karena covid 19.

Daripada kita turun imun karena membaca, mendengar dan menonton berbagai berita tentang korona lebih baik kita jaga kesehatan tubuh kita dengan rajin mengkonsumsi buah pepaya. Cukup dengan uang Rp.10.000 hingga Rp. 30.000 kita sudah dapat buah mengkonsumsi pepaya segar dengan bobot 1 hingga 3 Kg.  Selamat mencoba semoga buah pepaya yang murah namun bermanfaat cegah korona ini dapat menjadi sahabat setia kita untuk menjaga kesehtan di tengah pandemi korona yang kita pun tidak tahu hingga kapan akan sirna. Wallahu a lam.