Kamis, 30 Desember 2021

MAKAN BARENG DI SAUNG DOLET : SYUKURAN LULUS PPG

FOSE DEPAN GERBAANG UNTIRTA 1



KAMIS, 30 Desember 2021 adalah hari bersejarah bagiku dan bagi kami kelompok A kelas 10 PPG gelomnbang 1 Untirta tahun 2021. Setelah sekian lama menanti acara peetemuan, akhirnya hari ini impian untuk syukuran kumpul bareng makan bersana itu jadi kenyataan.

Bertempat di RM. Saung Dolet Pabuaran kab Serang, kami kumpul sekitar pukul 10.00 pagi WIB. Aku tiba pas pukul 10.00 bawa motorku yang setia PCX silver, semua temanku bawa mobil kecuali pak ahlani dan aku.

FOSE DI GERBANG UNTIRTA 2

Yang bawa keluarga ada bu Monik, bu Danik, Pak Ahlani, bu Icih  dan Mu Ena. Bu monik dengan anak bungsu dan suaminya, bu ena bawa 2 putrinya, pak ahlani dengan anak dan istrinya, pak darmawan dengan 2 anak dan istrinya, sedangkan bu Icih dengan Kakang Prabu yang setia.

Yang datang partai tunggal : Aku, bu Eka, Bu Dewi, dan Bu Anung. Tadinya kami mau kumpul 10 dengan bu Dian namun berhalangan karena ada pengarahan PPPK takut ketinggalan katanya. Yang ijin gak bisa datang Bu Diana dan Bu Dedeh. Meski hanya 9 orang namun ramai karena anak-anak kecil yang lucu dan kalem.


MAKAN ISTIMEWA LUPA BERHENTI...


Acara di mulai obrolan santai tanya – tanya tentang kisah berumah tangga pak ahlani yang kisahnya bagai Novel Korea. Penuh konflik dan mendebarkan…namun berakhir dengan perpisahan secara pengadilan. Istri yang pertama pak Ahlani kini tidak ada komunikasi lagi katanya. Dan anak dengan mantan istrinya usianya sekitar 5 tahun, sedangkan denga istri yang sekarang Yayang Mbeb anaknya sekitar 2 tahun.


TUKERAN KADE SUPER SERU


Ada juga kisah seru pak darmawan di keluarga yang begitu di saying istrinya, gak bisa kemana-mana dan dalam kontrol sang pujaan hati. Saat ditanya apakah Pak Dar Bahagia. Spontan ia jawab ia dong … bahagia.

(to be kintinu…)

Rabu, 29 Desember 2021

SEPENGGAL KISAHKU MENJADI GURU


 

JALAN BERLIKU MENJALANI PROFESI GURU

Oleh : Dail Ma’ruf, M. Pd

 

Kalah Perang dan Pulang Kampung.

               Ada sebuah hadits nabi yang mengatakan bahwa “bencilah apa yang kamu benci sewajarnya saja, dan cintailah apa yang kamu cintai sewajarnya saja”.  Itulah yang mungkin pepatah yang tepat dengan perjalanan berliku profesiku sebelum menjadi guru. Memang dari sejak aku sekolah di MAN 2 Serang aku tak bercita-cita menjadi guru. Alasanku waktu itu tak pilih PGSD karena abah dan ibuku keduanya guru namun kekurangan dalam hidupnya dan aku merasa banyak keinginan yang tak bisa kudapatkan karena orang tua yang tak punya uang. Saking sederhananya aku tak pernah beli baju baru jika lebaran. Baju baruku dibelikan seragam sekolah, dan baju harianku sebagaian besar warisan dari kakaku yang sudah tidak muat.

               Tak bermaksud menyalahkan abah dan ibu, namun saat aku ditawarkan masuk PMDK IKIP Jakarta  dengan pilihan PGSD dan Bahasa Arab aku tak pilih PGSD dan pilih Bahasa arab. Dengan bayangan bahwa nanti bisa kerja di kadubes atau Travel haji dan umrah. Namun semua yang kita jalani rupanya ujungnya yang terjadi adalah yang sudah ditetapkan Allah SWT sebagai jalan hidup. manusia merencanakan dan Allah SWT menentukan.

               Pasca kuliah, berbagai profesi kulakoni untuk menemukan jati diri dan mencari penghidupan yang lebih baik. Jadi bagian administrasi di rental komputer dan bimbel rakit komputer, pernah kerja di Lembaga survei LP3ES dalam kegiatan Quick Count Pemilu, jadi peneliti di NDI untuk Pilkada, dan akhirnya menyerah dan memutuskan pulang kampung agar bisa hidup dekat dengan kedua orang tua.

Mengabdi di Yayasan Tempat Aku Mondok.

               Sepulangnya dari perantauan dan kembali ke kampung halaman aku tinggal di rumah pinjaman Ibuku di Kota Serang. Aku mencoba melamar pekerjaan ke beberapa perusahaan mobil/ motor, dan ke beberapa sekolah  sejak Januari hingga April 2006, namun tak ada panggilan. Karena bekal tabungan makin berkurang, akhirnya aku terima tawaran dari Abahku untuk mengajar di SMP dan MTs tempat aku mondok semasa aku remaja.

               Menjadi guru pelajaran IPS, PKN dan Bahasa Arab di 4 kelas dan mengajar 6 hari, libur hari Jumat, dengan jarak 20 KM dari rumahku ke tempat aku mengajar, kujalani hingga 1 tahun. Karena terdesak kebutuhan, sedangkan pihak yayasan hanya bisa menggajiku Rp.600.000/bulan, aku pamit dan melamar ke  sekolah lain yang lebih dekat dan gajinya lebih bagus, Alhamdulillah diterima di sekolah SDIT Al Izzah di Unyur Kota Serang.

Mengajar di SDIT Al Izzah Kota Serang

               Aku awalnya mengira bahwa mengajar di sekolah di kota Serang apalagi dengan Gedung bagus 3 lantai dan muridnya yang ribuan, serta uang pangkalnya di atas 10 juta dan SPP bulanan di atas 500 ribu, gaji gurunya di atas 2 juta. Aku masuk Juli 2007 di SDIT Al Izzah Kota Serang, kaget saat wawancara disampaikan oleh pihak Yayasan bahwa gajiku nanti Rp.700.000, hanya beda 100 ribu dibandingkan dengan mengajar di Yayasan Nur El Fakah Kubang Petir di Serang di pelosok kabupaten Serang.

               Kujalani profesi  menjadi guru di SDIT Al Izzah selama 1,5 tahun saja. Karena ada desakan dari abahku untuk ikut tes CPNS di usiku ke-35 tahun yang merupakan batas akhir ikut akupun taat perintah orang tua. Dan aku mengundurkan diri dari lembaga tempat aku bekerja. Tes CPNS bagiku bagaikan sebuah kerja memasukan benang ke lubang jarum di tengah malam gelap gulita. Mungkin bagi yang lain tidak, namun itulah kesanku. Setiap orang punya pengalaman dan kesimpulannya. Setelah hari pengumuman aku tak lolos dan pekerjaanku mengajar di SDIT Al Izzah telah hilang.

               Ada kabar dari teman guru bernama Pak Salim, bahwa di SD Islam Al Azhar 10 Serang ada lowongan guru wali kelas. Tanpa pikir panjang dengan modal “bismillah” akupun langsung antarkan lamaran ke panitia dan ikut seleksi. Rupanya di sekolah Al Azhar pun sama, ada pemecatan guru sebanyak 7 orang karena diam-diam ikut CPNS. Dan lowongan ini untuk mengisi kekosongan tersebut. Dalam hatiku aku berkata “ ini  seperti jeruk makan jeruk” .

Dari Al Izzah aku keluar karena mencoba ikut CPNS dan masuk Al Azhar menggantikan mereka yang dikeluarkan. Yayasan di Serang mayoritas aturannya menurutku memang kejam. Bagi guru tetap tak boleh ikut CPNS. Bila ingin ikut maka harus mengundurkan diri, jika diketahui ikut diam-diam maka dikeluarkan tidak hormat. Karena itulah maka aku sewaktu mau ikut CPNS meskipun tidak lolos, aku menguindurkan diri.

              

Mengabdi di Al Azhar 10 Serang.

               Aku keluar dari SDIT Al Izzah pada Oktober 2009 dan dan mulai mengajar di SD Islam Al Azhar 10 Serang Januari 2010. Seleksi atau tes masuk menjadi guru SD Al Azhar di jamanku luar biasa saingan dan  pesertanya. Untuk lowongan 7 orang guru kelas dan guru Bahasa Inggris, posisi tersebut diperebutkan lebih dari 160 orang. Syukur alhamdulillah aku termasuk yang diterima. Rupanya doa orang tua itu penting. Aku niatnya hanya untuk taat pada abah yang ingin aku tes CPNS. Rupanya inilah jalan Allah supaya aku mengajar di tempat yang sesuai dengan passionku.

               Kembali ke gaji menjadi guru, ekspektasi orang pasti kalau jadi guru di Al Azhar gajinya tinggi, faktanya 3 tahun pertama gaji pokokku hanya 700 ribu tambah kehadiran 300 ribu/ perbulan. Setelah 2,5 tahun aku bersabar alhamdulillah diangkat menjadi Guru Tetap Yayasan atau GTY dan meningkat  dua kali lipat. Saat ini setelah 11 tahun mengabdi, alhamdulillah ada peningkatan jadi tiga kali lipat dari tahun pertama. Sempat aku hampir tidak kuat karena tuntutan mengajar di sekolah anak orang kaya sangat tinggi, sementara kompensasinya tiada sebanding. Namun ada teman yang nasehati untuk tetap sabar dan ikhlas, insya allah jika istikomah maka akan ada berkahnya. Aku ikuti nasehatnya dan bertahan hingga hari ini.

               Selama mengabdi di SD Islam Al Azhar aku mengampu pelajaran IPA kelas 5  selama 4 tahun, kelas 5 selama 4 tahun dan kelas 6 selama 2 tahun. Di luar tugas pokok sebagai wali kelas aku diberi amanah tambahan menjadi koordinator lomba bidang studi. Semua perlombaan di sekolahku dibawah kordinasiku. Menjabat koordinator lomba selama 8 tahun, aku merasa bahagia karena tak terhitung berapa ratus muridku yang berhasil meraih prestasi di semua mata lomba.

               Lebih dari 4 lemari pajangan kini penuh oleh piala dan medali, baik piala dari lomba open house SMP di kota Serang dan Banten, lomba OSN, O2SN, FLSN, KSM bahkan lomba robotik internasional di Singapura tahun 2016. Muridku juara 1 dan juara 2 atas nama Ahdan dan Elzar. Lomba IPA ada Nadia Sahla juara 2 Sains internasional di Bali, ada Galih juara 2 pada lomba Matematika internasional di India pada ajang IMSO.  Tahun 2021 ini ada Aryo juara 1 KSM dan juara 2 KSN bidang matematika.  Luar biasa memang cerita tentang serunya membina prestasi murid di SD Islam Al Azhar, mungkin baru akan habis jika dituangkan dalam 1 buku solo setebal 200 halaman. Semoga bisa kurealisasikan di awal tahun 2022.

Hikmah yang aku rasakan dan syukuri mengabdi di Al Azhar Serang

               Jika kamu bersyukur, niscaya akan aku tambah nikmatku, namun jika kamu kufur sesungguhnya nikmatku teramat pedih.  Demikian firman Allah SWT dalam Al Qur’an Surat Ibrahim ayat 7 mengingatkan pada kita semua. Dengan menjalani profesi sebagai guru di SD Islam Al Azhar 10 Serang ada beberapa hal yang aku syukuri antara lain :

1.     Telah berkunjung ke Tanah Suci.

Meski baru umroh dan belum haji, namun aku sangat bersyukur telah Allah beri kemudahan dan kesempatan melakukan ziarah “Baitullah” pada tahun 2013. Apa yang selama ini hanya sebatas pengetahuan tentang Masjidil haram, Ka’bah, Bukit Shafa dan Marwa, Jabal Rahmah tempat pertemuan nabi Adam dan bunda Hawa dalam umroh semua tempat tersebut dapat aku kunjungi bahkan hingga laut merah tempat tenggelamnya Fir’aun.

2.     Telah menyelesaikan sekolah S2

Meski tak punya tabungan dan hanya bermodalkan “Bismillah”, aku berhasil menyelesaikan S2 Jurusan MIPA konsentrasi IPA di Universitas Indra Prasta PGRI Jakarta lulus tahun 2016 di wisuda di TMII Jakarta Timur. Sesuatu yang aneh memang aku S1 Bahasa arab, namun karena mengajar di Al Azhar Serang pelajaran IPA, aku mengambil magister IPA. Semua kulakukan untuk peningkatan profesionalime dan pelayanan pada muridku.  Semoga ilmu yang kuberikan pada mereka bermanfaat dalam kehidupannya.

3.     Telah menempuh S1 kembali jurusan PGSD

Bukan karena iri hati pada temanku yag sudah pada cair sertifikasi guru sejak tahun 2010 dan seterusnya namun aku merasa bahwa aku pun layak mendapatkannya. Hanya karena tak punya ijazah PGSD maka aku tak linier dan tak kepanggil ikut PLPG dan PPG. Terpaksa ikut kuliah S1 PGSD dari jalur konversi S,  ditempuh 3 tahun dan wisuda tahun 2019, alhamdulillah tahun 2020 ikut tes calon peserta PPG dan lulus,  mengikuti PPG dalam jabatan tahun 2021 angkatan 1 di UNTIRTA dan alhamdulillah lulus UP satu kali ujian.

4.     Anak-anaku bisa sekolah di sekolah bagus

Bukan bermaksud apapun, sekedar ungkapan rasa syukur pada nikmat Allah SWT dimana anakku bisa sekolah di sekolah bagus untuk ukuran daerah tersebut. Anakku Rida yang ikut Mbah Ti di Klaten TK dan SD di SDIM El Yaomi Ceper, SMP di Fajrul Karim Serang, dan lanjut di MAN 2 Kota Serang. Dan anak keduaku Farhan sekolah TK di Al Kautsar, dan SD di Al Azhar Serang. Ada saja jalan Allah supaya aku dan istri bisa membiayai kedua anak kami. Mungkin inilah keberkahan saat kita banyak memberikan maka kita pun mendapatkan dalam bentuk yang tidak pernah kita duga.

5.     Kebutuhanku Allah cukupkan.

Meski secara hitungan matematika antara income dan outcame tidak seimbang karena lebih besar kebutuhan dari pendapatan, alhamdulillah segala kebutuhan sehari hari ada saja solusinya. Dan ini tentu patut disyukuri karena bagaimanapun aku sadar bahwa tiap manusia sudah ada qadar rizkinya. Sehingga aku hanya berkewajiban untuk bekerja dan berdoa setelah itu bersyukur atas semua pemberianNya.

Demikian kisahku yang isinya hanya uraian perjalananku selama menjalani profesi mulia sebagai guru. Tentu tidak ada hal  yang istimewa dari paparanku, namun kuberharap semoga ada manfaat bagi pembaca buku antologi ini. Aamiin.

        Serang, 12 November 2021.

   

                                                        PROFIL PENULIS

Nama lengkap Dail Ma’ruf, M.Pd, lahir di Serang 13 Mei1 977 dari pasangan Muhamad Nur dan Juhariyah. MI dan MTs di Kabupaten Serang, melanjutkan  di MAN 2 di Kota Serang lulus tahun 1996. Kuliah S1 di IKIP Jakarta atau UNJ lulus tahun 2003, Selesaikan S2 di UNINDRA Jakarta tahun 2014 dan menempuh S1 PGSD di STKIP Pelita Pratama Serang lulus 2019. Ikut PPG tahun 2021 angkatan 1 di UNTIRTA dan lulus UP sekali ujian.

Bergabung di kelas Belajar Menulis Bersama Om Jay mulai Juli hingga September dan Lulus dari gelombang 20.  Buku Solo terbit judulnya ; Jurus Jitu Menjadi Penulis Bermutu. Semasa ikut BM 20 diberi Amanah jadi ketua kelas, Wakil Mis Phia dan Sekjen Bu Helwiah.

Buku Antologi sudah ada 15 dengan judul :

1.     Writing is My Passion,

2.     Literasi Solusi di Tengah Pandemi,

3.     Belajar Daring OK Bersama Guru Millenial,

4.     Hikmah di Balik Pandemi,

5.     Jejak Pena Pengembala Aksara,

6.     Bangga Menjadi Bangsa Indonesia,

7.     Surat Cinta Untuk Guruku,

8.     Sinergi Dampingi Murid Raih Prestasi,

9.     Maulid Nabi Muhammad SAW di Nusantara,

10.  Perjalanan Haji dan Umrah ke Baitullah,

11.  Aku Bangga Menjadi Guru Indonesia,

12.  Inspirasi Menulis dan Menerbitkan Buku,

13.  Untaian Kasih Bunda Sepanjang Masa,

14.  Ibuku Wanita Terhebat,

15.  Surat Cinta Guru Untuk Pak Jokowi.


Selasa, 28 Desember 2021

MENJALANI TAKDIR DAN IKHTIAR


Takdir merupakan hukum sebab akibat yang berlaku secara pasti sesuai dengan ketentuan Allah SWT, yang baik maupun yang buruk. Sedangkan ikhtiar merupakan kebebasan atau kemerdekaan manusia dalam memilih serta menentukan perbuatannya.

Dalam bahasa Arab, takdir disebut qadara atau yuqaddiru atau taqdir. Arti harfiahnya adalah ukuran, ketentuan, kemampuan, dan kepastian.

Sedangkan ikhtiar dalam bahasa Arab adalah ikhtara atau yakhtaru atau ikhtiyar yang berarti memilih. Kata ini seakar dengan kata khayr yang berarti baik. Ikhtiar dapat pula diartikan memilih yang lebih baik diantara yang ada. Berikut definisi takdir dalam Islam.

1. Definisi Alquran

Takdir dalam Alquran  terdapat dalam Alquran Surah Al Anam ayat 96, Surah Al Furqan ayat 2, Surah Yasin ayat 38, dan Surah Fussilat ayat 12. Keseluruhan ayat tersebut terdapat tiga kesimpulan.

Pertama, takdir berlaku untuk fenomena alam, artinya hukum dan ketentuan dari Tuhan mengikat perilaku alam sehingga hukum sebab akibat yang terjadi di alam ini dapat dipahami manusia.

Kedua, takdir Tuhan terkait hukum sosial (sunnatullah). Hukum ini melibatkan manusia di dalamnya. Ketiga, akibat dari takdir dalam arti hukum kepastian Allah yang baru diketahui setalah berada di akhirat.

Takdir yang seperti ini yang harus diyakini dengan keimanan. Selama manusia masih di dunia, dampaknya belum bisa dibuktikan hanya melalui Alquran, manusia membayangkannya saja. Inilah yang disebut qadarullah, nasib manusia yang ditentukan oleh perbuatannya selama di dunia.

2, Definisi Teologi Islam

Dalam teologi Islam, Tuhan berkehendak mutlak. Allah yang menciptakan alam, termasuk manusia. Karena itu, kebebasan manusia sangat kecil di hadapan Tuhan.

Secara alamiah sesungguhnya manusia telah memiliki takdir yang tidak bisa diubah. Manusia secara fisik tidak bisa berbuat lain kecuali mengikuti hukum alam. Tetapi manusia memiliki daya kreatif. Inilah yang menyebabkan manusia bebas berpikiran dan berkehendak.

 Kehidupan manusia, menurut teologi Asy'ariah, merupakan realisasi dari apa yang digariskan Tuhan pada saat azali, baik kehidupan yang baik ataupun yang buruk, beruntung atau merugi, dan senang atau menderita. Manusia akan menjalani semua ini sejak lahir sampai mati.

3. Takdir Bukan Sekadar Pasrah

Takdir tidak sama dengan menerima nasib secara pasrah, dalam arti tidak mau berusaha sama sekali. Doktrin tentang takdir dalam Islam tidak mengarahkan manusia ke sikap fatalistik atau menyerah kalah kepada nasib (fate).

Islam sangat menekankan pentingnya usaha dan amal perbuatan. Dalam Alquran dinyatakan manusia tidak akan mendapatkan sesuatu selain yang dia usahakan, dan bahwa hasil usahanya itu akan diperlihatkan (kepadanya), kemudian akan dibalas dengan balasan yang setimpal sesuai Surah An Najm ayat 39-41.

 Ayat inl sering dijadikan rujukan pandangan bahwa makna takdir harus diletakkan secara proporsional. Bertopang dagu sambil menerima nasib merupakan salah satu gejala fatalistik.

 

 


Rabu, 15 Desember 2021

FLAYER MATERI GURU MOTIVATOR LITERASI

 













 

































































TANTANGAN UJI NYALI : MENULIS SURAT KEPADA MR JOKOWI


 


Pak Jokowi Presiden Indonesia yang ketujuh adalah sosok fenomenal. Selalu menjadi Tranding topik pemberitaan baik lokal, nasional bahkan internasional. Ada yang mengagumi dan ada yang mencacinya. Sikap dan kebijakan Pak Jokowi selalu ada yang pro dan kontra.

Di akhir tahun 2021 banyak kalangan yang memberikan penilaian terhadap kinerjanya dan pemerintahan yang dipimpinnya. Termasuk para pegiat dan pengamat Pendidikan memberikan raport pada kinerja Mas Mentri Nadim dan jajarannya.

Para guru se-Nusantara saya undang untuk menulis dengan tema : Surat Cinta Guru Untuk Pak Jokowi.

Dalam mengungkapkan segala yang dialami, dirasakan, dihadapi dan diimpikan sebagai guru. Guru yang sepatutnya digugu dan ditiru. Semoga tulisan para guru hebat yang dibukukan dalam buku antologi : Surat Cinta Guru/Dosen Untuk Pak Jokowi bermanfaat untuk memajukan pendidikan di Nusantara.

Bagi yang minat bergabung silahkan klik tautan untuk masuk grup menulis surat cinta guru untuk pak Jokowi. Terima kasih dan Salam LITERASI.

Link utk gabung ke WAG : 

https://chat.whatsapp.com/Hp7dR2pBuoD4TScHws8Y41


Dan ini persayaratannya : 

Buku antologi dengan tema “ SURAT CINTA DARI GURU UNTUK PAK JOKOWI” *PASTI TERBIT

Bersama  Kurator : Mr. Dail  dan Editor : Bu Sri Sugiastuti/Bu Kanjeng

Ketentuan Naskah

1. Peserta Umum

2. Panjang tulisan Min. 3 Hal, Maks 5 Hal termasuk Profil penulis, Huruf Comic Sans ,Size ‘12. Spasi 1,5

3. Struktur tulisan: Judul, nama penulis, isi tulisan, biodata singkat, sertakan nomor HP yang bisa dihubungi.

4. File dikirim dengan format: Judul tulisan_nama penulis, pada file dan subjek email Contoh: Tol Era Pak Jokowi_Junaidi,MM

5. Tulisan dikirimkan ke email : dail.maruf@gmail.com

Batas akhir penerimaan tulisan: 30 Desember 2021.

6. Biaya Rp.125.000,- Kirimkan melalui rek BRI a.n. Dail Maruf No.Rek *0084-01-114402-506

  Setelah transfer Konfirmasi ke Nomor 087871926678. Maksimal tanggal 30/12/2021

7. Untuk bergabung silahkan Join Grup WA : 

https://chat.whatsapp.com/Hp7dR2pBuoD4TScHws8Y41


Kita apresiasi hal baik dan kita usulkan perbaikan utk yang belum baik. 

Tebar kebaikan meski kepada Mr. Presiden..!!! ❤️


Kuota sd 40 orang dan naskah yang sudah masuk sampai hari ini sudah 25 penulis dari Sabang sampai Merauke

Minggu, 12 Desember 2021

Kota Rangkas Bitung ke Rumah Abahku Kini Cukup 10 Menit

 


Kemarin aku dan adikku Muhib kondangan ke acara nikahan Amel ponakan kami di Gedung PGRI Rangkas Bitung. Amel anak Teh          Ema putri almarhum wa haji Jubaedah. Mendapatkan jodohnya seorang pria ganteng asal Palembang Sumatra Selatan. Berjodoh di tempat kerja mereka di kantor PT. Telkom Pusat Jakarta.


Bicara masalah jodoh, bagiku hanya ada 3 cirinya. Pertama pertemuannya tak disangka-sangka, kedua prosesnya mudah dan ketiga segala rintangan bisa dilalui. Semua kuamati demikian, termasuk diriku berjodoh dengan pasanganku. Aku kuliah di IKIP Rawamangun, istri kuliah kelas karyawan di UI Depok.

Bertemu di kampus UI saat perkaderan HMI di kosan ketum cabang HMI Depok Kamaluddin Latif  lalu berjodoh hanya dalam waktu 6 bulan. Kami menikah, prosesnya cepat dan mudah padahal rumah abahku di Tunjung Teja kabupaten Serang dan rumah orang tua istriku di Dlanggu Klaten.

Kini rumah abahku tidak lagi kampung namun sudah menjadi kota pinggiran yang lalu lalang kendaran roda 2 dan roda 4 berlangsung 24 jam. Harga tanah pun melesat naik sejak ada pengecoran jalan dan pada tahun 2020 ada pintu Tol Tunjung Teja. Tanah yang semula permeter hanya 5.000 rupiah/ meter  kini sudah melesat di harga 500.000/meter yang di pinggir jalan raya.




Jika sebelum ada jalan tol Tunjung Teja, kami ke kota Rangkas Bitung harus mutar lewat Warung gunung dengan jarak 15 Km dan butuh waktu 45 menit, kini  via Tol Tunjung Teja jaraknya hanya 10 Km dan ditempuh hanya 10 menit. Inilah salah satu dampak postif pembangunan dimana kita dimudahkan dan dibuat lebih efektif efesien.




Sedikit dilemanya,  untuk membayar Tol biaya  lumayan mahal bagi yang ekonomi menengah biasa, jarak 10 Km harus merogok kocek 20.000 rupiah bayangkan kalau PP dan setiap hari. Lebih mahal lagi. Jika dari Rangkas Bitung ke Serang dengan jarak 40 Km harus membayar 48.000 rupiah bagaimana jika PP dan setiap hari. Maka meski sudah ada jalan Tol, bagi yang tidak buru buru dan ingin hemat tetap saja pilih jalur biasa. Demikian Damar melaporkan pada warga Banten dan Nusantara.



 

Sabtu, 04 Desember 2021

KAJIAN BAKDA SUBUH ASRAMA WALI SONGO DEPOK

 




Dihubungi dinda Firman dari Asrama Wali Songo Depok hari Jumat untuk mengisi kajian ba’da subuh pada Ahad 05 Desember 2021 aku jawab insya allah semoga dimudahkan. Dan jadilah pagi ini aku mengisi kajian di Asrama Yayasan Pelajar Islam baca YAPI. Terima kasih undangannya.

Asrama YAPI ada 4 pertama Asrama Sunan Gunung Jati baca ASGJ, kedua Asrama Sunan Giri baca ASG, ketiga Asrama Wali Songo baca AWS, dan keempat Asrama Putri YAPI. 

Asrama YAPI didirikan oleh para pejuang kemerdekaan RI seperti : Prawoto Mangkusasmito, Mr. Room, Wartomo Dwijojuwono, Yusuf Wisono, Jamalus Nurut, Hariri Hadi, Ismail Hasan, dan Yusdi Ghazali pada tanggal  26 Mei 1952.


Tema kajian yang disampaikan pada pagi ini : Motivasi Menulis. Saat masuk zoom pukul 05.00 peserta sudah lumayan banyak sekitar 18 orang, dan alumni yang sudah muncul dari awal ada bang Ahmad Sayuti, karena moderator belum muncul 5 menit saya manfaatkan untuk menyapa adek-adek asrama dan ramah tamah dengan bang Sayuti.

Beliau cerita bahwa di Asrama tahun 1973 dan saat saya lahir tahun 1977 beliau sudah menikah. Saat ini beliau sudah 70 tahun usianya, dan alhamdulillah diberikan umur panjang dan kesehatan. Selanjutnya karena Pak M.Ihsan Nurhidayat  Moderator kajian ba’da subuh sudah hadir acarapun dimuai dengan baca umul kitab surat Al Fatihah, lalu mempersilahkan kepada saya menyampaikan materi.

Inti dari materi Saya adalah :

Pertama bahwa dalam melakukan apapun, setiap orang pasti ada motivasinya. Motivasi adalah suatu dorongan yang ada pada seseorang dalam melakukan aktivitas apapun. Ikut zoom pagi ini pasti ada motivasinya, ada yang karena ingin dapat ilmu, ada yang karena takut dimarahi ketua Asrama atau direktur, atau terpaksa saja.

Kedua dalam motivasi ada 3 komponen : ada intensitas, ada arah dan ada ketekunan. Bila ada ketiga unsur ini dalam aktivitas seseorang maka orang tersebut dikatakan punya motivasi yang baik. Dan seorang yang punya motivasi dalam aktivitasnya akan terarah, fokus pada tujuan dan tahan banting.

Ketiga motivasi ada banyak ragamnya ada karena uang, ada karena karir, ada karena karya, dan ada karena Allah.  Bagi anak Asrama YAPI, maka tanamkan motivasi dalam apapun karena Allah supaya semuanya didapatkan baik uang, karir, maupun karya. Ingat “innamal amalu binniyaat” artinya segala perbuatan tergantung niatnya.


Keempat terkait dengan menulis maka jika ada dalam pikiran dan perasaan kita bahwa “MENULIS ITU SULIT”, maka hal pertama yang harus dilakukan adalah mendelete-nya dan menginstal sebuah keyakinan bahwa MENULIS ITU MUDAH DAN MENYENANGKAN. Karena sejatinya apa yang kita sering pikirkan dan sering kita zikirkan (ucapkan) maka menjadi kenyataan. Amalkan prinsip husnuzon dengan diri sendiri supaya energi positip mengalir dalam diri.

Kelima  terkait bagaimana memulai menulis ?, maka lakukan saja membuat tulisan. Tulisa pa yang dilihat, yang dipikirkan, yang dialami. Rumusnya dengan 4W+1 H dengan pertanyaan what, who, when,where dan how. Bahas tema atau judul apapun maka jika petanyaan yang 5 ini dijawab maka tulisan kita akan enak dibaca, informatif dan berguna.

Terakhir atau keenam dimana kita menulis ?, yang paling baik untuk menulis saat ini di media digital diantaranya di BLOG. Menulis di Blog akan aman, file kita tersmpan di awan, tidak khawatir hilang kena virus atau laptop rusak, bisa dibuka kembali kapan saja dimana saja asal ada jaringan internet.  Penutup untuk bisa menulis maka lakukan 3 hal mulailah menulis saat ini, mulai menulis dari hal yang mudah atau tema ringan, dan mulai dari diri sendiri.

Sesi tanya jawab ada beberapa pertanyaan diantaranya :

1.      Bagaimana menaikan motivasi menulis saat kita hilang semanagat ?. Jawabnya sebaiknya kita gabung dalam komunitas penulis supaya ada teman yang menyemangati, nanti yang mau ikut komunitas menulis japri saja akan saya masukan ke komunitas tersebut.

2.      Bagaimana menaikan motivasi menulis saat kita hilang IDE ?. Jawabnya tulis saja dalam tulisan kita judulnya “Hilang Ide” , rangkai kata demi kata menjadi kalimat. Menjadi paragraph dan jadilah sebuah tulisan.

Penutup ada sambutan dari Ketua YAPI Bang Farid Wajdi yang berharap agar ada follow up dari materi menulis ini, syukur alhamdullillah bila sampai ada karya bersama dari semua warga asrama YAPI. Insya Allah saya akan buatkan kurikulum pelatihannya sampai semua warga asrama YAPI mahir menulis dan punya buku bersama (antologi) menuju buku solonya.

Dan kata sambutan terakhir dari Bang Sidik direktur AWS yang menyampaikan ungkapan terima kasih kepada pemateri dan memberikan kenangan sertifikat narasumber. Alhamdulillah saya sangat bahagia hari ini bisa silaturahim bisa ketemu Bang Syamsi  direktur ASG teman kuliah saat S1 yang sama sama tinggal di Asrama. 


Bedanya saya di jalan Bunga, beliau di Rawamangun. Bisa ketemu Mas Paid direktur ASGJ teman sedaerah dari Banten yang sabar dan telaten bina warga ASGJ di jalan bunga.  Ada Bang Nurul Huda anggota DPRD Pemalang alumni ASG yang karena kehebatannya bekerja di bidang wartawan ia bisa haji tiap tahun liputan dari Sindo. Juga alumni lainnya yang luar biasa yang saya mohon maaf tidak bisa sebut satu persatu.  Barokallahu lakum wabarokallahu lana. Aamiin.


Nonton Yuk ??






DI STASIUN PONDOK CHINA JODOHKU BERSATU

Popular posts