Rabu, 25 Agustus 2021

MENULIS BISA DARI APASAJA...



Resume Materi          : 20

Materi                        : DARI MANA IDE MENULIS DATANG..?

Pemateri                   :  Wijaya Kusuma, M.Pd/ Om Jay

Moderator                  :  Ibu Maesaroh

Hari/Tanggal              :  Rabu / 25 Agustus 2021

KBM Gelombang      :  20


Pembuatan resume materi ke-20 dengan judul  POINT BUKU PADA KENAIKAN PANGKAT PNS dengan  pemateri DR. IMRON ROSIDI dan  moderator Ibu Maesaroh, karena terjadi kecelakaan maka dengan qiuck response segera diganti dengan materi :  Menulis Bisa Dari Apasaja, dengan pemateri Guru Besar KBM 19 dan 20 yaitu Bapak Wijaya Kusuma, M.Pd.

Narasumber Pak Imron, mengalami kecelakaan dan harus dijahit di RS, maka Guru besar kursus belajar menulis baca : KBM turun gunung. Kita doakan semoga beliau cepat pulih dan bisa berbagi ilmu kepada kita semua. Aamiin.

Kecelakaan bukanlah yang diharapkan, namun jika sudh terjadi maka itulah takdir.

Ya Om Jay, atau nama aslinya Pak Wijaya Kusuma mengisi materi malam ini. Judulnya Menulis Bisa Dari Apa Saja. Malam ini terasa berbeda sekali nuansanya, saya rasa ini karena bawaan
narasumber kita... ya memang Om Jay bawaannya santai namun memberikan banyak inspirasi.
 

Orang bilang : Tak kenal maka tak sayang, maka biar kita bisa sayang dalam artian  SENANG dengan Narasumber kita malam ini, maka ada baiknya kita simak biodata OM JAY, Guru besar KBM gelombang 19 dan 20.

INILAH FOTO  OM JAY :



Wijaya Kusumah, M.Pd , Akrab disapa Om Jay. Lahir di Jakarta, tanggal 28 Oktober 1972

Menyelesaikan pendidikan S1 di IKIP Jakarta pada Jurusan Pendidikan Teknik Elektro (1990-1994). Telah menyelesaikan pendidikan S2 pada Program Studi Teknologi Pendidikan (TP) Pascasarjana UNJ (2007-2009). S3 Program Studi Teknologi Pendidikan di Pascasarjana UNJ untuk gelar doktor pendidikan tahun 2021 ini insya Allah akan diraihnya.

Sejak 1992 hingga saat ini berkarier sebagai pengajar bidang studi TIK di SMP Labschool Jakarta. 

Pengalaman organisasi profesinya sebagai Sekretaris Alumni Elektro FT-UNJ (2006-2011), Kepala Humas Ikatan Pengembang Teknologi Pendidikan Indonesia (IPTPI) Pusat, Sekertaris jenderal Komunitas TIK dan KKPI (KOGTIK) DAN IKATAN GURU TIK PGRI, Pengurus APKS PGRI, Penulis Teraktif Kompasiana.com, Penasehat Komunitas Blogger Bekasi, Mantan Pengurus Pusat Ikatan Guru Indonesia (IGI), Mantan Penasihat Ikatan Guru Indonesia (IGI) Wilayah Bekasi, Konsultan pendidikan di beberapa sekolah swasta.

 Pendiri Komunitas Sejuta Guru Ngeblog (KSGN), Founder Teacher Writing Camp (TWC), Founder Ikatan Profesi Guru Indonesia (IPGI), dan pernah menjadi Pembina Redaksi majalah ”Gema” SMP Labschool Jakarta, dan beberapa sekolah terkenal di Jakarta.

 Omjay banyak diundang menjadi narasumber untuk menjadi konten kreator di banyak sekolah dengan disain dan metode pembelajaran modern di era Revolusi Indutri 4.0.

 Sekarang ini beliau mengembangkan website http://gurupenggerakindonesia.com.

 Beberapa karya ilmiah yang diterbitkan untuk tingkat nasional adalah:

1.      Proses Pembelajaran Internet dalam Meningkatkan Imtak Siswa (2005),

2.      Pembelajaran Berbasis ICT di Kelas Akselerasi dalam meningkatkan Imtak-Iptek secara Terpadu (2006),

3.      Peningkatan Imtak Siswa Berbasis Proses Pembelajaran Word melalui CTL & Portofolio (2007),

4.      Peningkatan Kualitas Pembelajaran Internet di Kelas Akselerasi dengan metode CTL & Penilaian Portofolio (2007),

5.      Menumbuhkan Kreativitas Menulis Siswa Akselerasi melalui Belajar Mandiri pada Pembuatan Blog di Internet (2008),

6.      Upaya Meningkatkan Minat dan Kreativitas Menulis Melalui Pengelolaan Blog di Internet (2008),

7.      Penelitian Tindakan Kelas (PTK), Mengapa Guru Takut Melakukannya? (2008),

8.      Mengenal Penelitian Tindakan Kelas (2008), Yuk Kita Ngeblog! (2009),

9.      Guruku Menggapai Bintang (2010),

10.   Menjadi Blogger Handal di Era Global (2010),

11.   Internet Sehat Bikin Hebat (2011),

12.   Menjadi Guru Tangguh Berhati Cahaya (2011),

13.   Efektifitas Pemanfaatan Blog Sebagai Media Test Online (2011),

14.   Menulislah Setiap Hari & Buktikan Apa yang Terjadi (2011), dan

15.   TIK: Menulis Blog Untuk Pendidikan (2012).

 Saat ini sudah menyelesaikan buku terbarunya:

1.       Catatan Harian Seorang Guru Blogger (2020), dan

2.      Menjadi guru di zaman Edan (2014),

3.      Menjadi Blogger Ternama (2017),

4.      Melejitkan Keterampilan Menulis Siswa (2020)

 Sedang meneliti tentang pemanfaatan dan Manajemen blog untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa (2019-2020).

 Beberapa Buku Best seller Om Jay :

1.      Buku Berburu Ilmu di negeri Panda yang Lucu (2021),

2.      Buku Agar PJJ Tak Lagi Membosankan (2021),

3.      Buku Awas Virus Corona Mengintai Anda (2021).

Sekarang ini sedang fokus menyelesaikan buku terbarunya :

1.      Belajar STEAM di negara China dan

      2.      Membacalah setiap hari lalu perhatikan apa yang terjadi.

Penulis Buku paket TIK kelas 7, 8, dan 9 SMP bersama guru tim TIK Labschool Jakarta yang diterbitkan oleh Penerbit Rajagrafindo.

 Alhamdulillah, Buku Om Jay telah banyak dipakai oleh guru TIK SMP di Indonesia melalui jalur MGMP TIK.

 Om Jay juga penulis buku untuk pembelajaran TIK Yuk Kita Ngeblog!.

 Saat ini telah menulis buku Informatika kelas 7, 8. dan 9 SMP.

 Juga menjadi koordinator untuk penyusunan buku Informatika SD, SMP, dan SMA. Buku informatika diterbitkan Penerbit Andi Yogyakarta.

Motto Hidup : Kejujuran Kunci Keberhasilan dan Kesuksesan. Hobbi: Menulis di blog

Email :

wijayalabs@gmail.com

wijayalabs@yahoo.com

 Alamat Rumah: Jl. Bintan B. 144 Rt. 05/10 Komplek TNI AL Jatibening Indah, Pondok Gede Bekasi 17412. Telepon. 021 8482225, hp/WA. 08159155515

Website : https://www.wijayalabs.com

Blog internet Wijaya lainnya yang pernah dibuat :

·         http://wijayalabs.wordpress.com

·         http://wijayalabs.blogspot.com.

·         http://omjaylabs.wordpress.com

·         http://kompasiana.com/wijayalabs

·         http://facebook.com/wijayalabs

·         http://twitter.com.com/wijayalabs

 

Prestasi Ilmiah Guru:

·         Juara Kedua Lomba Pidato Nasional Orientasi Jasa Keuangan (2013)

·         Juara III Guru berintegratis Bank Syariah Mandiri (2012)

·         Pemakalah Simposium Nasional Hasil Penelitian dan Inovasi Pendidikan  tingkat nasional 2010 dan 2011 di Balitbang Kemendiknas (Hotel Bidakara Jakarta tahun 2010, dan Hotel Aston Bali tahun 2011)

·         Pemenang kedua Guraru Acer Award 2011 di Jakarta

·         Pemenang Pertama Naskah Buku Pengayaan 2009 dari Pusat Perbukuan Depdiknas dengan judul Yuk Kita Ngeblog! 

·         Juara Pertama Lomba Blog Tingkat Nasional dari Pusat Bahasa Depdiknas 2009 di Jakarta

·         Finalis Lomba Keberhasilan Guru Dalam Pembelajaran Tingkat Nasional 2008 di Jakarta

·         Finalis Inovatif Teacher Tingkat Nasional 2007 di Jakarta

·         Finalis Lomba karya Tulis Pendidikan Luar Biasa Tingkat Nasional 2006 di Yogyakarta

·         Juara I Lomba karya Tulis Imtak Tingkat Nasional Depdiknas-Depag 2005 di jakarta

·         Nara sumber Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di kemendiknas, dan Kementrian pendidikan agama untuk para guru di Indonesia

·         Konsultan manajemen pendidikan dan sudah lebih dari 6 tahun

·         Nara sumber Creative Writing di beberapa kampus, dan telah menerbitkan lebih dari 13 buah buku

·         Pemenang III Lomba Inovasi Pembelajaran tingkat nasional (INOBEL) tahun 2017 di Kuta Bali.

·         Guru Paling Ngeblog 2012 di kompasiana.com yang beritanya ada di http://edukasi.kompas.com/read/2012/11/18/16364351/Wijaya.Kusumah.Pak.Guru.Paling.Nge-Blog

·         Guru yang Suka Menulis dan Ngeblog, dituliskan di rubrik Sosok Kompas, Rabu, 28 Mei 2013. Beritanya ada di http://edukasi.kompas.com/read/2013/05/29/09472471/Omjay..Guru.yang.Suka.Menulis.dan.Ngeblog.

·         Pemenang ketiga Inovasi Pembelajaran (INOBEL) bidang SORAK di Kuta Bali tahun 2017 yang diselenggarakan oleh Dirjen GTK Kemdikbud.

·         Juara Kedua Lomba Coding Putekkom Kemdikbud tingkat Provinsi DKI Jakarta tahun 2019.

Semoga dengan membaca biodata Om Jay malam ini kita semua semakin paham bahwa menulis ibarat minum dan membaca ibarat makan. Jika tidak kita lakukan maka akan kehausan dan kelaparan. Anda mau sehat ??.  Menulislah.

Foto Om Jay Saat terima pengharhaan Juara Ngeblog Nasional :



DALAM MENGAJAR MALAM INI OM JAY MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF DAN DOMINAN DI EKSPORATIF : 

Dengan menyuguhkan Foto Dirinya Om  Jay Bertanya : Tuliskan apa pendapat anda tentang Foto atau gambar di bawah ini !!



Dengan semngat peserta di anggota WAG gelombang 20 menuliskan apa pendapatnya tentang OM JAY : 

 

Bu Lina :Wajah ramah nan murah senyum itu muncul dimana-mana aku berselancar. Aku tau, usianya tidak muda lagi, tapi semangat masih terpancar jelas.  Suatu hari aku mengikuti kelas zoom nya, dan salah satu pematerinya adalah Om Jay. Begitu beliau disapa. "Banjiri internet dengan konten positif" , Itu yang aku ingat dan terngiang selalu. Yang memantik semangat untuk terus menulis sebisa mungkin sebaik mungkin.

 

Bu Endang : Seorang Blogger Indonesia, yang telah membuka kelas menulis dengan jumlah angkatan mencapai 20. Sebuah prestasi yang luar biasa. Dari beliau lahir para penulis yang sangan piawai di bidangnya bahkan melahirkan generasi yang cakap akan menciptakan ranah berfikir yang semakin luas dan dapat mengulik singa tidur bin malas untuk bisa bangkit dalam membuka dunia cakrawala menulis .seorang yang membuahkan amal jariah yg tak kan pernah putus..

 

Bu Helwi:  Sang  Founder. Saya mengenal Om Jay sejak kami masih sama sama kuliah  di kampus yang sama,hanya berbeda  fakultas dan jurusan .gedung kami bersebelahan namun saat itu , hanya say hello tanpa bicara banyak. Maklumlah kampus IKIP Jakarta di awal tahun 90 an bagaikan pesantren. pergaulan laki laki dan oeremouan yang saya rasakan saat itu dibatasi  .

Di tahun 1994 ketika jelang harus menyusun skripsi, saya malah aktif masuk organisasi yang di dalamnya juga ada Om Jay  Tapi tidak terlalu mengenalnya Hingga akhirnya kami lulus dan tak  saling jumpa lagi . Akhirnya tahun 2014 kembali kami bergabung dalam grup alumni organisasi saat dinkampus. Baru kutahu ternyata nama beliau sudah besar dengan juluukan sang blogger pendidikan  Sebagai tokoh kontroversi di grup KBM 19 dn 20.

 

Jeng Nur: Pribadi yang sejuk,senyum yang mengandung makna...rasanya pengin bisa ngobrol dan bersilaturahmi dengan beliau. Pasti bisa jadi teman curhat yang enak, tempat berkonsultasi ,tempat mencari solusi dan seribu kata tak bisa terungkapkan untuk menggambarkan sosok ini.Motivator dan inspirator luar biasa.Kalau boleh saya sampaikan bahwa Beliau adalah Guru Besar Pelatihan Menulis karena virus menulis yang disebarkannya.

 

Raliyanti: Beliau adalah Om Jay, seorang guru Informatika di SMP Labschool Jakarta. Seorang bloger dan penulis hebat yang sangat menginspirasi. Dengan kharismanya dapat merangkul dan menggerakkan guru-guru untuk menulis dan berkarya.

 

Miss Phia : Cermin selalu merefleksikan pa yang dihadapkan padanya, semua warna, bentuk, lekuk dan ukuran akan direfleksikan sebagaimana aslinya.

Malam ini cermin yang menempel di dinding putih itu merefleksikan sebuah semangat yang berkobar. Semangat yang telah membuka cerita perjuangan yang begitu banyak.  Semangat itu adalah Seorang lelaki yang hanya cerminlah yng tahu persis bagaimana telah banyak lelaki terefleksi itu merubah hidup begitu banyak refleksi yang lain. Om Jay refleksi semangt yang tidak akan ernah pudar.

 

Peserta lain : Seorang guru penggerak sejati, yang bisa menggerakkan semua termasuk kita untuk selalu berkreasi, aktif memotivasi, tak pernah lelah membagikan ilmunya yang sangat berarti, cukup pantas jika mendapat pangkat guru besar Indonesia yang sangat dikagumi. Terimakasih ucapan dari kami. Semoga bermanfaat di akhirat nanti.

 

Peserta lainnya : Omjay Menulis Setiap Hari. Wajahnya penuh keteduhan, seyumnya membuncah, dengan topi khas putihnya. Ya, dia adalah Wijaya Kusumah, atau biasa disapa Omjay. Seorang guru bloger Indonesia dan gurunya para guru dalam menulis blogger. Wajahnya yang penuh pancaran optimisme selalu ingin menjadi terdepan dalam hal kebaikkan. Sikapnya yang ramah selalu disenangi orang-orang disekitarnya. Tiap hari menulis tanpa henti. Berbicara selalu dengan hati. Ia selalu didapuk menjadi pemateri. Buku menjadi teman baik sepanjang hari. Menulis harga mati. Oleh sebab itu, ia menjadi dambaan siswa di hati.Tiada hari yang terlewati kecuali ia selalu tulis agar abadi.

 

Peserta lainnya : Awal gabung PGRI saya tertarik dengan figur "OM JAY" siapasih si OM Jay ini ? teriakannya tentang perjuangan TIK & KKPI terdengar di seluruh Indonesia terutama pas tau info ada siaran life dari  salah satu tv streaming dan "Om Jay" ini sering memposting figur-figur yang dikatakan "PEJUANG AGTIKKNAS" saya tambah penasaran dan OM Jay bukan hanya PEJUANG AGTIKKNAS, tetapi sudah wira-wiri di dunia IT & suka "corat-coret" dunia maya. Saya coba angkat cerita dari "OM Jay". Wijaya Kusumah, S.Pd, M.Pd, Lahir di Jakarta, 28 Oktober 1970. Menyelesaikan pendidikan S1 di IKIP Jakarta pada Jurusan Teknik Elektro (1990-1994). Telah menyelesaikan pendidikan S2 pada Program Studi Teknologi Pendidikan (TP) Pascasarjana UNJ (2007-2010). Kini beliau adalah Pelopor Guru Penggerak. ( Sumber : Ilham Kamandanu ).

 

Saiful Bahri: Seorang sosok luar biasa. Mampu bergerak dan menggerakkan orang2 hebat yg ada di seluruh pelosok nusantara. Beliau seorang guru blogger indonesia dan juga pegiat literasi. Beliau juga meruoakan founder kelas Belajar Menulis PGRI. Yang giat menyebarkan semangat dan motivasi untuk terus berkarya untuk negeri.

Ya itulah sosok Pak Wijaya Kusuma atau yg akrab di sapa Om Jay. Om jay yg selalu dpt menginspirasi setiap insan manusia. Yang selalu semangat menyuarakan literasi.

 

Peserta lainnya : OmJay, beliau seseorang yang baru ku kenal dari bedah soal p3k, dan membawaku pada grup belajar menulis. Dan ternyata beliau adalah sahabat dari guruku waktu aku SMA. Dari cerita beliau, aku takjub dan sangat bangga bisa bergabung dalam belajar menulis ini. Beliau banyak memotivasi untuk menjadi manusia yang jauh lebih baik. Menulislah dan lihatlah perubahan yang terjadi. Itu yang selalu aku ingat. Terima kasih Omjay, berkat beliau, aku bisa mengenal dunia literasi.

 

Bloger  Ibu Chank: " Menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi ".... setiap melihat tokoh yang satu ini, kalimat itulah yang selalu terngiang. Wajah segar yang selalu tersenyum   setiap saat, penebar motivasi bagi pengagumnya. Sang guru blogger yang telah memberi kesempatan belajar menulis untuk ku. Semoga selalu sehat, panjang umur dan selalu berbahagia dalam hidup. Do'a ku dari jauh ....

 

Lia Teman Menulis: Beliau pak Wijaya Kusumah, M.Pd. biasa disapa om Jay.

Saya pertama mengenalnya di kelas menulis bersama PGRI. Orangnya hangat, ceria dan mengispirasi semua guru guru hebat se Indoneaia untuk mencintai literasi utamanya menulis. Sejak kenal beliau saya jadi semakin suka, cinta bahkan candu menulis. Terima kasih guruku, kau inspirasiku.

 

Peserta lainnya : Seorang motivator pendidikan dan literasi , inspirator handal dalam hal aktivitas menulis. Wajah sederhana tapi tetap berwibawa dan bermakna. Senyum khas yang menyejukkan suasana. Tak pernah lelah memotivasi penulis pemula, menghargai apapun karya yang ada. Itulah BPK Wijaya Kusumah, alias om Jay. Saya mengenal beliau lewat channel belajar menulis gel 20. Saya di cemplungkan oleh bunda Aam ke dalam kawah candradimuka dan disitulah tau sosok omjay yang sudah melahirkan banyak penulis baru yang unggul. Karya karyanya sudah menembus level nasional . Semoga sehat selalu dan terus menginspirasi dunia literasi Indonsia.

 

Marlinda: Wajah yang selalu penuh senyum, tanpa ada beban, tulus dalam berbicara. beliau selalu memberikan motivasi untuk mau menulis dengan semboyan yang selalu di munculkan untuk menulis setiap hari dan perhatikan apa yang terjadi. membuat saya ikut menulis walaupun kadang bisa kadang tidak. tapi saya selalu ingin seperti beliau untuk bisa juga menulis agar saya dapat melihat apa yang terjadi. Insyaalalah.

Peserta lainya : Omjay kukenal di webinar, ketika namanya sampai di telingaku merupakan orang yang sangat terkenal. Yang menarik bagi saya, mendengar bahasanya santai tapi serius. Menyemangati bagi kami yang biasa saja. Bisa menjadi teman, bahkan ada untuk pelatihan terbaik untuk bisa tetap terus belajar. Keramahan Omjay menjadikanku berani bergabung dengan orang hebat lainnya. Keceriaannya melupakan sepenggal kesedihan. Menyemangati kehidupan mesti di jalani. Muliakan dalam doa. Sehatkan dalam serangkaian perjalan hidupnya. Panjangkan umurnya demi selesai kebaikan.

 

Peserta lainnya : Beliau adalah seseorang yang iklas membimbing kami untuk belajar menulis. Beliau memberikan materi dengan ramah dan  bijaksana. Dengan itikabaiknya sehingga lahirlah penulis- penulis yang luar biasa. Beliau memberikan kuliah onlene sejak gelombang 1. Sekarang sudah sampai gelombang 20. Saya sebagai pengikutnya menanti terus ilmu-ilmu yang akan disampaikan walau sampai saat ini baru 1 judul buku yang dapat saya tulis .Terimakadih guruku Om jay.

 Kesimpulan dari Bang Jay :

1.     Ternyata dari sebuah foto banyak melahirkan sebuah tulisan yang menarik. Bila kita mampu menulis dengan hati, maka foto itu akan bernyawa. Apalagi bila kita mengenal sosok foto dari orang yang kita kenal. Walaupun belum pernah berjumpa secara langsung.

 

Selain dari foto, ide menulis bisa datang dari sebuah video pendek. Mari kita tonton video di YouTube dan di wa group !. Dan Om Jay Pun mengirimkan sebuah video :



Lalu Om  Jay Kembali meminta Peserta KBM 20 untuk memberikan tanggapannya !!

Berikut  ragam tanggapan dari Peserta yang LUAR BIASA :

Jeng Nur: Dari Video tersebut tersirat bahwa : Belajar diwaktu kecil bagai melukis di atas batu,belajar setelah dewasa bagai melukis di atas air.  Belajar itu tiada henti,dari kecil hingga dewasa. Di setiap masa tersebut mengalami kesulitannya masing - masing. Sehingga tidak ada alasan untuk tidak belajar,karena tanpa belajar kita tidak akan pernah mampu menyesaikan setiap masalah yang menghadang.

Bu Endang: Menyaksikan video tersebut mengngatkan saya pada masa kecil saya, bergabung diajak abang saya untuk ikut anak remaja masjid, lagu singkat nan padat syarat akan pesan. Lagu tersebut hingga kini tak punah, tak surut oleh zaman, bahkan jadi awal kalimat saat menasehati dan mengingatkan anak kandung bagkan anak didik. Bagaimana kita bisa menjadi seorang yang sukses jika tak diasah sejak kecil, kira-kira seperti itu pesan yang terkandung dalam syair tersebut.

 Marlinda: Mendengar Nyanyian Om Jay saya ingat dengan orang tua saya. Belaiau yang juga sering menyanyikan lagu ini kalau saya lagi malas belajar. kemudian beliau mengatakan kalau sudah tua nanti seperti saya, walau belajar tapi  susah ingatnya. maka kalau bisa belajar sekarang ya belajar sekarang kata beliau. ternyata sekarang setelah saya mempunyai anak anak, saya sering mengatakan hal yang serupa pada anak anak saya. inilah lagu sepanjang masa. tapi bagi saya belajar menulis bersama di WAG belajar menulis tidak berlaku nyanyian ini,..He he he walau saya sekarang sudah hampir kepala 5, saya akan menulis ibarat diatas batu he he he...

 Bu Lina: Belajar di waktu kecil bagai mengukir di atas batu.  Belajar di waktu dewasa, bagai mengukir di atas air. Senandung tanpa musik pengiring itu dinyanyikan oleh Om Jay. Sederhana liriknya, sederhana nadanya, jauh dari hiruk pikuk hingar bingar alat musik.  Tapi tak sesederhana itu maknanya. Kita -yang dewasa ini-- dituntut kesabaran luar biasa menghadapi proses pembelajaran anak didik kita yang masih usia anak dan remaja. Kita-yang dewasa ini-- seperti belajarnya pelukis di atas air. Tanpa bekas mendalam yang terukir di air. Tapi derasnya air yang terus menerus pun dapat menggerus batu yang keras. Pantang menyerah belajar dan mengajar. Semangat pendidik Indonesia

Lukman Bloger Yogyakarta: Om jay adalah orang hebat dan inspiratif, "Lagu Sarat Makna”.

Peserta lain : Om Jay ingin memberikan pesan. Selagi ada waktu, teruslah belajar. Belajar hingga ruh ini lepas dari jasadnya. Mumpung ada waktu luang, waktu kosong, manfaatkan belajar. Karena manusia sering lupa, ketika ia sehat, tidak mampu memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Padahal, waktu menjadi modal utama untuk melejitkan potensi.

Peserta lainnya : Lagu Sarat Makna. Walaupun suaranya sumbang, Omjay tetap semangat menyanyi. Sungguh sebuah lagu yang sarat makna dan menggugah. Pesannya begitu jelas ketika syair itu ia nyanyikan. "Belajar diwaktu kecil seperti mengukir di atas batu, belajar sesudah dewas,  bagai mengukir diatas air, la..la..la” begitulah lagu yang Omjay nyanyikan ciptaan Nur Asiah Jamil. Om Jay ingin memberikan pesan. Selagi ada waktu, teruslah belajar. Belajar hingga ruh ini lepas dari jasadnya. Mumpung ada waktu luang, waktu kosong, manfaatkan belajar. Karena manusia sering lupa, ketika ia sehat, tidak mampu memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Padahal, waktu menjadi modal utama untuk melejitkan potensi.

 Miss Phia : Belajar. Lantunan lagu nasihat yang terdengar sayup dari kejauhan,

belajar diwaktu kecil bgi melukis diatas batu. belajar diwaktu kecil bgi melukis diatas batu. Dua kali terdengar liriknya, makin lama makin terdengar mendekat ditelingaku. Saat ku cari arah bunyi lagu, kutemukan sumber suara yang tak begitu merdu tapi sangat mengguggah asa ku untuk terus mendengar lagi. Belajar sesudah dewasa bagaikan melukis diatas air. Belajar sesudah dewasa bagaikan melukis diatas air.

Bait Kedua yang diulang dia kali terdengar semakin menggetarkan dada ini.., Ya, tergetar aku mendengar alunan nya.. Bagaimana tidak, aku yang sudah tak semuda dulu baru belajar hal baru.  "Tak apalah.. " Benakku, biarlah kedewasaan usia ku ini ditemani dengan banyak pelajaran baru, …

 Peserta lainnya : "belajar di waktu kecil bagaikan mengukir di atas batu". Maksudnya adalah: ketika kita belajar atau menuntut ilmu dari kecil, maka ilmu itu akan terukir permanen dalam kepala kita, karena pikiran anak kecil itu masih bersih, belum terlalu banyak beban fikiran atau beban kehidupan.

 "belajar di waktu besar bagai mengukir di atas air"

Maksudnya adalah: ketika kita belajar waktu sudah besar atau dewasa, pikiran kita akan sulit sekali mencerna ilmu pengetahuan, karena pikiran orang dewasa sudah terlalu banyak beban fikiran atau beban kehidupan. Setiap mencoba mengingat pelajaran maka akan mudah juga untuk lupa.

 Ilham Kamandanu: Dari vidio tetsebut mengingatkaku ketika belajar di SD saya dengar dari guru SD kita harus belajar di waktu kecil bagai belajar di atas batu artinya pembelajarannya menempel di ingatan kalau belajar di atas air bagai belajar seperti sekarang sudah tua.

 Peserta lainnya : Belajar pada dasarnya memiliki ruang sendiri-sendiri. Ketika kita belajar di waktu kecil bagai melukis diatas batu. Belajar sesudah dewasa bagai mengukir diatas air. Suara OmJay merdu juga ternyata ☺️☺️. Dari syair tersebut dapat kutarik kesimpulan bahwa belajar itu sudah terjadi sejak kecil dengan kapasitasnya sendiri bahkan saat dewasa juga masih harus belajar dengan kapasitas yang jauh lebih sulit dan penuh tantangan. Mengukir di atas air, itu sangat sulit bukan ???

 Bu  Helwi : Belajar saat kecil dan dewasa. Lagu ini selalu mengingatkan pada masa kecil saat di pengajian sebelum mulai mengaji.  Tadarus ,lagu saja sama kami nyanyikan lagu ini Memaknai  pentingnya menghargai waktu belajar ,pembiasaan baiak sejak kecil  akan melekat erat hingga dewasa bejalar saat kecil, lebih mudah menerima ilmu .Setelah dewasa kemampuan menerima ilmu sudah berkurang. Karena banyaknya maslaah dan hal yang difikirkan.

 Lukman Bloger Yogyakarta: Ilmu dunia akhirat Wajib dituntut dipelajari, Dari kecillah engkau mendapat . Sudah dewasa berguna kemana pergi .Terbukti Om jay sejak kecil dia belajar dengan sungguh-sungguh sampai dewasa dia mengajarkan ilmunya kepada kita semua dan memotivasi kita. 

Kesimpulan dari Om Jay :

Belajar bisa diambil dari berbagai media.  apa saja : bisa foto , video, dan audio. Dari yang ringan dan dari yang tampak tidak penting.  Mantra Om Jay satu saja ... MENULISLAH SETIAP HARI  dan buktikan ...APA YANG TERJADI?.

Pantun malam ini :

Sakit rasanya sakit gigi

Namun tak separah sakit hati

Meski badan terasa sakit seluruh sendi

Simak materi Om Jay  sakitnya hilang sendiri.


Terima kasih Om  Jay. Selalu Menarik dan inspiratif 




Selasa, 24 Agustus 2021

3 HARI TANPA WIFI DI RUMAHKU

    









 Di era digital sekarang ini,  kebutuhan manusia terhadap pulsa atau kuota sudah menjadi kebutuhan pokok atau  primer. Sama dengan kebutuhan akan sembilan bahan pokok baca SEMBAKO. 

   Rasanya tanpa memiliki ketersediaan kuota  baik di data celular maupun di jaringan Wi-Fi hidup terasa sulit dan tidak nyaman. Apabila tiodak ada jaringan baik dari selular/ data maupun dari WiFi. rasanya seperti kendaraan kehilangan arah.

 Meski bisa pakai data selular atau tetring, namum penggunaannya amat boros.  Isi pulsa 50 ribu setelah dipaketkan hanya cukup sehari atau dua hari saja.



 Di masa pandemic ini, semua dilakukan secara daring, termasuk sekolah. Buka soal di Google Class room hanya bisa dilakukan bila terhubung ke jaringan internet.

 Dengan matinya Wifi 3 hari dari Ahad hingga hari ini Rabu, anakku tugas menumpuk. Kalau sehari saja ada 3 PR, maka selama 3 hari ini sudah 9 tugas. Dan jika rata-rata mengerjakan 1 PR selama  1 jam, maka butuh 9 jam. Atau setara dengan seharian tanpa istirahat.  Kalau ngikuti rasa kesal, sudah level 3 atau tingkat tinggi.

 Langganan Xl prioritasku yang biasanya bisa diandalkan , pada  saat WiFi sedang eror begini malah tidak bisa pula. Ibarat istilah sudah jatiuh tertimpa tangga. Sudah kesal dengan WiFi, eh malaj Xl prioritas menamnbah pula rasa kecewa.

 Sudahlah, dari pada marah tak selesaikan masalah, lebih  baik ambil hikmahnya saja. Supaya waktu dimanfaatkan untuk hal laiu yang lebih manfaat. Misal dengan beberes rumah atau memperbanyak tadarus alquran, dan dapat diisi dengan membuat tulisan tentang apa yang sedang dirasakan.

 Sudah mengadu ke kantor dari, kemarin, dan hari ini Kembali mengadu ke CS, Selang 2 jam datang teknisi dari FAZZ Net ke rumah memeriksa boks dan jaringan, Semoga ketemu dan bisa pulih lagi. Aamiin.


Setelah 1 jam lebih  dichek dan ditelusuri, alhamdulillah ketemu akar masalahnya. Ada kaber optik keputus benang layangan. Setelah disambungkan jaringan WiFi di rumahku normal kembali. Terima kasih abang teknisi. Meski melebihi jam kerja pulang lewat dari jam 17.00. semoga amalmu jadi pahala yang akan manfaat untuk bekalmu di akhirat. Aamiin.




Senin, 23 Agustus 2021

TEKNIK PROMOSI BUKU


 

Resume Materi        : 19

Materi                        : TEKNIK PROMOSI BUKU

Pemateri                    :  AKBAR ZAINUDDIN

Moderator                   :  Ibu Kanjeng

Hari/Tanggal              :  Senin / 23 Agustus 2021

KBM Gelombang       :  20

 

 Materi ini penting bahkan sangat penting. Mengapa demikian ?. Ya, karena apapun produk yang kita buat, agar bisa laku dipasaran, maka kuncinya di promosi. 

Ada produk bagus dan dipromosikan dengan hebat, maka akan menjadi laku keras. Ada pula produk yang sama bagus tapi promosinya kurang hebat maka biasa saja dan kurang laku. Perbedaannya dipromosi terhadap produk.

Bahkan di era digital sekarang, perusahaan menganggarkan dana besar untuk promosi produknya. Baik dengan iklan di media cetak, media elektronik, media sosial dan bahkan di billboard atau papan reklame di jalan-jalan. Tujuannya sama yaitu promosi.

Sebagai penulis baru yang akan segera menerbitkan buku antologinya bersama teman-temannya di Kursus Belajar Menulis ( KBM ) gelombang 20, tentu saja Damar punya impian bahwa bukunya laku dipasaran.

Malam ini Damar akan mendapatkan materi Teknik Promosi Buku dari Pak Akbar Zainuddin dan dimoderatori Ibu Kanjeng.  Apakah promosi itu, mengapa harus dipromosikan, dan bagaimana cara mempromosikan buku yang efektif.

Bagi teman pembaca yang ingin tahu bagaimana pemaparan Pak Akbar malam ini, dapat mengikuti resume materi yang akan dibuat Damar berikut ini.

Sebelum menyimak paparan Pak akbar ada baiknya simak dahulu CV beliau, biar makin yakin bahwa materi yang akan disampaikannya sesuai dengan pengalamannya dan kompetensinya. Ini dia sekilas tentang Pak akbar Zainuddin.


Dalam paparan materi promosi buku Pak Akbar menyampaikan bahwa memasarkan buku tujuannya agar maksimal manfaat dari buku yang ditulis.  Ada 4 strategi dalam promosi menurut pak Akbar narasumber kita yang luar biasa malam ini yaitu :

1.      Strategi Produk

2.      Strategi Harga

3.      Strategi Distribusi

4.      Strategi Promosi.

Target pembaca. Sebelum kita menulis buku harusnya sudah menentukan dahulu siapa pembacanya.

Buku kita dibuat untuk kalangan mana. Buku Man jadda wajada, saya buat dengan segmentasinya kata pak Akbar. Ada yang untuk pelajar/mahasiswa, ada untuk orang tua, professional dan seterusnya.

Produk yang akan kita buat , sebelumnya harus ditentukan segmentasinya. Segmen anak akan berbeda dengan remaja dan dewasa. Buku untuk anak–anak harus full colour, tulisannya font besar dan gambar harus menarik.




Buku yang dibuat, harus disesuaikan dengan kebutuhan pembaca. Segmen remaja harus menyesuaikan dengan selera kaum mileanial. Jika itu bisa dilakukan, maka buku yang dibuat akan dibutuhkan dan akan laku terjual.

Buku menulis Pak Akbar, luar  biasa laris dipasaran,  Buku berjudul UKTUB atau bahasa Indonesianya tulislah, Pak Akbar membuat beberapa buku Uktub ini dengan segmen pasar yang berbeda. Dan ini disambut antusias pasar. Mreka yang ingin belajar menulis mendapatkan apa yang mereka cari pada buku beliau. LUAR BISA BUKAN ??

Tiap Buku Pak Akbar akan diperungtukan untuk pembaca macam apa itu sudah ditentukan, ada yang untuk anak dan remaja. Ada uktub untuk mahasiswa, dan ada untuk penulis profesional seperti Damar dan teman-temannya di KMB angkatan 20. Inilah penam;pakan buku Uktub karya pak Akbar.



Harga ada harga umum dan premium. Untuk masyarakat umum tetap dibuat yang harga standar, dan yang premium tetap dibutuhkan untuk kalangan tertentu. Ada kalanmgan menengah ke atas yang mencari buku yang dibuat dengan kertas lux, sampul hard cover, dan dipajang di etalase utama. Bagi mereka harga tinggi bukan masalah,  yang utama selera terpuaskan.

Distribusi bisa di toko buku, bisa dengan jual langsung via online, dan bisa lewat marker place.

Promosi, dilakukan bersamaan antara penerbit dan penulis, promosi tujuannya untuk mengenalkan buku kita. Cara promosi bisa dengan beberapa hal misalnya :

Bisa dengan membuat acara Launching buku baru, diluncurkan bisa kita lakukan di masjid, di aula sekolah, di kampus bersama mahasiswa, atau di hotel dengan para professional dan pejabat daerah.

Adakan bedah buku, dan adakan  work shop, serta buatlah komunitas. Buku man jadda wajada hingga hari ini alhamdulillah sudah laku hingga 3.000 eksemplar.  Buatlah buku dengan segmentasi tertentu, dan buat komunitasnya. Sehingga komunitas itu yang akan promosikan buku kita.

Bangun jaringan reseller,  buku-buku kita agar laku jual buat jaringan reseller, biarkan mereka menjadi mitra kita. Relasi  yang dibangun adalah simbiosis mutualisme. 

Jualanlah  di online di market place terus perkenalkan buku kita. Terus dekatkan dengan pembaca.  Agar mereka tertarik dan akhirnya membeli buku kita.

Channel pak Akbar ini tayang setiap kamis, dengan komunitas man jadda wajada, sukses berawal dari pesantren dan folloersnya sudah ribuan. Luar biasa bukan?.

Damar merasa terinspirasi dengan materi yang disampaikan pak Akbar, dan sudah terbayang bagimana akan mempraktekannya setelah buku antologinya terbit nanti.

Bagi teman- teman yang penasaran bagaimana materi lengkap tentang mempromosikan buku sebagaimana yang damar buat resumenya, bisa klik video atau tautan di bawah ini. 

Simak sampai tuntas. Ingat : man jadda wajada artinya siapa yang bersungguh sungguh, maka akan berhasil. Dalam istilah sunda “upami keyeng pasti pareng”. 


Video terkait 7 langkah promosikan buku :




Tautannya :

https://youtu.be/lZhAixv86wA





Minggu, 22 Agustus 2021

LAKUKAN TIRAKAT DAN BERSABARLAH : INSYA ALLAH HAJATMU TERKABUL

 



Suatu waktu saya ditanya sepupu, amalan apa yang dibaca bapakmu karena Kyai yang dituakan di Batu Ampar Pamekasan sampai menjemput di depan rumah bersama istrinya saat akan menemui beliau. Padahal di dalam rumah sedang banyak tamu. Pulangnya dibawakan oleh-oleh lagi.

Saya jawab tidak tahu. Hanya yang saya tahu bahwa bapak jarang tidur di kasur. Tidurnya menyandar ke tembok beralaskan sajadah dan menghadap Qiblat. Hingga akhir hayat beliau, saya tak pernah tanya amalan-amalan apa saja yang beliau baca. Tahunya rutin mengaji dan kalau bulan Ramadhan khatam sampai 10 kali.




Tahun 2016, bapak kena tipu undian berhadiah melalui telepon rumah. Saat mau transfer pihak bank sudah mengingatkan tapi bapak memaksa terus. Pihak bank mengingatkan karena bapak sudah lama jadi nasabah sehingga para pegawai bank pada kenal. Di transferlah 10 juta. Saat pulang ke rumah, ibu tahu akan hal ini. Lalu telepon saya. Bapak balik lagi ke bank. Katanya mau transfer lagi 4 juta tapi tidak bisa karena pihak bank sudah saya telepon duluan.




Saat bapak pulang ke rumah, saya telepon bapak, dan menjelaskan bahwa itu penipuan. Apa jawab bapak?, itu berarti bukan rejekinya. Nanti akan diganti dengan yang lebih besar ucapnya. Saya akui soal kesabaran bapak yang luar biasa. Ini bertolak-belakang dengan saya yang mudah marah. Marahnyapun langsung bak bik buk tanpa ada ucapan pendahuluan. Akibat kurang pandai mengendalikan rasa marah ini, banyak rencana-rencana saya yang harus melalui jalang panjang dan berliku bahkan terkadang buntu.





Tahun 2017, bapak membangun rumah masa kecilnya di Sumenep ukuran 12 m x 25 m. Habis hampir 1 M. Itupun batu-batu buat pondasi tinggal ambil saja dari sungai dekat rumah. Saya heran soal uang sebanyak itu. Darimana beliau dapatkan yang hanya Pensiunan Guru golongan IV C. Anak-anaknya juga tak ada yang membantu sepeserpun. Itulah keajaiban rejeki.

Bapak meninggal di rumah itu pada 25 Ramadhan 2020. Bapak mengungsi dari Pamekasan ke rumah masa kecilnya di Sumenep karena ada tetangga yang kena Covid 19. Paginya masih bercanda dengan tetangga, siangnya tidak sadarkan diri selama 3 hari. Perawat dan Dokter didatangkan ke rumah yang di Sumenep. Malam Senin habis shalat Tarawih beliau meninggal yang sebelumnya selalu ditalqin secara bergantian.

Inti dari tulisan yang panjang ini, bertirakat dan bersabarlah. Insyâ Allâh apa yang diinginkan akan tercapai. Penuturan ini seperti tak masuk akal. Namun ini fakta dan nyata. Dan saya yakin ada beberapa orang yang semacam bapak saya ini.

Penuturan Paklung teman saya di WA grup dakwah silaturahmi. 


Sabtu, 21 Agustus 2021

GEBYAR MUHARAM 1443H DI YPI AL AMIN DIISI CERAMAH DAN SANTUNAN YATIM

 



Acara Gebyar Muharam tahun 1443 hijriyah di lingkungan Yayasan Pendidikan Islam Al Amin Balaraja Kabupaten Tangerang Banten diisi dengan : lantunan tadarus bersama, iringan lagu lagu marawis, ceramah agama, doa bersama untuk negeri, dan santunan yatim piatu.

Peringatan muharam tahun ini  meski masih di masa pandemi namun alhamdulillah dapat kami laksanakan dengan khidmat, sederhana dan insya Allah bermanfaat bagi lingkungan bangsa dan negara. Demikian Pak Ato Suparta selaku ketua YPI Al Amin menyampaikan dalam sambutannya.



Diselenggarakan pada hari kamis 10 Muharam 1443 hijriyyah bertepatan dengan tanggal 19 Agustus 2021. Kami bersyukur dapat melaksanakan kegiatan gebyar Muharam ini.

Sebelum acara di mulai semua yang hadir melaksanakan sholat duha di lapangan upacara sebagai bentuk rasa bersyukur kepada Allah SWT atas nikmat sehat dan kenikmatan yang telah diterima hingga saat ini.




Kegiatan ini  kami adakan dengan tujuan meminta kepada Allah SWT agar pandemi ini segera berakhir dari  bumi Indonesia, demikian ungkapan  Ibu Atikah selaku ketua panitia dalam sambutannya.

Diiringi tadarus alquran  dan lantunan lagu lagu marawis,  acara “ Gebyar Muharam 1443 hijriyah” tahun ini mampu membangkitkan semangat baru baru bagi para siswa dan guru di MTs  dan MA Al Amin.

Tausiyaah agama disampaikan oleh KH BUSHAERI AMIN, beliau adalah adik kandung dari Prof Dr KH Maruf Amin. Dalam paparannya penceramah yang merupakan adik Wapres ini berpesan agar hendaknya kita tetap bisa bersyukur dalam keadaan sesulit apapun. Tetap mau berbagi baik dalam keadaan lapang maupun sempit. “Alladzina yunfiquuna fii syarroi wadhorroi, wa hiinal baats”.

Para guru, para murid dan karyawan  YPI Al Amin tampak antusis mendengarkan ceramah agama yang disampaikan oleh KH BUSHAERI AMIN




Doa dipimpin oleh  ustadz Wawan Setiawan guru bahasa Arab di MTs dan MA Al Amin, yang dikenal sebagai guru yang selalu tersenyum dimanapun dan kapan pun. Dalam untaian doanya beliau meminta kepada Allah SWT, agar pandemi ini segera diakhiri, memohon agar mengampuni dosa dosa seluruh muslimin dan muslimat, dan menyembuhkan siapapun yang hari ini sedang sakit atau isoman. Aamiin.



Acara Muharam ditutup dengan pemberian santunan kepada 13 murid yatim piatu di lingkungan MTs dan MA Al Amin. Tampak wajah gembira dari para penerima santunan dan mereka berdoa dalam hatinya semoga donatur yatim diberi kesehatan, kesuksesan dan keberkahan.

Sumber dana didapat dari ketua YPI Al Amin Bapak H. Ato Suparta. Santunan diserahkan oleh Kepala MTs Bapak Azwansyah. SPd dan kepala MA Bapak A. Syifaus Syarif, S. Hum.

Demikian berita ini dihimpun Damar.News dari narasumber Pak Wawan melalui hubungan telepon selularnya. 

DI STASIUN PONDOK CHINA JODOHKU BERSATU

Popular posts