Kamis, 09 Juni 2022

Golden Age Aku Malah Ngebolang



 Golden Age Aku Malah Ngebolang

Oleh : Dail Ma’ruf

 

Tawa riang dari bocah-bocah gembira hati

Melompat, berlari, menari tiada henti

Seakan air bah  yang membuncah kesana kemari

Mengalir terus mengalir menyejukan pikiran dan hati

 

Ceria bermain bersama teman sebaya

Dari pagi hingga petang tiada terasa

Kumandang adzan magrib bahkan terlupa

Dijemput bunda baru tersadarkan semua

 

Demikian masa kecilku di sebuah desa

Tunjung Teja nama desanya

Aku bermain bersama adik dan kaka

Karena rumahku jauh dari para tetangga

 

Keceriaan saat sekolah di Madrasah masih ku ingat

Ada saja sahabat yang isengin dan berbuat jahat

Mengambil tugas PR ku lalu disembunyikan tak terlihat

Aku pun nangis karena takut dibilang PR ku belum buat

 

Pulang sekolah jalan kaki 1 kilometer jaraknya dari rumah

Berdua Kakakku  yang juga sekolah di Madrasah

Abahku tak sekolahkan kami di SD dekat rumah

Alasannya agar kamu nanti tidak hidup susah

 

Alah-alah kami bisa tidur siang atau bermain indah

Kami langsung diminta makan dan solat di rumah

Tugas kami selanjutnya menggembala kambing ke sawah

Pulang petang bila perut kambing sudah penuh dan begah

 

Kami jalani lakon masa kecil yang harusnya indah

Kami berusaha mengembala sambil tertawa meriah

Seakan dunia milik kami dan yang lain hanya singgah

Tugas itu baru berakhir setelah kami tidak di rumah

 

Kami SMA di kota Serang jauh dari rumah

Kaka ku tinggal di pesantren namun suasana rumah

Aku kost  dekat sekolah agar bisa lebih murah

Masa kecilku tetap indah meski bagi anak lain tak mudah

 

Kini aku sadar hikmah dari tugas Abah

Aku, kakak dan adik dilatih disiplin dan Amanah

Mengawasi kambing 20 ekor tentu tak mudah

Namun terbukti bahwa pengalaman guru paling ramah

 

Duka lara masa kecil tak perlu ku unggah

Menjadi kenangan dan orang lain tak perlu ikut susah

Anakku tak kuperlakukan hal yang bisa buat hidupnya gelisah

Bahkan untuk sekolah, aku ikuti kemana ia akan singgah

 

Masa golden age kata orang kaya yang hidup mewah

Bagiku masa kecil tetap terasa indah kujalani dengan pasrah

Terima keadaan orang tua sebagai sesuatu berkah

Masa tuaku kini bahagia dan penuh berkah. Alhamdulillah.

Cipocok Jaya, 10 Juni 2022

14 komentar:

  1. Wah jadi ingat masa kecil aku pak ustadz

    BalasHapus
  2. Susunan kata yang indah, mengajak pembaca turut mengingat masa kecilnya jg yang indah

    BalasHapus
  3. Puisi kereen.
    Kisah masa kecil jadi buku solo keberapa pak guru ?

    BalasHapus
  4. Seru membacanya Pak.
    Dengan rima yang sama disetiap akhir bait.
    Menambah terhanyut terasa ketika membacanya.

    Sehat selalu Pak Dail

    BalasHapus
  5. Terhayut pak dail,kata kata yang begitu indah

    BalasHapus
  6. Puisi apa ya ini, saya agak lupa namanya, klo telelet sepertinya bukan,. yang jelas Indah untuk dibacanya

    BalasHapus
  7. Tp semoga yg terkenang adalah yg indah saja, ada pun kepahitan yg dialami itilah yg menempa diri dan menjadi pelajaran berharga yg mendatangkan hikmah luar biasa..

    BalasHapus
  8. Indah sekali puisinya Pak Dail dan mantabbe

    BalasHapus
  9. Masa kecil yang tertuang dalam puisi yang indah.. mantab.

    BalasHapus
  10. Masa kecil yang paling bahagia walau kita punya hewan untuk mengembalai tetap ikut dan bermain dengan teman- teman sebaya ,oh indahnya masa kecil

    BalasHapus
  11. Masa kecil yang penuh kenangan Pak Dail

    BalasHapus

DI STASIUN PONDOK CHINA JODOHKU BERSATU

Popular posts