GURUKU, ABAHKU DAN PAHLAWANKU
Oleh : Dail Ma’ruf, M.Pd
Damar dilahirkan dari pasangan suami istri yang berjodoh dengan kondisi duda bertemu janda. Masing-masing sudah punya 2 orang anak. Saat menikah kedua orang tua Damar sudah punya 4 anak. Kakek dan Nenek dari Abah dan Ibunya ingin merawat cucunya, maka Abah dan Ibunya Damar bisa menikmati bulan madu bersama. Sepekan sekali mereka menjenguk anak yang dititipkan di rumah Kakek dan Nenek.
Dari pernikahan kedua orang tuanya, diberikan 3 anak yang semuanya pria. Anak pertama diberi nama Encep Khotibul Umam sudah almarhum, kedua Damar dan ketiga Budi. Perjuangan Abah dan Ibu Damar dalam membesarkan dan mendidik ketujuh anaknya luar biasa berat. Dengan penghasilan perbulan sebagai guru PNS sebesar Rp. 500.000/ bulan harus bisa untuk makan 7 orang anak plus Abah dan Ibu. Belum lagi untuk biaya Pendidikan ketujuh anaknya.
Untunglah kedua orang tua Damar tinggal di kampung dengan hamparan tanah yang luas sehingga kebutuhan untuk sayuran, lalapan tak selalu membeli. Hal ini menjadi berkah tersendiri karena dapat menghemat anggaran belanja dapur. Melinjo, papaya dan nangka tampaknya selalu ada di kebun belakang atau samping rumah. Saking tak adanya uang untuk membeli lauk makan sering Damar dan Kaka serta Adiknya makan nasi putih hanya dengan ikan asin, sayur asem dan sambel. Kadang ada lalapan namun seringnya tidak ada.
Abahnya Damar sejak lulus PGA langsung diminta mengajar di Pesantren Gurunya di Ponpes Nur El Falah Kubang Petir Serang. Sejak dapat SK PNS tahun 1973 hingga pensiun di usian 60-an tetap setia menjadi guru dan Kepala MTs di sekolahan milik keluarga besar KH. Abdul Kabier. Beberapa kali mendapat tawaran untuk menjadi pengawas (dulu penilik) di kantor Depag kecamatan, namun abahnya Damar tak bersedia. Alasan yang disampaikan karena beliau melamarnya menjadi guru dan ingin tetap mengajar hingga masa pensiunnya.
Abahnya Damar Bernama Muhamad Nur yang lahir pada 01-Februari-1945. Terlahir pada tanggal dan bulan sebelum Indonesia Merdeka. Dalam menjalankan tugasnya sebagai guru ia selalu bersemangat tak pernah terlihat malas-malasan. Sangat disiplin jam datang dan pulang sehingga pada tahun 2000 MTs yang dipimpinnya akreditasinya DISAMAKAN.
Karena terkenal sebagai MTs yang disiplin dan para lulusannya banyak diterima di SMA unggulan di Serang, maka pada tahun 2000 nilai akreditasi MTs Nur El Falah Kubang pun mendapat nilai maksimal 92 atau A. Ulntuk ukuran sekolah swasta status itu istimewa. Murid di MTs Nur El Falah membludak, tiap level menerima hingga 4 kelas. Perkelas ada 30 murid, maka ada 120 murid perlevel atau 360 murid secara keseluruhan. Dengan demikian maka kesejahteraan guru pun berjalan baik. Meski tak sebesar gaji PNS untuk ukuran sekolah di kecamatan jauh dari kota Serang gaji guru di sekolah abahku tergolong besar sebulan Rp.600.000, tahun 2000, jika ada PTS dan UAS serta kegiatan lain masih ada tambahan uang kepanitiaan bagi para guru dan pegawai TU.
Meski jabatan Abahnya Damar sebagai Kepala Sekolah, namun kesehariannya selalu mengajar Full di MTs, SMP, MA dan SMA Nur El Falah Kubang, entah karena gaji PNS yang minim supaya dapat tambahan atau karena hobi mengajar, namun sepengetahuan Damar sepulang mengajar pukul 14.00 pun, sepekan 2 kali abah pulangnya maghrib karena mengisi kajian kitab fiqih fathul qorib di MTs dan tafsir Jalalain di Aliyah dan SMA yang mondok. Sekolahan tempat abah memang Pondok Pesantren yang menerima santri mondok dan siswa yang Full day.
Karena kedisiplinannya dalam masalah waktu, tugas /PR dan menerapkan aturan sekolah, maka saat jam pelajaran Fiqih yang diampu oleh abah, jarang ada murid yang terlambat masuk kelas, karena resikonya adalah pintu sudah ditutup dan dikunci dari dalam. Bila ada yang tak mengumpulkan PR, maka hukumannya mengerjakan PR di depan kelas dan tidak boleh masuk kelas sebelum selesai. Rupaya dengan ketegasan semacam ini bagi anak PINTAR dan suka dengan DISIPLIN menjadi penyemangat, dan bagi yang punya sifat SANTUY, menjadi efek jera. Meski demikian, karena abah mengajar sangat menguasai materi yang diajarkan dan dikaitkan dengan permasalahan kekinian, serta selalu ada sesi tanya jawab, maka nilai pelajaran Fiqih selalu tertinggi dari pelajaran lainnya. Abah termasuk guru pavorit di mata murid-muridnya termasuk aku anak sekaligus muridnya.
Ada keistimewaan abah sebagai kepala MTs Nur El Falah Kubang yang sangat peka terhadap kesejahteraan para guru dan karyawan Tata Usaha. Karena ia telah punya pendapatan dari gaji PNS dan Honor Yayasan, maka uang kepanitiaan tak pernah ia ambil dan disimpan rapih dilaci meja kerjanya. Saat menjelang lebaran maka dihitung dan dibagi rata kepada semua karyawan TU dan petugas kebersihan untuk beli daging atau bikin opor lebaran. Dengan perhatian ini, maka kedekatan para karyawan kepada abah seperti relasi Anak dengan Bapaknya saja. Hingga kini meski abah sudah pensiun, mereka tiap lebaran selalu datang mengunjungi abah sekedar untuk berlebaran dan minta didoakan.
Hal lain yang unik dari abah adalah ia tak mau pegang ATM atau buku tabungan uang BOS. Buku tabungan dan ATM dana Bos diberikan kepada bendahara sekolah. Hal unik lain abah adalah ia tak suka pergi rapat ke kantor Depag Serang atau rapat dengan Kepala MTsN dan para kepala MTs Swasta lainnya. Memilih mengajar dan urusan rapat diwakilkan kepada kepala TU. Alasannya mengajar lebih penting dari lainnya. Bagi sebagaian orang termasuk istri dan anak-anak abah, tindakan tersebut merupakan sebuah kenaifan atau ironi. Namun bagi abah ini pilihan terbaik daripada nanti terjebak fitnah atau korupsi.
Meskipun dalam sepekan libur mengajar abah hanya 1 hari yaitu hari Jum’at, abah tidak mau menggunakan waktu libur ini untuk berleha-leha atau santai. Ia gunakan hari libur untuk bertani dengan menanam berbagai tanaman yang bermanfaat. Pisang, melinjo, manga, rambutan, nangka, kelapa, nanas, jeruk, sawo, singkong dan talas serta berberapa tanaman rempah seperti jahe, lengkuas, kunyit, dan kencur. Yang menarik tangan abah itu adem. Apa saja yang ditanam tumbuh, berbuah dan kemakan. Suatu berkah dari Allah SWT untuk keluarga Damar yang meski dari gaji sebagai guru sekaligus Kepala Sekolah tak mencukupi kebutuhan, untuk menunjang bahan makanan keluarga terbantu dari hasil pertanian.
Di usianya genap 60 tahun, abahnya Damar pensiun dan uang pencairannya dibayarkan untuk daftar haji. Alhamdulillah karena termasuk pendaftar lansia, aturan antrian minimal 10-15 tahun untuk pemberangkatan haji, bagi abah dan ibunya Damar tidak berlaku. Dalam selang 3 tahun sejak daftar dan dapat nomor porsi, Abah dan Ibunya Damar sudah terpanggil untuk melengkapi brerkas dan pelunasan biaya. Tahun 2012 Abah dan Ibu berangkat haji ke tanah suci melalui KBIH Al Azhar Serang. Abah selama di Makkah tak enak makan, katanya akibat menu dan bumbunya berbeda dengan di Indonesia.
Subhanallah meski selama berada di Makah, Abahnya Damar kurang sehat, Amirul Haji dari KBIH Al Azhar Bernama H. Mahfud sangat peduli pada abah, bahkan saat wukuf di Arafah abah dibantunya didudukan di kursi roda dan didorong langsung olehnya. Semoga keberkahan terlimpahkan pada diri pak Haji Mahfud dan keluarganya. Kami yang jemput abah dan Ibu di Stadion Maulana Yusuf Serang, melihat kondisi abah yang kurus kering seperti kurang makan/gizi buruk sangar sedih. Berat badan abah yang biasanya 70 Kg saat pulang ke Serang hanya sisa 50 kg. Sungguh luar biasa cobaan haji bagi abahnya Damar.
Masih ada 2 keistimewaan dari Abahnya Damar yaitu : Ia tak suka menyimpan baju, atau peralatan pribadi termasuk yang brended berlama-lama di lemari. Bila ada tamu datang baik dari tetangga kampung atau keluarga atau sahabatnya ke rumah. Lalu matanya melihat apa yang abah pakai, biasanya abah tanya bagus ya?. Dan dipastikan pada saat tamu itu pulang, abah minta kepada tamunya agar menunggu dan abah ke kamar, lalu saat pamit sang tamu diberi oleh – oleh baraang yang tadi dicuri-curi pandangnya.
Kadang baju kemeja atau Koko yang baru dipakai 1 kali, atau sandal yang malah kadang belum dipakai sama sekali, bila ada tamu datang dan matanya selalu tertuju pada sandal milik abah, dipastikan sandal baru itu akan abah berikan pada sang tamu. Damar pernah menanyakan dan protes. Dengan enteng abahnya damar menjawab : “Lan tanaalul birro, hatta tunfiquu mimma tuhibbun” artinya tidak akan mencapai derajat kesempurnaan bagi seseorang dalam berbuat kebaikan, sehinga ia memberikan apa yang paling ia cintai.
Ibu dan Adiknya Damar yang rajin membelikan baju kemeja, koko atau sarung dan sandal untuk sehari-hari di rumah sampai memutuskan beli yang murah meriah saja. Karena dibelikan yang brendeed pun habis dikasih-kasihkan pada tamu yang datang. Pada tiga tahun terakhir sejak Pandemi Covid 19 mengguncang Dunia termasuk Indonesia, abahnya Damar tak dibelikan kemeja, Koko dan sandal yang mahal Cukup merek bisa saja. Karena semahal apapun jika datang tamu dan bahasa tubuhnya mupeng (muka pengen), maka barang-barang abah yang baru dibelikan itu akan diberikannya kepada tamu yang datang.
Abah sangat kuat sholat dan zikirnya. Bacaan ayat kursinya dalam sehari lebih dari 1.000 kali baca. Bacaan sholawat juga ribuan. Wajar saja jika di hari tuanya, maka makin berkah, banyak tamu datang sekedar ingin bertemu abah sekaligus minta doa dan pulangnya bisa memberikan tali kasih dari alumni pada sang guru. Biiznillah dari 13 anak Kakek -Nenek dari abahnya Damar, tersisa hanya 1 orang yang masih hidup yaitu H. Muhammad Nur abahnya Damar. Semuanya sudah dipanggil Allah SWT kembali kepadanya. Semoga kisah tentang Abahnya Damar bisa menginspirasi kita semua.
BIONARASI PENULIS
Penulis bernama lengkap Dail Ma’ruf pun bukan orang hebat namun terus berusaha untuk belajar dan belajar. Pendidikan SD dan SMP di tempuh di MI dan MTs Nur El Falah di Petir Serang. SMA di MAN 2 Serang lulus tahun 1996 melanjutkan S1 di IKIP Jakarta sekarang UNJ dan wisuda tahun 2003. Menikah dengan Ari Murwanti, SKM alumni UI Depok, dikaruniai 2 orang anak bernama Rida Naila kelas XI di MAN 2 Serang dan Farhan Ali Rido kelas VI di SD Islam Al Azhar 10 Serang. Tinggal di Cipocok Jaya Kota Serang – Banten.
Pernah mengajar di MTs dan SMP Nur El Falah Kubang Petir Serang, SDIT Al Izzah Serang dan SD Islam Al Azhar 10 Serang. Setelah 15 tahun menjadi guru, pada tahun 2022 bersama teman-teman mendirikan Sekolah dengan nama YASALAM atau Yayasan Semesta Alam Madani di Kota Serang. Tahun 2022 ini alhamdulillah sudah dimulai kelas Bimba CALISTUNG anak usia 3-6 tahun dan Bimbel Pelajaran SD.
Punya aktivitas menulis dengan komunitas Pegiat Literasi Nusantara dan telah menerbitkan buku solo berjudul : Jurus Jitu Menjadi Penulis Bermutu dan Puluhan buku antologi lainnya. Buku kren hingga dibuat jilid ke-4 adalah Guru Hebat (Guru Hebat Bermartabat, Guru Hebat Millenial, Guru Hebat inspiratif, dan Guru Hebat Berprestasi).
Penulis bisa dihubungi di No HP : 087871926678, atau di email : dailmaruf@gmail.com
Atau di Blog : https://dailalser.blogspot.com/
MasyaAllah abah panutan, jadi inget almarhum bapak yang telah kembali dari jaman saya kecil
BalasHapusTulisan yang Selalu menjadi inspirasi.
BalasHapusSarat akan teladan dan perjuangan hidup