Senin, 16 Mei 2022

ZOOM KELAS INOVASI YANG SUPER HEBAT




Mengikuti pertemuan atau kegiatan melalui zoom meeting bukan hal baru bagi kita. Terutama sejak pandemi Covid 19 ini menyebar ke seluruh penjuru dunia termasuk ke Indonesia.  Semua kegiatan beralih dari semula tatap muka (luring) menjadi tatap maya (daring). Dalam tatap maya ada banyak teknologi informatika  yang dapat digunakan diantaranya zoom meeting, google meeting, dan sejenisnya. 

Dalam dunia Pendidikan pun pembelajaran dilakukan secara daring melalui zoom meeting. Guru yang melek IT tak terlalu gagap melakukan pembelajaran via zoom meeting ini, namun bagi guru yang gaptek tentu membutuhkan adaptasi dan kerja keras untuk dapat mengajar dengan perangkat IT ini. Namun demikian salah satu hikmah yang dapat kita dapatkan dari Pandemi ini adalah hampir semua guru dan murid menjadi melek IT. Karena dibiasakan setiap hari, selama lebih dari 2 tahun, maka apa yang awalnya sulit, kini menjadi mudah karena sudah biasa melakukan setiap hari. Terbuktilah kebenaran pepatah orang tua bahwa “ala bisa karena biasa”.


    Hari ini tanggal 14 Mei 2022, Damar dapat postingan dari salah satu grup WA bahwa malam Sabtu ini ada pelatihan guru inovasi bersama pak Ajun. Dipandu para ahli dengan pembahahas dari beberapa guru berprestasi. Ada bu Leni Priska, ada bu Sri Yamini, Bu Mudafiatun Isriyah, ada Om Jay, Pak Rusmana, dan puluhan peserta lainnya.  Damar malam ini telat pulang karena ada urusan nutup  apotek. Pas jam 21.00 tautan yang ada di Wa grup kelas bicara di klik alhamdulillah, terhubung dan sedang berlangsung sesi tanya jawab dari narasumber kepada peserta. Setelah menyaksikan video tiktok tentang suasana kelas dimana guru mengajarkan dengan Bahasa Mandarin/ Jepang tentang suatu mata pelajaran, dan murid ditugaskan untuk menuliskan apa yang dipahaminya tentang materi tersebut.


    Dalam adegan di video tersebut tampak ada 1 murid yang menggambar seekor naga dan setelah dikumpulkan tugasnya kepada sang guru, diperiksa dan diserahkan kembali kepada masing-masing murid, rupanya anak tersebut dikeluarkan dari kelas. Lalu pak Ajun bertanya : “apakah bapak/ibu setuju dengan tindakan guru tersebut?”.  Pertanyaan kedua : “ jika setuju, apa alasannya?”. Pertanyaan ketiga : “ jika tak setuju, berikan alasannya!”. Dan keempat : “adakah ide bagaimana menjadikan peristiwa tersebut sebuah inovasi dalam pembelajaran?”. 

Dengan pancingan pertanyaan dari Pak Ajun, beberapa peserta memberikan jawaban dan taggapan, termasuk  Damar. Setelah tak ada lagi yang menanggapi, Pak Ajun  bertanya : “ apa tindak lanjut dari kejadian itu sebagai lesson learn?.  


Di moment itulah pak Ajun menyampaikan berbagai kejanggalan model pembelajaran yang ada dan diterapkan di sekolah yang pada umumnya terlalu kaku, sudah ditetapkan standar bakunya sedemikian sehinga tahapan dan langkah semua guru dalam mengajar pun sama. Cara mengajar yang baku dan monoton ini tak menarik minat siswa. Kadang jika ada guru yang berani mengajar dengan caranya sendiri dan malah berhasil baik. Muridnya dapat nilai akademik mecapai  sempurna,  atau menjadi juara bidang MIPA, Bahasa, Seni, Olahraga dan lainnya, malah kadang guru tersebut di bully rekannya. Inilah ironi dunia Pendidikan kita.


    Jika Bully terhadap guru yang kreatif dan inovatif  ini dibiarkan, maka akan membahayakan para guru yang punya kesungguhan dalam mengajarnya. Sudah all out memberikan yang terbaik, malah dibully oleh mereka yang berprilaku sangat santai. Pak Ajun Kembali bertanya apa gagasan bapak/ibu untuk perbaiakan bagi pembelajaran di kelas yang tadi ditayagkan?. 

Dalam zoom ini keberanian narasumber patut diacungi 2 jempol, karena berani mengatan bahwa selama ini guru itu hanya fokus pada materi yang disampaikan namun kurang cermat menerapkan sikap (attitude) agar mereka menjadi anak yang shaleh/ shaleha. Pak  Ajun sampaikan bahwa mestiya dalam mengajar, seorang guru itu bagaikan seorang artis atau pesulap yang professional sehingga saat menyampaikan pesan pada murid maka semuanya dapat fokus menyimak materi, sehingga materi dari guru  kepada murid pun dapat diserap dengan baik.


    Semangat terus para guru pegiat litereasi, semoga sehat dan bahagia selalu. Barokallahu lakum. Aamiin. Pesan penutup Damar yang ingin disamapaikan sebagai testimoni  dari mengikuti  zoom meeting hebat di kelas inovasi tersebut adalah " bagi  teman pembaca yang luang di Jumat malam, maka bergabunglah dengan kelas guru inovasi ini. Bagus banget para pematerinya. LUAR BIASA. 

Minggu, 15 Mei 2022

AMAT BESAR ANIMO MASUK MTs NEGERI 1 KOTA SERANG.

 




AMAT BESAR ANIMO MASUK MTs NEGERI KOTA SERANG. 

Oleh : Dail Ma’ruf, M.Pd

 

Damar yang merupakan anak kedua dari kedua orang tuanya, sejak masuk SD tak lanjut hingga lulus. Karena berantem dengan temannya di kelas dan menggigit telinga teman yang ngusilinnya, maka Abahnya memindahkannya ke MI Swasta.  Lumayan jauh jarak MI tersebut, sekitar 2 KM dan Damar kecil sekolah dengan berjalan kaki bareng dengan kakaknya. Damar pindah ke MI Nurul Falah Tunjung setelah naik ke kelas 2. Di sekolah barunya, Damar tak langsung dapat juara pertama, dan hanya runner up di semester 1, setelah menjajaki siapa saja pesaing di kelasnya, Damar langsung gas pool belajar dan berhasil menyalip murid paling pintar di kelas 2. Damar menjadi peringkat pertama dan menggeser murid paling pintar tersebut  ke posisi peringkat 2. Dan ini belangsung hingga Damar lulus dari MI tersebut.

Mulai kelas 4, Damar dilibatkan menjadi petugas upacara bendera di hari Senin, mulai dari tugas pertama menjadi pemegang naskah Pancasila dan menyerahkannya kepada Pembina upacara, menjadi pembaca tek pembukaan UUD 1945, dan menjadi pemimpin upacara. Di kelas pun 3 tahun Damar menjadi KM sejak kelas 4 hingga lulus. Ada kekecewaan Damar pada MI Tunjung Teja terkait nilai Ijazah, mungkin karena kedudukan MI tersebut yang merupakan MI Swasta atau bagaimana, sehingga nilai raport Damar yang selalu bagus, tidak bebanding lurus dengan nilai ijazahnya. Di raport nilai Damar selalu rata-ratanya 90 ke atas, namun di ijazah hanya rata-rata 7,8.  Untung saja Damar ikut ujian SD Negeri dan berhasil menjadi peraih Ijazah dengan nilai tertinggi nilai rata-rata 90. Menjadi kenangan indah masa kecil damar yang tak terlupakan. 

Visi Misi MTsN1 Kota Serang


Kata guru dan Kepala SDN yang Damar ikut ujian, untung saja ada Damar yang ikut ujian di SD tersebut sehingga SDN Caringin menjadi SDN dengan nilai tertinggi di Kecamatan Tunjung Teja. Saking gembiranya, saat pembagian Ijazah SD tersebut, penyerahannya pun oleh Pak Camat, dan dipesankan supaya Damar masuk SMP Negeri. Rupanya abahnya Damar dalam memilih sekolah bagi  anaknya tak perlu tanya kepada sang anak, atau mengajaknya untuk survei sekolah. Langsung saja Damar didaftarkan di MTs tempat ia bertugas di MTs Nur El Falah Kubang Petir. Sebagai anak penurut Damar jalani saja kemauan abahnya meski dalam hati ia ingin ke SMP Negeri, tapi tak berani protes hingga lulus. Setelah tamat dari MTs tersebut langsung di Pondokin ke Pandeglang  sekalian sekolah di MAN1 Pandeglang, karena ada kasus nilai yang tidak terselesaikan dengan Pak Sarbini guru Alquran dan Bahasa Indonesia, maka Damar pindah ke MAN 2 Serang. Ini kisahnya :

https://dailalser.blogspot.com/2022/05/jangan-sentimen-dalam-memberi-nilai-ke.html

Di MAN 2 Serang Damar senang karena dapat kelas unggulan IPA Fisika yang anggotanya 10 orang para rangking 1 dari kelas 1-1 hingga kelas 1-10. Sisanya yang 25 orang dari murid yang punya nilai Matematika minimal 85. Bisa dibayangkan bagaimana persaingan yang ada di kelas tersebut. Saking aura persaingan begitu kuat, sampai-sampai kami berpikiran dapat meraih juara 11 pun, kami bahagia, karena jika di kelas lain itu adalah juara 2. Rupanya kesungguhan  yang dibarengi kedisiplinan dalam belajar membuahkan hasil yang memuaskan, Damar berhasil mendapatkan juara 4 dan itu bertahan hingga lulus dari MAN 2 Serang.  

Lulus dari MAN 2 Serang, Damar yang punya nilai dengan grafik menaik alhamdulillah diterima di IKIP Jakarta yang sekarang UNJ di Jurusan Pendidikan Bahasa Arab melalui jalur PMDK atau undangan rektor. Setelah 13 semester dilaluinya dengan menjadi aktifis kampus, Damar pun diwisuda dan dipilh menjadi pembaca ikrar wisudawan bagi lulusan D3, S1, S2 dan S3. Ada rasa bahagia dalam diri Damar karena punya banyak foto dan itu Gratis dari humas rektorat. Inilah penampakan Damar saat wisuda S1 di UNJ, kisah anak kampung yang jadi sarjana setelah keliling nusantara gara-gara menjadi aktifis HMI.



Wisuda Damar tahun 2022 pembaca ikrar wisudawan/wisudawati UNJ. 

Rupanya hari ini Ahad, 15 Mei 2022 anak bungsu Damar sudah ada jadwal ikut tes masuk MTsN 1 Kota Serang. Tes mulai pukul 08.00 hingga pukul 10.00 WIB, karena khawatir macet dan supaya tak desak-desakan, Damar bersama putranya bernama Farhan segera menuju ke lokasi tes dan sudah tiba pukul 07.00 atau 1 jam sebelum tes dimulai. Di Pintu gerbang ada 2 satpam sekolah yang menyampaikan bahwa anaknya saja yang boleh masuk pengantar tak diperkenankan. Farhan awalnya ragu, setelah ada panitia yang menghampiri Damar dan menyalami seraya mengatakan : “Pak Damar, saya Malda murid Bapak” .  Damar menjawab :  “ Siap Malda, tolong antarkan anak Pak Damar ke ruangannya “.  Malda membalas : “Siap pak”.

Para orang tua murid yang setia menunggu anaknya keluar dari ruang tes BTQ 


Luar biasa animo masyarakat kota Serang dan Kabupaten Serang yang menginginkan menyekolahkan anaknya ke MTsN 1 Kota Serang. Bayangkan kuotanya hanya 300 yang akan diterima, sedangkan pendaftar lebih dari 1.200 berdasarkan berkas masuk. Setelah di saring oleh panitia sesuai persyaratan, diantaranya nilai raport kelas 5 dan kelas 6  rata-ratanya minimal 85,  maka yang dapat nomor ujian sektar 600 peserta. Artinya akan tesisihkan 300 peserta, akan diumumkan siapa sajakah yang LULUS atau Diterima pada tanggal 18 Mei 2022. Hanya 2 hari setelah pelaksanaan tes. Ada soal tertulis Math, IPA, IPS, Bahasa Indonesia dan Agama. Dilanjut tes lisan Baca tulis al quran. Semoga Farhan lulus  dan diterima di MTsN 1 Kota Serang. ( Wassalam).


Setelah tes ganti kaos dan minta jajan...




Kamis, 12 Mei 2022

BAHAGIA DENGAN HOBIKU

 



BAHAGIA DENGAN HOBIKU

Oleh : Dail Ma’ruf, M.Pd

 

Hobiku berubah ubah.

         Sejak kecil, Damar hobinya banyak. Bukan  satu atau dua, mungkin lebih dari 5, hobi petualangan, hobi jalan-jalan, hobi kuliner, hobi baca novel dan berdebat. Dari sekian hobi yang dimilikinya rupanya hobi diskusi yang menonjol. Setelah Damar lulus dari MAN 2 Serang dan melanjutkan kuliah di IKIP Jakarta yang sekarang berubah namanya menjadi Universitas Negeri Jakarta atau UNJ bakat bicaranya berkembang baik. Ia terbiasa membawakan acara (MC), jadi moderator, jadi pemateri dan bahkan mengisi pengajian dan khutbah. Semua dijalaninya mengalir saja, meski bukan jebolan ponpes dengan jangka waktu sekian lama, namun pemahaman keislamannya didapat dari Sekolah Madrasah. Mulai dari MI, MTs dan Aliyah, ditunjang dengan mengaji ilmu Tajwid, Nahwu, Sharaf, Imriti, Alfiah dan Kitab Tafsir Quran seperi Tafsir Jalalain, Tafsir Munir, sertaKkitab Fiqih lainnya dari Ayahnya yang seorang ustad di kampungnya.

         Sebenarnya Damar aslinya orang yang kurang pede alias pemalu. Di awal masuk kuliah di Rawamangun, kadang Damar merasa ngiri melihat orang pandai bicara di forum-forum seminar atau diskusi. Dalam hatinya Damar berdoa : “ Ya Allah jadikan diriku pintar bicara seperti mereka “. Rupanya Allah menjawab doanya Damar si Anak kampung.  Bi-iznillah pada Agustus 1996 Damar dipertemukan dengan organisasi Himpunan Mahasiswa Islam atau HMI. Damar ikut Basic Training atau LK 1 sebagai syarat manjadi anggota HMI cabang Jakarta, bertempat di Ponpes Hidayatullah Cilodong Jawa Barat.

         Di HMI Damar mendapatkan banyak ilmu dan pengalaman sehingga ia kini berubah dari Damar yang pemalu menjadi Damar yang percaya diri.  Semoga saja pedenya Damar tidak menjebaknya ke rasa over confidence. Setelah mengikuti  Intermediate training atau LK-2 HMI, Damar  merasa seperti telah lulus S-2. Maka wajar jika saat Damar mempertahankan skripsi, dicecar penguji hingga 1 jam, padahal yang lain hanya 10-15 menit, Damar sama sekali tak gentar, Ia menghadapi semua pertanyaan dengan tenang, dan menjawabnya dengan sangat meyakinkan dan rasional. Alhamdulillah hasil ujian skripsinya diganjar nilai A. Hobi Damar saat mahasiswa adalah ceramah, debat, diskusi dan orasi alias demonstrasi memakai Toa, Spanduk dan Poster. Setelah lulus kuliah atau wisuda, Damar banting stir mulai  merubah hobinya supaya bisa berkarya dan menghasilkan uang. Damar pernah menjadi penjaga rental Komputer bang Jakfar Makassar pada tahun 1999 di Kelapa dua Depok.

Hobi Barunya Menulis.

Juli hingga Desember 2021 adalah hari-hari bersejarah dalam hidupnya. Di pertengahan Juli 2021 Damar kehilangan sahabat terbaiknya bernama Pak. Zainal Jaha, yang sering kemana-mana bersama terutama mengantar lomba Marawis di lomba FESBUD Al Azhar Se-Indonesia.  Cerita tentang wafatnya Pak Zainal oleh Damar diabadikan dalam tulisan di blognya :  

https://dailalser.blogspot.com/2021/07/selamat-jalan-pak-zainal-guru-sd-islam.html

Pada momen ini pula Damar ikut PPG dalam Jabatan di UNTIRTA bersama 800 peserta lainnya untuk tingkat SD. Alhamdulillah, qodarullah satu kali ujian Damar lulus. Bahagia rasanya, namun ada sedih juga karena banyak guru seangkatan PPG tak lulus. Rupanya dalam PPG bukan hanya ditentukan kepintaran dan kerajinan,  namun juga faktor  doa dan keberuntungan.

Dalam enam bulan, Damar pun ikut kelas belajar menulis asuhan Om Jay gelombang 20. Damar beruntung dapat gabung di kelas tersebut. Bakat dan hobinya yang terpendam sekian puluh tahun lamanya bisa tereksplorasi dan menghasilkan banyak tulisan. Tidak mudah untuk lulus dari pelatihan bersama Om Jay, karena materi disampaikan dalam chat WA, peserta wajib buat resume di blog, dan tautannya dikumpulkan. Syarat ketiga, peserta wajib membuat 1 buku karya sendiri atau buku solo.

Alhamdulillah Damar sudah melengkapi semua syarat tersebut dan dinyatakn lulus. Atas kebaikan Om Jay dan tim solid Damar diajak menjadi moderator dan atau pembicara di angkatan ke- 21 dan 22 serta kelas bicara.

Di kelas belajar Guru Motivator Literasi Digital atau GMLD, Damar didapuk menjadi ketua panitia dengan 1.500 peserta yang terbagi dalam 6 WA grup masing-masing anggotanya 250 guru. Semua kujalani dengan happy dan kuambil pengalamannya. Damar selalu menulis dan menulis …. dan kini setelah 6 bulan,  Ia sudah punya puluhan buku.  Ada 1 buku solo berjudul “Jurus Jitu Menjadi Penulis Bermutu” .




Kini damar sudah punya lebih dari 25 buku antologi dengan judul :

1.       Writing is My Passion Jilid 2, 3 dan 4

2.       Literasi Solusi di Tengah Pandemi,

3.       Belajar Daring OK Bersama Guru Millenial,

4.       Hikmah di Balik Pandemi,

5.       Jejak Pena Pengembala Aksara,



6.       Bangga Menjadi Bangsa Indonesia,

7.       Surat Cinta Untuk Guru,

8.       Sinergi Dampingi Murid Raih Prestasi,

9.       Maulid Nabi Muhammad SAW di Nusantara,

10.   Perjalanan Haji dan Umrah ke Baitullah,

11.   Aku Bangga Menjadi Guru Indonesia,



12.   Inspirasi Menulis dan Menerbitkan Buku,

13.   Untaian Kasih Bunda Sepanjang Masa,

14.   Ibuku Wanita Terhebat,

15.   Guru Motivaror Literasi Digital

16.   Surat Cinta Guru Untuk Pak Jokowi.

17.   Guru Hebat Bermartabat Jilid 1,2,3 dan 4

18.   Derap Langkahku di Asrama YAPI Jilid 1 dan 2

19.   Asa dan Cita 2022

20.   Taman Bacaan Masyarakat YASALAM

 

 Manfaat Menulis

         Dari sekian buku yang  Damar tulis ada 4 buku yang Damar bekerja sebagai kurator atau ketua penulisnya yaitu buku antologi : Inspirasi menulis dan menerbitkan buku, Surat Cinta Guru Untuk Presiden Jokowi, Guru Motivator Literasi Digital jilid 1, 2, dan 3 dan Guru Hebat Bermartabat jilid 1, 2. dan 3. Menjadi kurator atau ketua tim penulis cukup menantang karena mengkomando semua penulis dan menghimpunnya menjadi sebuah buku hingga tiba buku tersebut di pangkuan penulis masing-masing. Ada 1 buku karya Bu Eulis Anggun Sari yang aku bertindak sebagai Editor berjudul “ Catatan Anggun Menjadi Penulis”, dan bu Eulis pun dinyatakan lulus  jadi penulis.

         Dari sekian karyanya, manfaat yang  dirasakan Damar sebagai penulis adalah kini ia  punya buku karya sendiri dan ini sungguh sebuah impian yang menjadi kenyataan. Terima kasih  Ya Allah engkau mentakdirkanku masuk ke komunitas menulis asuhan Om Jay yang luar biasa.  Dengan buku tersebut semoga ide dan gagasanku dapat dibaca oleh anak cucu dan siapa saja serta bermanfaat baginya. Menjadi ilmu yang bermanfaat.  Kedua aku merasa naik kelas dari tadinya penikmat buku kini penghasil buku, dari konsumen menjadi produsen. Bahkan aku setuju bahwa buku menjadi mahkota bagi penulisnya. Pandangan orang pada umumnya kepada penulis sangat bagus, penulis dianggap punya intelektulaitas lebih dan disegani. Karena memang ada istilah tajamnya pena lebih tajam dari pedang. Ketiga ada rasa percaya diri yang meningkat.  Meskipun aku hanya guru SD, namun dengan penulis yang guru SMP, SMA bahkan dosen, kastanya sama yaitu kasta penulis. Sehingga bisa saling bertukar buku dan memberi hadiah buku. Apakah anda ingin menjadi penulis buku? . Menulislah setiap hari, lalu… buktikan apa yang terjadi !!. Wassalamu alaikum. SEMANGAT…. !!.



Ini buku Damar yang sampai ada jilid 1,2,3, dan 4 : Guru Hebat Nusantara. Anda pun bisa ikut Jilid 5 nanti ya !!!


Dan ini buku Monumental karya anak Mahasiswa UI, UNJ, Gunadarma dan beberapa Kampus Swasta di Jakarta dan Depok dimana Damar menjadi mentor sekaligus kurator  + editornya. 






Kamu pun bisa .... bahkan lebih banyak dari Damar karyanya. 

RAHASINYA 1 yaitu :


Menulislah setiap hari... lalu bukumu akan sangat berarti, 

dan akan buat kamu abadi. 

maksudnya namamu... bukan jasadmu. 

karena jasad memang ada masa ED atau kadaluarsanya. 

Buatlah buku, karena itulah  cara mengawetkan nama kita.


Mari menulis  !!!, MOGA BAHAGIA . 








 

Selasa, 10 Mei 2022

DOKTER KEJAM ITU BERNAMA “ INTAN ”.



DOKTER KEJAM ITU BERNAMA “ INTAN ”.

( Potrek Buram Buruknya Pelayanan di Puskesmas Tunjung Teja – Kabupaten Serang ).

 

Namaku Juhariyah aku lahir  bulan Februari tahun 1945. Usiaku seusia NKRI negeri yang sama-sama kita cintai.  Memiliki umur panjang tentu saja kita patut syukuri termasuk diriku sangat bersyukur atas karunia Allah yang maha Rahman Rahim memberiku umur hingga usiaku 77 tahun, sudah banyak bonus. Karena kanjeng nabi Muhammad SAW saja usianya hanya 63 tahun. Aku tinggal di Kampung  Caringin  Desa/ Kecamatan  Tunjung Teja, Kabupaten Serang. Aku aslinya orang Cilisung Cipanas – gajrung Kabupaten Lebak. Berjodoh dengan suami Muhamad Nur sewaktu beliau mondok di Pesantren Pamanku KH. Afifudin kami menikah setelah masing-masing punya anak 2 dengan pasangan kami sebelumnya. Demikianlah takdir Allah SWT menyatukan kami, dan hal yang patut aku syukuri kedua adalah semua anak bawaanku dan bawaan dari suamiku dapat kompak dan bagaikan saudara kandung saja. Aku bawa 2 anak demikian pula suamiku bawa 2 anak.

Setelah kami menikah kami dikaruniai 3 orang putra sehingga aku punya 7 anak. Enam orang putra dan 1 orang putri, yang putri anak bawaan suamiku. Umur di tangan Allah SWT, tahun 2004 pada tanggal 24 Desember terjadilah Tsunami Aceh yang menewaskan  lebih dari separuh penduduknya. Duka Aceh pun menghempasku, anak pertamaku dari suami lama bernama Dudi Setiawan wafat dalam kecelakaan di jalan Tol Balaraja – Ciputat.  Dari 5 orang penumpang Avanza hanya anakku yang tewas. Ia memaksakan diri nyetir padahal sehari sebelumnya baru saja pulang bawa keluarga kecilnya jalan-jalan ke Taman Safari dan baru pulang pada Sabtu  tengah malam. Entah karena kurang tidur plus kelelahan, saat menyetir mobil lupa untuk memasang savety belt  dan pada saat tragedi maut itu terjadi maka tak ayal tubuhnya terpental dari dalam mobil dan terpelanting beberapa kali hingga membentur sparador ( pembatas jalan ) yang menyebabkan 2 tulang rusuknya patah.

Darah segar terus mengalir dari punggung anakku bahkan setelah dimandikan dan dibungkus kain kafan pun darah itu masih rembes.., aku tak kuat menyaksikan prosesi pemakamannya dan jatuh pingsan lalu di gotong oleh anakku yang lain di bawa ke rumah duka di Balaraja. Penyebab mobil itu terplanting karena salah satu ban depannya pecah mendadak sehingga tak bisa dikendalikan lagi. Alhamdulillah empat orang penumpang lainnya Allah selamatkan. Tak cukup sebulan atau dua bulan kesedihanku ditinggal si Cikal anakku yang bagiku dialah anak kebanggan yang tak pernah merepotkan dan bahkan mengasuh pada adik-adiknya. Jadi teladan untuk kesungguhannya dalam belajar dan berprestasi. Setahun kemudian barulah aku dapat mulai mengikhlaskan kepergiannya dan memang semua milik Allah, dan aku tak berhak menahan saat pemiliknya mengambil kembali titipannya.

Putraku dengan suami kedua ada 3 orang, saumiku yang memberi nama, anak pertama Encep, kedua Ade dan ketiga Ending semua itu nama panggilan. Padahal nama mereka bagus dan islami : Khotibul Uman, Dail Ma’ruf dan Muhibudin. Tak ada yang banyak tahu nama asli anakku karena sejak bayi tetangga di kampungku, tahunya nama panggilan saja. Maka sewaktu mereka  SMA di Kota  Serang dan  ada temannya yang main ke rumah mencari rumah Umam, Dail, dan Muhib. Tetangga bilang “tidak ada di sini”. Salah alamat kali. Itulah salah satu keunikan yang ada di masyarakat Indonesia. Setelah teman akakku cerita bahwa umam itu anak  Pak M. Nur, barulah bilang : “ oooh ka Encep ”  sambil menunjukan dan mengantar ke rumahku.

Kebahagiaan keluarga pasca kesedihan di tinggal almarhum anak pertamaku Dudi berlangsung cukup lama dari 2004 hingga 2014. Sepuluh tahun kami jalani hidup normal. Dan ujian Allah  kembali datang, anakku Encep setiap hari mengeluh pusing sakit kepalanya luar biasa dan keluhan itu berlangsung lama hampir 1 bulan. Awalnya dikira sakitnya karena masuk angin  atau kelelahan biasa, dikerik atau miunum Paramex atau Tolak angin. Namun karena semakin tak terkendali bahkan merasa kepalanya seperti hilang sebelah. Maka kami bawa ke RSUD sekaligus di rongsen lengkap badan dan kepala. Setelah hasilnya ke luar, betapa kagetnya kami sekeluarga saat dokter menyampaikan bahwa ada benjolah di otak sebesar bola tenis meja. Dan tampaknya itu penggumpalan darah yang tumbuh semakin membesar. Dimungkinkan itu akiban benturan 20 tahun yang lalu saat  kecelakaan tabrakan semasa lulus SMA. 

Sejak diketahui penyakit yang menyerang Encep, dokter menyarankan agar anakku dioperasi bedah tengkorak diambil endapan darah beku yang tumbuh jadi tumor otak itu. Hasilnya bagaimana, apakah akan pulih dan normal ?. Kata dokter tidak bisa kembali normal, akan kehilangan memori atau ingatannya. Tak mengenali keluarganya. Seperti Artis Gugun Gondrong yang dioperasi di Singapura, dan hingga 3 tahun setelahnya pun tak mengenali istrinya. Mendengar gambaran tersebut kami tak tega sudah sakitnya luar biasa digergaji batok kepala dan hasilnya hilang ingatan. Akhirnya pengobatan dilakukan dengan berbagai obat herbal, obat Sin-Ce ( China ) dan alternatif. Namun hanya bertahan 3 tahun hingga anakku Encep kehilangan penglihatan. Kata dokter karena tumornya  makin besar dan menekan saraf penglihatan hingga tak berfungsi. Ibarat kabel ketekuk dan tak ada aliran listrik.

Setiap hari rintihan kesakitan itu menyiksa diriku  sebagai ibu kandungnya, Mulyati istrinya  yang sangat soliha setia mendampingi anakku hingga akhir hayatnya. Semoga surga bagi menantuku Mulyati yang merawat dengan penuh cinta dan kasih sayang mulai dari memandikan, menyuapi makan, dan membersihkan kotoran karena jelang ajalnya sudah tak kuat ke kamar mandi pun hingga semua aktifitas hanya di tempat tidur. Tahun 2015 kembali Allah ambil titipannya, anakku Encep dipanggil dan kembali kepadaNya. Inna lillahi Wa Inna Ilahi Rojiuun.  Usia almarhum Dudi saat wafat baru 38 tahun, dan saat wafat anakku Encep usia 38 tahun. Sampai kedua anakku Dail dan Muhib adiknya Encep khawatir pada saat usia mereka jelang 38 tahun. Mereka bersiap-siap jika sudah saatnya dipanggil. Alhamdulillah hingga hari ini kedua anakku tersebut panjang umur. Usia dail 44 tahun dan Muhib 42 tahun.Semoga mereka Panjang umur pula seperti diriku mencapai usia 77 tahun.

Sejak usia 70 tahun memang kesehatanku mulai banyak keluhan. Pernah abses dan aku harus diopersai bedah mulut untuk mencabut akar gigi di gusiku yang atasnya telah tidak ada namun akarnya masih tersisa di dalam gusi. Bayangkan aku yang sudah renta begini, digergagi gusi dan di bongkar gigiku lebih dari 20 gigi atas dan bawah. Sakitnya luar biasa, aku dirawat hampir setengah bulan di RS sari Asih. Penyakit lain yang sering aku keluhkan adalah sakit tulang belakang dari punggung hingga tulang ekor, karena waktu remaja hingga usia 50 tahun sering menenteng air seember di tangan kanan maka tulang belakangku bengkok seperti huruf “ S “ kata dokter  kelaina tulang  skoliosis.

Selama 7 tahun sering bolak balik Puskesmas dan Rumah Sakit. Kadang  jika sakit dan luar biasa aku dilarikan ke UGD oleh anak bungsuku Muhib, namun jika tak darurat aku ke poli dalam RSUD dan minta rujukan dari Puskesmas Tunjung Teja. Seingatku dalam 7 tahun terakhir ini aku sudah 3 kali dirawat inap. Yang kedua di RS Kencana dan terakhir karena sesak nafas dan ternyata karena akibat tulang yang bengkok menekan paru-paru itu maka aku sesak dan dirawat hingga 10 hari di RS Sari Asih. Pelayanan yang kuterima alhamdulilah bagus, kadang kontrol di RSUD pun didahulukan melihat fisikku yang jalan saja dipapah atau kadang di kursi roda.

 

 PETUGAS KESEHATAN KEJAM ITU BERNAMA DOKTER INTAN

            Tak seperti biasanya pelayanan yang kudapatkan pada hari Selasa 10 Mei 2022 di Puskesmas Tunjung  teja sangat buruk. Biasanya dari 4 petugas  yang berjaga itu,  jika anakku Muhib menyodorkan KTP dan ASKES minta rujukan, lalu salah satu perawat membaca dan  langsung menanyakan “ Ibunya di mana?” . Setelah dijawab  : “ada di mobil”  kemudian salah seorang perawat itu biasanya menghampiriku sambil membawa alat pengkur tensi dan aku  diperikasa. Tak lama rujukan pun diberikan. Paling lama hanya 10-15 menit. Kemudian aku langsung ke RSUD hinga  pukul 7.30 atau pukul 08.00 sudah daftar ke Poli Penyakit Dalam.

            Hari ini aku benar benar merasa seperti mau mati saja, sakit tulangku laur biasa, dan nafasku sesak tak bisa tarik nafas panjang/ full,  hanya seperempat atau setengah. Terengah-engah dan kepala pusing serasa mau pingsan. Alah-alah ada perawat yang menghampiriku, malah terdengar suara “ semuanya wajib antri “ jika mau dapat rujukan. Ya Allah…., aku mulai tak kuat, dan melihat kondisiku, anakku Muhib minta supaya didahulukan kawatir kesiangan dan tak bisa berobat ke Poli Dalam. Bukannya ditanya atau diberi saran jika kondisi parah agar tak perlu pakai rujukan langsung UGD saja. Malah terdengar bentakan pada anakku Muhib dari mulut wanita cantik bernama Dokter Intan yang tak melakukan apa-apa kecuali main HP  mahalnya I-Phone terbaru, sambil  mengawasi perawat lain yang sibuk.  Ia malah berkata seperti menantang kepada anakku Muhib. Ya udah Bapak maunya apa ?. saya juga sama orang Tunjung, tidak takut. Semuanya harus mengantri kalau mau dapat rujukan. Aku terus beristigfar, …

            Gara-gara ribut anakku dengan dokter Intan , aku panggil anakku, ya sudah Nak kita antri saja. Dan baru pukul 10 rujukan itu aku dapatkan, kondisiku makin tak karuan seperti akan pingsan gelap dan kunang-kunang. Anakku Muhin menggendongku dan mendudukannku di mobil dan kami pun langsung ke Rumah sakit. Tiba di sana sudah hampir  pukul 11.00  dan benar saja antrian untuk pasien Poli Penyakit Dalam sudah habis. Ya Allah betapa kejam dan jahatnya Dokter Intan. Dia koar-koar  “ saya juga orang Tunjung asli , anak mantri Kholik. Kalau dah gak kuat antri, pergi saja ke  RS, tak pelu minta rujukan. Karena kesombongan dan kegarangannya, perawat lain yang biasanya membantuku dan mendahulukan, membuatkan rujukan untuk pasien yang sudah sangat sepuh dan lemah sepertrtiku, tak ada yang berani. Mungkin karena jabatan dokter Intan di Puskesmas Tunjung teja sangat menentukan. Nama Intan tapi akhlak seperti setan. (Maaf).

            Kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Serang dan Ketua IDI kabupaten  Serang, tolong dokter Intan ini ditangani. Bayangkan kalau nyawa  saya meninggal gara-gara antri rujukan. Lagian kenapa pelayanan untuk daoat rujukan disatukan dengan yang akan berobat di Puskesmas. Rakyat sudah menderita dengan susahnya kenaikan harga, jangan dibuat makin sengsara dengan buruknya pelayanan. Ingat sumpah jabatan dokter untuk menolong pasien. Dan Anda jadi dokter pun karena ada yang sakit, maka berakhlaklah pada kami yang sakit ini. Balasan Allah pasti berlaku, baik di dunia maupun akhirat. Sakit hatiku akan terbawa mati wahai Dokter Intan yang kejam. Sampai gagal berobat karena terlambat daftar, terlalu lama antri untuk dapat rujukan. 

TERIMA KASIH.   Juhariyah atau ibu  Inyung Caringin.

 

TEMBUSAN :

1.      Bupati Serang

2.      Ketua DPRD Kabupaten Serang

3.      Kepalaa dinas Kesehatan Kabupaten Serang

4.      Ketua IDI kabupaten Serang

5.      Kepala Puskesmas Tunjung Teja

6.      Ketua Pekat IB wilayah Banten

7.      Wartawan  di Serang Banten.

8.      Dr. Intan

 





BIMBA …

 

Bimbingan Baca..

Untuk siapa?

Ya untuk anak yang belum bisa baca..

Lha bukannya anak TK tak boleh diajarin baca?

 

Iya sih aturannya seperti itu…

Tapi tuntutan ortu tak seperti itu..

Mereka mau anaknya pandai baca ini dan itu

Maka Bimba hadir untuk solusi masalah itu

 

Mengapa Belajar bancanya tak di TK saja ?

Itulah anomali Indonesia yang terlalu banyak aturannya..

Namun di luar aturan, ada selingkuhan siasati semuanya..

Seakan hanya sekedar formalitas karena tak enak saja…

 

Senin, 09 Mei 2022

“ MAH INI DAMAR, YANG DIAJAK NIKAH MA NENG GAK MAU…!!!

 




“ MAH INI DAMAR, YANG DIAJAK NIKAH MA NENG GAK MAU!!!

Oleh : Dail Ma’ruf  Yasalam.

 

Dengan santainya Evi menghampiri Damar yang pindah duduk dari ruang tamu ke teras rumah dan langsung duduk di kursi samping sambil meletakan 2 cangkir  teh hangat. Setelah berdehem Evi mempersilahkan Damar untuk meminum the buatannya. “ Silahkan diminum Bang Damar, maaf  jika kurang pas, maklum saja Neng kan …anak Mami belum bisa masak, biasanya juga dibuatin Bibi “.  Dengan sigap Damar pun menyeruput secangkir teh yang ada di hadapannya, sambil menjawab, mantap nih pas manis dan panasnya tidak terlalu. Evi pun menimpali, “ bila kurang manis, Bang Damar minumnya sambil lihat Neng saja “.

“ Wadaw ”,  dalam hati Damar  bergumam “ ini anak Betawi wanten amat ya..?”. Semilir angin sore jelang kembalinya sang Mentari ke peraduan tak terasa waktu 1 jam telah berlalu, dan jam dinding yang ada di ruang garasi tampak menujukan pukul 17.30 WIB.  Sambil merapihkan tas peralatan perangnya (tas kuliah), Damar berdiri dan berpamitan. Ya sudah Neng, Bang Damar pamit ya… , tuh Bibi juga sudah pulang dari warung, dah gak takut kan?. Evi pun menjawab : “ Ya sudahlah… kalau Bang Damar gak betah di sini mah, terserah saja. Kirain mau nunggu Mamih pulang dari kondangan. Damar pun pamit dan memanggil abang  Bajaj yang mangkal di pertigaan komplek tak  jauh dari rumah Evi.  Setelah Damar masuk dan mengucap salam dan dijawab wa alaikum salam oleh Evi, Bajaj pun melaju menuji asrama mahasiswa Sunan Gunung Jatai ( ASG) di jalan Bunga nomor 21 Mataraman.

Hari berganti pekan, berganti bulan dan tibalah momen bulan Ramadhan tahun 2000. Damar yang menjadi ketua HMI UNJ berencana mengadakan buka bersama dengan semua anggota sekitar 50 mahasiswa dari berbagai Fakultas, masalah tempat dan waktu sudah selesai dan yang untuk tajil pun dengan semangat swadaya sudah ada. Yang belum siap masalah makan besar. Dengan maksud menanyakan apakah di kampusnya Evi  di UIJ, ada bukber ataukah tidak pada tanggal 13  Mei 2000, Damar  bertujuan mengundang namun Evi bilang bang kalau Neng yang nyumbang makannya boleh gak?” . Waduh jawab apa ya?. Damar spontan jawab boleh saja. Tapi Neng ikut bukber ya di UNJ sekalian mau ketemu ratu dan Yiying. Sesama anggota HMI putri meski beda kampus mereka punya kedekatan tersendiri. Damar menjawab : “Ya sudah, silahkan datang saja “.  

Pada hari Bukber, Evi datang bertiga ke UNJ dengan 2 pengawalnya anak HMI dari UIJ dan lumayan bisa mencairkan suasana, mereka rupanya kalau berkelompok makin berani. Jadi ingat kisah geng Bu Widya Arema Malang yang selalu kompak bahkan hingga untuk tentukan jadian dengan cowo mana, yang tentukan harus semua anggota crew Cewe macan. Itulah dinamika semasa perkuliahan, dan memang masa indah tersebut menjadi suatu kenangan dan tersimapn baik dalam  ingatan tiap insan yang melakoninya. Beberapa orang berbisik, eh enak ya… bukbernya lengakap ada makan beratnya. Bang Damar lobi alumni mana nih?.  Damar menjawab dengan santainya bukan dari alumni tapi dari Neng Evi.

Beres acara setelah sholat magrib dan do’a bersama serta sesi Foto, semua berpamitan dan salam-salaman idul fitri, seperti biasa kami dengan yang lawan jenis tak jabatan tangan. Eh malah dua orang teman Evi bilang ; “ Bang Damar, tuh Evi mau salaman cium tangan tuh”  sambil ketawa cekikikan. Iya nanti di rumah saja ke Mami  balas Damar. Sontak Evi pun memerah pipinya Manahan malu dikerjain pengawalnya, dan berkata : “ Bo-ong  Bang Damar, mereka mah usil saja tuh “. Iya percaya gak apa-apa biar awet mud akita perlu bahagia dan ketawa seperlunya. Asal jangan ketawa sendiri kata Damar. Yang lain nimpali “ iyalah Bang, kalau ketawa sendiri mah namanya orang gelo”.

            Dua peristiwa lain yang tak dapat dilupakan Damar dengan kebaikan Evi adalah saat Damar ditawari umroh olehnya. Damar bingung umroh pakai apa, untuk ongkos dari asrama ke UNJ saja kadang harus pinjam teman. Dengan polos Evi bilang gak bayar Bang, asal mau jadi muhrim saya. Waduh apaan tuh muhrim?. Evi kesal, rupanya sudahlah Bang Damar mah pura-pura gak tahu saja..!, Setelah kejadian itu 3 bulan Damar tak komunikasi dengan Evi karena kesibukan jadi Sekjen Badan Perwakilan Mahasiswa (BMP UNJ). Karena kelelahan dan kurang asupan gizi seimbang, Damarpun sakit hingga 3 hari. Ada teman Evi yang mengetahui dan mengabarkan padanya, hari keempat datanglah Evi ke asrama dan langsung minta Damar ikut dengannya berobat. Dibawa ke RS Mitra Keluarga Jatinegara dan setelah hasil observasi keluar ternyata kena sakit kuning/ liver. Lalu dirawat 3 hari.

Damar bingung bayarnya bagaimana, saat pulang Evi jemput dan bilang Ayo Bang Damar sudah boleh pulang dan ini obatnya diminum ya, sambil menyerahkan pada Damar. Damar menerima bungkusan obat tersebut lalu pulang lagi ke Asrama diantar Evi. Evi langsung pamit sambil pesan habiskan ya minum obatnya. Jangan kecapean lagi…!!. Iya terima kasih Ya Neng.  Evi menjawab “ Kembali kasih “.  Dari momen itu lama tak ketemu dan hanya  salaing sapa via SMS dan sesekali telepon saling tanya kabar. Evi selalu pesan jangan lupa jaga Kesehatan, jangan telat makan dan jangan kecapean… !!.

Setahun berganti Evi telepon dan bertanya, Bang Damar boleh gak Evi main ke rumah abang ke Serang. Damar jawab nanti saya tanyakan dulu ke babeh ya?. Bailk kata Evi di ujung telepon. Saat Damar pulang kampung, cerita  kalau ada temannya Evi mau main ke rumah bawa mobil sendiri.  Babeh  Damar yang hanya seorang Guru atau Kepala MTs Swasta di pelosok Kabupaten Serang, merasa tak sekufu jika Damar berjodoh dengan Evi. Maka dinasehati agar menyampaikan baik-baik, dan tetap berteman saja. Saat Evi menanyakan “ bagaimana jawaban Babehnya Bang Damar ? “. Damar ceritakan bahwa malu katanya, dan seterusnya. Setelah tuntas mendengarkan …di ujung telepon seperti hening taka da suara. Dikira Damar ditutup. Ya sudah kal ditutup mah, terima kasih Ya Neng, maafkan bang Damar !!”.  Tiba tiba ada jawaban seperti yang kaget…” Iya bang gak apa-apa” . Wa laaikum salam.

            Enam bulan setelah kejadian itu, ada SMS dari Evi : “ Bang Damar datang ya nanti ke syukuran Neng”.  Damar menjawab “Iya insya Allah, syukuran apa nih S2 apa berangkat haji lagi?”. Datang saja nanti juga tahu, sambil memberi tahu hari dan tanggalnya. Damar yang terima telepon langsung bulatin  tuh tanggal di kalender yang ada di dinding kamarnya di ASGJ. Saatnya tiba tanggal yang ditentukan Damar pun datang ke ru,mah Evi, ia bingung semua ditutup tenda. Termasuk jalan depan rumah dialihkan karena jadi panggung dan pelaminan. Setelah sadar rupaya Evi menikah, ya sudah lanjutkan saja pikirnya. Damar pun naik ke pelaminan dan memberikan ucapan selamat sambil salaman khas merapatkan kedua telapak tangan di depan dadanya. Pas tiba di depan Maminya Evi, sambil senyum Evi  bilang ke Maminya : “ Mih ini  Bang Damar yang gak mau sama Evi nih Mih…, “. Damar merasa gak enak dengan suami Evi, malah Mami menimpali. “ Iya Neng Bang Damar tega ya, sambil mereka kompak tertawa. Damar pun celingukan, dan berkata pada suaminya Evi,  “maaf ya Mas, Evi mah suka canda terus”.  Beliau ke  saya akrab memang. Suami Evi menjawab : “ Iya Bang Damar santai saja…, Evi sudah cerita semua ke saya.

Mohon doakan ya Bang,  supaya kami Sakinah Mawaddah Warahmah. Damar spontan jawab : Aamiin.  The End….


Jodohku tah ketemu karena ortu yang merasa tak sekufu. Namun kami telah saling mengikhlaskan...



ini Part -1  : 

https://dailalser.blogspot.com/2022/05/ttm-dan-teruslah-ttm.html

T.T.M dan TERUSLAH TTM …. !!!


 

 T.T.M  dan TERUSLAH TTM ….  !!!

Oleh : Dail Ma’ruf  Yasalam

 

               Awal mula Damar mendengar kata TTM dari temannya di Asrama di Jl. Bunga No. 21 Matraman Jakarta Timur. Ada sekitar 13 mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia tinggal di rumah besar milik  Yayasan Asrama Pelajar Islam ( YAPI ), ada Idris anak Elektro UI dari Aceh, ada Mulyadi LIPIA dari Padang, ada Wakil Kamal Hukum UID dari Madura, Ada Ubedillah, Atmo dan Kennedy UNJ dari Indramayu, ada Zakir UNJ dari Ciamis , ada Faisal  UNJ dari Banjar Jawa Barat, Heri dan Damar UNJ dari Banten, Emil UNIAT dari Pekalongan, Fulthoni UNIAT dari Boyolali, Erfi UNJ darinPalembang, Syifa Amin UIN  Jakarta dari Kediri dan Zainudin STIA Al Akidah dari Medan. Mereka adalah teman seperjuangan Damar di Jakarta yang kami terlibat dalam aksi reformasi tahun 1998.

            Dalam obrolan santai selepas sholat ashar atau bada Isya berjama’ah kami biasa duduk santai di ruang baca atau ruang Nobar (nonton bareng) merangkap ruang makan bareng. Obrolan seputar kuliahan, tugas, HMI dan kadang masalah teman yang menarik hati. Aku termasuk yang suka menyimak saja obrolan kawan-kawan yang saling menimpali satu sama lain. Kadang mereka tertawa ngakak bersama jika ada hal lucu…, sungguh momen indah yang tak terlupa. Keakraban itu menjadikan kami merasa seperti saudara atau seperti keluarga. Kadang ada teman asrama yang ikut mudik denganku dan setelah tahu rumah orang tuaku, mereka bilang : “ ternyata  kamu benar-benar anak Kampung “. Aku kira Damar orang Serang tuh di kota, ternyata masih 25 KM atau butuh 1 jam ke rumahnya  dari kota Serang.

            Deretan nama teman Damar yang tinggal di Asrama YAPI atau Asrama Sunan Gunung  Jati (ASGJ) kini sudah 100% berkeluarga, malah Mas Syifa Amin sudah Doktor, S2 dan S3 dari Amerika. Bahkan dua putri mas Syifa Amin di negeri Paman Sam. Saat ini beliau mengabdi sebagai dosen di UIN Sunan Kali Jaga Jogjakarta. Banyak kisah bersamanya namun secara global terkait berburu ilmu. Kami pernah ikut kajian politik Islam dengan Prof. Deliar Noer ke rumahnya di Komplek Dosen IKIP Duren Sawit, ikut kajian Islam Modern cak Nur ( Nur Cholis Majid ) di Paramadina, pernah ngaji ke Bunda Farida Hanum Pondok Gede sambil transkrip kaset ceramahnya menjadi buku “ Mengenal Jati Diri Manusia”. Buku pertama yang saya terlibat dalam prosesnya. Buku yang bagus dibaca untuk mendapatkan jawaban terhadap pertanyaan : “ apa dan siapa saya?, apa tujuan saya ada ke dunia ?, bagaimana supaya saya bisa bahagia?, dan seterusnya.

            Saat ikut perkaderan puncak di HMI di Jogjakarta tahun 2000,  Damar dan Syifa juga mengikuti pelatihan tersebut, kami menjadi peserta yang kelulusannya mendapatkan predikat Sangat baik. Kami berdua sudah seperti keluarga saja, sering curhat, saling pinjam uang saat kehabisan bekal. Qodarullah beliau menikah di Bogor di tengah guyuran hujan deras, Damar bisa hadir menyaksikan hari bahagianya  Saat Damar  menikah di Klaten, Mas Syifa Amin  pun hadir bersama teman-teman HMI lainnya. Sebelum berangkat ke Amerika beliau mampir ke rumah Damar  di Serang dan pamitan serta kami berpelukan. Macam teletabis saja..!!.

            Kisah Damar yang tak dapat dilupakan dengan teman tapi mesra (TTM) lain yaitu kedekatannya dengan gadis Betawi asli bernama Evi (bukan nama sesungguhnya) orang Utan Kayu Jakarta Timur, ponakan Ibu Tuti Alawiyah mantan mentri agama zaman Gus Dur. Evi adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Islam Djakarta ( UID ). Kenal Damar karena ikut HMI. Karena merasa nyaman saat konsultasi kuliah dan kegiatan, sebagai anak pertama dalam keluarganya ia bilang ingin menjadikan Damar sebagai abangnya. Tanpa merasa ada beban Damar mengiyakan saja, Dikiranya jadi abang dan adik dalam konteks keorganisasian. Memang kami biasa memanggil kepada senior pria dengan sapaan “abang” dan kepada senior yang wanita dengan sapaan “mba”.

            Tak merasa ada apa-apa Damar merasa biasa saja setelah kesepakatan itu. Tiga bulan berikutnya pas ada kajian bulanan di HMI rupanya Evi tidak hadir, salah satu temannya bilang bahwa Evi lagi kurang sehat dan salam untuk Damar. Minta kesediaan Damar untuk menjenguknya. Beres acara kajian, bersama dua temannya Damar pun berangkat menuju rumah Evi di Utan Kayu. Entah bagaimana 2 teman lain pamit duluan dan Damar ditahan supaya pulangnya ba’da ashar saja. Karena ortunya Evi dan adiknya pergi kondangan maka Damar merasa tak enak berasa di rumah besar berduaan. Ia takut kalau yang ketiganya  Syetan. Damar pun pamitan dan tidak boleh kata Evi, ia takut kalau ditinggal sendiri di rumah. Akhirnya Damar pindah dari ruang tamu  ke meja kursi yang ada di teras rumah saja, supaya tak menimbulkan fitnah. Melihat kecemasan Damar yang pindah ke teras rumah malah seperti sengaja nyamperin dan duduk di kursi sebelah Damar.

            To be Continue …. !!!


Inilah Lanjutan Kisah TTM tersebut  !!!

https://dailalser.blogspot.com/2022/05/mah-ini-damar-yang-diajak-nikah-ma-neng.html


SELAMAT MEMBACA !!!  --- Klik saja yang biru, nanti kebuka


             

DI STASIUN PONDOK CHINA JODOHKU BERSATU

Popular posts