Minggu, 08 Mei 2022

MALING, MALING.... MA..LIIIING... !!!!

 




SABAR DAN TETAP TAWAKAL DENGAN TAKDIR

Oleh : Dail Ma’ruf, M.Pd

 

Mengapa saat kita kecil, jika tiba-tiba kita merajuk, marah dan menangis …, Ibu menasihati “ Sabar ya nak , ingat orang sabar itu disayang Allah “.  Belakangan di usianya yang sudah kepala empat, Pak Damar menyadari benarnya nasihat ibu, bahwa kita harus sabar. Ya sabar. Sabar dalam segala hal baik urusan keseharian, urusan ibadah maupun urusan akhirat. Saking sulit dan beratnya untuk bisa menjadi orang sabar, sampai-sampai Allah SWT menegaskannya puluhan kali dalam Firmannya “ Sesungguhnya Allah bersama orang-orang penyabar “. Bayangkanlah jika bukan karena sifat Rahman dan Rahim dan Sabarnya Allah SWT yang dititipkannya pada diri  wanita, maka tak akan kuat rasanya para Ibu mengandung anaknya selama 9 bulan dalam rahimnya, menyusui selama 2 tahun dan merawat anak-anaknya hingga dewasa.

Ada beberapa kisah yang Pak Damar alami, dan itu membuktikan betapa sabar ini menjadi penolong dan solusi dari masalah yang dihadapi. Kisah ini terjadi tahun 2011 ketika baru saja beliau melunasi cicilan motornya yang semestinya 3 tahun, karena ingin cepat beres maka dilunasi di bulan ke 29 dari rencana 35 bulan menyelesaikannya. Karena Bagas anak bungsunya sudah 3 hari sakit dan tiap malam rewel hingga jelang pagi, maka di hari keempat saat panasnya mulai turun dan tidak rewel, Pak Damar dan istri tampaknya kelelahan tertidur. Antara sadar atau tidak pada jam 3 pagi kebiasaan Pak Damar bangun dan langsung ke kamar mandi. Pintu masuk rumah ada 2 dari depan ruang tamu dan dari samping L.

Saat mau ke kamar mandi, ruang L yang biasa digunakan untuk garasi motor lampunya menyala padahal biasanya dimatikan, karena penasaran Pak Damar belok arah, dan antara sadar atau tidak ia melihat pintu terbuka dan motor yang biasa diparkir pun tidak ada. Ia mulai panik, kaget, namun ia coba lihat ke teras samping ruang L, siapa tahu ia lupa memasukan motornya. Ternyata tidak ada, ia menemukan gantungan kunci motornya ada di lantai, segera ia ambil, dan kepanikan Pak Damar semakin kuat, ia rogoh  saku celana Panjang yang biasa ia simpan kunci dan dompet ternyata raib juga. Ia pun masuk ke kamarnya dan melihat casan Laptop Acer tergeletak di pojok kamarnya. Pas diperikasa ternyata laptop pun raib juga, demikian pula HP Pak Damar dan istrinya.

Istri Pak Damar terbangun dan mendengar penjelasan dari suaminya bahwa motor dan isi rumahnya dibawa maling, istrinya malah sesak nafas dan tersengal-sengal. Pak Damar segera membuatkan teh manis hangat dan meminumkannya, sambil meminta agar istigfar dan sabar. Ingat belum meriksa lemari, segera istrinya Pak Damar membuka lemari dan laci lemari tersebut, karena kunci disimpan rapih di bawah salah satu tumpukan pakaian. Maling tak sempat menemukan namun baju memang berantakan. Sang istri memanggil, “ Yah Ayah, sini”. Saat dihampiri istrinya memperlihatkan bahwa cincin kawin selamat. Alhamdulillah. Itulah hebatnya orang Indonesia, terkena musibah apapun, tetap bisa bilang untung masih…, bahkan saat pasangan hidup dipanggil sang pemilik alam semesta, ada saja yang menasihati  agar kita tetap sabar dan ikhlas dengan semua ketetapan Allah. Insya Allah ada hikmahnya. Kita sekedar melakoni peran dalam hidup ini, skenarionya sudah ada dan kita tak dapat menolaknya. Demikian pula dengan apa yang dirasakan oleh Pak Damar saat ini, isi rumahnya diambil maling.

Ada rasa kesal, kecewa, marah dan perasaan lainnya di dada Pak Damar. Namun mau bagaimana lagi, semua sudah terjadi. Pak Damar mencoba lari ke  arah ujung jalan, bahkan hingga ke jalan raya, siapa tahu motornya mogok dan dituntun. Semua hanya ilusi dan harap tak rasional belaka. Saat adzan subuh berkumandang, setelah wudlu di rumah segera Pak Damar bergegas untuk sholat berjamaah di masjid dekat rumah. Selesai iman salam, segera Pak Damar ijin untuk pengumuman kemalingan agar warga atau jamaah lain waspada. Di jalan menuju rumah Pak RT dan Pak Ketua DKM menghibur  agar Pak Damat tetap Sabar dan Ikhlas, insya allah akan dapat ganti yang lebih baik. Sepontan Pak Damar menjawab “ Aamiin “. Maling memang menyebalkan HP yang mahal saja yang dibawa, HP jadul yang hanya bisa untuk telepon atau SMS tak dibawanya, dan itulah cara Allah untuk meringankan beban atas musibah yang menimpa Pak Damar. Segera ia mengabari kepada kedua orang tua dan mertua. Dan meyakinkan kepada Orang tua dan mertuanya bahwa Ia dan istrinya baik-baik saja.

Di ujung telepon Ibu mertua menasihati agar Pak Damar tetap bersyukur “ kamu dan istrimu tak diapa-apakan “. Kalau harta diambil kita bisa menabung dan beli  lagi, kalau naudzubillah orangnya, selesai sudah. Dengan nasihat dari banyak orang, kekalutan Pak Damar pun mulai mereda. Jam 8 pagi Pak Damar segera lapor Polsek terdekat untuk dapat olah TKP dan pukul 9.30 ada dua anggota Polsek yang datang ke rumah dan setelah memerika pintu dan jendela rumah. Mereka berkesimpulan bahwa maling masuk dengan mencongkel jendela dan masuk lalu buka pintu L, kebetulan anak kuncinya tak dicabut tergantung di lubangnya.  Dan jendela pun memang belum dipasang tralis. Kejadian itupun Pak Damar laporkan kepada Kepala Sekolah dengan maksud supaya teman teman guru lebih waspada di rumah masing-masing karena preventif is better than kuratif atau mencegah  lebih baik dari mengobati.

Hidup tak selalu mudah, akan tiba saatnya masa sulit atau ujian Allah menghampiri. Dan yakinlah bahwa Allah tidak akan menguji seorang hambanya  kecuali sebatas kemampuannya saja. Meski motor satu-satunya yang setiap hari Pak Damar gunakan diambil maling, Ayah Pak Damar di kampung memintanya untuk mengambil motor milik ayahnya karena sudah jarang dipakai sudah tua jarang pergi pakai motor. Untuk laptop kerja, adik ipar yang kerja di Kalbe Farma punya 2 buah dan dipinjamkan 1 untuk Pak Damar, dan sungguh luar biasanya ada santunan dari Jamiyah/komite dan pihak sekolah yang besarannya cukup untuk beli HP dan pasang tralis rumah. Setelah 3 hari dari kejadian kemalingan, Pak Damar beberes lemari dan berkas, lalu ia temukan BPKB motor, kunci cadangan dan kuitansi lunas serta polis asuransi. Saat di baca tertera bahwa masa berlaku sampai bulan Desember, dan kejadian kemalingan itu bulan Oktober 2011.

Harap-harap cemas, Pak Damar mendatangi kantor asuransi X yang ada di Cilegon, sekitar 20 KM dari rumah Pak Damar, setelah bercerita kronologis kejadian, dan menyerahkan BPKB, kunci  cadangan dan polis asuransi kendaraan, pihak petugas bilang sabar Pak, kami upayakan semoga tidak sampai 3 bulan. Alhamdulillah baru 1 bulan mengajukan, klaim asuransi kehilangan cair dan cukup untuk beli motor second yang masih lumayan usia 3 tahunan. Motor pinjaman dari Ayah Pak Damar pun dikembalikan. Trauma menimpa istri Pak Damar berlangsung cukup lama hampir 1 tahun. Kadang jika kelelahan tertidur, tiba-tiba tengah malam terik-teriak “ MALAING-MALING..”.  Dengan senyum Pak Damar menjawab : “ Tenang  sayang, semua yang dimaling ....,  sudah Allah ganti “.

Waspada terus jangan karena kelelahan, lupa memerikasa dan mengunci rumah dan pagar/ garasi. Ingatlah bahwa KEJAHATAN BUKAN HANYA KARENA ADA NIAT PELAKU, NAMUN KARENA ADA KESEMPATAN. Jangan beri kesempatan pada penjahat mampir seperti ke rumah Pak Damar yang belum pasang tralis. Semoga sehat dan bahagia selalu bersama keluarga. Serang : 8-Mei-2022. 

Sabtu, 07 Mei 2022

SELF HEALING DENGAN MENULIS

 





Kesehatan merupakan kekayaan yang sangat berarti bagi siapa pun.  Setiap orang akan melakukan apasaja agar sehat. Bagi orang yang terlanjur mengidap suatu penyakit, maka sebanyak apapun harta yang dimiliki maka akan tetap merasa ada kekurangan. Kekurangan tersebut ia  merasa kurang beruntung karena menderita suatu penyakit. 

Dengan demikian, bagi kita yang diberikan Tuhan YME kesehatan prima, maka bersyukurlah dengan cara merawatnya dengan melakukan cara hidup sehat. Istirahat cukup, makan menu gizi beerimbang, olahraga dan melakukan aktifitas yang positif. Lakukan silaturahmi dengan keluarga tercinta, jaga hubungan baik dengan teman dan tetangga dan tidak lupa untuk berbagi kepada sesama.

Saat ini banyak orang yang menanyakan bagaimana Menulis bisa menimbulkan kesehatan bagi pelakunya?. Saya menyatakan bahwa memang menulis terbukti dapat menyehatkan. Secara pribadi saya dapat menyampaikan testimoni saya di sini. Bahwa sebelum saya menjadi pegiat literasi dengan gabung di komunitas penulis Blog bersama PB PGRI, IGI dan Gurusiana, saya kadang merasa sering pusing dan kelelahan. 

Setelah saya aktif menulis di Blog dan link tulisan saya di share kepada teman di grup WA atau japri lalu ada yang membaca dan komentar, rasanya ada kebahagiaan yang tak bisa dirupiahkan. Apalagi jika ada komentar  positif misalnya terimakasih tulisannya menginspirasi dan seterusnya.

Yang jelas dengan banyak menghabiskan waktu dengan menulis, selain dapat mengeluarkan unek-unek pikiram dan perasaan yang bergejolak jadi tersalurkan, ada hal positif lain yaitu kita tak banyak berdosa dengan ikut ngerumpi dengan membincang hal-hal yang tak perlu dan terkadang lupa ghibah orang lain. 

Bagi bapak/ Ibu yang mau mencoba, silahkan. Semoga Menulis dapat menjadi Self healing bagi kita semua. Salam literasi.

Kamis, 05 Mei 2022

6 MEI 2022 - UMURKU SEMAKIN BERKURANG

 



UMURKU …..

 

Kamis 6 Mei,  45 tahun yang lalu dilahirkan

Dari rahim ibu yang penuh kasih dan kelembutan

Ke dunia fana yang disambut gembira semua penuh keceriaan

Di sebuah rumah panggung dibantu paraji ahli lahiran

 

Masa kanak-kanak, remaja, dan dewasa telah kulewatkan

Kisah-kisah itu menjadi pelajaran dan menjadi pemberat amal kebaikan

Ada  banyak kisah bahagia, derita dan beragam drama kehidupan

Semua terekam dalam memori hatiku tak dapat terlupakan

 

 

Kini aku masuk G-40 plus yang rambut pun diselingi uban

Tuhan berikan karunia padaku sebagai penyempurna keceriaan

Seorang istri setia dan rela membersamaiku jalani kehidupan

Dua orang anak yang menjadi pelengkap kebahagiaan

 

Hari ini Jumat 6 Mei 2022  tambah angka umurku

Berkurang pula jatah hidup yang Allah berikan padaku

Berjalan begitu cepat tanpa kusadari berlalu meninggalkanku

Sekali lagi aku hanya berdoa semoaga menjadi kebaikaku

 

Kepada semua teman aku mohon dimaafkan

Sekaligus aku pun mohon didoakan untuk kebaikan

Demikian aku pun mendokan kalain selalu dalam kebahagiaan

Sehat dan sukses menyertai kehidupan kita sepanjang kehidupan

Aamiin Ya Robbal Aa’lamiin.

 

 

Jika Hati Telah Jatuh Cinta : Bu Widya MI Khadijah Malang

 Jika Hati Telah Jatuh Cinta

Oleh Widya Setianingsih,S.Ag

 



 

               “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal sholeh, kelak Allah yang Maha Pemurah akan menanamkan hati mereka dengan penuh kasih sayang,” (QS Maryam:96)

Suara tawa riang mengikuti langkah langkah kecil yang berlarian ke sana ke mari. Di teras kelas terdengar suara terikan ciat ciat, seolah-olah mengeluarkan jurus Naruto. Sesekali  ditimpali teriakan kesal karena tingkah usil teman yang dengan sengaja meletakkan seekor serangga mainan di meja kelas.  Itulah gambaran kecil suasana di kelas satu. Mungkin sebagian orang beranggapan susah ya menjadi guru kelas satu, harus sabar, harus telaten, harus ini dan itu. Aku pun hanya tersenyum. Itu lah yang kurasakan dulu 15 tahun yang lalu saat aku mengawali menjadi guru kelas satu.

Masih kuingat dengan jelas di saat aku pertama kali mendapatkan tugas menjadi wali kelas 1. Kupikir semudah aku mengajar di kelas-kelas jenjang lebih tinggi yang pernah aku ampu. Ternyata berbeda sekali. Kenyataannya mengajar di kelas 1 tidaklah semudah yang aku bayangkan. Minggu-minggu pertama, anak-anak di kelas 1 sukses membuat kepalaku vertigo. Ketika aku tengah menyampaikan materi, beberapa anak anjang sana. Mereka berjalan-jalan ke meja temannya. Sementara yang lain asyik bermain peralatan alat tulis mereka. Saat aku hampiri dan bertanya, “Nak coba perhatikan Bu guru” kataku.

Seorang anak menjawab, ”ada zombie ayoo tembak” Kata salah seorang anak sambil mengarahkan kotak pensilnya ke arahku dengan menyuarakan suara senapan. Dor..dor..dorr. Rupanya mereka menganggap aku adalah zombie yang akan memakan mereka. Duh gusti ucapku menahan geli.  Fokus pada kumpulan anak yang mengaku sebagai pemburu zombie, di deretan bangku yang lainnya kudengar suara anak menangis dengan kencang. Praktis kepalaku menoleh ke sumber suara. Kuhampiri segera, “Mengapa menangis nak,” ucapku setengah panik.

Siswa yang berbadan agak besar menjawab dengan jumawa, ”Aku yang pukul dia bu guru,” katanya sambil menudingkan jarinya kearah teman yang sedang menangis.

“Mengapa temannya dipukul sayang,” ucapku dengan gemas.

Dengan santainya dia menjawab, “Dia tidak mau meminjamkan penggarisnya kepada saya bu, ya sudah aku pukul saja biar kapok. Habis pelit sih,” jawabnya seolah tanpa dosa. Ya Allah ucapku sambil mengelus dada.

Dengan menangis aku sering sharing dengan guru yang kuanggap senior. Dari temanku aku memperoleh informasi yang cukup menenangkan hati. Satu testimoni yang aku garis bawahi. Menjadi guru itu tidak hanya sekedar transfer ilmu saja, tapi kita harus bisa menjadi seorang pendidik, orangtua, dan teman bagi mereka. Libatkan hati saat mengajar. Kalimat terakhir tersebut seolah menohok ulu hatiku. Ya memang benar aku tidak melibatkan hatiku saat mengajar mereka. Aku mengajar hanya dengan separuh hati. sekedar mendidik, mentransfer ilmu, dan mengajar hanya untuk menggugurkan kewajibanku saja.

               Berbekal pengalaman yang nano-nano seperti itu, akupun segera beradaptasi dengan cepat. Demi memantaskan diriku untuk menjadi guru kelas satu aku harus berubah.  Ku iikuti berbagai pelatihan guru, kelompok kerja guru, menimba ilmu  sana sini dari guru guru yang lebih senior. Mulai banyak membaca buku tentang trik untuk menjadi guru kelas satu.

               Dan kini tak terasa kulalui waktuku bersama siswa-siswiku kelas 1 selama 15 tahun. Suatu pencapaian yang membutuhkan perjuangan dan pembelajaran yang panjang. Kini ku bisa tersenyum dan balik bertanya “Mengajar kelas satu apa susahnya?”. Sabar, memang modal utama untuk menjadi guru, hanya untuk guru kelas 1 perlu ditambah lagi porsi sabarnya. Telaten, Itupun modal yang sama yang harus kita miliki saat bekerja dimanapun.

Lantas dimana susahnya menjadi guru kelas satu? . Menurutku satu modal dasar yang harus kita miliki untuk menjadi guru, lebih lebih guru kelas satu adalah mengajar dengan hati, dengan kasih sayang, with love.  Kita ambil sebuah ilustrasi, bagaimana seandainya kita hanya mengajar dengan tujuan transfer ilmu saja, tanpa melibatkan hati.

Jika kita mengajar  di  kelas 1, lalu ada anak yang menangis karena bukunya tertinggal di rumah. Tentu  perhatian kita akan  teralihkan pada anak yang menangis tersebut. Biasanya jika gurunya fokus pada satu anak yang menangis, di ujung kelas anak yang dominan mengganggu teman yang lebih kecil, mereka berkelahi. Ditambah lagi sebagian anak anak yang  berjalan-jalan atau  berlarian dikelas. Kondisi seperti itu cukup membuat tensi darah kita naik.   Ditambah lagi saat berbaris, pemandangan yang selalu terjadi adalah anak anak berselisih hanya untuk berebut posisi berbaris yang paling depan.  Karena mereka ingin digandeng gurunya. Lantas apakah kita harus jengkel menghadapi hal tersebut? Padahal mereka hanya ingin dekat dengan gurunya.

 Ataukah saat menghadapi  hal-hal kecil lainnya yang memicu mereka untuk berselisih. Seperti  tidak diajak bermain bersama, tidak bisa mengerjakan tugas dari guru, di ejek temannya, pensilnya hilang. Di kelas 1 hal-hal kecil semacam itu,  bisa menjadi dramatisasi yang besar. Nah, bagaimana menyikapinya?. Hal pertama yang perlu kita sadari adalah anak anak bukanlah orang dewasa dalam fisik yang kecil. Tetapi mereka memang benar anak anak, yang sangat berbeda dengan dunia orang dewasa. Dunia mereka adalah dunia bermain, kaya akan warna, imaginasi, petualangan dan gerak.

               Saya akan membagikan beberapa tips yang dapat kita terapkan saat mengajar dikelas 1.

               1. Kenali Siapa Anak-Anak Kita.

               Langkah awal saat kita akan mengajar kelas satu adalah kenali dunia mereka. Kita harus masuk dalam dunia mereka, misalnya anak anak sangat suka bermain. Maka kita masuki dunia bermain anak anak. Mereka akan mengapresiasi gurunya dan merasa gurunya menarik karena bisa diajak bermain bersama. Gunakan imaginasi, suasana kompetisi, dan petualangan saat berinteraksi dengan mereka. Setelah kita berbaur dengan dunia mereka, maka dengan mudah kita akan menggiring mereka memasuki dunia kita, dunia belajar.  Mereka pasti antusias saat kita mengajak mereka untuk belajar, apalagi dengan mengunakan metode yang tepat yang bisa mewadahi dunia mereka.

               2. Jangan Tergesa - gesa untuk Mencapai Target Tujuan Pembelajaran.

                 Jika mengajar di kelas jenjang lebih tinggi,  kita bisa lebih mudah fokus menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran. Sehingga materi akan bisa dituntaskan sesuai schedule. Akan tetapi di kelas 1 hal seperti itu tidak dapat dipaksakan. Hal awal yang harus diperhatikan guru kelas satu adalah menciptakan suasana yang nyaman untuk belajar. Baru langkah selanjutnya menyampaikan materi sesuai target.  Ingat Anak-anak kelas 1 adalah peralihan dari sekolah TK,  jadi pahami masa transisi mereka.

               3. Stop Pelabelan Negatif.

               Saat anak anak berbuat salah, kita jangan langsung men-justice kesalahan mereka. “Anak nakal, anak bodoh, anak malas”. NO! Mereka bukan anak malas, mereka hanya belum terbiasa untuk belajar dengan pola yang lebih teratur. Mereka bukan anak yang nakal, tapi mereka sedang belajar bersosialisasi dengan teman dan peraturan di sekolah. Guru harus menjadi mediator bagi mereka untuk mengenal dan memahami  pola belajar di tingkat sekolah dasar, lingkungan yang lebih besar.

               4. Target Utama di Kelas 1 Adalah Pembentukan Karakter.

                Menurut saya ada hal yang lebih penting daripada angka ketuntasan minimal dalam kompetensi dasar, yakni karakter. Pembentukan karakter lebih mudah di terapkan sejak dini, yakni di kelas satu. Ibarat mencetak adonan clay, membentuk karakter anak kelas satu lebih mudah. Mengapa? karena anak anak bersifat imitasi. Cenderung meniru. Pastikan anda menjadi sosok yang diidolakan anak anak, maka dengan mudah mereka akan meniru kita. Tentunya perlihatkan contoh dan pembiasaan yang positif bukan hal yang negatif.

               5. Sampaikan Pembelajaran dalam Suasana Gembira dan Menyenangkan.

                   Bukan zamannya lagi belajar disampaikan dalam suasana yang kaku, anak harus duduk rapi, tidak boleh berbicara, hanya guru yang dominan. Hal tersebut akan menimbulkan suasana horor di dalam kelas. Anak-anak akan tertekan dan ketakutan.  Sebagai guru kita harus memahami hal apa yang paling disukai anak-anak, apa yang membuat siswa kita gembira dan antusias. Kenali pola belajar anak. Bagaimana tipe belajar anak auditory, anak anak yang visual atau anak anak yang memiliki tipe belajar kinestetik.

Untuk siswa kelas 1 sebagian besar dari mereka adalah anak-anak yang kinestetik, dominan bergerak. Maka temukan metode yang tepat untuk mewadahi pola belajar mereka. Guru harus kreatif mengemas pembelajaran sebagai suatu permainan yang seru dan mengasyikkan. Sehingga keseriusan pembelajaran dikemas dalam permainan yang menarik.  Siswa kelas 1 menyukai  aktivitas yang melibatkan gerak. Untuk itu perlu digunakan metode yang bisa mewadahi keaktifan mereka. Misalnya dengan metode lacak kata, mencari jejak yang hilang, belajar diluar kelas ataupun melakukan aktivitas yang melibatkan gerakan. Untuk anak  tipikal auditori atau visual, aku gunakan metode membaca dengan nyaring, belajar dengan benda nyata dan gambar.

6. Selingi Pembelajaran Dengan Rekreasi.

               Rentang konsentrasi sangat  tergantung pada usia. Dan konsentrasi itu akan berkembang sejalan dengan tingkat usianya.  Untuk anak usia sekolah dasar durasi konsentrasi antara 30 - 40 menit. Sedangkan untuk anak usia Tk – klas 1 SD rentang konsentrasi mereka sekitar 12 -15 menit.

Saat terlihat siswa kita sudah tidak fokus, usil dengan temannya, banyak gerak itu tanda-tanda mereka kurang berkonsentrasi. Segera ajak siswa kita untuk berekreasi. Kita bisa mengajak mereka untuk bergerak, bernyanyi, menari, tepuk ataupun game-game ice breaker yang kita sesuaikan dengan kondisi.

                7. Libatkan Hati Dalam Mengajar.

               Dari keseluruhan tips diatas tidak akan berhasil jika mengajar tanpa melibatkan HATI. Apalah artinya jika mengajar tanpa melibatkan HATI. Anak anak dengan segala kepolosan dan keluguannya adalah manusia yang peka. Jika kita mengajar mereka dengan kasih sayang, dengan rasa cinta, maka mereka akan merasakannya. Jika kita mengajar dengan hati, maka mereka akan menerimanya dengan hati pula. Bukan hal yang sukar membentuk mereka, jika hatinya sudah tersentuh.

               Selama kita masih punya hati, tidak ada yang sulit untuk mengajar siswa kelas 1. Ingatkan hati kita untuk terus menerus mengajar karena Allah. Dengan begitu hati kita akan lebih lembut menerima mereka dengan rasa kasih sayang. Jadi tidak sulit bukan menjadi guru kelas 1?

 

 

        PROFIL PENULIS



Penulis adalah Arema (Arek Malang ) yang bernama Widya Setianingsih, S.Ag, Putri dari Bapak Syarif dan Ibu Martini. Menjadi guru di MI Khadijah Malang. Sejak 10 tahun yang lalu menjabat sebagai Pimred majalah sekolah bertajuk Kharisma, aktif di organisasi Komisi Pendidikan Nasional, dan menjadi ketua penggiat literasi madrasah (GELEM). Penulis sangat menyukai dunia menulis dan dunia mendongeng.

Memiliki buku solo, kumpulan puisi cinta yang berjudul Laras-Laras Makna dalam Puisi.

Buku antologi yang sudah diterbitkan adalah Buku Ajar Juara UAMBN, Bukan Guru Biasa, Bahagianya menjadi Guru, Berjuta Cinta dengan Cerita, Sekuntum Puisi, Bumi 14 hari, Kumandang Kisah remaja, Kado untuk ibu, Jejak Pena Pengembara Aksara, Kisah Laskar Ilmu di Masa Pandemi, Suara dalam Kata, Sekuntum Puisi, Sinergi Guru dan Siswa Melejitkan Prestasi, Merindukan Baitulloh, Kidung Cinta Sahabat, Kisah Para Pendaki Mimpi, Media Pembelajaran Pilihan Guru Hebat, Self Healing dalam Menulis.

Penulis dapat dihubungi melalui wa (085954558358), Ig. Widyabisma, facebook Widya Althafian atau

email widyabisma9@gmail.com.

Dan alamat blog https://widyabisma.blogspot.com/

Rabu, 04 Mei 2022

MENULIS DI KALA SAKIT : RESUME IBNU MUSLIM




19.MENULIS DI KALA SAKIT

Oleh Suharto dan Dail Ma’ruf

 

          Pelatihan belajar menulis pertemuan ke-22 dilaksanakan 7 Maret 2022 dimulai pukul 19.00 WIB dengan judul materi Menulis di Kala Sakit. Kali ini moderator dibawakan oleh Dail Ma'ruf dan narasumbernya Suharto, M Pd.

Ada selingan baca kisah inspiratif ya 1 menit. : 

https://dailalser.blogspot.com/2022/03/pak-yoga-terima-takdir-netra-dan-bahagia.html

 

          “Kita berdoa agar acara ini berjalan lancar dan bagi teman atau keluarga anggota grup BM 23-24 yang sedang sakit, semoga Allah sembuhkan dan pulih seperti semula. Bagi yang muslim  silahkan baca fatikhah dan agama lain menyesuaikan. Berdoa kita mulai…. Berdoa selesai.

 

          Audio. https://youtu.be/uye6FLj30GU

Melihat video tadi rasanya 1001 rasa...atau berjuta rasa. Sungguh sampai saya menahan nafas saking sesak dada ini, benar-benar luar biasa  Cing Ato, benarlah bahwa Allah tak akan menguji hambanya, kecuali sesuai kemampuannya. Dan saya sadar bahwa Cing Ato dan istrinya adalah orang kuat. Kuat kesabaran dan ketabahannya. Mari kita berdiri dan sambut narsumber yang luar biasa Cing Ato dengan materi MENULIS DI KALA SAKIT.  Silahkan Cing Ato masuk kelas dan menyapa para peserta.”

          “Sebelum sakit pun saya sudah punya  1 buku solo. Tahun 2016 awal  ikut belajar menulis, 2017 ikut intens di Cipanas dan kenal penerbit. Awalnya dari Om Jay. Lagi semangat-semangatnya, terkena sakit hingga 1 tahun tak bisa bergerak. Apa saja perasaan yang ada di hati Cang Ato Saat sakit sekian lamanya?.

Tiga tahun delapan bulan saya masih berjuang untuk pulih. Saya tidak tahu sudah berapa biaya yang dikeluarkan. Saya hanya yakin Allah tidak akan menguji hambanya di luar batas kemampuannya. Saya nikmati saja ujian dari Tuhan ini sambil terus mensyukuri nikmat lain yang  Tuhan berikan.

          Sakit yang saya alami saya ibaratkan seperti pembuskus permen sebagaimana kata Pak Nasrullah dalam bukunya magnet rezeki. Beliau mengatakan ujian dan musibah laksana sebuah permen. Pembungkusnya adalah musibah, tetapi di balik pembungkus itu, Allah  sudah sediakan berjuta kenikmatan. Maka itu, terimalah dengan ikhlas dan banyak bersyukur. Intinya dibalik segala sesuatu ada hikmahnya”.

          “Subhanallah 3 tahun lebih 8 bulan, insya allah Cang ato termasuk maashoobiriin, sungguh ungkapan yang tinggi makna dan sarat hikmah“.

          “Tidak ada yang saya dapat lakukan dalam kondisi serba keterbatasan, kecuali membaca dan menulis. Dahulu menulis dengan alat tulis dan membaca harus membuka buku. Kini zaman teknologi cukup dengan gawai/smartphone kita bisa membaca dan menulis.”

          “Hmmm.., tapi dengan tangan yang masih sangat terbatas gerakannya, bagaimana Cang Ato menulis?.  Jika baca bisa dari youtube gantinya, nah menulis bagaimana caranya ?”.  

          “Semua berawal dari tidak aktifnya saya, karena tubuh tidak bisa bergerak selama satu tahun. Terkadang agak stres juga karena tidak ada yang dikerjakan, hanya melamun seorang diri di kamar. Sesekali saya minta televisi dihidupkan. Karena tidak bisa menekan remot televisi tidak pernah ganti channel. Lama-kelamaan boring juga.

          Tiba-tiba ada suara dari gawai istri saya yang tertinggal. Saya pinta asisten rumah tangga untuk mengambilkan dan meletakkan di atas dada saya dengan beralaskan bantal. Saya mencoba menyentuh gawai, ternyata bisa tersentuh. Setelah istri pulang dari mengajar saya bertanya kepada istri dimana  gawai saya. Maklum sudah 1,6 tahun saya tidak melihat gawai. Istri pun langsung mengambilkan gawai. Saya minta dibelikan paket internet dan berganti nomor. Karena nomor yang lama sudah tidak aktif.

          Ya Allah, untung saja punya istri dan keluarga yang juga hebat, sabar dan kuat.  Dari sinilah saya lacak akun Facebook saya. Butuh waktu tiga hari baru ketemu pasword. Mulailah saya menulis dan memposting kondisi saya. Dapat satu pekan menulis timbul dalam pikiran. Kenapa saya tidak menulis apa yang sedang saya alami saja. Akhirnya saya menuliskan Mulai dari saya terserang penyakit, dirawat di rumah sakit, bagaimana saya menjalani selama di rumah sakit, peristiwa-peristiwa yang terjadi selama sakit, dan saya tutup tulisan sampai kembali ke Madrasah.

          Ini rahasinya, jika ingin punya buku. Saya menulis sesuai kronologis yang terjadi, jadi secara berurutan. Seperti melihat sinetron berseri. Banyak apresiasi dari sahabat Dumai. Bahkan tulisan saya dinantikan dan ditunggu kehadirannya. Pembaca pun saya ajak menentukan judul artikel terakhir. Banyak yang memberikan judul artikel terakhir. Saya memilih "Kembali ke Madrasah".

Kenapa kembali ke madrasah?. Ya, karena saya berawal dari Madrasah lalu ke rumah sakit dan tak pernah kembali selama 18 bulan. dan buku itu judulnya kembali ke madrasah.        Mana cover bukunya cang? Judul artikel terakhir. Ketika di pertengahan jalan ada sahabat sekaligus seorang narasumber yang memberikan ilmu kepada saya ketika saya ikut pelatihan dengan  KSGN.

Beliau menghubungi saya. Beliau sempat mengikuti tulisan saya. Beliau bertanya-tanya tentang tulisan yang saya tulis. Apakah saya sedang menulis kisah orang atau kisah sendiri. Karena tokoh utama saya ganti dengan kata "AKU". Boleh kita lihat buku pertama setelah kembali bisa menulis?. 

          Beliau langsung menghubungi saya lewat vicol. Otomatis beliau melihat kondisi yang sebenarnya. Kurus seperti tengkorak hidup, suara tidak jelas, selang NGT masih menempel di hidung, selang ventilator masih menempel di leher. Beliau terharu dan mencoba melacak tulisan saya dari awal. Baru seperempat jalan beliau tidak sanggup lagi membacanya. Sedih dan pastinya banjir air mata...

          Seminggu berselang Om Jay menghubungi saya lewat vicol. Beliau pun terharu tetapi beliau salut dan mengapresiasi tulisan saya. Dari sinilah Om Jay mengajak saya untuk ikutan pelatihan menulis. Saya pun ikut walau terkadang tubuh ini tak mampu mengikuti. Alhamdulillah, karena lewat WhatsApp, materinya bisa saya baca di siang hari. Selanjutnya materi tersebut saya simpan di blog lalu saya jadikan sebuah buku "Belajar Tak Bertepi"  dan buku terbit dengan  judul Belajar Tak Bertepi"

          Dari mengikuti pelatihan menulis gelombang 8, setidaknya memperkaya tulisan saya. Dan tulisan saya semakin hidup. Karena semua benda  yang ada di sekitar ruang rumah sakit saya ikut sertakan dan saya visualisasikan seperti suatu yang bernyawa. Kalau kata Om Budiman salah satu narasumber pelatihan ini. Disebut dengan istilah CERPENTING (cerita pendek tidak penting). Bisa bapak dan ibu baca di buku saya. Kalau Bapak dan ibu baca. Saya yakin langsung bisa nulis buku cerita hari itu juga. Hahaha....

          Selanjutnya bagaimana tanggapan pembaca setia blog Cang Ato?  Terus saya cerita dulu, silahkan. Buku tersebut saya beri judul "GBS Menyerangku" kisah nyata seorang guru bergulat dengan penyakit langka. Dengan menulis, ahamdulillah, setelah jadi buku banyak yang berminat hingga kini.” 

          “Kalau boleh tahu sudah berapa yang minta buku Cang. Boleh gak peserta BM 23 dan 24 dapat buku itu?”.        “Covernya sangat luar biasa, hubungi saya, Nanti diakhir saja. Baik, lanjutkan kisahnya. Karena menulis setiap hari maka ratusan artikel sudah saya miliki. Saya simpan di Facebook dan blogspot. Dari artikel inilah saya jadikan buku kedua ketika sakit. Yaitu, Menuju Pribadi Unggul. Untuk memperindah tulisan di buku, saya berguru dan langsung dibimbing oleh bapak Akbar Zaenudin. Setelah jadi beliau menyarankan untuk mencoba dikirim ke penerbit mayor. Saya tidak bersedia, karena terlalu lama menunggu diterima atau tidaknya. 2/3 tulisan di blog saya  belum dibukukan lagi hingga sekarang. Karena saya menulis bentuk buku yang lain.

          Menuju Pribadi Unggul itu buku kedua yang ditulis di saat sakit, sungguh judul yang luar biasa, dan menginspirasi. Hampir setiap hari saya menulis, kebetulan masa pandemi covid-19 terjadi, sehingga hampir dua tahun bekerja dari rumah. Waktu-waktu kosong itulah saya manfaatkan untuk menulis. Saya tidak bisa tidur sebelum mendapatkan ide untuk menulis. Sehingga terkadang saya banyak menerawang sampai dapat ide apa yang besok saya tulis.

          Fotonya Cang ato di buku kedua sudah sangat mantap, ganteng luar biasa. Tadinya ganteng, 180 derajat kebalikan dari buku 1. Oh itu foto sebelum sakit ya Cang?, sekarang pun tetap ganteng malah plus makin Soleh. 

 

Inilah daftar buku karya Cang Ato yang luar biasa :

1. Mengejar Azan (dua bulan sebelum sakit) 2018

2. GBS Menyerangku 2020




3. Menuju Pribadi Unggul 2020

4. Kompilasi kisah inspiratif 2021

5. Belajar Tak Bertepi 2021

6. Aisyeh Menunggu Cinta (Roman Betawi) 2021

7. Menepis Kesulitan Menulis 2021

8. Gadis Pemikat (cerpen) 2022

9. Kado Khusus Sang Bintang (motivasi belajar)2022

10. Lentera Ramadan 2022

 

Sedang digarap :

11. Catatan harian guru blogger madrasah

12. Cing Ato Belajar pantun

13. Cing Ato Belajar puisi

14. Menulis dikala Sakit.”

 

          “Allahu akbar sudah 10 buku solo. Saya masih 1 saja dan 4 yang sedang finishing”. Kata Pak Dail sang moderator.

          “Saya senang nulis buku solo, no. 14 akan best seller tuh. Saya nunggu buku itu sejak 2 bulan lalu. Rencana mau konsentrasi di jurnal ilmiah. Dari 10 yang sudah terbit buku mana yang paling diminati ?. Alhamdulillah, buku GBS Menyerangku pernah diresensi oleh Prof Dr Ngainun Naim. Buku menepis kesulitan diresensi oleh guru dari Kalimantan Barat dan menghantarkan beliau menjadi sang juara.”

          “Empat  buku itu kelarin dong...terutama yang no. 14, luar biasa.           Jadi ini macam buku resep pilihan Cang Ato. Bagaimana hilangkan semua kesulitan menulis?.  Iya kenapa kok kuat banget nulisnya? Apa motivasinya?. 1. Untuk menambah amal ibadah di saat tak berdaya saya berpikir : “Apa ya yang bisa menambah amal ibadah pada saat saya sakit”. Waktu sehat saya sering khutbah, ceramah, menjadi motivator untuk peserta didik. Setelah berpikir, kenapa saya tidak menulis saja di medsos. Akhirnya saya menulis tentang karakter yang berkaitan membangun diri menjadi manusia unggul. 

          Alhamdulillah, banyak yang memberikan apresiasi dan menunggu-nunggu kehadiran tulisan berikutnya. Dari menulis inilah Tuhan memberikan apa yang saya tidak duga. Justru di saat sakit saya mendapatkannya.

 

1). Saya kebanjiran teman yang ingin bersahabat

2). Banyak yang konsultasi tentang menulis

3). Dapat panggilan menulis dari adik saya di Pusdatin ( gara-gara dia melihat dan membaca  tulisan-tulisan saya di medsos ). 

4). Kedatangan para Youtuber

5). Menjadi narasumber pada pelatihan di KSGN PGRI

6). Mendapatkan penghargaan dari Bang Ja’far DKI sebagai "Pahlawan Pendidikan" Jakarta.

7). Banyak teman kerja dan teman medsos yang membuat buku, dan lain-lain.

Untuk tambah amal soleh, dan ada lebih dari 7 keajaiban atau keistimewaan saat menulis, luar biasa.                                                       Kebetulan saya sudah terlambat naik pangkat karena sibuk kuliah dan sakit. Teman-teman saya sudah mau ke-IV b saya masih di III/ d. Alhamdulillah Januari ini saya mengajukan kenaikan ke IVa dengan menyertakan 1 PTK dan 6 buku solo. Putri KH Hasan Basri ketua MUI, Betul, Saya tidak tahu tiba-tiba dapat saja, 1). tambah amal soleh, 2) . bisa naik pangkat. karena viral dan ada yang menyampaikan ke ibu Fahira Idris. 3). Untuk kebanggaan/ motivasi/ inspirasi.

     Agar anak-anak saya yang sedang menimba ilmu di pondok punya kebanggaan terhadap ayahnya. Setidaknya dalam hatinya ayah yang sedang sakit saja masih punya semangat untuk belajar dan berkarya. Begitu juga untuk memberikan inspirasi kepada teman-teman untuk bergerak dan keluar dari zona nyamannya. Ada LSM yang mengajukan. Mungkin.  Ada lagi yang lain alasan Cang Ato nulis penuh semangat?. 4). Untuk mengabadikan ilmu yang dimiliki agar tidak hilang ditelan waktu. Maklum hafalan atau ingatan terkadang lupa, maka itu perlu dipatri di dalam sebuah ikatan yaitu buku. Dan penghahargaan itu makin bikin semangatkah?        Sebenarnya saya sendiri tidak berharap apa-apa. Mungkin itu bonus, sungguh alasan yang SUPER KREN.

          “Tidak berhenti di bidang menulis saja, saya pun merambah ke bidang desain cover buku, flayer, layout buku. Di samping ikut pelatihan menulis saya juga mengikuti pelatihan desain cover lewat canva secara berbayar. Alhamdulillah, setidaknya saya bisa membuat cover buku sendiri..

          Saya juga banyak membantu teman-teman  untuk membuat cover bukunya dengan gratis..tis...tis...juga dipercaya untuk membantu membuat desain cover buku dan flayer di Penerbit YPTD. Sekali lagi gratis..tis...tis.

          Saya siap membantu bapak dan ibu untuk membuatkan cover pada pelatihan ini. Silahkan kirim judul dan sinopsisnya. Cukup dengan gawai melalui aplikasi canva langsung jadi. Kalau mau belajar otodidak silahkan lihat di Youtube saya. Chanel "Suharto MTsN 5 Jakarta" 

Minggu, 01 Mei 2022

KEPERGIAN RAMADHAN 2022

 




PUISI RAMADHAN 2022.



Ramadhan …

Kini kami, telah kau  tinggalkan

Aku dan semua orang yang merindukan

Kami tak kuasa berbuat sesuatu untuk menahan

 

Kepergianmu adalah suatu kepastian

Kadatanganmu kembali adalah suatu keniscayaan

Apakah kami dapat bertemu lagi denganmu tak dapat dipastikan

Hanya do’a yang dapat kami panjatkan pada Allah yang maha Rahman

 

Kiranya berkenan pertemukan kembali kami dengan Ramadhan

Di tahun yang akan datang dengan segala kegembiraan dan kesehatan

Sehat jiwa raga dibarengi kekuatan iman untuk laksanakan dengan ketulusan

Semata berharap ridla Allah, Tuhan seru sekalian alam yang maha mengabulkan

 

Kabulkan doa kami untuk tetap bertemu dengan bulan penuh keberkahan

Bulan  kasih sayang, ampunan dan bulan pembebasan dari azab dan siksaan

Siksa api neraka yang siapa pun tak akan kuat menahan panasnya yang tak terperikan

Ya Allah kabulkan permitaan kami yang merindukan Ramadhan bulan penuh kemuliaan

 

Serang, 1 Syawal 1443 H/ 02 Mei 2022

Dail Ma’ruf  Yasalam

DI STASIUN PONDOK CHINA JODOHKU BERSATU

Popular posts