BM 26 --- lomba
buat puisi 1 jam :
Bukan aku (1)
Kau bakar aku.....
Kau asapi aku.....
Kau temani aku....
Kau terangi
malam-malamku....
Namun…
Bukan aku yang salah
tapi aku disalahkan....
Bukan aku yang
menyembunyikan tapi aku yg difitnah...
aku diam bukan
berarti aku dalang dari semua in....
Aku diam dengan semua
finah dan tuduhan karena apalah dayaku........
Aku hanya sebuah
batu.....
Fitriana,S.Pd, Kab.
Tolitoli, 27 Mei 2022
Mimpi Semu (2)
Mengharapkanmu
seperti mimpi semu
Bermuram durja
berakhir pilu
Hanya bisa merasakan
abadinya sembilu
Lengkaplah rasa
sepiku
Mengurung sendiriku
Tubuhku terkulai
ngilu
Di kunyah nelangsa
yang bertalu-talu
Tenggelam di samudera
rindu
Menyusuri jalan yang
yang tak berujung
Bersimbah angan
berselimut rasa bingung
Dalam gerimis yang
pongah menghujam mendung
Terbuai oleh bayang
wajahmu yang bersenandung
Mencoba bertahan
diantara gempuran
Asa yang melambung
Menenggelamkan nurani
yang terselubung
Di bawah harapan semu
yang tak berujung
Sumiati, Kab.
Lombok Barat, 27 Mei 2022
Kisah Malam… (3)
Malam itu kau begitu
emosi
Kau cabik-cabik
hatiku
Aku diam seribu
bahasa
Kutahan amarahku
dengan mengingatMu.
Hatiku sangat terluka
Mengapa?
Kau luapkan
kekecewaanmu padaku.
Inginku lari menjauh
darimu
Namun, kutak mampu
Aku hanya pasrah
berserah diri pada Sang Ilahi Rabbi.
Siti Zubaidah, Pringsewu,
27 Mei 2022.
Malam sabtu yang menggebu (4)
Di temani ripuhnya si
bungsu
Kusempatkan jari
jemari untuk mengukir jejak penaku
Namun malam begitu
pilu
Tangisannya membuatku
sendu
Tak mampu untuk
sekedar berlalu
Sambil mengoyak kata
Dimateri kelima yang
begitu menggoda
Puisi, pantun, sajak
dan prosa
Menggugah dan ingin
rasanya mengukir kata
Namun si bungsu
menangis pilu tak berkata
Berteriak dan
menggoda untuk bermanja
Atin Mintarsih, Serang,
27 Mei 2022
Belajar Menulis (puisi akrostik) -- 5
Blajarlah tantangan
menulis
Entah apa saja yang
terpenting menulis
Lakukan hal terbaik
Anjuran pemateri kita
Jalani apa adanya
Angkatlah tema yang
menantang
Rajinlah
mengulanginya
Membuat tulisan
memang sulit
Engkau pasti bisa
Namun jangan pasrah
Ulangi terus
menulisnya
Lalu lihatlah
kejadian berikutnya
Inyaallah pasti bisa
Sesuaikan dengan
arahan yang diminta
Muslihatun, Lombok
Timur 27 Mei 2022
Ihtiarku…Ihtiarmu.. (6)
Kala penat melanda
raga
Oleh segala rasa dan
usaha
Tak jua menyusutkan
asa jiwa
Meski kadang pintu
memori tertutup
Kita tetap
berusaha,,,
Ketika cara
berkali-kali dicoba
Dan gagal tercipta
Namun terus mencoba
dan mencoba
Karena inginnya kita
bias
Meski semua orang
berhenti mencoba
Kita kan terus
berusaha karena kita sama punya
Asa dan keyakinan
akan berbuah nantinya
Astutiningsih, Pelalawan,
27 Mei 2022
Miana (7)
Bergerigi tepi
daunnya
Melengkung
urat-uratnya
Merah bergayut putih
Kuning merangkul
hijau
Wangi bukan lagi
milikmu
Kokoh kayu pun tak
nampak
Lambaian daun
mengajakku mendekat
Warna warni mu
berebut pandang.
Abas Basari,
Bandung, 27 Mei 2022
Malam pemberian Materi (8)
Malam dingin munusuk
kalbu
Seraya menyapa angin
spoi-spoi
Renyah rayuan indah
menawan
Mendengar lantunan
pemateri malam ini
Tantangan membuat
puisi
Membuat hati terenyuh
menanti
Hati lunglai terenyuh
kata
Melihat lintasan
puisi bermakna
Namun apalah daya aku
hanya insan biasa
Cukup lama menanti
hal serupa dimalam yang sama kita bisa berpantun ria
Dari pemateri yang
luar biasa
Salam sehat bersahaja
untuk kita semua
Muslihatun, Lombok
Timur 27Mei 2022
Kasih Tak Sampai (9)
Mimpi indah mendera
dikalbu
Bagai melihat surga
nun jauh di sana
Seakan ingin hidup
lebih lama
Untuk menikmati dunia
bersama
Jalan berliku
mengikuti setiap langkah
Kadang hati bertanya,
apakah ada cinta dihatinya?
Tak bisa kutebak
makna tersirat di wajah
Yang kutahu, aku
mencintainya
Asa demi asa datang
berganti disetiap waktu
Kadang ada rasa
menyerah pasrah
Haruskah kumemilih
sedang ku tak mampu
Untuk pindah kelain
hati
Cinta membuatku
dingin membeku
Tapi harus kuikhlas
menerima takdirku
Andai kutahu siapa
jodohku?
Dengan bahagia
kugapai dipelukku
Maimunsi
Bekasi, 27 Mei2022
Ku coba... (10)
Malam semakin larut
Hati semakin semraut
Ingin rasanya tertaut
Tapi apadaya... takut
Kuberanikan diri tuk
menulis
Walaupun kata kataku
tak halus
InsyaAllah ... tulus
S.Nur, Bandung,27
Mei 2022
Renjana (11)
Getar jiwa
membumbungkan asa
Degup seiring
merajalela
Silau merasuk jiwa
Rencana membungkus
diri
Senyap malam
mengiringi
Kalung sepi
menyergapi
Sesal setakat karat
Rencana
Siksa kalbu tak
berujung
Padamu yang telah
pergi
Tak kan kembali ....
Jasad sudah tak
berbentuk lagi
Diharibaan Illahi.
Megawati, Riau,
28 Mei 2022
Ruang Rindu (12)
Terdiam ku di
sudut-sudut ruang rindu
Menahan gejolak
asmara yang menggebu
Hatiku dan hatimu
menyatu
Menghadirkan getar
indah tak menentu
Siapakah dirimu
Hingga seluruh Ilham
fikirku tertuju padamu
Lara sukmaku lenyap
seketika karena hadirmu
Memberi warna baru
dalam hidupku
Jalan cinta kita tak
semulus itu
Karena semesta
meragukanmu
Kekasihku
Di ujung penantianku
Kau adalah ombak samuderaku
Yang datang berlari
kepadaku
Membangkitkan
semangat lesuku
Kau adalah sinar
silau panasku
Menghadirkan
bayang-bayang
Hangat mentari mu
Betapa kuingin kidung
doaku
Mampu menghadirkanmu
dihadapanku
Agar jiwaku dan
jiwamu menyatu
Dalam mahligai cinta
yang membiru
Sumiati, Kab.Lombok
Barat, 27 April 2022
Tiga Bintang (13)
Tinggi menjulang
Rendah membumi
Terang menyinari
Indah menyejukkan
Mulia qolbu
Terpuji Akhlaq
Atas tuntutan
Robbul Izzati
Ku Hindari Ku Dapati --- (14)
Suatu hari
Tak sengaja tangan ini
Meraih hp nan terrgeletak di pembaringan
Seorang yang tak kukenal bertanya
Pak....
Kapan?
Ah ibu ini ....!
Ada saja!
Kalau kepala rumah tangga ya...?
Karena tak kusadari
Spontan kualihkan issu
Ya Bu ....
Suatu saat nanti
Kan ku datang
Namun tak sendiri
Kan kuberi apa yang kau mau
Aku pun menyudahi
Seminggu berlalu
Yang kuharap akan membersamaiku
Menemui sang ibu guru
Eh malah memberi selamat
Aku hanya menggeleng
Ah ada saja!
Tiada itu
Mana mungkin?
Pokoknya selamat dah!
Aku pun terdiam
Larut dalam pikir
Kucoba renungi sesaat
Kok pesan Bu guru sama ya dengan pesan pak guru seperjuanganku
Mereka kan dari dua yang berbeda
Ya berbeda
Mereka bahkan jarang bersua
Satu di puncak nan jauh
Sedangkan yang satu?
Hemmmm ada apa?Tidak mungkinlah
Dalam kegalauan
Kukaitkan
Astagfirullah
Tidak
Tidak
Tidak
dalam benakku berucap sekali lagi ..tidak!
Dalam penasaran
Kucoba pongah
Semacam ke ge eran
Tanganku mencoba
Menari di atas layar hp
Merajut kalimat tanya
Yang tak mesti
Kepada orang yang semesti
Rupanya memang benar
Aku pun mencoba berani
Terucap kata
Bapak ....
Saya belum siap
Alasan demi alasan
Aku coba beri
Kata insyaAllah pun kudapati
Suatu siang
Ntah apa yang terjadi
Tiba-tiba di luar kesengajaan
Seperti biasa tangan ini meraih hp
Seakan dipandu
Kok tiba-tiba
Masuk di FB
Ternyata di Lobarku
Ada pengukuhan
Akupun larut karena penasaran
Oh ternyata dua yang kutakuti sudah terpenuhi
Dalam benakku
Alhamdulillah
Doa ku seakan diijabah
Aman sudah
Saat itu aku menjadi tenang
....
Dua tiga hari ke depan
Saatku sholat di Mushalla
Tiba-tiba adikku berucap sesuatu
Ya sesuatu yang membuat hati ini
Rapuh
Sejak itu
Galau mulai menyertaiku
Suatu siang menjelang sore
Kuterbangun dari tidur siangku
Spontanitas tangan meraih hp
Betapa hati dan perasaan ini tak menentu
Dalam pesan wa
Tampak jelas sepucuk surat dengan identitas resmi terpatri namaku
Perlahan kubuka
Ini pastilah panggilan
Panggilan yang seratus persen terkait apa yang terucap oleh adikku
Akhirnya kubuka sepenuhnya
Yang ku khawatirkan pasti sudah... tidak ada lain
Waktu terasa lama sekali berputar
Tanpa pikir panjang
Segera ku meluncur mencari tahu hingga ketemu
Setelah waktu berlalu tanpa mundur
Kusodorkan sepucuk surat dalam wa
Tanpa pikir panjang
Sang PP bertanya kepada yang mpunya
Benarkah yang tercantum ini?
Aku mulai gelisah
Mencoba menolak
Namun tidaklah berdaya
Benar sekali
Rupanya aku harus manut
Sebelumnya yang kuhindari terlewati
Namun yang paling tidak kuharapkan malah kudapati
Hanya mampu pasrah dan menyerah
Biarlah sudah
Ini adalah awal
Awal dalam sebuah perjalan karir
Suatu saat nanti bahagia pasti datang
Entah kapan waktunya
Sekarang hanya mampu menunggu
Menunggu yang belum pasti.
Ahmad Sahudin, 27 Mei 2022