Silaturahim
adalah hal yang diperintahakan Allah bagi ummat Islam. Demikian pentingnya
silaturahim sampai-sampai Rasulullah Muhammad Saw menyatakan bahwa bukanlah
bagian dari ummatku orang yang memutuskan tali silaturahim.
Artinya yang
melaksanakan silaturahim adalah ummat nabi Muhammad Saw, dan semoga para pelaku
silaturahim akan masuk surga bersama beliau kelak. Sesuatu yang mudah diucapkan
namun berat dilaksanakan, ada saja gangguan untuk kita bisa bersilaturahim.
Malas, sibuk,
gak sempat, dan lainnya. Intinya tidak banyak orang yang rajin silaturahim
karena setan akan berusaha menggagalkan langkah manusia yang akan silaturahim. Keberhasilah
seseorang bersilaturahim baik kepada keluarga atau teman merupakan berkah dan
pahala yang besar.
Malam ini
alhamdulillah bi idznillah, saya kedatangan Ketum Badko Jabagbar Kang Aceng Hakiki.
Tiba pas adzan isya, dan kami ketemuan di masjid Al Muhajirin Pancasila dan beres
menunaikan kewajiban sholat isya berjamaah kami menuju rumah.
Obrolan mulai
dari hal ringan tentang kabar, keluarga, dan seputar HMI Lebak. Tentang keluarga
ternyata kang Aceng dan saya adalah keluarga besar dari nenek saya di Cilisung,
dimana buyut kami adalah sama. Kakeknya Aceng dan nenek saya adalah adik dan kakak.
Tak banyak diketahui kader HMI-MPO Lebak bahwa Kang Aceng sebenarnya darah ulama dan umaro. Ulama dari garis Ibunya yang punya ayah Kiyai Haji Apip Cilisung, dan umaro dari garis neneknya dimana neneknya adalah putri dari Bupati Lebak Periode 1945-1949 bernama Abuya Hasan. Inilah foto kakeknya Kang Aceng yang mulai dilupakan warga Lebak :
Kedatangan kang
Aceng ke rumah sekedar mampir silaturahim sebagai keluarga besar dan sebagai
pengurus HMI Jabagbar baru, yang rencananya akan mengadakan pelantikan di
Ibukota negara di DKI Jakarta. Mohon doa dan dukungan para kader, para pengurus
cabang, dan alumni HMI di DKI, Banten dan Jabar agar Badko dibawah Ketum kang
Aceng dimudahkan dan sukses emban Amanah.
Sebelumnya Kang
Aceng silaturahim dengan senior alumni HMI MPO asal UGM Jogjakarta Mas Cahyo
Henrdro Atmoko di Serang di MOS, saya dihubungi namun karena masih ada bimbel IPA
Olimpiade maka tidak bisa gabung, dan alhamdulillah pak Ketum badko Kang Aceng
jadi mampir ke rumah. Terima kasih kang Aceng, barokallahu lakum.
Saya diberi hadiah buku oleh kang Aceng karya Bang Syafin mantan Ketum PB HMI, dan ini bukunya:
Saya pun
memberikan hadiah 2 buku kepada beliau, buku karya saya Jurus Jitu Menjadi
Penulis Bermutu, dan Buku antologi Perkaderan HMI Cabang Jakarta dari masa ke
masa.
Diharapkan cabang
lain akan membuat buku serupa agar sejarah HMI-MPO dari tiap cabang terbukukan
dan bisa dibaca dan dipahami oleh para kader berikutnya. Dengan adanya buku
tentang HMI dari masa ke masa di tiap cabang maka kader baru tidak bingung
kemana, dan kepada siapa bertanya dan minta doa. Demikian dan terima kasih.
Salam Literasi.
terima kasih sudah mampir dan baca
BalasHapusMantabbe Mas Makruf
BalasHapusmksh
HapusWoww, keyennn
BalasHapusSejarah perjalanan dan perjuangan HMI MPO harus adajuga jejak digitalnya.kewajiban para aktivis untuk mencatat dalam sejarah.termasuk proses perkaderan di tiap cabang,koorkom dan komiasariat.tolong buatin yha.......
BalasHapusInsya Allah....ada kemauan slalu ada jalan
HapusKeren pak Dail
BalasHapusSilarurrahmi membawa berkah. Literasi sebagai pengikatnya.
BalasHapus